Anda di halaman 1dari 7

PELAKSANAAN K3 DALAM MELINDUNGI TENAGA MEDIS DI

PELAYANAN KESEHATAN

Dinda Andini Hraahap


dindandihihrpp09@gmail.com

LATAR BELAKANG
Kesehatan dan Keselamatan Kerja tempat kerja dengan berbagai ancaman
(K3) merupakan suatu upaya untuk bahaya yang dapat menimbulkan
menjauhkan segala resiko yang dapat dampak kesehatan. Mutu pelayanaan
terjadi pada diri sendiri maupun risiko juga tidak hanya dilihat dari
yang dapat membahayakan pasien. peningkatkan keselamatan kerja, namun
Terlebih bagi tempat kerja yang juga dilihat dari perilaku tenaga
memiliki risiko atau bahaya yang tinggi, kesehatan seperti perawat dalam
serta dapat menimbulkan kecelakaan menjaga dirinya untuk terhindar dari
kerja maupun penyakit akibat kerja. segala resiko bahaya dan kecelakaan
keselamatan dan kesehatan kerja saat bekerja. Saat memberikan
seharusnya diterapkan pada semua pihak pelayanan kesehatan kepada pasien
yang terlibat dalam proses kerja, mulai banyak resiko yang dapat
dari tingkat manager sampai dengan membahayakan seorang perawat di
karyawan biasa. rumah sakit.
Dalam Undang-undang Nomor 23 Banyak bahaya yang timbul dari
Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 kesalahan akibat kelalaian perawat
dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan maupun bahaya fisik yang ada dirumah
Keselamatan Kerja harus sakit. Kelalaian yang terjadi dapat
diselenggarakan di semua tempat kerja, berpotensi untuk menyelakai diri sendiri.
khususnya tempat kerja yang Perawat sebagai pemberi pelayanan
mempunyai risiko bahaya kesehatan, kesehatan dirumah sakit yang selalu
mudah terjangkit penyakit atau bertatap muka dengan pasien, banyak
mempunyai karyawan paling sedikit 10 memiliki resiko untuk terkena atau
orang. Jika memperhatikan isi dari pasal terinveksi sumber penyakit, hal ini
di atas maka jelaslah bahwa Rumah karena rumah sakit memiliki potensi.
Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria Beberapa contoh penyakit infeksi yang
dapat terjadi di Rumah Sakit adalah TB, industri manufaktur, yang melibatkan
Hepatitis B, Hepatitis C, dan bahkan mesin, peralatan, penanganan material,
berisiko terinfeksi HIV/AIDS. Selain pesawat uap, bejana bertekanan, alat
penyakit-penyakit infeksi, di rumah sakit kerja, bahan dan proses pengolahannya,
juga memiliki risiko lain yang landasan tempat kerja dan
mempengaruhi situasi dan kondisi di lingkungannya serta cara-cara
rumah sakit, seperti kecelakaan melakukan pekerjaan, maupun industri
(meliputi kejadian ledakan, kebakaran, jasa, yang melibatkan peralatan
kecelakaan yang diakibatkan instalasi berteknologi canggih, seperti lift,
listrik, serta faktor cidera lainnya), eskalator, peralatan pembersih gedung,
radiasi, paparan bahan kimia beracun sarana transportasi, dan lain-lain.
dan berbahaya, gas-gas anastesi, Tujuan Kesehatan dan Keselamatan
gangguan terkait psikis dan ergonomi . Kerja menurut Mangkunegara (2002)
adalah agar setiap pegawai mendapat
METODE jaminan kesehatan dan keselamatan
Jenis kajian ini diambil dari kerja baik secara fisik, sosial dan
beberapa sumber melalui jurnal dengan psikologis. Pengendalian yang dilakukan
cara membaca dari berbagai sumber terhadap resiko kecelakaan kerja di
seperti jurnal online yang isinya Rumah Sakit adalah dengan
berfokus dengan konsep dasar kesehatan mengadakan penyediaan APD berupa
dan keselamatan kerja(k3) yang terbagi masker, handscoon, kacamata, sepatu
atas sehat, kesehatan kerja, risiko & bot, helm dan untuk mencegah
hazard dalam pemberian asuhan terjadinya kebakaran pihak rumah sakit
