Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasioanl,


Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengolahan dan
penyelenggaraan Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 SMK/SMA, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik.
Kurikulum 2013 jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah. Dokumen Kurikulum 2013 terdiri atas dokumen I dan
dokumen II. Dokumen I meliputi komponen Kurikulum 2013 yaitu tujuan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, dan
dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat kelas.
Sebelum mengembangkan Kurikulum 2013, sekolah perlu melakukan analisis
konteks yang meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di satuan
pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
SMKN 1 Unaaha adalah satuan pendidikan yang melaksanakan fungsi dan
memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan jalur formal
jenjang menengah atas yang memerlukan adanya suatu program yang jelas dan
dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal sekolah.. Atas
dasar itulah SMKN 1 Unaaha memandang perlu untuk mengembangkan
Kurikulum 2013. Melalui Kurikulum 2013 ini sekolah dapat melaksanakan

1
2

program pendidikannya sesuai dengan karakteristik,  potensi, dan kebutuhan


peserta didik
Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum 2013 ini, SMKN 1 Unaaha akan
menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan
kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang
berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-
keunggulan lokal.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMKN 1 Unaaha adalah terpenuhinya 8
(Delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan
yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMKN 1 Unaaha masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci
kondisi nyata SMKN 1 Unaaha adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan Kurikulum 2013 telah terlaksana 8 komponen yang harus
dilaksanakan
1.2. Pengembangan Kurikulum 2013 baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan berbagai pihak
1.3. Pengembangan diri telah dilaksanakan sekolah
1.4. Semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi TM, KT dan
KMTT
2. Standar proses
2.1. Semua silabus dan RPP telah dikembangkan secara mandiri oleh guru
2.2. Silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-kaidah/rambu-
rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Proses pembelajaran menggunanan pendekatan saintinfik
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) telah berjalan secara optimal
2.5. Pelaksanaan evaluasi PBM suah terlaksana dengan baik dan benar
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) sebagian masih di bawah 75
3.2. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan memanfaatkan
sumber belajar belum maksimal
3.3. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal sudah
memadai

2
3

3.4. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya melalui


seni dan budaya masih rendah
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Baru 90% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 10
tahun
4.2. Sekolah baru 90% mampu mengantarkan lulusannya melanjutkan ke PTN
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Telah memiliki ruang Laboratorium untuk semua kompetensi keahlian di
SMK Negeri 1 Unaaha
5.2. Belum memiliki Laboratorium Bahasa
6. Standar Pengelolaan
6.1. Struktur organisasi sudah dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap
6.2. Baru 90% program sekolah terlaksana
7. Standar Pembiayaan
7.1. SudahAda insentif untuk kegitan Remedial dan pengayaan bagi guru
honorer
7.2. Laporan keuangan telah disampaikan kesemua yang berkepentingan
8. Standar Penilaian
8.1. Guru telah mengembangkan instrumen dan pedoman penilaianGuru Telah
menggunakan tehnik penilaian yang beragam
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMKN 1 Unaaha diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal S-1,
dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya,
memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi
yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja

1.1. Landasan

1.2.1 Landasan Yuridis


Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
PendidikanNasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

3
4

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

1.2.2 Landasan Filosofis


Falsafah pengembangan suatu sekolah dirumuskan berdasarkan kesepakatan
stakeholder dalam pembuatan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Metode yang paling
populer adalah dengan menggunakan Metode Delphi. Dimana tahapanya adalah
sebagai berikut: a) Seluruh komponen sekolah yang memiliki perhatian dan
pemahaman baik di kumpulkan dan dikelompokan kemudian diberi pengarahan
mengenai cara meganalisis dengan SWOT misalnya. b) masing masing kelompok
menganalisis kondisi sekolah dan menyampaikan nilai luhur apa yang ada atau akan
diraih pada kurun waktu tertentu secara tertulis tanpa identitas. c) pengumpulan
pendapat atau nilai luhur dan mengurutkan berdasarkan skala prioritas, d) Pengurutan
dilaksanakan oleh peserta. Setelah diperoleh sejumlah nilai luhur yang disepakati 4
nilai luhur misalnya kemudian dirumuskan berdasarkan kaidah SMART (specific,
measurable, achievable, reality dan time bond atau spesifik, terukur dapat dicapai
berdasar realitas dan terikat waktu).
Nilai luhur yang telah di rumuskan itulah yang menjadi landasan filosofis
pengembangan kurikulum sekolah. Untuk meraih setiap nilai luhur yang tertuang
dalam visi itu dibuatkan beberapa Misi dan Tujuan Sekolah. Dengan demikian
seluruh kegiatan yang ada di sekolah menjadi konvergen terhadap pencapaian visi.
Kepala Sekolah konseksuensinya tidak akan mengijikan kegiatan yang tidak terkait
dengan pencapaian nilai luhur yang telah dirumuskan. Sebagai contoh misalnya
terdapat salah satu sekolah yaitu kreatif, maka dibuat misi untuk kreatif misalnya
mengadakan lomba kreatifitas antar kelas, menciptakan suasana kreatif dalam
pembelajaran dan seterusnya.

