Anda di halaman 1dari 113

BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL BANTEN

DRAFT LAPORAN AKHIR


Konsultan Bantuan Teknik Manajemen Proyek
BPJN Banten

PT. PARAMA KARYA MANDIRI


KSO
PT. SURYA MARZQ KONSULTINDO
MATERI PRESENTASI Kajian
Laboratorium
Berisi tentang kajian pendirian
laboratorium di BPJN Banten,
Pengujian lab.eksisting yang ada di provinsi Banten
Berisi latar belakang dan lokasi kegiatan serta Bahan dan jenis pengujian yang dilayani.
Pendahuluan
materi pelaporan pada laporan Akhir ini.
Berisi tentang kajian dan analisa
Berisi analisis progres selama 6 bulan Kajian Analisa
Kajian Progres penyusunan harga satuan pekerjaan
kegiatan tentang kemajuan fisik di lapangan Harga Satuan
Fisik dan konstruksi Jalan dan jembatan.
dibandingkan rencana kegiatan, kinerja dan
Keuangan Berisi tentang kajian dan analisis
pencapaiannya Kajian Sistem
pembangunan Sistem Informasi untuk
Kajian Teknik Informasi
Berisikan kajian teknik jalan dan jembatan SMKK yang diberi nama SIeMaKK.
Jalan dan
yang dijumpai saat monitoring di lapangan Penyusunan
Jembatan Berisi tentang kajian penyusunan
Desain
penambahan ruangan di komplek kantor
Komplek
Kajian SMKK Berisi kajian dan analisis kepatuhan penyedia BPJN Banten beserta basic desain dan
Kantor BPJN
dan Manajemen jasa konstruksi dalam melaksanakan aturan penyusunan volume dan RAB nya.
Banten
Resiko SMKK yang terbaru
Berisi tentang kondisi dan status barang
Kajian Kondisi Berisi kajian tentang kemantapan jalan secara Kajian Barang barang milik negara yang menjadi
Kemantapan umum di provinsi Banten untuk jalan nasional Milik Negara tanggungjawab BPJN Banten dalam hal
Jalan nya administrasi yang dilaksanakan.
Progres Fisik dan Keuangan
BPJN BANTEN (GLOBAL)

RENC. ∑ REALISASI REALISASI


Unit kerja REAL. FISIK DEVIASI
FISIK KEUANGAN KEUANGAN
BALAI (%) (%)
(%) (Rp Ribu) (%)

BALAI 91,52 84,31 -7,21 3.437.720 79,03

PJN1 91,62 95,80 4,17 360.587.264 94,24

PJN2 85,12 93,14 8,02 234.741.614 78,55

SKPD 92,48 95,37 2,89 29.926.208 91,58

P2JN 92,49 92,49 0,00 36.977.278 83,84

PJBHSP 0,00 0,00 0,00 0 0,00

Rata rata 88,63 93,91 5,29 665.670.084 86,77


POHON ANGGARAN PROGRES FISIK & KEUANGAN
DI BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL PROVINSI BANTEN
STATUS DATA 30 NOVEMBER 2021

(Dalam Ribuan Rupiah)

PAKET-PAKET YANG DIPANTAU OLEH BPJN BANTEN


Rp 767.165.306
FISIK KEUANGAN
RENCANA (%) REALISASI (%) DEVIASI (%) PENYERAPAN REALISASI (%)
88,63 93,91 5,29 665.670.084 86,77%

BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG
BANTEN PROVINSI BANTEN II PROVINSI BANTEN PROVINSI BANTEN
Rp 4.349.709 Rp 382.619.146 Rp 298.829.342 Rp 32.677.668
FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
RENC. REAL DEV PENY. REAL RENC. REAL DEV PENY. REAL RENC. REAL DEV PENY. REAL RENC. REAL DEV PENY. REAL
91,52 84,31 -7,21 3.437.720 79,03% 91,62 95,80 4,17 360.587.264 94,24% 85,12 93,14 8,02 234.741.614 78,55% 92,48 95,37 2,89 29.926.208 91,58%

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN PELAKSANAAN JALAN BEBAS HAMBATAN


NASIONAL PROVINSI BANTEN SERANG-PANIMBANG
Rp 44.104.409 Rp 4.585.032
FISIK KEUANGAN FISIK KEUANGAN
RENC. REAL DEV PENY. REAL RENC. REAL DEV PENY. REAL
92,49 92,49 0,00 36.977.278 83,84% 0,00 0,00 0,00 0 0,00%
Progres per Satker

Balai PJN1 PJN2 SKPD P2JN PJBHSP


Renc. Fisik 91,52 91,62 85,12 92,48 92,49 0,00
Real. Fisik 84,31 95,80 93,14 95,37 92,49 0,00
Real. Keu 79,03 94,24 78,55 91,58 83,84 0,00
Satker PJN 1 dan PJN 2

RENC. ∑ REALISASI REALISASI


Unit kerja REAL. FISIK DEVIASI
FISIK KEUANGAN KEUANGAN
BALAI (%) (%)
(%) (Rp Ribu) (%)

KASATKER 58,81 87,81 29,00 21.363.791 83,03


PPK1.1 97,36 97,04 -0,32 126.543.536 95,63
PPK1.2 86,97 94,51 7,54 110.010.420 93,80
PPK1.3 96,21 96,84 0,63 63.872.327 94,29
PPK1.4 99,72 98,85 -0,87 38.797.190 98,12
PPK2.1 95,45 98,82 3,37 136.814.903 90,41
PPK2.2 67,79 79,67 11,88 43.508.253 51,09
PPK2.3 83,71 97,73 14,02 54.418.458 87,29
Progres per PPK

KASATKER PPK 1.1 PPK 1.2 PPK 1.3 PPK 1.4 PPK 2.1 PPK 2.2 PPK 2.3
Renc. Fisik 58,81 97,36 86,97 96,21 99,72 95,45 67,79 83,71
Real. Fisik 87,81 97,04 94,51 96,84 98,85 98,82 79,67 97,73
Real. Keu 83,03 95,63 93,80 94,29 98,12 90,41 51,09 87,29
Gabungan Juni Juli Agustus Sept. Oktober November Rata2
BPJN Banten 99% 94% 102% 104% 105% 106% 102%
Unit Kerja Satker

Pencapaian BALAI
PJN1
78%
99%
101%
98%
83%
103%
75%
106%
88%
105%
92%
105%
86%
103%
PJN2 98% 86% 102% 103% 105% 110% 101%
Perbandingan antara SKPD 103% 93% 103% 99% 102% 103% 101%
Realisasi dan Rencana P2JN 99% 103% 98% 100% 100% 100% 100%
Unit Kerja PPK
PPK Perenc. 97% 102% 98% 100% 100% 100% 99%
PPK Pengawas. 99% 103% 98% 100% 100% 100% 100%
Preservasi 85% 86% 65% 61% 108% 89% 82%
Pembangunan 0% 142% 158% 88% 69% 96% 92%

KASATKER PJN 1 0% 0% 0% 253% 201% 149% 101%


PPK 1.1 100% 96% 102% 100% 100% 100% 100%
PPK 1.2 105% 101% 113% 114% 111% 109% 109%
PPK 1.3 100% 94% 98% 101% 101% 101% 99%
PPK 1.4 91% 103% 97% 100% 100% 99% 98%
PPK 2.1 99% 86% 104% 102% 102% 104% 100%
PPK 2.2 49% 39% 74% 108% 117% 118% 84%
PPK 2.3 101% 95% 102% 105% 103% 117% 104%
Kinerja Balai (Global) per Bulan

100,00 94
89 87
90,00 84
80 79
80,00

70,00

60,00
47 49
50,00 45

40,00
32 30 31
29 28 27 27
30,00 26 25

20,00

10,00

0,00
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November

Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)


Kinerja selama 6 bulan 100,00
PPK Perencanaan 92 92

Bidang Konsultansi 90,00


79 79 77
85

80,00
69 69
70,00
90,00 PPK Preservasi 86 60,00
48 49
58 57

48
80,00 77 77 50,00 45
42
40,00 37 36
70,00 65 65
60 31
60,00 30,00
50
50,00 20,00
40
10,00
40,00
30 31 31 31
0,00
30,00 26 26 26
20 Juni Juli Agustus Sept. Oktober November
20,00 17 17
Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)
10,00

0,00
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November

Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)


100,00
PPK Pengawasan 93 93
90,00 84 84 84
120,00 80,00 75 75
72
100,00 PPK Pembangunan 91
100
96 70,00
68 67 66
83 58 59 60
60,00
80,00 71 49 48 49
63 63 63 63 50,00 43
60,00
40,00
40,00 30,00
23 23 23 26
16 15 20,00
20,00
2 0 0
10,00
0,00
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November 0,00
-20,00 Juni Juli Agustus Sept. Oktober November

Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik) Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)
Kinerja selama 6 bulan
Bidang Fisik Pelaksanaan Jalan 100,00 95 94
88 91
90,00 87
PPK 1.1 PPK 1.2
102,00 100
100 100 100100 100 100 77 77
100,00 80,00
98 97 97 70
98,00 67
96 97 70,00
96
96,00 95 95 56
60,00
94 50
94,00 93 48 47
50,00
41
92,00
40,00 32 32
90,00 27 29
88 30,00
88,00
86,00 20,00

84,00 10,00
82,00 0,00
80,00 Juni Juli Agustus September Oktober November
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November

Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)

