Anda di halaman 1dari 2

NAMA : UMIKALSUM ALISLAMI

NPM : A2-19

A. Latar belakang anak tunarungu


Anak tunarungu adalah anak yang mengalami kehilangan fungsi pendengaran, baik sebagimana
maupun seluruhnya yang bedamoak kompleks dalam kehidupannya.

B. Definisi anak tunarungu


Mereka mengalami kehilangan kemampuan pendengaran secara signifikan ( sedemikian rupa )
Sehingga mengakibatkan gangguan/hambatan dalam komunikasi dan Bahasa, sehingga walaupun
telah diberikan alat bantu mendengar ( gearing aid ), mereka tetap memerlukan pelayanan
Pendidikan khusus.

C. Penjelasan karakteristik
- Karakteristik umum anak tunarungu
Anak tunarungu tidak memiliki masalah pada motoric halus dan motoric kasar, anak dapat
berkomunikasi dengan sistem isyarat Bahasa Indonesia ( SIBI ) pengamatan terhadap anak
yang sedang belajar menjahit dikelas tata busana yang penlitian terlihat jahitan anak masih
kurang rapi, pemasangan ritsletingnya yang tidak lurus yang tidak sesuai pada garisnya dan
jahitan yang masih kasar.
a. Fisik
Cara berjalan anak tunarungu kaku dan sedikit bengkuk, Gerakan matanya cepat, agak
beringas, Gerakan tangan dan kakinya cepat atau lincah, pernafasanya pendek dan agak
terganggu.
b. Intelegensi
Anak tunarungu sulit dalam menangkap pengertian abstrak, sebab untuk dapat menagkap
pengerian yang abstrak diperlikan pemahaman yang baik dan Bahasa lisan maupun
Bahasa tulisan. Tidak semua aspek intelegensi anak tunarungu terhambat, yang verbal,
misalnya dalam merumuskan pengertian, menarik kesimpulan kejadian.
c. Emosi
Emosi anak tunarungu sedikit bergolak, di satu pihak karena kemiskinan bahasanya dan
dipihak lain karena pengaruh – pengaruh dari luar uang diterimanya. Anak tunarungu
mampu melihat semua kejadian, akan tetapi tidak mampu memahami dan mengikutinya
secara menyeluruh sehingga menimbulkan emosi yang tidak stabil mulai curiga, dan
kurang pecaya diri.
d. Sosial
Dalam pergaulan anak tunarungu cendrung memisahkan diri terutama dangan anak
normal.

e. Bahasa
Miskin dalam kosa kata, sulit dalam mengartikan ungkapan-ungkapan Bahasa yang
mengandung arti kiasan, sulit mengartikan kata-kata abstrak, kurang menguasai irama
dan gaya Bahasa. Disebabkan oleh adanya hubungan erat atara Bahasa bicsrs dengan
ketajaman pendengaran.
- Karakteristik akademik
Secara umum karakteristik akademik anak tunarungu sama dengan anak lainya. Intelegesi
pada anak tunarungu terbagi menjadi 3 bagian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Anak
tunarungu sering mengalami hambatan pada mata pelajaran verbal karena keterbatasan dalam
berbahasa. Namun demikian untuk mata pelajaran yang berbasis non verbal pada umumnya
mereka lebih mampu untuk mengatasi permasalahan akademik.

- Tantangan belajar dan pembelajaran anak tunarungu


Pembelajaran langsung merupakan salah satu pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan mengenal konsep berat-ringan benda anak tunarungu. Agar
aktivitas anak tunarungu meninggkat, sebaikanya temuan penelitian ini dapat
diimplemensikan sebagai referensi oleh guru kelas dengan menggunakan pembelajran sikap
anak terhadap pelajaran matematika dan diperlukan penerapan pemebelajaran langsung
secara berulang agar siswa menjadi terbiasa dan memperoleh hasil yang optimal.

D. Analisis
Anak tunarungu mempunyai kekurangan tidak bisa mendengar walaupun sudah menggunakan
alat bantu dengar, tetapi anak tunarungu juga tidak memiliki masalah pada motoric halus dan
motoric kasar intelegesi anak tunarunggu ada 3 macam yaitu tinggi sedang dan rendah.

E. Sumber belajar
https://scholar.googel.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=karakteristik+umum+anak+tunarungu&btnG=#d-gs_qabs%u=%23p
%3DkrMRRASOt_IJ
https://scholar.google.co.id/scholar?
hI=id&as_sdt=0%2C5&q=karakteristika+akademik+anak+tunarungu&btnG=#d=gs_qab&su=
%23p%3D9RdQZ_-l5fQj

Anda mungkin juga menyukai