a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik

Dijelaskan salah satu teori mengenai perkembangan peserta didik misalnya Teori
Piaget khusus untuk anak usia SMA/SMK yaitu Tahap Operasional Formal (12-18
Tahu) atau teori teori lain seperti Teori Psikoanalitik Freud dan Teori Psikoanalitik
Erikson. Kemudian dijelaskan juga bagaimana kondisi perkembangan peserta didik
yang ada berdasarkan telaah Guru BP/BK. Hal demikian dimaksudkan agar
konstruksi konsep yang akan diberikkan oleh guru dalam pembelajaran menjadi
efisien karena sudah dipahami bagaimana kondisi psikologis siswa. Sangat baik jika

4
5

sekolah bekerja sama dengan lembaga psikologi untuk mengetahui pemetaan tahap
perkembangan peserta didik.

b. Kondisi Sosial Budaya

Pada bagian ini dijelaskan bagaimana kondisi sosial dan budaya di lingkungan
sekolah atau karena untuk siswa SMA/SMK banyak dari luar lingkungan sekolah
dapat dijelaskan juga Hal hal yang perlu dituliskan adalah kondisi kepercayaan atau
agama, interaksi bermasyarakat (gotong royong, etnik, tawuran dsb), letak geografis,
asal usul, kesenian dan budaya dan sebagainya.

1.2.3 Landasan Ekonomis


Pendidikan memerlukan pembiayaan, maka pada bagian ini dijelaskan
sumber sumber pembiayaan untuk melaksanakan berbagai program pendidikan baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dan kegiatan lainya baik rutin maupun tentatif.
Secara garis besar dijelaskan bagaimana pemenuhan dana rutin, pengembangan dan
berbagai bantuan dari masyarakat.

Hal lain yang dapat diungkapkan adalah data data mengenai sumberdaya
seperti keadaaan ekonomi orang tua siswa dituliskan dalam bentuk grafik agar mudah
dibaca lebih efisien. Dengan penjelasana mengenai landasan ekonomi ini pembaca
akan meyakini bahwa sekolah dalam keadaan sehat dan dalam keadaan tumbuh dan
berkembang.

1.3 Tujuan Penyusunan Kurikulum SMK-SPP Negeri Tasikmalaya

Tujuan Penyusunan Kurikulum ini adalah sebagai acuan bagi satuan


pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran serta implementasi kurikulum yang
telah disusun dan dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan
tahun pelajaran yang berjalan. Disamping itu dapat juga digunakan sebagai acuan
pengambilan keputusan satuan pendidikan sesuai dengan beberapa petunjuk yang
telah disusun dalam kurikulum ini.

1.4 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Jelaskan prinsip pengembangan apa saja yang digunakan dan jelaskan secara
teknis bagaimana prinsip tersebut dilaksanakan di sekolah, contoh:
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh SMK.... di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi. Kurikulum
SMK....dikembangkan berdasarkan 7 (tujuh) prinsip sebagai berikut:

5
6

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya.

Jelaskan potensi peserta didik yang ada, perkembanganya, kelas XII dari kelas XI
dan kelas X dan kelas Xi dari kelas X sedangkan kelas X dari quesioner dan
wawancara guru BP/BK diawala tahun ajaran atau dari buku perkembangan
pribadi siswa di SMP. Kebutuhan siswa dan kebutuhan DUDIN dijelaskan sesuai
kompetensi yang diharapkanya.

2. Beragam dan terpadu


Pada bagian ini dijelaskan tingkat heterogennitas peserta didik ditinjau dari suku
ras agama ekonomi dan sosial budayanya, kemudian dijelaskan rasional
bagaimana kurikulum yang ada dapat mengakomodir semua perbedaan.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan IPTEK apa yang akan digunakan di sekolah untuk pembelajaran
siswa

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Dijelaskan peran serta DUDI sejauh mana dalam penyusunan kurikulum dan
sejauh mana MOU yang telah dibangun.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Penjelasan yang diinginkan pada bagian ini adalah bagaimana implementasi rasio
antara teori : praktik : prakerin: 1:2:4 serta bagaimana pembelajaran kecerdasan
majemuk diapllikasikan di kelas tempat praktek dan DUDIN selama prakerin.