120,00
120,00
PPK 1.4 100 100 100 100
100 100 100 100 99 98
97
100,00 93 96
96 97 94 89
100,00
PPK 1.3 86 87
91 92 90
80,00
81
70
75 74 74 77 69
80,00 71
70
66
62 62 64 60,00
60,00 48

40,00
40,00

20,00
20,00

0,00
0,00 Juni Juli Agustus Sept. Oktober November
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November
Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)
Kinerja selama 6 bulan 120,00

PPK 2.1 99
Bidang Fisik Pelaksanaan Jalan 100,00 92 94 92 94
95
90

100,00
88 80,00 72 72
Kasatker PJN 1
83
63 66 68
80,00
62 60,00 54 52
59 51 51
60,00 43
38 39 40,00 35
40,00 31
23
20,00 15 20,00

0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November Juni Juli Agustus Sept. Oktober November
-20,00 Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)

-40,00
120,00
100,00
98
100,00
80,00 PPK 2.2 68
80
PPK 2.3 83 86
86 84
87

80,00 72 71
69
60,00 60 60
51
60,00 56 54 55
45 51 52 51 53
38 36
40,00
40,00
17 19 17
20,00 13 13 14
6 7 5 20,00
4 2 2
0,00
0,00
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November
Juni Juli Agustus Sept. Oktober November
-20,00
Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)
Renc. Fisik Real. Fisik Real. Keu Linear (Real. Fisik)
Kajian Teknik Jalan
Kajian Teknik Jalan
KMP menyampaikan hal-hal yang ditemui di lapangan
sebagai pertimbangan bahan masukan dalam
perencanaan konstruksi jalan.
KMP memberikan masukan kajian teknik jalan untuk
meningkatkan fungsi kinerja jalan yang bertujuan
mampu meningkatkan kemantapan dan pelayanan
fungsi jalan.
Struktur Perkerasan Beton
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
1. Keretakan pekerjaan beton badan jalan (Fs 4,5):
- Campuran Beton di lapangan tidak sesuai - Campuran Beton di lapangan harus disiplin
dengan komposisi Desain Mix Formula > Job dibuat sesuai Job Mix Formula yang sudah
Mix Formula. disepakati.
- Sumber material Quarry yang berbeda. - Satu Desain Mix Formula hanya untuk satu
quarry. Tidak diperbolehkan menggunakan
rumusan campuran lama dengan quarry yang
- Faktor sumber air yang digunakan berbeda. baru / berbeda tempat.
Rumusan campuran beton menggunakan air - Campuran beton terutama beton mutu tinggi,
PDAM sedangkan campuran untuk lapangan penggunaan sumber air untuk campuran beton
menggunakan air bukan PDAM. harus sama. Penggunaan air yang berbeda
akan berpengaruh secara nyata. Apalagi
- Faktor segregrasi pada saat proses menggunakan air tanah yang lokasi batching
pencampuran beton. Plant dekat dengan pantai.
- Menggunakan alat vibrator pada saat
pelaksanaan beton di lapangan.
Struktur Perkerasan Beton
NO PERMASALAHAN ANALISA / SOLUSI / SARAN
- Faktor jumlah air dalam campuran lapangan - Faktor jumlah air yang digunakan dalam campuran
tidak sesuai Desain Mix Formula > Job Mix lapangan harus mengacu sesuai Job Mix Formula.
Formula Faktor jumlah air yang tidak konsisten akan
menghasilkan slump test berbeda yang sangat
berpengaruh terhadap mutu beton.
- Faktor perawatan pasca selesai pengecoran - Permukaan beton ditutup dengan alat bantu (plastik
beton. Beton terkena sinar matahari atau karung basah) agar proses penguapan berjalan
langsung mengalami kembang susut yang dengan normal.
ekstreem pada saat proses penguapan.
- Faktor penempatan dowel yang tidak satu - Penempatan dowel harus satu arah antara move dan
arah antara move dan fix. fix. Move bagian yang bergerak (dowel diberi sarung
plastik) dan fix bagian yang tidak diberi sarung
- Quality Control terhadap mutu beton plastik.
lapangan tidak dilaksanakan sesuai - Sesuai Spesifikasi Teknis Umum Divisi V halaman 5-27
prosedure. Hasil monitoring KMP di uji kuat tekan lentur harus dilakukan. Jika hasilnya
Lembaga Uji PU Provinsi, Kota Serang dan tidak memenuhi syarat maka dilakukan core inti
Kota Tangerang tidak ditemui alat uji benda uji di lapangan.
kelenturan beton.
Struktur Perkerasan Beton
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
2 Setiap segmen beton sambungan dowel tidak
mengalami putus
- Proses Cutting terlambat jarak waktu pasca - Proses cutting beton waktunya tidak boleh
selesai pengecoran. melewati seketentuan setelah pengecoran
- Kedalaman cutting tidak sesuai dengan beton selesai dilaksanakan.
ketentuan. - Kedalaman cutting harus mengikuti ketentuan
seperti dalam spesifikasi umum.
- Cutting pasca pengecoran beton adalah
sebagai trigger agar proses keretakan alami
sesuai dengan rencana yaitu terjadi disetiap
sambungan dowel. Jika jalan rigid beton yang
telah difungsikan tidak terjadi retak disetiap
sambungan dowel, maka akan membawa efek
keretakan di tempat yang lain.
Struktur Perkerasan Beton
NO
NO PERMASALAHAN // HASIL
PERMASALAHAN HASIL MONITORING
MONITORING SOLUSI
ANALISA / SARAN
/ SOLUSI / SARAN
2. 3 Keretakan beton existing di setiap simpang
temu - Pada lokasi simpang temu, kendaraan yang
- Rata –rata disetiap lokasi simpang temu / akan berhenti pasti melakukan pengereman.
junction keretakan beton terjadi lebih Pada kendaraan dengan muatan yang berat
cepat. proses ini akan menghasilkan efek gaya kejut
- Desain beton yang sama untuk setiap yang berdampak terhadap daya dukung beton.
lokasi tanpa ada tambahan wire mesh. Selanjutnya berdampak terhadap kerusakan
beton.
- Khusus lokasi simpang temu desain beton
diberi tambahan wire mesh dua lapis untuk
mengantisipasi beban tambahan akibat efek
gaya kejut.
Struktur Perkerasan Beton

Keretakan badan jalan beton simpang temu Mandala Rangkasbitung Beton tidak mengalami putus setelah jalan dibuka untuk umum
Paket Pasca Banjir Satker PJN Wilayah I Provinsi Banten Lokasi Paket MYC Serdang – Bojonagara - Merak
Struktur Perkerasan Beton

Kondisi beton existing retak-retak lokasi simpang temu PCI Cilegon Kondisi lalu-lintas banyak kendaraan berat simpang temu PCI Cilegon
Struktur Perkerasan Aspal
NO PERMASALAHAN / HASIL ANALISA / SOLUSI / SARAN
MONITORING
1 Pekerjaan Aspal untuk peningkatan /
rekonstruksi - Untuk pekerjaan struktur dengan perkerasan aspal
- Pelaksanaan pekerjaan pondasi memerlukan pondasi yang mantap. Sebelum
agregat yang belum mantap. dilakukan pengaspalan dilakukan uji proof rolling test
untuk mengetahui kemantapan agregat.
- Perbaikan dilakukan apabila ditemukan lokasi-lokasi
yang kurang padat sebelum pekerjaan pengaspalan.
- Dilakukan test uji kepadatan sand cone.
- Pekerjaan prime coat / lapis resap pengikat
- Pelaksanaan pekerjaan prime coat dilaksanakan minimal 24 jam sesuai spesifikasi umum
yang kurang dari 24 jam agar agregat terikat kuat sebelum dilakukan
pengaspalan.
- Perbaikan pekerjaan aspal jika - Apabila setelah dilakukan pengaspalan pertama yaitu
terjadi kerusakan / settlement. Aspal Ac-based terjadi setlement / penurunan segera
diperbaiki.
Struktur Perkerasan Aspal
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
2 Pekerjaan Aspal untuk holding / rutin
kondisi - Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
- Dilakukan pekerjaan holding untuk lokasi sebagai antisipasi agar kerusakan tidak
tertentu sebagai tindakan preventif. bertambah parah. Jika tidak segera dilakukan
Tindakan perbaikan kerusakannya akan
bertambah besar .
- Untuk penanganan lokasi-lokasi yang - Apabila terjadi lubang-lubang segera dilakukan
mengalami kerusakan setempat / perbaikan agar kerusakan tidak semakin
settlement. bertambah parah.
- Untuk menjaga fungsi jalan agar kemantapan
tetap baik untuk kenyamanan pengguna jalan.
Struktur Perkerasan Aspal

Pekerjaan AC-Base Paket MYC Sumur – Cibaliung – Muara Binanguen Pekerjaan Holding AC-WC Paket M. Binanguen – Bayah - Cibarenok
Geometrik Jalan
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
1 Menambah lebar jalan di setiap lokasi
tikungan - Dilakukan pelebaran ditikungan jalan untuk
- Semua wilayah lokasi PJN 1, PJN 2 dan SKPD menambah kapasitas layanan jalan.
sebagian besar existing jalan rigid beton
tanpa pelebaran di tikungan.