keperawatan. yang berhubungan dengan juga sudah menyediakan APAR dan
judul yaitu pelaksanaan k3 dalam petunjuk cara penggunaannya.
melindungi tenaga medis di pelayanan Pengawasan sarana dan prasarana
kesehatan. Literature yang digunakan telah dilakukan secara rutin setiap bulan
adalah sebanyak 10 dari berbagai untuk mengecek ataupun mengontrol
sumber dengan ketentuan tahun terbit. sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan di rumah sakit serta membuat
HASIL dan menyusun anggaran setiap tahunnya
Keselamatan kerja adalah untuk sarana prasarana yang sudah tidak
keselamatan yang berhubungan dengan memadai. Program pemeliharaan
aktivitas kerja manusia baik pada terencana untuk menjaga sarana
prasarana dan peralatan kesehatan agar PEMBAHASAN
aman, bermutu dan layak pakai Menurut WHO yang dilansir di
dilakukan dengan adanya kalibrasi alat- KMK RI No. 1087/ MENKES/ SK/ VII/
alat kesehatan. 2010 dikatakan bahwa Kesehatan Kerja
Rumah Sakit juga memberi merupakan program yang bertujuan
pelatihan keselamatan dan keseehatan untuk peningkatan dan pemeliharaan
kerja (k3) bagi anggota pelayanan rumah derajat fisik, mental dan sosial yang
sakit. Pelatihan penyuluhan keselamatan setinggi – tingginya bagi pekerja di
kerja yang dilakukan yaitu seperti semua jenis pekerjaan, pencegahan
simulasi, pelatihan APAR dan pelatihan terhadap gangguan kesehatan pekerja
untuk pengenalan K3 bagi karyawan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan;
yang baru masuk. perlindungan bagi pekerja dalam
Pengawasan lingkungan kerja pekerjaannya dari risiko akibat faktor
merupakan salah satu hal yang menjadi yang merugikan kesehatan; dan
perhatian penting pihak rumah sakit. penempatan serta pemeliharaan pekerja
Lingkungan kerja yang baik akan dalam suatu lingkungan kerja yang
menciptakan suasana nyaman bagi disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan
pasien dan bagi pegawai. Pengawasan psikologisnya. Sehingga, menurut KMK
lingkungan kerja rumah sakit harus RI No. 1087/ MENKES/ SK/VII/ 2010
dilakukan oleh tim yang ditugaskan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
untuk mengontrol lingkungan adalah upaya untuk memberikan
kebersihan di area rumah sakit. jaminan keselamtan dan meningkatkan
Pengawasan dilakukan dengan ronde derajat kesehatan pekerja dengan cara
setiap satu minggu atau setiap beberapa pencegahan kecelakaan dan Penyakit
hari untuk mengontrol lingkungan kerja. Akibat Kerja (PAK), pengendalian
Kebersihan rumah sakit juga bahaya ditempat kerja, promosi
menjadi bagian penting dalam kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
pengawasan pemantauan lingkungan
kerja. Pembuangan sampah dibagi antara  Tujuan K3 di Rumah Sakit
sampah infeksius dan sampah Keselamatan dan Kesehatan
noninfeksius. Sehingga tenaga kerja Kerja pada umumnya bertujuan
rumah sakit sudah mengetahui jenis melindungi keselamatan dan kesehatan
sampah yang akan di buang ke wadah pekerja dalam mewujudkan
yang sudah terbagi. produktivitas kerja yang optimal.
Pengetahuan K3RS yang baik sangat diperlukan agar penerapan K3
diharapkan mampu menekan angka berjalan dengan optimal.
kecelakaan kerja karena individu Dalam Kesehatan dan Keselamatan
tersebut dapat menerapkan tindakan Kerja ( K3), seorang perawat harus
yang sesuai dengan pengetahuan K3 menerapkan persepsi atau proses
yang dimilikinya. Dalam K3 tenaga pencarian informasi yang dilakukan oleh
medis, juga harus menerapkan cara perawat sebelum melakukan suatu
berkomunikasi, dimana komunikasi tindakan. Persepsi perawat tentang K3
keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan bagaimana perawat