6. Belajar sepanjang hayat


Dijelaskan bagaimana lulusan SMK bukan hanya untuk bekerja namun juga
untuk berwirausaha dan melanjutkan sekolah. Jika SMKkebanyakan teori maka
akan sama dengan SMA sedangkan jika SMK tanpa Adaptif dan Normatif maka
tak beda dengan kursus kejuruan. Dengan demikian pada bagianini dijelaskan
bagaimana fungsi kelompok mata pelajaran memegang perna dan fungsi strategis
masing masing.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Dijelaskan bagaimana mapel yang given dari pemerintah dan mapel mulok yang
diadakan oleh provinsi seperti PLH dan Bahasa Sunda. Rasional membentuk
lulusan memiliki skill tinggi namun memiliki karakter yang mengakar pada
budaya setempat perlu di uatarakan.

1.4 Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum SMK....

6
7

Kurikulum disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. (Hal hal


dibawah ini merupakan amanat perundangan jadi harus menjadi acuan
operasional)

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Dijelaskan secara teknis operasional bagaimana upaya upaya yang dilakukan
sekolah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta peserta didik
dengan tahapan yang jelas dan terukur.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik
Dijelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan apa saja disekolah yang berbasis
kecerdasan majemuk dan dicanangkan untuk untuk meningkatkan
potensi,kecerdasan dan minaat peserta didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Dijelaskan karakteristik daerah dan lingkungan dimana sekolah berada,
pedesaan atau perkotaan serta bagaimana karakter khas daerah tersebut.
Kurikulum yang dibuat dipastikan tidak berbenturan dengan karakteristik
daerah yang ada dijelaskan rasionalnya.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dijelaskan pembangunan apa saja yang sedang digandrungi dan diharapkan
oleh daerah dimana sekolah berada dilanjutkan dengan kiprah sekolah apa
yang bisa diambil untuk berperan serta dalam mewujudkan pembangunan
daerah tersebut. Peran serta bisa dilakukan oleh sekolah selaku institusi atau
danini paling baik adalah peserta didik atau lulusan dari sekolah yang
bersangkutan.

5. Tuntutan dunia kerja


Kurikulum SMK dikembangkan bersama dengan DUDIN oleh karena itu
pada bagian ini dijelaskan tuntutan apa saja yang diiinginkan oleh DUDIN
terhadap lulusan sekolah, baik pengetahuan sikapataupun skill atau
keterampilan.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pada bagian ini dijelaskan bagaimana IPTEK dan seni secara beriringan
menjadibagian terpisahkan dari proses pembelajaran, secara teknis dijelaskan
seperti apa pembelajaran dengan menggunakan IPTEK misalnya,
pembelajaran dengan menggunakan Edmodo, Quiper dsb.

7. Agama

7
8

Dijelaskan bagaimana kegiatan kegiatan pembelajaran dikembangkan untuk


mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman,
taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global


Dijelaskan kegiatan pembelajaran apa saja yang dapat mendorong siswa
mampu bersaing dengan para ekpatriat atau siswa siap bekerja melanjutkan
atau berwirausaha diluar negeri. Misalnya englishclub, mandarin club,
arabic club dsb menjadi ekskul wajib untuk mempersiapkan siswa go
international.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.

10.Kondisi sosial budaya masyarakat setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender


Kurikulum diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.

8
9

I. TUJUAN PENDIDIKAN

2.1. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

2.2 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2.3. Standar Kompetensi Lulusan SMK


Berdasarkan Permendikbud nomor 54 tahun 2013 bahwa lulusan SMK memiliki
sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut :
a. Dimensi sikap : memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggungjawab dalam
nerinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
b. Dimensi Pengetahuan : memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
c. Dimensi Keterampilan : memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

2.4 Visi
Visi merupakan gambaran tujuan yang akan dicapai dan dibuat dengan
mekanisme sepertiyang diutarakan pada latar belakang, misalnya:
” Terwujudnya lulusan yang religius, profesional, dan berjiwa wirausaha yang
mampu mengembangkan agribisnis tahun 2020”

9
10

2.5. Misi
Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan Visi
Visi itu ‘What be believe we can be‘, yang dimana Visi merupakan suatu gambaran
tentang masa depan, mau jadi apa nanti perusahaan, organisasi ataupun suatu
lembaga. Menentukan visi berarti juga menentukan tujuan serta cita-cita yang ingin
diraih. Sedengkan Misi yaitu ‘What be believe we can do‘, misi adalah apa saja yang
dapat dilakukan untuk mencapai Visi tadi. Seperti yang sudah di jelaskan tadi Misi
merupakan langkah, cara ataupun strategi apa untuk mencapai Visi.