2 Perkerasan bahu jalan di tikungan - Diperlukan bahu jalan dengan konstruksi yang
- Penanganan bahu jalan ditikungan yang lebih kuat dari standar / sama dengan konstruksi
belum maksimal untuk daerah tikungan bahu jalan sebagai antisipasi peningkatan
tanjakan. pelayanan fungsi jalan.
- Terutama untuk lokasi tikungan yang mengalami
tanjakan perlu perbaikan struktur bahu jalan.
Geometrik Jalan
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN

3 Grade kemiringan memanjang lebih dari 10 %


- Lokasi-lokasi wilayah PJN 1.3 arah Cigelung - Menjadi program perbaikan grade kemiringan
jalan lintas tengah. memanjang kurang dari 10 persen untuk
- Lokasi-lokasi wilayah PJN 2.2 dan PJN 2.3 peningkatan layanan fungsi jalan.
jalan lintas selatan.

4 Super elevasi jalan perkerasan beton


- Hasil pengamatan kunjungan lapangan - Superlevasi penting untuk menghindari momen
daerah superlevasi jalan perkerasan beton centrifugal pada saat kendaraan berbelok.
yang belum optimal. - Pembuatan superelevasi jalan beton dibuat saat
pelaksanaan land clearing dan lean concrete.
Bangunan Pelengkap Jalan
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
1 Saluran Drainase / Saluran tepi jalan
- Pekerjaan saluran pasangan batu paket kontrak - Pekerjaan saluran pasangan batu seharusnya
regular dan padat karya tidak dilaksanakan dilaksanakan sesuai gambar termasuk bagian
bagian dasarnya. dasarnya. Bagian dasar saluran rata-rata hanya
- Pemasangan saluran drainase pracetak u-ditch diplester saja.
yang tidak rapi. - Pemasangan saluran drainase pracetak udich dipasang
- Elevasi permukaan saluran lebih tinggi dari dengan rapi sesuai dengan interlocking antar segmen.
elevasi badan jalan. - Elevasi permukaan saluran pasangan batu dan saluran
uditch pemasangannya harus lebih rendah dibanding
elevasi badan jalan. Sehingga dapat berfungsi air
mengalir ke saluran bila terjadi hujan.

2 Trotoar
- Pemasangan trotoar yang tidak rapi - Trotoar agar dipasang lebih rapi terutama lubang
saluran dipasang sesuai gambar agar berfungsi
- Perbedaan desain saluran dimasing-masing maksimal.
paket. - Standarisasi desain saluran untuk trotoar yang
dibawahnya terdapat saluran drainase.
Bangunan Pelengkap Jalan
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
3 Box Culvert / gorong-gorong
- Pemasangan box culvert tidak sesuai dengan - Pemasangan box culvert seharusnya diatas media
gambar. yang merata lean concrete / pasir (sesuai gambar) agar
- Usulan standarisasi pekerjaan box culvert. terbentuk interlocking antar segmen.
- Untuk box culvert di wilayah BPJN Banten dapat
dibuat standarisasi menggunakan box culvert pracetak
dengan pertimbangan kepadatan lalu-lintas,
kemudahan kerja, standarisasi mutu dan lokasi seluruh
wilayah jalan nasional di provinsi banten yang dapat
didistribusi box culvert pracetak.

4 Box Utilitas
- Belum semua jalan nasional terdapat box utilitas. - Untuk setiap pekerjaan preservasi / atau jalan baru
dilakukan optimasi dengan menambah fasilitas box
utilitas.
-
Bangunan Pelengkap Jalan

Paket saluran pasangan batu bagian dasar tidak dikerjakan Pekerjaan saluran pasangan batu tipe III bagian dasar tidak dikerjakan
Lokasi Ruas Cikande - Rangkasbitung Paket Padat Karya ruas Simpang Malimping -- Bayah
Bangunan Pelengkap Jalan

Pemasangan U-ditch yang tidak rapi / tidak interlocking Pemasangan elevasi permukaan U-ditch lebih tinggi dari badan jalan
Paket Pasca banjir Wilayah Satker PJN 1 Banten Paket SYC SKPD ruas – Sp. Labuhan - Pandeglang
Bangunan Pelengkap Jalan

Pemasangan gorong-gorong pracetak tanpa lean concrete Trotoar dengan saluran, tali air dan lubang tutup perawatan
Paket Longsoran Cibarenok – Batas Jabar Lokasi Paket MYC Serdang – Bojonagara - Merak
Bangunan Pelengkap Jalan

Pemasangan box utilitas simpang temu PCI Cilegon Kondisi kabel PLN yang membayakan masyarakat setempat
Paket Pasca Banjir Satker Wilayah PJN 1 Provinsi Banten Paket MYC ruas Serang – Bojonagara - Merak
Masukan Perbaikan Fungsi Jalan
NO PERMASALAHAN / HASIL MONITORING ANALISA / SOLUSI / SARAN
1 Pekerjaan yang belum terintegrasi
- Pekerjaan perbaikan saluran yang tidak - Untuk penanganan konstruksi dilakukan secara
terintegrasi dengan bahu jalan. menyeluruh agar konstruksi yang dibuat dapat
- Pekerjaan saluran pembuangan simpang temu berfungsi dengan optimal.
PCI yang tidak optimal karena terhalang - Pada saat pelaksanaan MC O sudah menjadi bagian
gorong-gorong yang kecil jalan masuk parkir program yang akan tertangani agar tidak
bus PT. Krakatau Steel. menghambat fungsi tujuan penanganan banjir.
-

2 Patok KM yang belum menyeluruh


- Patok KM yang sudah terpasang baik adalah - Dilakukan survey dan program pemasangan patok KM
ruas Cilegon – Pasauran – Cibaliung untuk semua ruas jalan nasional di wilayah BPJN
Banten.
Masukan Perbaikan Fungsi Jalan

Bahu jalan yang tidak tertangani simultan dengan saluran Lubang gorong-gorong lebih kecil dari kapasitas saluran pembuang
Lokasi ruas Cikande - Rangkasbitung Paket Pasca banjir lokasi simpang temu PCI Cilegon
Kajian Teknik Jembatan
JEMBATAN NAMENG 2
 Terdapat kerusakan di plat lantai atas, selimut beton terkelupas, tulangan
baja terlihat dan sudah ada yang putus.
 Bagian bawah jembatan masih bagus dan utuh
 Batang diafragma terlihat sangat kecil dan jaraknya tidak cukup untuk
kekakuan lateral
 Diperlukan advis teknik untuk perbaikan baik holding nya maupun
rehabilitasinya.
Saran dan rekomendasi TEKNIK LAPANGAN
 Jembatan Nameng 2
 Dilakukan holding dengan mengelas tulangan yg putus , Menambal dengan
lapisan aspal AC WC
 Penanganan rehabilitasi :
Membuat gelagar lebih kaku thd gerakan atau goyangan lateral dengan
ditambah diafragma
Perbaikan terhadap plat lantai jembatan sesuai standar (diganti)
Jembatan BENDA

Fisik Lapangan :
 Properti Overpass Benda
• Nama Fly over = Fly over Benda Kota Tangerang
• Panjang Bentang = 18 meter
• Lebar Fly Over = 8 meter
• Lebar Trotoar = 0.5 meter
• Struktur Atas = voided Slab
• Struktur Oprit/Jalan Pendekat = Timbunan (Timbunan Pilihan +
Lapis Pondasi Agregat Kelas A)
• Struktur Perkerasan Oprit/Jalan Pendekat = Rigid Pavement.
PERMASALAHAN PADA JEMBATAN BENDA
1. Kerusakan pelat beton (perkerasan) pada oprit
2. Jembatan VOIDED SLAB mengalami retak dan berlubang memanjang,
berbahaya bagi kendaraan roda dua.
3. Struktur Voided slab gagal bekerja secara bersama sama, Prestress lateral
TIDAK BERFUNGSI.
4. Voided slab yang mengalami lendutan yang melebihi lendutan izin dan
terjadi secara terus menerus akan mengalami FATIQ pada slab tersebut
dan akan sangat berbahaya bagi kendaraan yang melintas di atasnya.
5. Struktur Panjang voided slab dlm standar digunakan untuk bentang 5 m
sampai dengan 16 m, bila dipakai untuk bentang 18 m maka perlu ditinjau
kembali perubahannya.
6. Voided slab yang mendukung beban berat terus menerus telah terjadi
kerusakan struktural di bagian bawah, mengalami gompal beton. Sudah
terlihat gompal di slab ke 3 dan ke 6 (ini yg sering dilintasi truk besar)
Jalur Kanan

Jalur Kiri

Jalur Bawah
Saran dan rekomendasi

Penanganan Teknik : Penanganan Rehabilitasi Skala Moderat


 Penanganan Darurat Mempertahankan struktur lama dan diperkuat dengan
penambahan struktur.
 Penanganan Jangka Pendek
 Penanganan Rehabilitasi skala Moderat Penanganan Pada Voided Slab :

 Penanganan Rehabilitasi skala Ideal  Evaluasi terhadap balok voided slab bentang 18 m dan
stressing melintang.
Penanganan Darurat
 Perkuatan voided slab dengan menambah plat beton di
 MANAJEMEN LALULINTAS dengan mengalihkan lalulintas atasnya sehingga bisa monolit dan merata dalam
kendaraan berat di sisi jembatan sebelahnya, sementara pendukungan beban.
jembatan yang rusak hanya untuk kendaraan roda 4 dan
motor saja. Penanganan pada Pelat Injak/Oprit :

