4611 16354 1 PB Dikonversi
4611 16354 1 PB Dikonversi
Intisari
Eksplorasi geofisika untuk mengetahui potensi pasir besi di kawasan Desa Pagubugan dan Desa Pagubugan
Ku- lon Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2018
menggu- nakan metode magnetik. Pengukuran data magnetik telah dilakukan di daerah penelitian dengan
posisi geografis membentang dari 109,29882◦ BT - 109,31892◦ BT dan 7,68430◦ LS - 7,70402◦ LS. Secara
morfologis, lokasi penelitian merupakan bagian pesisir Kecamatan Binangun bagian timur. Hasil pemodelan
dan interpretasi data anomali magnetik yang diperoleh menunjukkan keberadaan lapisan batuan yang
diperkirakan mengandung bi- jih besi yang berselingan dengan lempung, lanau, pasir, kerikil, dan kerakal dari
formasi aluvium dengan nilai suseptibilitas magnetik 0,0094 cgs unit. Lapisan batuan ini diestimasi terletak
pada kedalaman 0 hingga 53 me- ter serta membentang dengan posisi geografis 109,30981 ◦ BT - 7,69264◦ LS
hingga 109,31787◦ BT -7,69575◦ LS.
Abstract
Geophysical exploration to determine the potential of iron sand in the Pagubugan Village and Pagubugan
Kulon Village areas, District of Binangun, Regency of Cilacap has been carried out from May to August 2018
using the magnetic method. The acquisition of magnetic data has been done in the research area at the
geographical position stretching from 109.2988 ◦ E to 109.31892◦ E and 7.68430◦ S to 7.70402◦ S.
Morphologically, the research location is the part of the eastern coastal in the district of Binangun. The results
of the modeling and interpretation of magnetic anomaly data that obtained indicate the presence of rock
deposite which thought to contain iron ore which intersects with clay, silt, sand, gravel, and crust from the
Alluvium formation with a magnetic susceptibility value of 0.0094 cgs units. This rock deposite is estimated
to lie at a depth of 0 to 53 meters and stretches at the geographical position from 109.30981 ◦ E and 7.69264◦
S to 109.31787◦ E and 7.69575◦ S.
Keywords: district of Binangun; geophysical exploration; iron sand; magnetic survey.
http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v15i3.4611
2460-4682 Ⓧc Departemen Fisika, FSains-ITS
I. PENDAHULUAN
diambil di kawasan ini menunjukkan bahwa bahan-bahan
magnetik yang terkandung di dalamnya berasal
Salah satu bahan tambang yang bernilai ekonomis dan darikelompok titanomagnetit [xFe2TiO4(1-x)Fe3O4] dengan
banyak ditemukan di kawasan pesisir Kabupaten Cilacap mineral utama magnetit (Fe3O4) dengan nilai suseptibilitas
adalah pasir besi. Kawasan prospek pasir besi memben- massa sebesar 2,85 × 10−4 m3/kg [2].
tang dari Pesisir Adipala, Pesisir Binangun, dan Pesisir Nu-
Salah satu kawasan di Pesisir Kabupaten Cilacap yang
sawungu. Pada tahun 1960 hingga 1972, eksplorasi endapan
diestimasi memiliki potensi pasir besi adalah Pesisir Desa
pasir besi telah dilakukan oleh perusahaan pertambangan di
Pagubugan dan Desa Pagubugan Kulon, Kecamatan Binan-
sepanjang Pesisir Adipala Kabupaten Cilacap. Hasil eksplo-
gun, Kabupaten Cilacap. Penelitian potensi pasir besi di se-
rasi tersebut berhasil mengidentifikasi cadangan bahan galian
belah barat kawasan ini sudah pernah dilakukan [3, 4], yaitu
pasir besi sebesar 2.655.236 ton dengan kadar rata-rata besi
di Pesisir Binangun Timur menggunakan metode magnetik.
(Fe) sebesar 51,7% di wilayah seluas 3.090,43 hektar [1].
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peta anomali
Hasil karakterisasi magnetik terhadapsampel pasir besi yang
magnetik lokal yang menunjukkan sebaran pasir besi di
kawasan terse-
92 Adib M. Wibowo, dkk. / J.Fis. dan Apl., vol. 15, no. 3, hlm. 91-98, 2019
samaan [6]
1
M˙ (˙r) [ r˙ − ]dV (2)
• Q ˙r ◦
V (r˙◦) = −Cm ∫ Apabd
tetap
yang tet
r˙k, ma
seluruh
dihitung
penginte
dinyatak
d
[
∫
]
r˙
− ◦
˙r
dengan M˙
(˙r) pada
Pers.(3)
adalah
momen
dipol per
Gambar satuan
volume,
1: sedangkan
Cm adalah
Ano suatu
tetapan.
mal Berdasarkan
i Pers.(3),
mag induksi
neti magnetik
k total batuan
dari tersebut
batu dapat diny-
an atakan [6]
atau
ben
da
ter
mag
neti
sasi
di
baw
ah
per
mu
kaa
n
bu
mi.
but secara B ◦ ) = Cm
kualitatif.