2.6. Tujuan
Tujuan dalam bahasa Inggris disebut goal atau objektif. Tujuan adalah hasil
yang diinginkan untuk waktu tertentu. Bedanya dengan misi ialah, jika misi berbicara
tentang tujuan keberadaan organisasi atau individu, sementara tujuan memiliki
cakupan lebih kecil dan merupakan bagian dari misi. Jika misi disebut tugas, maka
tujuan adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi.

2.7. Tujuan Kompetensi Keahlian


Dijelaskan tujuan dari masing masing kompetensikeahlian yang ada disekolah,
atau biasanya setiapkompetensi keahlian mempunyai KTSP tersendiri. Maka
Pada bagian ini dijelaskan tujuan masing masing kompetensi keahlian yang
diturunkan dari misi.

2.8. Strategi dan Program


Dijelaskan strategi apa saja untuk meraih tujuan tujuan yang sudah dibuat dan
program apa sajayangakan dilaksanakan. Program dibuat lebih baik dalam bentuk
matrik yang terdiri dari no, kegiatan penanggung jawab dan waktu pelaksanaanya.

II. KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

3.1. Kerangka Dasar

3.1.1 Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran adaptif, normatif dan
produktif. Kelompok normatif dalah mata pelajaran yang memberikan orientasi
kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok adaptif
adalah mata pelajaran yang lebih menekankan kepada aspek kognitif, afektif dan

10
11

psikomotor. Kelompok mata pelajaran produktif merupakan peminatan terdiri dari C1


yaitu mata pelajaran yang merupakan dasar dari bidang keahlian, sedangkan C2
merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai sebagai dasar program keahlian dan
C3 adalah mata pelajaran peminatan yang berupa paket keahlian.

3.2. Struktur Kurikulum

Sebagaicontoh untuk sekolah yang menggunakan KTSP dan Kur 2013


Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Permendikbud nomor 70 tahun 2013 meliputi tiga kelompok mata
pelajaran sebagai berikut.
1. Kelompok mata pelajaran wajib A
1) Pendidikan Agama Islam
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Sejarah
5) Matematika
6) Bahasa Inggris
2. Kelompok mata pelajaran wajib B
1) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
2) Seni Budaya
3) Kewirausahaan
3. Kelompok mata pelajaran Peminatan (C) yang terdiri atas : Dasar Bidang
Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Paket Keahlian

Dikarenakan adanya SK Dirjen Dikdasmen nomor 305 tahun 2016 tentang


penetapan satuan pendidikan yang melaksanakan kutikulum 2013 termasuk
diantaranya SMK SPP Negeri harus menyelenggarakan kurikulum 2013 di kelas X,
dan kurikulum 2006 untuk kelas XI dan XII.

11
12

3.2. Muatan Kurikulum


3.2.1 Mata Pelajaran
a. Daftar Mata Pelajaran
untuk kelas X terdiri dari 18 Mata Pelajaran, kelas XI 15 mata pelajaran, kelas XII 15
mata pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM SMK
Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : Agribisnis Produksi Tanaman
Paket Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
KELAS
MATA PELAJARAN X
1 2
Kelompok wajib A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 2 2
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok wajib B
1 Seni Budaya 2 2
2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
3 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3
Dasar Bidang Keahlian
1 Fisika 2 2
2 Kimia 2 2
3 Biologi 2 2
Dasar Program Keahlian
1 Simulasi Digital 3 3
2 Dasar-dasar Budidaya Tanaman 4 4
3 Perlindungan Tanaman 3 3
4 Alat Mesin Pertanian 4 4
5 Pembiakan Tanaman 3 3
6 Penyuluhan Pertanian 2 2
Paket Keahlian : ATPH
TOTAL 47 47

Muatan Lokal : Pertamanan 2 2


Ekstrakurikuler wajib :
Pramuka
Bisnis Center

12
13

Struktur kurikulum kelas X dan XI yang mengacu pada kurikulum 2006 yaitu :
 