tersebut dapat menggunakan berbagai mampu mencari tahu tentang pentingnya
media baik lisan maupun tulisan. Hal K3 baik melalui brosur, leaflet, SOP
yang perlu diperhatikan dalam yang disediakan di ruangan maupun
komunikasi yaitu efektifitas dalam media informasi lainnya. Perawat juga
komunikasi, informasi harus mudah dituntut untuk faham bagaimana cara
diingat oleh penerima. pencegahan kecelakaan serta
penanganan yang dapat dilakukan
 Upaya Penerapan K3 di Rumah apabila kecelakaan terjadi. Pemahaman
Sakit tersebut akan menimbulkan persepsi
Di Rumah sakit menyangkut tenaga yang baik dalam diri perawat tentang K3
kerja, cara / metode kerja, alat kerja, sehingga hal ini akan meningkatkan
proses kerja, dan lingkungan kerja yang perilakunya dalam menjaga
meliputi peningkatan, pencegahan, keselamatan.
pengobatan, dan pemulihan. Tenaga Selain persepsi, sikap juga
kesehatan yang sering berkontak mempengaruhi perilaku perawat ditinjau
langsung dengan pasien adalah perawat. dari segi faktor internal (Notoadmodjo,
Tingkat pengetahuan K3 perawat sangat 2010). Seorang perawat dalam
penting dalam menjaga keselamatan melaksanakan manajemen K3 harus
pasien dan diri perawat itu sendiri, memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-
karena keduanya memiliki hubungan nilai kesehatan dimana seluruh nilai
bermakna antara tingkat pengetahuan positif yang ada dalam dirinya menjadi
perawat dengan tindakan keselamatan pendorong perilaku sehat dan menjadi
terhadap pasien. Oleh sebab itu, upaya dalam meningkatkan kesehatan
pengetahuan perawat mengenai K3 dan keselamatan selama bekerja. Selain
itu, ada berbagai cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan persepsi, Faktor yang menyebabkan
pengetahuan dan sikap perawat dalam manusia dapat menimbulkan kecelakaan
menjaga kesehatan dan keselamatan kerja adalah umur, pengalaman,
selama bekerja, diantaranya dengan penggunaan obat, motivasi, tanggung
memberikan promosi kesehatan dan jawab yang tidak baik, pengambilan
pelatihan tentang K3 sehingga hal ini keputusan yang tidak tepat, dan
diharapkan mampu merubah perilaku keputusan tepat tetapi aksinya terlalu
perawat menjadi lebih baik. lambat. Untuk menghindari itu manusia
perlu melakukan observasi dan
 Faktor – Faktor Penerapan K3 pengenalan terhadap bahaya.
Faktor-faktornya yaitu faktor
internal dan faktor eksternal 2. Faktor Lingkungan
Berdasarkan data yang telah dianalisis, Penyebab kecelakaan kerja
bahwa ada banyak faktor yang dapat faktor lingkungan pekerjaan misalnya
menentukan perubahan perilaku perawat pencahayaan, kebisingan, temperatur,
dari segi faktor eksternal, diantaranya debu, uap, gas, kesalahan konstruksi
pengalaman. Pengalaman perawat dapat mesin, sikap badan yang tidak benar
dilihat dari berbagai aspek. Salah dalam melakukan pekerjaan, dan yang
satunya adalah masa kerja. Semakin lainnya.
lama masa kerja perawat maka
pengalaman yang dimiliki juga semakin 3. Faktor Organisasi
meningkat sehingga perilakunya dalam Kecelakaan kerja merupakan
menjaga keselamatan dirinya juga kejadian yang tidak diinginkan oleh
menjadi lebih baik. Selain itu siapa pun, terlebih pekerja itu sendiri.
pengalaman juga dapat diperoleh dari Setiap pekerja selalu menginginkan
berbagai sosialisasi maupun pelatihan dapat bekerja dengan nyaman, aman
tentang K3 yang dilakukan oleh pihak tanpa ada rasa ketakutan akan terjadinya
rumah sakit. kecelakaan kerja. Oleh karena itu,
lingkungan sosial atau organisasi
 Faktor-Faktor Penyebab K3 di memiliki efek paling besar terhadap
Rumah Sakit kinerja seseorang