Sedangkan
berdasarkan ˙ Q ∫
hasil
pemode-
˙
Adib M. Wibowo, dkk. / J.Fis. dan Apl., vol. 15, no. 3, hlm. 91-98, 2019 93
1 •
M˙ (˙r) [ r˙ − ]dV
˙r (4) V Q
◦
lan terhadap data anomali magnetik lokal Medan induksi magnetik sebagaimana
diperoleh lapisan pasir besi yang Pers.(4) disebut se- bagai anomali
berselingan dengan lanau, lempung, pasir, magnetik yang bersama-sama dengan
dan kerikil dalam formasi alluvium medan magnetik utama bumi berada di
sebesar 0,0183 cgs de- ngan kedalaman seluruh titik lokasi peng- ukuran. Dengan
berkisar 1,709-20,513 meter dan 0,0174 demikian, secara teoritis medan magnetik
cgs dengan ked [4]. Lapisan pasir besi to- tal yang terukur pada peralatan
tersebut diinterpre- tasi memiliki nilai magnetometer di suatu titik lokasi pada
suseptibilitas magnetik alaman berkisar permukaan bumi merupakan gabungan
16,524-34,188 meter [4]. (super- posisi) antara medan magnetik
Untuk menginvestigasi potensi pasir utama bumi (B◦) dan medan anomali
besi di kawasan Pesisir Desa Pagubugan magnetik (Br◦ ). Persamaannya dapat
dan Pagubugan Kulon Kecamatan Binan- dinyatakan de- ngan formulasi
gun, perlu dilakukan survei magnetik. B˙T = B˙ + B˙ (r˙◦ )
Survei magnetik meru- pakan pengukuran memperoleh nilai anomali ◦
besaran induksi magnetik di permukaan magnetik total, tetap dilakukan koreksi
bumi yang digunakan untuk terhadap data medan magnetik total hasil
menginterpretasi model struktur geologi, pengukuran di setiap titik lokasi yang
batuan bawah permukaan, dan fenomena meliputi koreksi harian (BHar), koreksi
topografi (BT opo), dan koreksi medan
fisis lain- nya di dalam kerak bumi. Survei
magnetik utama bumi (B◦). Apabila
magnetik merupakan salah satu metode
survei geofisika yang memiliki anomali magnetik total dapat disimbolkan
keunggulan dalam mengidentifikasi jenis ∆B, maka dapat
mineral dan batuan berdasarkan nilai dinyatakan dengan persamaan [7]
∆B = BT − BHar − BT opo −
suseptibilitas magnetiknya. Suseptibilitas B◦
disebut sebagai International
magnetik meru- pakan parameter utama
yang terdapat pada setiap batuan yang Geomagnetic Reference Field (IGRF).
memiliki sifat kemagnetan, khususnya Nilai IGRF tidak kon- stan, namun
batuan yang menun- jukkan gejala mengalami perubahan sesuai dengan
ferromagnetik [5]. Karena keunggulannya, posisi lin- tang dan waktu. Pengaruh
survei magnetik digunakan dalam variasi atau perubahan nilai IGRF ini
penelitian ini untuk mengi- dentifikasi diantisipasi dengan memperbaharui dan
sebaran potensi pasir besi di daerah menetapkan nilai IGRF secara berkala,
penelitian. yaitu setiap lima tahun sekali [8].
Suatu volume batuan yang terdiri atas
bahan-bahan mag- netik atau mineral-
II. METODE
mineral magnetik dapat dianggap seba- gai PENELITIAN
dipol magnetik seperti ditunjukkan pada
Gambar 1. Be- sar magnetisasi yang
terjadi pada batuan itu tergantung dari Akuisisi data survei magnetik telah
rekam jejaknya selama batuan berada di dilakukan pada bu-
dalam medan mag- netik utama bumi.Hal
ini berarti magnetisasi yang terjadi pada
batuan tergantung dari besar induksi
magnetik yang diteri- manya dari medan
magnetik utama bumi. Selanjutnya besar
potensial magnetik yang terkandung pada
suatu titik di dalam batuan tersebut dapat
dituliskan dengan persamaan [6]
1
m cos θ lan Mei 2018 di kawasan Pesisir Desa
r2 Pagubugan dan Desa Pagubugan
V = −C m˙ •
m
KulonKecamatan Binangun Kabupaten
Cilacap seperti terlihat pada Gambar 2.