NO KOMPONEN Durasi XI XII
Waktu
(Jam) 3 4 5 6

A. Mata Pelajaran        

1 NORMATIF          

1 Pendidikan Agama 192 3 3 3 3

2 Pendidikan Kewarganegaraan 192 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 192 2 2 2 2

4 Penjaskes 192 2 2 2 2

5 Seni Budaya 128 2 2 0 0

2 ADAPTIF          

1 Bahasa Inggris 440 4 4 6 6

2 Matematika 516 4 4 6 6

3 Ilmu Pengetahuan Alam 192 2 2 2 2

4 Fisika 192 2 2 2 2

5 Kimia 192 2 2 2 2

6 BIOLOGI 192 2 2 2 2

7 Ilmu Pengetahuan Sosial 128 2 2 0 0

8 KKPI 202 2 2 2 2

9 Kewirausahaan 192 2 2 2 2

  JUMLAH NORMATIF, ADAPTIF   33 33 33 33


3 PRODUKTIF          

Kompetensi Kejuruan 1378 15 15 15 15

  Agritan Pangan   3 3 3 3

  Agritan Buah   3 3 3 3

  Agritan Sayur   3 3 3 3

  Alsintan   2 2 2 2

  Agritan Hias       2 2

  Teknologi Pasca Panen   4 4 2 2

B. MUATAN LOKAL   2 2 2 2

  1. Bahasa Sunda 48     2 2

  3. KAPSELBUN 48 2 2    

C. PENGEMBANGAN DIRI          

JUMLAH JAM 5148 50 50 50 50

Beban belajar siswa kelas X per minggu adalah 47 Jam Pelajaran, sedangkan kelas XI
dan XII 50 Jam Pelajaran.

3.2.2 Muatan Lokal


Tuliskan Mata pelajaran Mulok yang diajarkan kepada siswa, sangat baikjika
disertai dengan rasionalnya. Sebagai contoh:
Muatan lokal pada SMK ...adalah;
a. Sesuai dengan SK Gubernur No....dan No. ... maka dilaksanakan muatan
lokal Bahasa Sunda dan PLH di kelas XII sebanyak 2 JP dan dimasukkan
kedalam struktur kurikulum sekolah

13
14

b. Jenis muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
karakteristik sekolah adalah Pertamanan (kelas X) 2 JP, Kapita Selekta
Perkebunan (kelas XI) 2 JP dan Teknologi Pasca Panen (kelas XI) 4 JP, kelas
XII 2 JP dimasukkan kedalam struktur kurikulum sekolah

3.2.2.1 Daftar SK dan KD muatan lokal terlampir

3.2.3 Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat
dilakukan antara lain melalui kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok
ilmiah remaja.

Pengembangan diri lainnya di meliputi kegiatan :


1. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang
lebih bersifat individualistis untuk menggali dan mengembangkan potensi pribadi
untuk menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan
sesuai dengan kompetensi keahliannya, terkoordinasi dibawah koordinator
Bimbingan Konseling (BK). Strategi pelaksanaannya dilakukan bimbingan
secara berkala dengan memanggil peserta didik secara bergiliran untuk duduk
bersama setiap hari Sabtu
2. Kegiatan ekstrakurikuler, yang bersifat pengembangan kemampuan prestatif dan
pengembangan kemampuan individual untuk berorganisasi. Jenis dan strategi
pelaksaannya diuraikan dalam tabel berikut :
No Nama Ekstakurikuler Jadwal Materi dan Strategi Pelaksanaan
1 Pramuka Jum’at
(13.00 – 16.00)
2 Bussinness Centre (BC) Fleksible
3 Paskibra Kamis
(14.00 – 16.00)
4 PKS Kamis
(14.00 – 16.00)
5 PMR Kamis
(14.00 – 16.00)

14
15

6 IRMUS Jum’at
(12.00 – 13.00)
7 POLSIS kondisional
8 Olah raga Selasa
(14.00 – 16.00)
9 Kesenian Kondisional

3.2.5 Beban Belajar

a. Beban belajar dalam sistem paket sesuai dengan yang digunakan oleh tingkat
satuan pendidikan, SMK dengan kategori standar yaitu 47 – 50 JP per minggu
dengan memanfaatkan tambahan 4 JP.

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap
penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam
kerangka dasar.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
untuk SMK ... 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi
dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.

e. Alokasi waktu per jam tatap muka adalah 45 menit. Pelaksanaan prakerin (3
bulan di kelas XII semester ganjil), dengan jumlah jam pelajaran (JP) per minggu
kelas X 47 JP, kelas XI 50 JP, kelas XII 50 JP

f. Jumlah minggu efektif semester ganjil 17 minggu dan semester genap 16 minggu
sehingga jumlah minggu efektif per tahun adalah 33 minggu

g. Jumlah Jam Pelajaran per tahun kelas X 1551 JP, kelas XI 1650 JP, kelas XII
1650 JP

15
16

3.2.6 Ketuntasan Belajar


Ketuntasan Belajar setiap peserta didik untuk setiap mata pelajaran memenuhi
kriteria ketuntasan belajar sebagai berikut :
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila belum
memenuhi KKM.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila sudah
memenuhi KKM.
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik
dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk
seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum
berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
d) Peserta didik dikatakan tuntas pada mata pelajaran jika telah memenuhi
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), daftar KKM setiap mata pelajaran
terlampir.
3.2.7 Penilaian Peserta Didik

Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik harus kuantitatif untuk skala sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada prinsip-prinsip :
a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur
b) objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektifitas penilai.
c) adil, bearti penilaian tidak menguntungkan tau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
d) terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e) terbuka, berati prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
tekinik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.