 Jembatan di sebelahnya dijamin kuat karena bukan voided  Pembongkaran Pelat Injak / Oprit yang rusak.
slab  Penggantian Pondasi (Pondasi lama diangkat diganti
Penanganan Jangka Pendek dengan pondasi yang baru dan dipadatkan dengan
baik (densitas kepadatan harus >= 100 %)
 menutup atau melapis kembali lapisan aspal yang telah
terkelupas dan overlay baru lapisan perkerasan aspalnya  Pengecoran Kembali Pelat Injak/Oprit.
agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas terutama kendaraan
roda 2 akibat masuk terjebak roda di dalam retakan yang
terjadi.
JEMBATAN SERUNI
Fisik Lapangan : a. Nama Jembatan = Trumix Seruni -
Titik awal ruas jalan Serdang – Bojonegara – Kota Cilegon
Merak. b. Panjang Bentang = 9 meter, satu
Jembatan ini mengalami kerusakan retak
bentang
memanjang di lantai jembatannya. Struktur
plat lantai tidak ada karena menggunakan c. Lebar Jembatan = 7,8 meter
voided slab. (seperti overpass Benda ) d. Lebar Trotoar = tdk ada
e. Struktur Atas = Voided Slab
Kondisi Jembatan Seruni saat ini : f. Struktur Perkerasan = Flexible
1. Retak memanjang sudah ditutup dengan Pavement/Perkerasan Aspal.
AC-WC
2. Masih memerlukan perbaikan yang
permanen (seperti yang dialami
Jembatan Overpass Benda)
3. Bagian bawah voided slab tidak ada
keretakan/ gompal
Saran dan rekomendasi
Penanganan Teknik :
Penanganan Jangka Pendek
 menutup atau melapis kembali lapisan aspal yang telah terkelupas dan overlay
baru lapisan perkerasan aspalnya agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas terutama
kendaraan roda 2 akibat masuk terjebak roda di dalam retakan yang terja
Penanganan Rehabilitasi Skala Moderat
Mempertahankan struktur lama dan diperkuat dengan penambahan struktur.
Penanganan Pada Voided Slab :
 Perkuatan voided slab dengan menambah plat beton di atasnya
sehingga bisa monolit dan merata dalam pendukungan beban.
Kajian Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja (SMKK)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan faktor
yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan
Proyek kontruksi. Adanya kemungkinan kecelakaan Kerja
yang terjadi pada Proyek kontruksi akan menjadi salah satu
DAMPAK KECELAKAAN
KONSTRUKSI
 Bila angka kecelakaan tinggi maka menurunkan
LEVEL MAKRO nilai indeks daya saing)
- Competitiveness index
- Biaya kecelakaan kerja
3,94% dari PDB Global
(ILO 2017)
Bila angka kecelakaan tinggi :
 Performance/image perusahaan menurun
LEVEL MESO  Harga saham perusahaan bisa menurun
- Performance Corporate
 Berpengaruh terhadap Efisiensi waktu dan
biaya karna terjadi keterlambatan proyek

LEVEL MIKRO
- Project Delay
- Cost Over run
- Human aspect: injurie, Jika terjadi kecelakaan maka:
fatality  waktu pelaksanaan mundur,
- Kerusakan Lingkungan  biaya tambahan untuk penyelesaian
kecelakaan, pengobatan tenaker yg mengalami
kecelakaan atau bahkan bila terjadi kematian.
 Dampak pada lingkungan

Sumber: ILO, 2012


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONTRUKSI
adalah bagian dari Sistem Manajemen Pelaksanaan
Pekerjaan Kontruksi
dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan
Kontruksi
Permen PUPR 10/2021
Dasar Hukum Penerapan SMKK
UU No. 2 / 2017 Jasa Kontruksi

SE Kementerian PUPR No 11/SE/M/2019 Petunjuk Teknis


Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi

Spesifikasi Teknis Bina Marga Th 2018


Revisi 2 Divisi 1 Umum Seksi 1.19

Permen PUPR No.10 Th. 2021 Tentang


Pedoman SMKK
Dokumen Terkait SMKK
Dalam lingkup Lingkungan Kementerian PUPR, pihak Pengguna jasa dan pihak
Penyedia jasa pada setiap paket pekerjaan diwajibkan untuk membuat
Dokumen SMKK. Adapun Dokumen SMKK yang dimaksud antara lain : lain :

01 Rancangan Konseptual SMKK 04 Program Mutu

02 Rencana Keselamatan Kontruksi 05 Rencana Kerja Pengelolaan dan


(RKK) Pemantauan Lingkungan (RKPPL)

Rencana Manajemen Lalu


03 Rencana Mutu Pelaksanaan Kontruksi 06 lintas Pekerjaan (RMLLP)
(RMPK)
Rekapitulasi Ceklis Dokumen SMKK
Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019
Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Rehabilitasi Jalan
Ppk 1.1 Ada Ada
Serang-Cikande-Rangkas

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 10/2021


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Jalan Serdang-Bojonegara-
Ppk 1.2 Ada Ada Tidak Ada
Merak (MYC)

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Merak-
Ppk 1.2 Ada Tidak ada
Cilegon-Serang

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Pandeglang-
Ppk 1.3 Ada Ada
Rangkas-Cigelung

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 10/2021


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Pembangunan Jembatan
Ppk 1.3 Ada Ada Tidak ada
Gantung Cisuarna
Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019
Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Pembangunan Overpass
Ppk 1.4 Ada Ada
Balaraja Timur

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Rehabilitas Jalan
Ppk 1.4 Daan Mogot -Bts Kota Ada Ada
Serang-Bts Kota Tangerang

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Pandeglang-
Ppk SKPD Ada Ada
Saketi-Sp.Labuan (SYC)

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Pasauran-
Ppk 2.1 Ada Tidak Ada
Sp.Labuan-Tj.Lesung (MYC)

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi JalanCilegon-
Ppk 2.1 Ada Tidak Ada
Anyer-Pasauran (SYC)

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Penggantian Jembatan
Ppk 2.1 Ada Tidak Ada
Cipakis - Tj.Lesung
Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019
Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Pelebaran Jembatan
Ppk 2.2 Ada Ada
Cibaliung-Binuangeun

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 10/2021


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Sumur-
Ppk 2.2 Ada Ada Tidak ada
Cibaliung-Binuangeun

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Muara Binuangen-
Ppk 2.3 Ada Tidak ada
Bayah-Cibarenok-Bts Jabar

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 21/2019


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Preservasi Jalan Longsegmen
Ppk 2.3 Muara Binuangeun-Bayah- Ada Tidak Ada
Cibarenok-Bts.Jabar (MYC)

Kesuaian dengan Format Permen PUPR 10/2021


Paket
Ppk RKK RMPK RKPPL RKK RMPK
Pekerjaan Format Sesuai Format Tidak sesuai Format Sesuai Format Tidak sesuai
Penanganan Longsoran Jalan
Ppk 2.3 Ada Ada Tidak ada
Bayah-Cibarenok-Bts Jabar
Kepatuhan SMKK Di Lapangan
Pembangunan Jembatan Gantung Cisuarna

APD Rambu/Sign
Para Pekerja sama sekali tidak memakai APD saat bekerja melakukan Tidak ada rambu peringatan dan pembatas area pada akses jalan masuk
pengelasan dan posisi pekerja berada di ketinggian > 2 meter. Kerja sedangkan jalan tersebut cukup licin apalagi turun hujan
Pekerjaan Padat Karya

APD Rambu/Sign
Para Pekerja tidak memakai APD Standar seperti sarung tangan,Helm Safety Tidak ada rambu peringatan dan pembatas area pada lokasi Kerja sedangkan
saat bekerja jalan tersebut cukup ramai dilalui kendaraan.
Pelebaran Jembatan Cibaliung-Muarabinuangeun

APD Rambu/Sign
Para Pekerja tidak memakai APD Standar seperti sarung tangan,Helm Safety Tidak ada rambu peringatan dan pembatas area pada lokasi pekerjaan yang
dan Masker saat bekerja bersentuhan dengan ruang pulik
Penanganan Longsoran Jalan Bayah-Cibarenok-Bts.Jabar

APD Rambu/Sign
Para Pekerja tidak memakai APD Standar seperti sarung tangan,Helm Safety Tidak ada rambu peringatan dan pembatas area pada lokasi pekerjaan yang
dan Masker saat bekerja.. bersentuhan dengan ruang pulik
Kesimpulan
1. Kurangnya perhatian pihak penyelenggara jasa kontruksi dan penyedia jasa
terhadap Permen PUPR No. 21 Th. 2019 dan Permen PUPR No. 10 Th. 2021
pedoman SMKK serta Spesifikasi Teknis Bina Marga Divisi 1 Umum Seksi 1.19
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Pihak pengguna jasa/penyedia jasa hanya fokus dalam pemenuhan persyaratan
administrasi tapi tidak dijadikannya K 3 sebagai prioritas dalam kegiatan usaha
sehingga menyebabkan lupa/tidak komit nya perusahaan dalam implementasi K 3
baik di internal perusahaan (Tidak jalannya Struktur Unit keselamatan Kontruksi,
tidak ada evaluasi berkala terkait K3 ) dan juga di lapangan (tidak ada Ahli K 3 yg
dilibatkan pada kegiatan dilapangan & pemakaian APD tidak sesuai standar).
3. Tidak adanya perencanaan kunjungan manajemen perusahaan Penyedia jasa
terhadap kegiatan perusahaannya sendiri khususnya di bidang K 3.
Saran
1. Kepada pihak Penyelenggara kontruksi & Penyedia Jasa Kontruksi untuk lebih memperhatikan
peraturan-peraturan yg mengatur tentang K3 yang ada di indonesia baik itu Permenaker serta
peraturan/acuan lainya seperti Spesifikasi teknis pekerjaan Bina Marga Th 2018 Revisi 2 Divisi 1
umum seksi 1.19, Surat Edaran Kementerian PUPR Nomor 11/SE/M/2019 beserta Lampiran
Tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi dan
Permen PUPR No.10 th 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi
kemudian melakukan penerapan dalam setiap kegiatan usaha/ pekerjaan kontruksi.

