Anda di halaman 1dari 4

Nama : Della Verta Sari Putri

Nim : 1711260007

UAS : Konservasi Kearifan Lokal

1. Bagaimana cara konservasi tanah di wilayah rentan banjir dan konservasi tanah di wilayah
kering?
Jawab : Guna mengurangi dan mencegah kerusakan alam, berupa erosi dan banjir,
diperlukan konservasi tanah dan air. Mengingat penyebab erosi adalah berlangsungnya
pengangkutan oleh aliran air maka konservasi tanah dan air dilakukan dengan mengendalikan
aliran permukaan (run-off) dan meresapkannya ke dalam tanah sebesar-besarnya.

a. Teknik konservasi Tanah dan Air dilaksanakan dengan mengupayakan air hujan dapat
meresap ke dalam tanah dan tidak mengalir di permukaan tanah. Teknik pengendalian
run-off dan erosi dapat dibedakan menjadi konservasi tanah vegetatip, konservasi tanah
teknik sipil, dan konservasi tanah kimiawi.

b. Konservasi Tanah Vegetatip dilaksanakan dengan pembuatan penutup tanah dengan


penanaman vegetasi di atas permukaan tanah. Pada dasarnya semua tanaman atau
vegetasi berperan memberikan penutupan lahan yang baik. Berdasar laporan penelitian di
Amerika, rumput pada padang golf dapat berfungsi sebagai pengendali erosi dan run-off
sama baiknya dengan penutupan hutan. Selama tanah belum jenuh air maka konservasi
tanah vegetatip sangat nyata mengendalikan run-off, erosi, dan tanah longsor. Tetapi bila
tanah sudah jenuh air, pengaruhnya menjadi tidak signifikan. Ingat banjir bandang di
Jambi pada 1955 di mana hutan masih utuh.

c. Konservasi tanah teknik sipil dilaksanakan dengan pembuatan bangunan teknik sepil
berupa teras (teras gulud, teras saluran, teras kredit, dan teras bangku) untuk
memperpendek panjang lereng dan memperkecil derajad kemiringan. Pada saluran
pembuangan dibangun bangunan terjunan (drop-structure dari batu, kayu, atau bambu).
Untuk menampung sedimen dan run-off yang telanjur hanyut atau tidak tertahan
dibangun dam pengendali dan dam penahan, sehingga sedimen tidak masuk ke sungai
utama.
d. Konservasi tanah kimiawi dilaksanakan dengan mempergunakan bahan kimia, antara
lain, untuk pengikatan partikel tanah agar tahan kikisan, sekaligus memberikan
kesuburan kepada tanaman, sehingga cepat besar dan dapat lebih cepat sebagai tanam
pelindung permukaan tanah. Cara ini lebih mahal biayanya, sehingga jarang
diaplikasikan.

2. Bagaimana konservasi air di wilayah rentan banjir?

Jawab : Langkah pencegahan banjir yang sudah biasa dilakukan di banyak tempat antara lain
pembersihan dan pengerukan saluran drainase serta pelurusan sungai untuk memperlancar
aliran. Prinsip konsep drainase tersebut adalah membuang air secepatnya melalui saluran
drainase menuju ke sungai dan akhirnya ke laut, tanpa memperhatikan pentingnya resapan air
ke dalam tanah. Penerapan prinsip yang demikian memang cukup efektif mengatasi masalah
banjir pada musim hujan, namun akan membawa masalah lain pada musim kemarau, yaitu
kekurangan air (kekeringan). Hal itu terjadi karena air hujan yang jatuh di permukaan bumi
kurang mendapat kesempatan untuk meresap masuk ke dalam tanah sehingga pengisian
kembali air tanah (ground water) sangat kurang. Padahal sepanjang tahun (musim hujan
maupun kemarau) manusia terus mengambil dan memanfaatkan air tanah. Jika tidak
ditangani serius, ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan air akan berakibat pada
tercetusnya kondisi krisis air. Konsep drainase yang lebih tepat saat ini adalah konsep
ekodrainase (drainase ramah lingkungan). Prinsipnya bahwa air hujan yang jatuh di
permukaan bumi harus diresapkan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah, untuk pengisian
kembali (recharge) air tanah, yang akan menambahkan cadangan air tanah. Lubang Resapan
Biopori dapat membantu meningkatkan resapan air ke dalam tanah, merupakan salah satu
bentuk ekodrainase yang mudah, murah dan bisa diterapkan dimanapun. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode FGD dan pembuatan
percontohan lubang resapan biopori . Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kesadaran
warga masyarakat akan pentingnya resapan biopori dan terwujudnya percontohan lubang
resapan biopori, yang dibuat untuk memotivasi warga menerapkan teknologi ini di
lingkungannnya.

3. Bagaimana cara penanganan hutan gundul?

Jawab :

a. melakukan reboisasi

b. menanami lahan yang gundul

c. saat berkemah jangan lupa mematikan api unggun agar hutan tidak terbakar

d. memanfaatkan SDA di hutan sebaik-baiknya dan seperlunya saja

e. lebih mempunyai kesadaran dalam menjaga lingkungan Hutan

Anda mungkin juga menyukai