16
17

g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara sistematis dengan


mengukuti langkah-langkah yang baku.
h) beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan padaukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
i) akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 53 tahun
2015 tertanggal 25 Desember 2015 dikatakan bahwa nilai untuk setiap
pelajaran dinyatakan dalam skala 100 (0-100) disertai uraian.

3.2.8 Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
Penentuan Kenaikan Kelas diatur sesuai dengan ketentuan yaitu apabila
kegiatan penilaian kenaikan kelas dilakukan secara berkesinambungan
sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan saat dini dan tepat
waktu diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak mencapai kompetensi
yang ditargetkan walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara
optimal sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka
tidak perlu ada peserta didik yang tidak naik kelas ( automatic promotion ).
Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan
fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka hasil penilaian kelas bisa
menjadi dasar peserta didik tersebut tinggal kelas.
1. Automatic Promotion adalah semua indikator, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, dan
ketidakhadiran kurang dari 15 %, serta bernilai minimal BAIK pada aspek
apektif maka peserta didik dianggap telah layak naik ke kelas
berikutnya.
2. Jika Peserta didik masih belum menuntaskan 50 % atau lebih indikator,
kompetensi inti dan kompetensi dasar pada lebih dari 3 mata pelajaran,
maka peserta didik tersebut harus mengulang di kelas yang sama.
Untuk memudahkan administrasi maka peserta didik yang tidak naik kelas
diharapkan mengulang semua mata pelajaran beserta kompetensi inti,
kompetensi dasar dan indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata
pelajaran, kompetensi inti serta kompetensi dasar yang telah tuntas pada tahun

17
18

ajaran sebelumnya apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas mendapat
nilai kurang.
a. Pelaksanaan penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar dilakukan pada tengah semester (UTS) dan akhir
semester (UAS) serta Ujian Nasional. Penentuan nilai akhir pengetahuan
untuk nilai Tugas, nilai Ulangan Harian atau UTS, dan nilai UAS berturut-
turut yaitu dengan bobot 1 : 2 : 1.
b. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar
Hasil belajar dilaporkan kepada orang tua peserta didik melalui buku laporan
tengah semester dan laporan akhir semester (raport) yang disampaikan kepada
peserta didik setiap akhir tengah semester dan akhir semester.
c. Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan
Remedial untuk Ulangan Harian dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan bagi siswa yang belum tuntas pada Kompetensi Dasar setiap
mata pelajaran. Sedangkan remedial Ujian Akhir Semester dilaksanakan
selama 1 minggu setelah berakhirnya ujian akhir. Program Pengayaan
dilaksanakan bagi siswa yang sudah tuntas dalam KD tertentu untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya pada KD tersebut.

3.2.9 Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah memenuhi Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan sebagai berikut :

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


Hal ini berarti peserta didik telah tuntas mengikuti program pembelajaran
seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan.
Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar
yang tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1
sampai semester 6 . Ketentuan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh Satuan
Pendidikan bersama pendidik.

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran. Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbang hasil penilaian
peserta didik oleh pendidik.

18
19

3. Lulus ujian sekolah


a. Ujian sekolah mencakup :
1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada
mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional
2) ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui
UN.
3) Dilaksanakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional.
b. Hasil ujian sekolah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
1) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta
pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

4. Lulus Ujian Nasional


sebagai mana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan
Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam Prosedur
Operasional Standar (POS) Ujian Nasional, yang dikeluarkan setiap tahun.

5. Penentuan kelulusan
Penentuan kelulusan dilakukan dengan verifikasi data pada point 1 sampai
dengan 4 dan aspek sikap bernilai minimal baik berdasarkan kesepakatan
dewan guru.

6. Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas lulusan

yaitu diselenggarakan kegiatan pemantapan untuk mata pelajaran yang di


UN kan setiap hari Senin sampai Kamis dimulai pada awal semester IV
sampai menjelang dilaksanakannya UN. Bagi yang belum lulus Ujian
Nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian akhir yaitu
dilaksanakan Ujian Nasional ulang yang penyelenggaraannya diatur dalam
POS UN.

3.2.10 Penjurusan
Peminatan pada kurikulum 2013 ini ditentukan dalam spektrum keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan. Di SMK ....peminatannya sebagai berikut :
Bidang Keahlian : 4. Agrobisnis dan Agroteknologi
Program Keahlian : 4.1. Agribisnis Produksi Tanaman
Paket Keahlian : 4.1.1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Penjurusan dilaksanakan pada saat rekriutmen peserta didik baru yaitu secara
langsung ditentukan penjurusannya.