Q[ ] = Cm Pengolahan, pemodelan, dan
r
Sedangkan besarnya potensial magnetik interpretasi data telah dilakukan di
seluruh volume batuan berdasarkan Laboratorium Geofisika Fakultas MIPA
Gambar 1 dapat dihitung dengan per- Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto.
Gambar 2: Lokasi survei magnetik di kawasan Pesisir Desa Pagubugan dan Desa Pagubugan Kulon Kecamatan Binangun
Kabupaten Cilacap.
magnetik ini dimodelkan dan diinterpretasi sehingga diper- lukan data anomali yang telah didistribusi pada bidang datar.
oleh model-model batuan bawah permukaan yang menjadi Oleh karena itu data anomali ditransformasikan ke bidang
target penelitian. Sistematika pengolahan data secara lengkap datar (reduction to horizontal surface) menggunakan pen-
dapat dilihat pada diagram alir seperti Gambar 4. dekatan deret Taylor [10] seperti Pers.(7).
Gunungapi merupakan sumber dari pasir besi yang bentuk dipole magnetik) yang terletak relatif di timur dan
berwarna kehitaman. Letak gunung berapi di Pulau Jawa barat daerah penelitian, yaitu antara Desa Pagubugan dan
relatif lebih dekat dengan sisi selatan.Selain itu adanya sun- Pagubugan Kulon dengan interval nilai berkisar -715,798 -
gai yang mengalir ke arah Barat dan Selatan, mengakibatkan 1185,372 nT.
material pasir besi hasil erupsi gunungapi yang aktif men- Pemodelan telah dilakukan secara dua dimensi (2D) ter-
galami transportasi ke arah barat dan selatan serta terakumu- hadap data anomali lokal yang diekstrak di sepanjang lin-
lasi di pantai tersebut. Batuan yang menjadi asal dari pasir tasan AB yang melalui closure anomali yang membentang
besi ini adalah batuan yang bersifat intermedier hingga basa, dari Desa Pagubugan hingga Pagubugan Kulon. Hasil
yang bersifat andesitik hingga basaltik. Ombak yang pemod- elan menunjukkan keberadaan endapan batuan
menyapu di sepanjang pantai mengakibatkan material pasir bawah per- mukaan yang diinterpretasi mengandung bijih
besi ter- pilahkan dan menjadi butiran bebas yang besi. Endapan batuan tersebut memilikinilai suseptibilitas
terkayakan, di- mana mineral dengan specific gravity tinggi magnetik sebesar 0,0094 cgs unit dan diinterpretasi sebagai
akan mengendap, sedangkan mineral yang mempunyai nilai pasir yang men- gandung bijih besi yang berselingan dengan
specific gravity ren- dah akan tercuci dan terbuang. Proses lempung, lanau, kerikil, dan kerakal dari formasi Aluvium.
ini terjadi berulang- ulang, sehingga membentuk endapan Endapan ini ter- letak pada kedalaman 0 hingga 53 meter
pasir besi yang dite- mukan di sepanjang muara sungai dan serta membentang dengan posisi geografis 109,30981◦ BT -
pantai [16]. 7,69264◦ LS hingga 109,31787◦ BT - 7,69575◦
LS.Berdasarkan nilai suseptibili- tas magnetiknya, butiran-
butiran bijih besi diperkirakan juga banyak ditemukan pada
IV. SIMPULAN
batuan-batuan yang lain, terutama en- dapan pasir pantai di
kawasan pesisir daerah penelitian.
Eksplorasi geofisika untuk menginvestigasi sebaran dan
potensi pasir besi telah dilaksanakan di pesisir Desa
Pagubugan dan Desa Pagubugan Kulon Kecamatan Binan- UCAPAN TERIMA KASIH
gun Kabupaten Cilacappada bulan Mei hingga Agustus 2018
menggunakan metode magnetik. Pengukuran data magnetik Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Kepala
telah dilakukan pada titik-titik survei di daerah penelitian de- Laboratorium Elektronika, Instrumentasi, dan Geofisika
ngan posisi geografis yang membentang dari 109,29882◦ BT Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman atas perala-
- 109,31892◦ BT dan 7,68430◦ LS - 7,70402◦ LS. Hasil tan yang disediakan. Terima kasih juga disampaikan un-
pengukuran dan pengolahan data yang diperoleh adalah peta tuk seluruh crew peneliti yang terdiri atas dosen dan maha-
kontur anomali magnetik lokal daerah penelitian.Peta kontur siswa yang telah bekerja keras, bahu-membahu, dan
anomali magnetik lokal menunjukkanclosure anomali (dalam semangat dalam melaksanakan akuisisi data di lapangan.