2. Diharapkan Pihak Manajemen dari perusahaan Penyedia Jasa Kontruksi untuk melakukan
perencanaan Kunjungan Manajemen pada tempat kerja pelaksanaan kontruksi pada jangka waktu
tertentu sebagai Check and Balance K 3 yang berkesinambungan.

3. Diharapkan Keberlangsungan SMKK bisa dilakukan tidak cukup dengan himbauan & peringatan
tapi perlu juga dengan penegakan reward & punishment/sanksi. Dengan adanya Pengawasan,
evaluasi secara konsisten ditambah dengan adanya reward + punishment akan mengubah mindset
ke positif sehingga timbul rasa kesadaran merasa ikut terlibat/lebih perduli dengan K 3.
SMKK diterapkan
untuk menjamin
penyelenggaraan
Jasa Konstruksi yang
sesuai dengan
standar keamanan, SAFETY IS PRIORITY
keselamatan, kesehatan
dan keberlanjutan QUALITY IS STANDARD
demi terciptanya
HASIL JASA
KONSTRUKSI yang
BERKUALITAS
Kajian Kemantapan Jalan
Maksud Kegiatan
 Maksud kegiatan adalah memprediksi nilai kemantapan jalan di akhir
tahun 2021. dihitung berdasarkan data sekunder dan data jalan yang
dilaksanakan pada tahun 2021 ini

Data Collecting
 Data Kemantapan Jalan :
 Data Kemantapan Jalan secara Nasional
 Data KJ tahun 2020 semester 2 (desember 2020) Banten
 Data KJ tahun 2020 semester 1 (juni 2021) Banten
 Data stripmap pelaksanaan jalan seluruh PJN 1, PJN 2 dan SKPD Banten
Analisis Kondisi Saat ini
 Nilai Kondisi Nasional Kemantapan Jalan adalah 91,26%
 Banten masih di atas rata-rata sebesar 92,45%, posisi di nomor 21
NILAI KEMANTAPAN JALAN
Kode Ruas Nama Ruas Mantap Tidak Mantap Total Km
Total Km
(KM) (%) (KM) (%) Lane
PJN I 649,08 88,27% 86,25 11,73% 735,32 256,86
PPK 1.1 131,38 73,48% 47,42 26,52% 178,80 56,35
2100218 JLN. ABDUL HADI (SERANG) 2,58 96,24% 0,10 3,76% 2,68 0,72
21003-1 BTS. KOTA SERANG - BTS. KOTA TANGERANG 96,02 93,65% 6,51 6,35% 102,53 25,73

Kondisi
21020 CIKANDE - RANGKASBITUNG 22,30 35,34% 40,81 64,66% 63,11 26,71
2100219 JLN. KH. ABDUL FATAH HASAN (SERANG) 3,92 100,00% - 0,00% 3,92 1,41
2100312 JLN. SUDIRMAN (SERANG) 6,56 100,00% - 0,00% 6,56 1,78

kemantapan Jalan
PPK 1.2 159,12 87,36% 23,02 12,64% 182,14 71,97
21001 MERAK - BTS. KOTA CILEGON 19,80 96,09% 0,80 3,91% 20,60 9,40
2100111 JLN. RAYA MERAK (CILEGON) 10,77 99,12% 0,10 0,88% 10,87 2,70
2100112 JLN. RAYA CILEGON (CILEGON) 5,52 88,68% 0,70 11,32% 6,22 1,50

per ruas Jalan 21002


2100211
2100212
BTS. KOTA CILEGON - BTS. KOTA SERANG
JLN. RAYA SERANG (CILEGON)
JLN. RAYA CILEGON (SERANG)
31,48
12,57
6,11
92,78%
89,26%
100,00%
2,45
1,51
-
7,22%
10,74%
0,00%
33,93
14,08
6,11
8,40
3,50
2,80
2100216 JLN. LETNAN JIDUN (SERANG) 1,16 100,00% - 0,00% 1,16 0,59
2100217 JLN. TB. SUWANDI (SERANG) 6,59 100,00% - 0,00% 6,59 3,26
2101713 JLN. RAYA PANDEGLANG (SERANG) 3,20 100,00% - 0,00% 3,20 0,77
21019 JLN. AKSES TOL MERAK 16,58 98,21% 0,30 1,79% 16,88 4,20
21023 SERDANG - BOJONEGARA - MERAK 45,35 72,56% 17,15 27,44% 62,51 34,85
PPK 1.3 159,34 97,71% 3,73 2,29% 163,07 72,36
21010 BTS. KOTA PANDEGLANG - BTS. KOTA RANGKASBITUNG 28,83 97,95% 0,60 2,05% 29,43 11,70
2101014 JLN. BY PASS RANGKASBITUNG (JLN. SOEKARNO HATTA) 7,54 97,38% 0,20 2,62% 7,74 3,88
21011 BTS. KOTA RANGKASBITUNG - CIGELUNG (BTS. PROV. JABAR) 69,29 96,89% 2,23 3,11% 71,52 35,42
2101112 JLN. RAYA CIPANAS (RANGKASBITUNG) 7,45 97,37% 0,20 2,63% 7,66 3,92
21017 BTS. KOTA SERANG - BTS. KOTA PANDEGLANG 44,53 98,89% 0,50 1,11% 45,03 16,64
2102011 JLN. RAYA CIKANDE (JLN. OTTO ISKANDARDINATA) 1,71 100,00% - 0,00% 1,71 0,80
PPK 1.4 199,24 94,29% 12,07 5,71% 211,31 56,18
BTS.DKI/BANTEN - GANDARIA/BTS.DEPOK/ TANGERANG (CIPUTAT
21018 30,66 98,71% 0,40 1,29% 31,06 9,01
- BOGOR)
2101811 JLN. RAMBUTAN (CIPUTAT) 0,60 100,00% - 0,00% 0,60 0,30
2101812 JLN. OTISTA (CIPUTAT) 1,19 100,00% - 0,00% 1,19 0,50
2100411 JLN. DAAN MOGOT (TANGERANG - BTS. DKI) 28,07 99,28% 0,20 0,72% 28,27 7,67
21003-4 BTS. KOTA SERANG - BTS. KOTA TANGERANG 100,08 89,88% 11,27 10,12% 111,34 27,97
2100313 JLN. RAYA SERANG (TANGERANG) 34,73 99,42% 0,20 0,58% 34,93 8,80
2100314 JLN. OTISTA (TANGERANG) 1,62 100,00% - 0,00% 1,62 0,81
2100315 JLN. KS. TUBUN (TANGERANG) 2,30 100,00% - 0,00% 2,30 1,12
NILAI KEMANTAPAN JALAN
Kode Ruas Nama Ruas Mantap Tidak Mantap Total Km
Total Km
(KM) (%) (KM) (%) Lane

Kondisi
SKPD 88,01 94,55% 5,07 5,45% 93,08 47,70
PPK 01 88,01 94,55% 5,07 5,45% 93,08 47,70
21008 SIMP. LABUHAN - SAKETI 37,26 97,58% 0,92 2,42% 38,19 19,79
21009 SAKETI - BTS. KOTA PANDEGLANG 26,65 86,52% 4,15 13,48% 30,80 15,82

kemantapan Jalan 2100913


2101714
CIGADUNG - CIPACUNG
JLN. RAYA SERANG (PANDEGLANG)
21,38
2,72
100,00%
100,00%
-
-
0,00%
0,00%
21,38
2,72
10,64
1,45

per ruas Jalan


PJN II 502,32 96,20% 19,84 3,80% 522,15 260,33
PPK 2.1 226,01 96,64% 7,86 3,36% 233,87 117,25
21005 BTS. KOTA CILEGON - PASAURAN 73,83 95,46% 3,51 4,54% 77,34 38,60
2100511 JLN. RAYA ANYER (CILEGON) 6,58 86,78% 1,00 13,22% 7,58 3,60
21006 PASAURAN - LABUHAN 33,26 99,10% 0,30 0,90% 33,56 17,38
210072 LABUHAN - SP. LABUHAN 3,52 100,00% - 0,00% 3,52 1,80
21012 SP. LABUAN - CIBALIUNG 96,14 98,67% 1,30 1,33% 97,44 48,67
21022 CITEREUP - TANJUNG LESUNG 10,54 85,82% 1,74 14,18% 12,28 6,10
210071 JL. A. YANI (LABUHAN) 2,15 100,00% - 0,00% 2,15 1,10
PPK 2.2 112,38 94,08% 7,07 5,92% 119,45 59,62
21013 CIBALIUNG - CIKEUSIK - MUARA BINUANGEN 71,88 95,71% 3,22 4,29% 75,10 37,32
21021 CIBALUNG - SUMUR 40,50 91,32% 3,85 8,68% 44,35 22,30
PPK 2.3 163,92 97,09% 4,91 2,91% 168,83 83,46
21014 MUARA BINUANGEUN - SIMPANG 32,98 97,91% 0,70 2,09% 33,68 16,85
21015 SIMPANG - BAYAH 62,10 96,46% 2,28 3,54% 64,38 32,11
21016 BAYAH - CIBARENOK - BTS. PROV. JABAR 68,84 97,28% 1,93 2,72% 70,77 34,50
TOTAL BPJN BANTEN 1.239,40 91,77% 111,16 8,23% 1.350,56 564,89
7 ruas Penyebab Tidak Mantap
NILAI KEMANTAPAN JALAN
Kode
PPK Nama Ruas Mantap Tidak Mantap
Ruas Total Total
Km Lane Km
(KM) (%) (KM) (%)
21020 1.1. CIKANDE - RANGKASBITUNG 22,3 35,34% 40,81 64,66% 63,11 26,71
21023 1.2. SERDANG - BOJONEGARA - MERAK 45,35 72,56% 17,15 27,44% 62,51 34,85
21022 2.1. CITEREUP - TANJUNG LESUNG 10,54 85,82% 1,74 14,18% 12,28 6,1
21009 0.1. SKPD SAKETI - BTS. KOTA PANDEGLANG 26,65 86,52% 4,15 13,48% 30,8 15,82
2100511 2.1. JLN. RAYA ANYER (CILEGON) 6,58 86,78% 1 13,22% 7,58 3,6
2100211 1.2. JLN. RAYA SERANG (CILEGON) 12,57 89,26% 1,51 10,74% 14,08 3,5