19
20

3.2.11 Praktek Kerja Industri (Prakaerin)


Dijelaskan hasil analisis perhitungan waktu, tempat dan maslahat atau
kemanfaaatan dari prakerin yang akan dilaksanakan. Sebagai contoh: Prakerin
merupakan pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK...
dengan DUDIN, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi
dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai
bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan lain sebagainya.
Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama 4 (empat) bulan sampai dengan 1
(satu) tahun pada industri dalam dan luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda
diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan
mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia industri/usaha.
Ciri operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri adalah sebagai
berikut :
a. Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang
memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat
penerimaan maupun pada saat pemilihan program diklat.
b. Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan meberikan pembekalan
kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar
minimal sesuai dengan persyaratn kerja yang ada.
c. Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program
bersama yang telah disepakati.
d. Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada
pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar
dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang
positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja propesional pada
bidangnya.
e. Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu
latihan yang dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan
dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 4 bulan sampai 12 bulan.
f. Pelaksanaan pemelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara
lain : jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar
peserta; perangkat monitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika
diperlukan); asuransi kecelakaan kerja bagi peserta; lain-lain yang
dianggap perlu.
g. Kegiatan pemelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan
komponen-komponen/sarana pemelajaran dipastikan kesiapannya, untuk

20
21

mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses


pemelajaran.

Hasil pelaksanaan pembelajaran, baik di SMK ....maupun di


industri/perusahaan, adalah dicapainya penguasaan sejumlah kompetensi
yang telah direncanakan dalam program pembelajaran oleh peserta didik.
Semua perolehan dan hal-hal penting yang terkait, terekam dalam database
pendidikan.

Sesuai dengan kurikulum 2013 Di SMK ....pelaksanaan Praktek Kerja


Industri dilaksanakan di kelas XII dimulai pada bulan Juni untuk persiapan,
bulan Juli perijinan dan pembekalan pada awal bulan Agustus sampai
dengan bulan Nopember pelaksanaan, dan bulan Desember dipergunakan
untuk penyusunan laporan, seminar dan pertanggungjawaban Praktek Kerja
Usaha (PKU) dan apabila ada peserta didik yang kurang masa prakerinnya.

Jumlah institusi pasangan yang sudah mengadakan kerja sama praktek kerja
industri/Praktek Kerja Usaha (PKU) dan dinyatakan dengan perjanjian kerja
sama / memorandum of understanding ada 7 antara lain :

1. PT East Weast Seed Indonesia (Panah Merah) bertempat di ....

2. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

3. PT. Momenta Agriculture Amazing Farm Lembang

4. Balai Penelitian Sayuran (Balitsa) Lembang

5. BBPHAT Pasir Banteng Sumedang

6. Benih Citra Asia (BCA) Sukamantri Ciamis

7. Balai Penelitian Benih Padi (BPBP) Kawalu Tasikmalaya

3.2.12 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Dijelaskan apa keunggulan yang ada di wilayah sekolah dan dapat di jadikan
icon untuk pembelajaran diluar kompetensi utama namun dapat mendukung
kompetensi utama siswa.
Penentuan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global di SMK ....dilakukan
dalam bentuk Mata Pelajaran Muatan Lokal Pertamanan dengan konsep “Go Green“
melalui program “Pembuatan Taman Outdoor” dengan mengupayakan seoptimal
mungkin menciptakan lingkungan sekolah hijau, ditumbuhi pepohonan dan
dikembangkan ke lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SMK ....dilakukan dalam

21
22

bentuk:
 Program English Day : satu hari berbahasa inggris
 Program Bahasa latin : mensosialisasikan bahasa latin dengan cara
memberi label nama latin pada setiap tanaman yang ada di lingkungan
SMK...
 Kegiatan Budidaya tanaman pangan/hortikultura atau perkebunan
seperti mendong
 Pendidikan Lingkungan Hidup “Go Green” dengan menciptakan
lingkungan sekolah yang bersih, hijau, dan asri (BERHIAS) melalui
program pembuatan taman outdoor di depan kelas masing-masing
 Perlombaan taman untuk menjaga kelestarian dan kebersihan taman
sehingga perawatannya terjaga dengan baik.

IV. KALENDER PENDIDIKAN

22
23

PCantumkan Kalender Pendidikan Propinsi dan Kalender Pendidikan sekolah,


sebagai acuan hari efektif untuk pembelajaran intrakurikuler. Sebagaio contoh:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Minggu efektif Digunakan untuk kegiatan
1. 33 minggu efektif
belajar pembelajaran efektif
Jeda tengah Satu minggu setiap
2. Maksimum 2 minggu
semester semester
Jeda antar Antara semester ganjil dan
3. Maksimum 2 minggu
semester genap
Digunakan untuk
Libur akhir tahun penyiapan kegiatan dan
4. Maksimum 3 minggu
pelajaran administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Hari libur Disesuaikan dengan
5. 2 – 4 minggu
keagamaan peraturan pemerintah
Hari libur Disesuaikan dengan
6. Maksimum 2 minggu
umum/nasional Peraturan Pemerintah
Tidak ada hari libur
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu
khusus
Digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
Kegiatan khusus
8. Maksimum 3 minggu mengurangi jumlah
sekolah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
Penetapan kalender pendidikan mempertimbangkan :

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun


dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan


Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal ini terkait
denagn hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus

3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat


menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan SMK .... disusun berdasarkan alokasi


waktu sebagaimana tersebut pada dokumen kurikulum dengan memperhatikan
ketentuan dari pemerintah pusat/pemerintah daerah.

