ZAT ADIKTIF
PSIKOTROPIKA
A. Pengertian zat aditif
b. Pemanis
1. Gula tebu atau gula pasir
Dibuat dari tanaman tebu. Berfungsi juga sebagai zat
pengawet, karena gula ini bersifat menyerap kandungan air
(Bersifat higroskopis)
2. Gula aren
Gula aren ini dihasilkan dari tanaman aren.
Penggunaannya hampir sama dengan gula jawa. Hanya
saja gula aren ini lebih manis sehingga sering digunakan
pada pembuatan jenang.
3. Gula jawa (gula kelapa)
Gula kelapa ini dihasilkan dari tanaman kelapa.
Sering untuk pemanis minuman(dawet,
es degan, sirup) dan lain-lain. Gula kelapa
juga sering dipakai sebagai zat pemanis pada
saat memasak sayur.
4. Madu
Madu adalah zat pemanis yang sangat baik karena
mengandung zat-zat gizi yang banyak secara alami.
Penggunaan madu juga dapat menambag gizi di dalam
makanan
c. Pengawet
1.Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan
karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dalam makanan. Bahkan garam dapur dapat
membunuh bakteri. Hal ini disebabkan karena garam
dapur bersifat higroskopois (menyerap kandungan air
dalam makanan).
2. Bawang Putih
Bawang putih mengandung zat allicin yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri,
sehingga dipakai untuk bahan pengawet .
3. Asam cuka
Nama kimia asam cuka adalah asam asetat. Karena sifat yang
asam, asam cuka dapat membunuh bakteri. Asam asetat 4%
meruapakan asam cuka yang sering digunakan sebagai pengawet
buah / sayuran.
d. Penyedap
1. Garam dapur
Garam dapur merupakan penyedap yang sering digunakan. Rasa
asin dalam garam dapur berasal dari natrium klorida (NaCl)
2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet, bawang putih juga digunakan
sebagai bahan penyedap. Selain mengandung alicin,
bawang putih juga mengandung silfur dan iodin yang tinggi.
3. Cabai merah
Cabai merah sebagai zat penyedap rasa
sekaligus sebagai merangsang selera makan
e. Pemberi Aroma
1. Daun jeruk
Daun jeruk memberikan aroma yang khas dan membangkitkan
gairah makan. Daun jeruk juga
dapat menghilangkan bau amis pada ikan.
2. Vanili
Zat ini memberikan rasa dan aroma yang harum. Bisa
digunakan pada pembuatan roti atau pada pembuatan
kolak.
3. Serai
Zat ini berfungsi biasanya sebagai penambah
aroma pada pembuatan air hangat (minuman
serai), juga dignakan untuk menambah aroma
segar pada makanan-makanan bersantan
4. Daun pandan
Biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi berbau
harum dan tidak cepat basi, juga digunakan pada pembuatan kue,
bubur, atau es
f. Bahan Pengasam
Bahan pengasam bertujuan untuk menghilangkan rasa enek
(mual) pada saat mengonsumsi makanan.
2. Zat aditif Sintetis atau buatan
Zat aditif sintetis merupakan zat aditif atau tambahan yang
diperoleh melalui sintetis dari bahan kimia yang sifatnya
hampir sama dengan dengan bahan alamiah yang sejenis.
Keunggulan zat aditif sintetis jika dibanding dengan zat
aditif alamiah adalah lebih stabil, menggunakannya lebih
sedikit dan biasanya tahan lebih lama. Sedangkan
kelemahannya zat aditif dapat menimbulkan resiko
penyakit kanker atau bersifat karsinogenik.
amfetamin
2. Ekstasi
Nama Kimia ekstasi adalah 3,4 methylenedioxy
methamfetamine disingkat MDMA. Ekstasi adalah
salah satu zat psikotropika dan diproduksi secara
tidak sah / ilegal di dalam laboratorium dan dibuat
dalam bentuk tablet atau kapsul. Jenis obat ini
yang populer beredar di masyarakat adalah:
Alladin, Apel, Butterfly, Elektric. Nama gaul di
jalanan ekstasi antara lain dikenal dengan nama :
E, XTC, Doves, New Yorkers, Inex, I, kancing,
Essence
Ekstasi
Setelah memakai ekstasi pengaruh langsung bagi
pengguna adalah menyebabkan perasaan “fly”
(gembira) dosisi, mudah tersinggung, cemas,
menjadi energik, matanya sayu, susah tidur dan
berkeringat. Akibat jangka panjang dari pemakaian
ekstasi adalah kerusakan syaraf otak, dehidrasi
(kekurangan cairan), halusinasi (penglihatan atau
pendengaran semu), kurang gizi, ketergantungan
dan gejala putus asa (murang dan letih), agresif
(dapat melakukn tindakan keji dan akal sehat
hilang)
3. Sabu-sabu
Nama asli sabu-sabu adalah Methamfetamin.
Sedangkan nama shabu-shabu adalah nama gaul
dari narkoba jenis ini. Shabu-shabu berbentuk
kristal seperti gula pasir atau seperti vetsin. Ada
beberapa jenis shabu-shabu antara lain : Crystal,
Coconut dan Gold River. Shabu-shabu dikenal
dengan sebutan ice, juga dikenal dengan sebutan
Kristal, Ubas, Mecin, Glass, Hirropon, Quart.
Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan
obat ini tidak mempunyai warna maupaun bau,
maka ia di sebut dengan kata lain yaitu Ice.
Sabu-sabu
Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap syaraf. Si pemakai shabu-shabu akan
selalu bergantung pada obat bius itu dan akan
terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami
sakit jantung atau bahkan kematian.
Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas
aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu
ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang
ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong
(sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong
tersebut berfungsi sebagai filter karena asap
tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada
sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu
dengan pipa kaca karena takut efek jangka
panjang yang mungkin ditimbulkan oleh aluminium
foil.
2. Ekstasi
Nama Kimia ekstasi adalah 3,4 methylenedioxy
methamfetamine disingkat MDMA. Ekstasi adalah
salah satu zat psikotropika dan diproduksi secara
tidak sah / ilegal di dalam laboratorium dan dibuat
dalam bentuk tablet atau kapsul. Jenis obat ini
yang populer beredar di masyarakat adalah:
Alladin, Apel, Butterfly, Elektric. Nama gaul di
jalanan ekstasi antara lain dikenal dengan nama :
E, XTC, Doves, New Yorkers, Inex, I, kancing,
Essence
E. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat atau obat-obat bukan narkotika
atau psikotropika yang jika dikonsumsi akan bekerja
pada sistem saraf pusat dan dapat mengakibatkan
ketagihan atau ketergantungan. Zat yang masuk dalam
kategori zat adiktif adalah alkohol, nikotin, kafein,
inhalansi yaitu larutan yang mudah menguap (lem,
aerosol, cat semprot, hairspray, pengharum ruangan,
deodoran, gas cair, penghilang cat kuku, pengencer cat,
cairan pengisi korek api, bensin, butana, propana, obat
pembius/anestesi, eter).
Zat adiktif yang akan dipelajari pada bab ini adalah
rokok dan minuman keras.
1. Rokok
Rokok terbuat dari tembakau yang dibungkus kertas kemudian
dijual. Tetapi ada pula rokok yang dibuat sendiri oleh
perokok kemudian dihisap sendiri. Rokok merupakan zat
adiktif yang yang dapat merusak kesehatan dan
menyebabkan berbagai macam penyakit, diantaranya
penyakit paru-paru, jantung, bahkan dapat menimbulkan
kematian.
2. Tar tembakau
Tar adalah penyebab utama kanker paru-paru bagi
perokok sehingga tar ini disebut bersif karsinogenik. Tar
juga
mengakibatkan penyakit-penyakit tenggorokan dan
pernafasan. Seorang perokok yang menghabiskan satu
setengah bungkus rokok setiap hari menyedot masuk tar
tembakau sekitar 1,136 liter setahun di dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan.
3. Karbon monosida.
Karbon monoksida adalah gas yang sangat beracun dan
berbahaya. Gas ini dihasilkan dari pembakaran yang
tidak sempurna, misalnya mesin kendaraan bermotor
dan dikeluarkan lewat knalpot. Merokok juga merupakan
pembakaran yang tidak sempurna, sehingga
menyebabkan kadar karbon monoksida di dalam
paru-paru lebih tinggi dibandingkan dengan menghirup
udara tercemar. Sangat dianjurkan pula jangan merokok
di tempat yang terbatas oksigennya, seperti ruangan ber
AC dan kendaraan umum.
Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Di dalam darah lebih reaktif
dibanding oksigen, kurang lebih 200 kali lebih kuat daya
pengikatannya dibanding oksigen. Akibatnya
Haemoglobin(Hb) dalam darah lebih mudah mengikat
gas CO, sedangkan gas O2 dalam darah tidak
dimanfaatkan untuk pembakaran.
Hb + O2 → HbO2
Hb + CO → HbCO
HbCO yang terbentuk dalam keadaan stabil dan tidak
dapat digunakan lagi. Tetapi jika HbO2 maka O2
dilepaskan untuk pembakaran dan Hb digunakan lagi
untuk mengangkut O2.
4. Bahan-bahan kimia lain
Lebih dari 4000 zat-zat lain dapat ditemukan di dalam
asap rokok. Sebagian beracun dan 43 diantaranya
diketahui dapat menyebabkan penyakit kanker.
Beberapa dari bahan-bahan tersebut diantarnya :
aseton, amoniak, hidrogen sulfida
Komponen Rokok
June 2nd, 2001 by Anti Rokok
Sumber : http://www.antirokok.or.id
b. Perokok Aktif dan Perokok pasif
Perokok aktif adalah orang menghisap rokok secara langsung.
Sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak merokok
tetapi ikut menghisap asap rokok.
b. Detoksifikasi
Terapi dengan cara detoksifikasi (menghilangkan racun
di dalam darah) dapat dilakukan secara medis dan non
medis. Secara medis, terapi detoksifikasi dilakukan
dengan beberap cara. Cara yang pertama dengan
melakukan pengurangan dosis secara bertahap dan
mengurangi tingkat ketergantungan. Cara kedua dengan
menggunakan antagonis morfin, yaitu senyawa yang
dapat mempercepat proses neuroregulasi. (pengaturan
kerja saraf).
Cara yang ketiga dengan melakukan penghentian total
pemakaian obat akan dapat menimbulkan gejala putus obat
(sakaw) sehingga pada cara ini perlu diberi terapi untuk
menghilangkan gejala-gejala yang timbul.
c. Rehabilitasi
Setelah menjalani detoksifikasi hingga tuntas (tes urin
sudah negatif), tubuh pemakai secara fisik memang tidak
ketagihan lagi, tetapi secara psikis biasanya sering timbul
keinginan terhadap zat tersebut yang terus membututi alam
pikiran dan perasaannya. Untuk itu, setelah detoksifikasi perlu
juga diproteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari
lingkungan pecandu.
TERIMA KASIH