BTS. KOTA SERANG - BTS. KOTA


21003-4 1.4. 100,08 89,88% 11,27 10,12% 111,34 27,97
TANGERANG

TOTAL BPJN BANTEN 1.239,40 91,45% 111,16 8,23% 1.350,56 564,89


Kondisi Perubahan di Juni 21
NILAI KEMANTAPAN JALAN

Kode Ruas Nama Ruas Sem 2 - 2020 Sem 1 - 2021 Total Km Total
Lane Km
(KM) (%) (KM) (%)
21020 CIKANDE - RANGKASBITUNG 22,3 35% 26,4 42% 63,11 26,71

21023 SERDANG - BOJONEGARA - MERAK 45,35 73% 41,95 67% 62,51 34,85

21022 CITEUREUP - TANJUNG LESUNG 10,54 86% 7,14 59% 12,28 6,1

21009 SAKETI - BTS. KOTA PANDEGLANG 26,65 87% 22,91 74% 30,8 15,82

2100511 JLN. RAYA ANYER (CILEGON) 6,58 87% 6,48 85% 7,58 3,6

2100211 JLN. RAYA SERANG (CILEGON) 12,57 89% 12,96 93% 14,08 3,5

21003-4 BTS. KOTA SERANG - BTS. KOTA TANGERANG 100,08 90% 202,47 95% 111,34 27,97

BPJN Banten 1.213,70 90% 136,28 10% 1.349,97


Rekap Panjang Pelaksanaan Jalan thn 2021
Penanganan (km) Penanganan (km)

Pelbrn Jln
Preventif
No Ruas Nama Ruas

Pelbrn Jln

Holding
Kondisi
Preventif

Rekon
No Ruas Nama Ruas

Mayor
Kondisi

Minor
Holding

Rutin

Rutin
Rekon
Mayor
Minor
Rutin
Rutin
PPK 1.1 PPK 1.4
21.002.018.K Jln. Abdul Hadi (Serang) 0,8 0 0 0 0 0 0 0 21.003 Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang 26,3 0 0 0 0,8 0 0,8 0
21.002.019.K Jln. Kh. Abdul Fatah Hasan (Serang) 1,4 0 0 0 0 0 0 0 21.003.13K Jln. Raya Serang (Tangerang) 7,4 0 0 0 1,4 0 0 0
21.003.12.K Jln. Sudirman (Serang) 1,7 0 0 0 0 0 0 0 21.003.14K Jln. Otista (Tangerang) 0,8 0 0 0 0 0 0 0
21.020 Cikande - Rangkasbitung 25,7 0 0 0,6 0 1 0 0 21.003.15K Jln. Ks. Tubun (Tangerang) 1,2 0 0 0 0 0 0 0
21.004.11K Jln. Daan Mogot (Tangerang - Bts. Dki) 7,1 0 0 0 0 0 0 0
21.003 Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang 24,8 0 0 0 3,8 0 0,7 0 Bts.Dki/Banten - Gandaria/Bts.Depok/
21.018 6,7 0 0 1 1,5 0 0 0
PPK 1.2 Tgerang)
21.001 Merak - Bts. Kota Cilegon 4,1 4,4 0,8 0 0 1,74 0 0 21.018.12K Jln. Otista (Ciputat) 0,6 0 0 0 0 0 0 0
21.001.11K 0,1 2,5 0,1 0 0 0 0 0 21.018.11K Jln. Rambutan (Ciputat) 0,3 0 0 0 0 0 0 0
PPK 2.1
21.001.12K Jln. Raya Cilegon (Cilegon) 1,5 0,1 0 0 0 0 0 0
21.005 Bts. Kota Cilegon - Pasauran 93,86 8,6 0 0 3,4 1,2 0 0
21.002 Bts. Kota Cilegon - Bts. Kota Serang 6,9 1,3 0,3 0 0 0 0 0
21.005.11K Jln. Raya Anyer (Cilegon) 2,9 0,6 0,3 0 0 0 0 0
21.002.11K Jln. Raya Serang (Cilegon) 1,6 1,3 0,6 0 0 0 0 0
21.006 Pasauran - Labuhan 16,7 0 0 0 0 3,08 0 0
21.002.12K Jln. Raya Cilegon (Serang) 0,7 2,1 0 0 0 0 0 0
21.007.1 Jl. A. Yani (Labuhan) 1,1 0 0 0 0 0 0 0
21.002.16K Jln. Letnan Jidun (Serang) 0 0,5 0,1 0 0 0 0 0
21.007.2 Labuhan - Sp. Labuhan 1,8 0 0 0 0,4 0 0 0
21.002.17K Jln. Tb. Suwandi (Serang) 0 3,1 0 0 0 0 0 0,3
21.012 Sp. Labuan - Cibaliung 48,8 1,04 0 0 0 0 0 0
21.017.13K Jln. Raya Pandeglang (Serang) 0,8 0 0 0 0 0 0 0
21.022 Citereup - Tanjung Lesung 6,1 0 0 0 0 0 0 5,45
21.019 Jln. Akses Tol Merak 1,6 2,6 0 0 0 0 0 0
PPK 2.2
21.023 Serdang - Bojonegara - Merak 55,42 0,2 0,7 0,5 0,5 0 5,9 0
21.013 Cibaliung - Cikeusik - Muara Binuangen 49,13 27,37 0 28,5 0 2,9 1,2 3,95
PPK 1.3
21.021 Cibaliung - Sumur 0 3,1 0 14,5 5,89 4,05 0 4,4
Bts. Kota Pandeglang - Bts. Kota
21.010 4,4 6,8 3,5 0 0 0,5 0 0 PPK 2.3
Rangkasbitung
Jln. By Pass Rangkasbitung (Jln. 21.014 Muara Binuangeun - Simpang 0 15,8 1 0 0 0 6,7 0
21.010.14K 0 1,8 2,1 0 0 0 0 0 21.015 Simpang - Bayah 29,8 2,3 0 0 1 0 0 0
Soekarno Hatta)
Bts. Kota Rangkasbitung - Cigelung (Bts. 21.016 Bayah - Cibarenok - Bts. Prov. Jabar 9,7 24,3 0 0,5 0 1 0 0
21.011 4,9 19,9 10,7 0 0 0 0 0 SKPD
Prov. Jabar)
21.011.12K Jln. Raya Cipanas (Rangkasbitung) 0 2,1 1,7 0 0 0 0 0 21.008 Simp. Labuhan - Saketi 18,7 0,3 0 0 0 0 0 0
21.009 Saketi - Bts. Kota Pandeglang 14,1 0,6 0,5 0 0 1,85 0 0
21.017 Bts. Kota Serang - Bts. Kota Pandeglang 1,8 13 1,9 0 0 0 0 0 21.009.13K Cigadung - Cipacung 10,6 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Raya Cikande (Jln. Otto 21.017.14K Jln. Raya Serang (Pandeglang) 1,4 0 0 0 0 0 0 0
21.020.11K 0,3 0,6 0 0 0 0 0 0
Iskandardinata) Total Banten 493,6 146,3 24,3 45,6 18,69 17,32 15,3 14,1
Analisis Prediksi Kemantapan Jalan
Sebuah kajian yang mencoba memberikan prediksi nilai kemantapan jalan dengan tidak menggunakan

survei tetapi dengan mengolah data yang ada digabungkan dengan data pelaksanaan kegiatan tahun

2021.
 Asumsi yang dipakai :
 Jalan akan mengalami penurunan struktur alami sesuai jangka waktu dan beban pemakaian
 Data yang diolah adalah data terakhir kemantapan jalan tahun 2021 semester 1 (Juni 2021)
 Data pelaksanaan jalan tahun 2021 diolah dengan memprediksi kemantapannya menurun alami
sebesar 2,45% (sesuai hasil survei desember 2020 dan Juni 2021) dan bertambah pada lokasi
yang dikerjakan.
 Ruas di PPK 1.1 dan 1.4 tidak dipakai untuk menghitung peningkatan krn sdh selesai di sem 1
Model Pelayanan terhadap Aspek Kondisi Jalan Berdasarkan LHRT
Analisis Prediksi Kemantapan Jalan
Asumsi yang dipakai adalah :
Pekerjaan Rutin tidak menambah kemantapan
Pekerjaan Rutin Kondisi mempertahankan kemantapan jalan terakhir
Pekerjaan Holding mempertahankan kemantapan jalan terakhir
Pekerjaan Preventif mempertahankan dan bisa menambah kemantapan jalan menjadi IRI 6-8
Pekerjaan Minor dan Mayor menambah kemantapan jalan dengan nilai IRI antara 4-6
Pekerjaan Rekonstruksi menambah kemantapan jalan dengan nilai IRI 0-3
Konversi nilai IRI ke nilai kemantapan jalan adalah :
Nilai IRI 0-7 dimasukkan kondisi mantap (kondisi baik dan sedang)
Nilai 7 -17 dimasukkan dalam kondisi tidak mantap (kondisi rusak ringan dan rusak berat)
3 Skenario Mantap Jalan
Prediksi
Jumlah
Asumsi Penambahan Penurunan Akhir
Skenario Penambahan Nilai Awal
Penambahan Mantap Jalan alami Semester 2
Km-lane
2021
Minor, Mayor,
Optimis 111,42 8,25% 90,00% 2,45% 95,80%
Rekon, Pelebaran
Mayor, Rekon,
Moderat 89,04 6,59% 90,00% 2,45% 94,14%
Pelebaran