23
24

Untuk tahun pelajaran 2016/2017 kalender pendidikan SMK ....dibuat setelah


ketentuan tersebut diatas ditetapkan pemerintah/pemerintah daerah, baik provinsi,
maupun pemerintah Kabupaten ...(terlampir).

Jadwal Kegiatan selama satu tahun pelajaran tercantum pada table berikut :
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Membuat Program kegiatan Juli 2016
2 Kegiatan MOPD dan Permata 19 – 21 Juli 2016
3 Rapat awal Tahun Pelajaran 18 Juli 2016
4 Membuat dokumen kurikulum Juli 2016
5 Membuat SKBM dan Jadwal Pelajaran Juli 2016
6 Menyiapkan administrasi
pembelajaran :
1. Pengajaran Juli 2016 dan
- Menyiapkan silabus (dok 2) Januari 2017
- Mengarsipkan RPP (dok 3)
- Daftar hadir pengajar
- Agenda Kelas
- Buku administrasi guru
- Membuat jadwal piket guru
2. Evaluasi
- Menyiapkan agenda Tengah dan akhir
pelaksanaan evaluasi semester
pembelajaran
- Mengarsipkan nilai UTS, UAS,
US, UN
- Menyiapkan data peserta UN
bekerjasama dengan
operator
- Membuat Surat Kelulusan
- Mendistribusikan ijazah
7 Pelaksanaan Ujian :
1. Ujian Tengah Semester Oktober 2016
2. Ujian Akhir Semester ganjil Desember 2016
3. Ujikom Maret 2017
Ujian Sekolah Maret 2017
Ujian Nasional April 2017
4. Ujian Akhir Semester genap Mei-Juni 2017
8 Pelaksanaan IHT tentang
pembelajaran Juni 2016

24
25

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Pengembangan Kurikulum Agustus 2016
2. Penyusunan silabus dan RPP
3. Penyusunan program kerja dan
RKAS Nopember 2016
4. Persiapan Akreditasi
9 Rapat Evaluasi Pembelajaran
1. Rapat verifikasi nilai smt ganjil Desember 2016
2. Rapat kelulusan Mei 2017
3. Rapat kenaikan kelas Juni 2017
10 Praktek Kerja Usaha untuk kls XII 15 September – 15
Desember 2016
11 Pentas Seni dan Hiburan / 17-18 Agustus 2016 Dalam rangka
perlombaan peringatan dies natalis
SPMA dan hari
kemerdekaan
12 Observasi / kunjungan industry Study wisata ke
BBPP-Lembang
13 English Day Setiap hari Jum’at
14 OPSIH Setiap hari Kamis
15 Go Green / Lomba Taman Setiap akhir
semester
16 Kelulusan dan Pelepasan/Wisuda Mei / Juni 2017
17 PPDB TP. 2017/2018 Mei – Agustus 2017
18 Pengembangan Diri / ekstrakurikuler Setiap hari Senin
s/d Jum’at

BAB V
PENUTUP

Kurikulum sebagai acuan dan arahan bagi sekolah sangat perlu


keberadaannya. Maju mundurnya suatu sekolah antara lain terkait kepada

25
26

keberhasilan Wakasek kurikulum dalam merealisasikan program-programnya.


Dukungan serta parsitipasi dari berbagai pihak baik Kepala Sekolah, Guru, DU-DI,
Konselor, TU, Siswa dan Masyarakat sangat membantu terealisasinya program-
program kurikulum.
Demi kemajuan dan perbaikan program kurikulum SMK-SPP Negeri
Tasikmalaya, saran dan kritik yang sifatnya membangun akan sangat membantu
terhadap peningkatan program kurikulum selanjutnya.
Besar harapan kami, semoga apa yang menjadi rencana dan tujuan kita dapat
terlaksana dengan baik dan semoga niat baik kita menjadi amal sholeh serta di ridhoi
oleh Alloh SWT.

LAMPIRAN
1. SK TPK, uraian tugas, program kerja, jdwal kegiatan TPK
2. Kalender Pendidikan

26
27

27

Anda mungkin juga menyukai