a. Faktor Manusia
PENUTUP Kesehatan Kerja di Puskesmas Sonder
Rumah sakit merupakan salah satu Kabupaten Minahasa. Jurnal Kesmas,
tempat yang memilki banyak potensi 7(5).
yang dapat membahayakan petugas Azza, I., Baju, I., Siswi, J. (2014).
medis termasuk perawat. Potensi Analisa Komitmen Manajemen Rumah
tersebut dapat berupaka bahaya infeksi Sakit (RS) Terhadap Keselamatan Dan
maupun bahaya fisik lainnya. Penerapan Kesehatan Kerja (K3) Pada RS Prima
k3 oleh perawat memiliki pengaruh yang Medika Pemalang. Jurnal Kesehatan
besar dalam proses perlindungan dari Masyarakat, 2(1), 35-41.
segala macam bahaya yang ada di rumah
sakit serta dalam pmeberian layanan Riha, D. H. Pentingnya Mengetahui
kesehatan oleh perawat kepada pasien di Penerapan K3 Oleh Perawat Di Rumah
rumah sakit. Penerapan ini meliputi Sakit.
pengetahuan mengenai apa apa saja hal
yang harus di hindari dan hal yang harus Subhan, Z. A., Widodo, A. (2018).
dikerjakan sebagai bentuk proteksi diri Analisa Penerapan Budaya Perilaku
dari segala bentuk bahaya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Rumah Sakit. Jurnal Fakultas
REFERENSI Kesehatan Masyarakat, 12(1), 15-20.
Rahmadani, S. Penerapan K3 untuk
Menigkatkan Kualitas Pelayanan oleh Nur, A. S., Vera, D. T. (2011).
Perawat Di Rumah Sakit. Penerapan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Nur, A. S., Vera, D. T. (2011). Rumah Sakit Bersalin Pertiwi Makassar.
Penerapan Sistem Manajemen Jurnal Biocelebes, 5(1), 31-42.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit Bersalin Pertiwi Makassar. Oasenea, M. Penerapan K3 Oleh
Jurnal Biocelebes, 5(1), 31-42. Perawat Dalam Meningkatkan Mutu
Rumah Sakit.
Tria, L. N. Perilaku Perawat Dalam
Penerapan K3 Di Rumah Sakit. Jeane, J., Bando, Paul, A. T. K., Budi, T.
R. (2020). GAMBARAN PENERAPAN
Wulan, F. M., Paul, A. T. K., Grace, E. PROGRAM KESELAMATAN DAN
C. K. Analisis Pelaksanaan Program KESEHATAN KERJA RUMAH
SAKIT (K3RS) DI RUMAH SAKIT
ADVENT MANADO. Jurnal KESMAS,
9(2), 33-40.

Simamora, R. H. (2011).ROLE
CONFLICT OF NURSE
RELATIONSHIP WITH
PERFORMANCE IN THE
EMERGENCY UNIT OF HOSPITALS
RSD DR. SOEBANDI JEMBER. The
Malaysian Journal of Nursing, 3(2), 23-
32.

Anda mungkin juga menyukai