Pesimis Mayor, Rekon 60,24 4,46% 90,00% 2,45% 92,01%

 Skenario Optimis = 95,80%


 Skenario Moderat = 94,14%
 Skenario Pesimis = 92,01%
Pembangunan Laboratorium Uji
Bahan Konstruksi
Maksud dan Tujuan Kajian

Maksud Kajian :
 Mencari dasar aturan untuk membuat atau membangun Laboratorium Uji
Bahan Konstruksi
 Mencari tahu kebutuhan pengujian apa saja yang dibutuhkan saat ini
 Mencari tahu dimana saja Lab yang sudah ada dan apa saja jenis
pengujian yang sudah ada
Tujuan Kajian :
 Mencari tahu jenis pengujian yang belum ada namun dibutuhkan
 Menentukan tipe yang cocok untuk kebutuhan saat ini.
Dasar Pedoman dan Peraturan
 Spesifikasi Umum 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan
Jembatan (revisi 2);
 Surat Edaran Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR no.
18/SE/Db/2021 tentang Pedoman Klasifikasi Laboratorium Uji
Bidang Jalan dan Jembatan di Direktorat Jenderal Bina Marga
beserta Lampirannya;
 Surat Edaran Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR no.
19/SE/Db/2021 tentang Pedoman Peningkatan Kinerja
Laboratorium Uji di Direktorat Jenderal Bina Marga beserta
Lampirannya;
Bahan dan Produk yang Diuji
 SE Dirjen Bina Marga no 18/SE/Db/2021
A B
1. Tanah, 26 pengujian 17 19
2. Agregat, 17 pengujian 13 15
3. Aspal, 24 pengujian 24 10
4. Campuran Beraspal, 8 pengujian 8 6
5. Beton, 10 pengujian 10 10
72 60
Test Tanah
Test Agregat
Jenis minimum untuk
Metode Pengujian
Jenis Pengujian klasifikasi Metode Pengujian Jenis minimum
(Teknik yang digunakan)
Klas A Klas B Jenis Pengujian (Teknik yang untuk klasifikasi
Metode pengujian untuk menentukan tanah ekspansif SNI 03-6795-2002 A B digunakan) Klas A Klas B
Tata cara klasifikasi tanah dan campuran tanah agregat SNI 03-6797-2002 A B Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam SNI 03-4804-1998 A B
untuk konstruksi jalan agregat
Cara uji kepadatan ringan untuk tanah SNI 1742:2008 A B Metode pengujian kadar rongga agregat halus yang SNI 03-6877-2002 A B
Cara uji kepadatan berat untuk tanah SNI 1743:2008 A B tidak dipadatkan
Cara Uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah SNI 1966:2008 A B Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los SNI 2417:2008 A B
Cara uji penentuan batas cair tanah SNI 1967:2008 A B Angeles
Cara uji analisis ukuran butir tanah (hidrometer) SNI 3423:2008 A B Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara SNI 3407:2008 A B
Metode uji CBR laboratorium SNI 1744:2012 A B perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau
magnesium sulfat
Tata cara pengklasifikasian tanah untuk keperluan Teknik SNI 6371:2015 A B
Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan SNI 1971:2011 A B
dengan sistem klasifikasi unifikasi tanah (ASTM D2487-
06,MOD) Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 µm SNI ASTM C117:2012 A B
Metode Pengujian berat isi tanah berbutir halus dengan SNI 03-3637-1994 A B (No.200) dalam agregat mineral dengan pencucian
cetakan benda uji Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan SNI ASTM C136:2012 A B
Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir SNI 2827:2008 A agregat kasar (ASTM C136-06, IDT)
Tata cara pencatatan dan identifikasi hasil pengeboran inti SNI 2436:2008 A Metode pennentuan ukuran terkecil rata rata (UKR) dan SNI 4137:2012 A B
Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT SNI 4153:2008 A ukuran terbesar rata-rata (UBR) butir agregat (rasio
panjang rata-rata terhadap tebal rata-rata)
Pengujian konsolidasi tanah satu dimensi SNI 2812:2011 A
Metode uji penentuan presentase butir pecah pada SNI 7619:2012 A B
Pengujian kuat tekan bebas tanah SNI 3638:2012 A
agregat kasar
Pegujian Triaxial untuk tanah SNI 2455:2015 A
Metode uji bahan organik dalam agregat halus untuk SNI 2816:2014 B
SNI 4815:2015
beton (ASTM C40/C40M-11,IDT)
Pengujian kuat geser langsung tanah SNI 3420:2016 A
Tata cara pengambilan contoh uji agregat (ASTM SNI 6889:2014 A B
SNI 2813:2008
D75/D75M-09, IDT)
Metode uji densitas tanah ditempat (lapangan dengan SNI 2828:2011 B
Metode uji gumpalan lempung dan butiran mudah SNI 4141:2015 B
konus pasir
pedah dalam agregat (ASTM C142-04,IDT)
Metode pengujian kadar semen dalam sampuran segar SNI 03-6412-2000 B
Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar SNI 1969:2016 A B
semen tanah
Metode pengujian pH pasta tanah semen untuk stabilisasi SNI 19-6426-2000 B Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus SNI 1970:2016 A B
Metode uji basah dan uji kering campuran tanah-semen di SNI 6427:2012 B Metode uji kuatitas butiran pipih, lonjong atau pipih dan SNI 8287:2016 A B
padatkan lonjong dalam agregat kasar (ASTM D 4791-10,MOD)
Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji kuat tekan SNI 03-6798-2002 B Metode pengujian ketahanan agregat dengan alat SNI 03-4426-1997 B
dan lentur tanah semen di laboratorium penumbuk
Metode uji penentuan hubungan kadar air dan densitas SNI 6886:2012 B Metode pengujian agregat halus atau pasir yang SNI 03-4428-1997 B
campuran tanah-semen mengandung bahan plastik dengan cara setara pasir
Metode uji kuat tekan silinder campuran tanah-semen SNI 6887:2012 B
Metode uji CBR Lapangan SNI 1738:2011 B
Metode uji CBR Lapangan dengan alat DCP (Pedoman) SE No.04/SE/M/2010 B
Jenis minimum untuk
Jenis Pengujian Metode Pengujian klasifikasi
Jenis minimum Klas A Klas B
untuk klasifikasi Bahan Aspal
Jenis Pengujian Metode Pengujian
14. Metode pengujian viskositas aspal minyak SNI 03-6441-2000 A
Klas A Klas B
dengan alat Brookfield termosel
Bahan Aspal Metode pengujian sifat reologi aspal dengan alat SNI 06-6442-2000 A
Metode pengujian kadar beraspal dengan SNI 03-3640-1994 A B reometer geser dinamis (RGD)
cara ekstraksi menggunakan alat soklet Metode penentuan kadar inemati lilin dalam aspal SNI 03-3639-2002 A
Metode pengujian pengaruh panas dan udara SNI 03-6835-2002 A
Metode pngujian kadar residu aspal emulsi SNI 03-3642-1994 A B
terhadap lapisam tipis aspal yang diputar (RTFOT)
dengan penyulingan
Cara uji kadar air dalam produk minyak dan bahan SNI 2490-2008 A
Tata cara Pengambilan contoh aspal SNI 06-6399-2000 A B mengandung aspal dengan cara penyulingan
Metode pengujian kekentalan aspal cair dan SNI 06-6721-2002 A B Viskositas inematic ASTM D2170-10 A
aspal emulsi dengan alat saybolt Cara uji daktilitas aspal SNI 2432:2011 A
Cara uji titik nyala dan titik bakar dengan alat SNI 2433:2011 A
Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin SNI 2434:2011 A B Cleveland Open Cup
dan bola (ring and ball) Uji pengelupasan aspal dengan air mendidih ASTM D3625/D363M- A
Cara uji berat jenis aspal keras SNI 2441:2011 A B (boiling water test) 12
Cara uji kelarutan aspal SNI 2438:2015 A
Cara uji penetrasi aspal SNI 2456:2011 A B
Tata cara pemulihan aspal dari larutan dengan SNI 4797:2015 A
Metode uji presentase parikel aspal emulsi SNI 3643:2012 A B penguap putar (ASTM D5404-03,MOD)
yang tertahan saringan 850 mikron
Campuran Aspal
Metode uji pengendapan dan stabilitas SNI 6828:2012 A B
penyimpanan aspal emulsi 1. Pengujian campuran beraspal dengan alat Marshall SNI 06-2489-1991 A B
1. Metode pengujian berat jenis nyata campuran SNI 03-6757:2002 A B
Tata cara percepatan pelapukan aspal SNI ASTM A B beraspal dipadatkan menggunkana benda uji
menggnakan tabung bertekanan (Pressure D6521:2012 kering permukaan jenuh
Aging Vessel, PAV) (ASTM D6521-04,IDT) 1. Metode pngujian berat jenis maksimum campuran SNI 03-6893-2002 A B
beraspal
Metode pengujian kehilangan berat mintak SNI 06-2440-1991 A 1. Metode pengujian kadar aspal dan campuran SNI 03-6894-2002 A B
dan aspal dengan cara A (TFOT) beraspal dengan cara sentrifus
1. Cara uji ketahanan campuran beraspal panas SNI 6753:2015 A B
Metode pengujian jenis muatan partikel SNI 03-3644-1994 A
terhadap kerusakan akibat rendaman
aspal emulsi 1. Metode uji kadar aspal campuran beraspal panas SNI 8279:2016 A B
Metode pengujian kekentalan aspal dengan SNI 06-6440-2000 A dengan cara ekstraksi dengan menggunakan
tabung refluks gelas
inematic pipa kapiler hampa
1. Metode pengujian kerusakan campuran aspal SNI 03-6830-2002 A
emulsi dengan semen
1. Cara uji penyelimutan dan pengelupasan pada SNI 2439:2011 A
campuran agregat aspal
32 16
Metode Pengujian Jenis minimum untuk
Jenis Pengujian (Teknik yang klasifikasi
digunakan) Klas A Klas B
Tata cara pembuatan rencana campuran beton SNI 03-2834-2000 A B
normal
Metode pengujian kekentalan grout untuk beton SNI 03-6808-2002 A B
agregat praletak (metode pengujian corong alir)

Tata cara mengevaluasi hasil uji kekuatan beton SNI 03-6815-2002 A B

Tata cara pendetailan penulangan beton SNI 03-6816-2002 A B

Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen SNI 03-6825-2002 A B


Portland untuk pekerjaan sipil
Metode pengujian slump beton SNI 1972:2008 A B
Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder SNI 1974:2011 A B
yang dicetak
Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik SNI 4431:2011 A B
pembebanan
Tata cara pembuatan dan perawatan specimen uji SNI 4810:2013 A B
beton di lapangan (ASTM C31-10, IDT)
Metode pengujian waktu pegikatan graut untuk SNI 6430.2-2014 A B
beton agregat praletak di laboratorium (ASTM C953-
10,IDT)
10 10
Bahan dan Produk yang Diuji
 Spesifikasi Umum Pekerjaan Konstruksi Jalan dan
Jembatan (revisi 2) thn. 2018
A B
1. Tanah, 13 pengujian 17 19
2. Agregat, 15 pengujian 13 15
3. Aspal, 10 pengujian 24 10
4. Campuran Beraspal, 33 pengujian 8 6
5. Beton, 20 pengujian 10 10
6. Baja 22 pengujian - -
72 60
Jumlah
Divisi Seksi no Jenis Pengujian Penguji
an
1.6 1 Pengujian Kualitas Lingkungan Hidup 24
1 2 Pengelolaan Lingkungan Hidup 18
1.20 3 Pengujian Tanah (Pengujian Bor) 3
2 2.4 4 Drainase Porous 6 uji 6
3 3.2 5 Timbunan 10
3.5 6 Geotekstil 9
4 4.1 7 Pengabutan Aspal Emulsi (Fog Seal) 10
4.2 8 Laburan Aspal (Buras) 6
4.4 9 Lapis Penutup Bubur Aspal Emulsi Emulsified Asphalt Slurry Seal) 8
4.5 10 Lapis Permukaan Mikro Aspal Emulsi Modifikasi Polimer (Micro Surfacing) 9&6
4.8 11 Penambalan Dangkal Perkerasan Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan 3
4.9 12 Penambalan Penuh Perkerasan Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan 2
4.10 13 Penambahan Penyaluran Beban Pada Perkerasan Beton Semen (Dowel Retrofit) 2
Penjahitan Melintang Pada Pemeliharaan Perkerasan Beton Semen (Cross
4.11 14
Stitching)
Penutupan Ulang Sambungan Dan Penutupan Retak Pada Perkerasan Beton
4.12 15
Semen (Joint And Crack Sealings)
Penstabilan Dan Pengembalian Elevasi Pelat Beton Dengan Cara Injeksi Pada
4.13 16 8
Perkerasan Beton Semen
5 5.1 17 Lapis Fondasi Agregat 9
5.2 18 Perkerasan Berbutir Tanpa Penutup Aspal 8
5.3 19 Perkerasan Beton Semen 6
5.4 20 Stabilisasi Tanah (Soil Stabilization) 11
5.5 21 Lapis Fondasi Agregat Semen (CTB dan CTSB) 9
Jumlah
Divisi Seksi no Jenis Pengujian
Pengujian

6 6.1 22 Lapis Resap Pengikat Dan Lapis Perekat 8


Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) Dan Laburan Aspal Dua Lapis
6.2 23 (Burda) 13

6.3 24 Campuran Beraspal Panas 32


6.4 25 Campuran Beraspal Hangat 34
6.5 26 Campuran Beraspal Panas Dengan Asbuton 5
Asbuton Campuran Panas Hampar Dingin (Cold Paving Hot Mix
6.6 27 Asbuton) 33

Lapis Penetrasi Macadam Dan Lapis Penetrasi Macadam


6.7 28 Asbuton 5

7 7.1 29 Beton Dan Beton Kinerja Tinggi 20


7.2 30 Beton Pratekan
7.3 31 Baja Tulangan
7.4 32 Baja Struktur 22
7.6 33 Fondasi Tiang 2
7.8 34 Adukan Mortar Semen
7.10 35 Pasangan Batu Kosong Dan Bronjong 2
7.11 36 Sambungan Siar Muai (Expansion Joint) 3
7.12 37 Landasan (Bearing)
7.13 38 Sandaran (Railing)
7.16 39 Drainase Lantai Jembatan
7.17 40 Pengujian Pembebanan Jembatan 2
Jumlah
Divisi Seksi no Jenis Pengujian
Pengujian

8 8.1 41 Perbaikan Retak Dengan Bahan Poksi

8.2 42 Perbaikan Dimensi Struktur Beton 2

8.3 43 Pengecatan Struktur Beton

8.4 44 Perkuatan Struktur Beton

8.5 45 Penggantian Dan Pengencangan Baut 1

8.6 46 Pengelasan Elemen Baja Struktur Jembatan

8.7 47 Pengecatan Struktur Baja

8.8 48 Perbaikan Dan Penggantian Elemen Baja 1

8.9 49 Perkuatan Struktur Baja 1

8.10 50 Perbaikan Dan Penggantian Struktur Kayu 9

8.13 51 Perbaikan Dan Penggantian Sandaran (Railing)

8.14 52 Perbaikan Dan Penggantian Drainase Lantai Jembatan


Survei Lab Eksisting

 Pengujian Bahan Bangunan dan Konstruksi DPUPR Prov. Banten


 Laboratorium Pengujian Konstruksi, DPU Kota Serang
 Laboratorium Pengujian Konstruksi, DPU Kab Serang
 Laboratorium Pengujian Konstruksi, DPU Kota Tangerang
 Laboratorium Pengujian Konstruksi, DPU Kota Tangerang
Selatan
Lab Konstruksi DPUPR Prov Banten
 Jenis Pengujian yang dilayani adalah :
 Pengujian Tanah
 Pengujian Agregat
 Pengujian Aspal
 Pengujian Beton

 Paling lengkap se Banten,


 Pelayanan paling baik, dengan prinsip keterbukaan
JUMLAH SAMPLE / ESTIMASI DURASI
No URAIAN
CONTOH PENGUJIAN
I PENGUJIAN BAHAN
1 Parameter Kuat Tekan Paving 3 Buah 4 Hari Kerja
Parameter Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los
2 50 Kilogram 6 Hari Kerja
Angeles
3 Parameter Uji Penentuan Batas Cair Tanah 5 Kilogram 4 Hari Kerja
7 Parameter Uji CBR Rendaman (CBR Laboratorium) 60 Kilogram 12 Hari Kerja
Parameter Cara Uji Penentuan Kadar Air Untuk Tanah dan
8 3 Kilogram 4 Hari Kerja
Batuan di Laboratorium
14 Parameter Cara Uji Analisis UKuran Butir Tanah 3 Kilogram 7 Hari Kerja
15 Parameter Pengujian Density 3 Buah 4 Hari Kerja
16 Parameter Pengujian Ekstrasi 5 Kilogram 4 Hari Kerja
II PENGUJIAN KONSTRUKSI
Parameter Pengujian Ketebalan Perkerasan dengan
17 3 Titik Sample 3 Hari Kerja
Metode Core Drill
18 Parameter Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder 3 Buah 3 Hari Kerja
Parameter Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Cara Dua
19 3 Buah 3 Hari Kerja
Titik Pembebanan
20 Parameter Uji Kuat Tekan Beton Kubus 3 Buah 3 Hari Kerja
23 Parameter Pengujian CBR Lapangan 3 Titik Sample 4 Hari Kerja
No Jenis Pelayanan Satuan Tarif (Rp)
1 2 3 4
I PENGUJIAN PERKERASAN JALAN, TANAH DAN TROTOAR
1 Penelitian Sondir/Bor Tangan
• Sondir NK. 150 kg / cm2 maks. 20 m Per titik 350.000
• Sondir NK. 300 kg / cm2 maks. 20 m Per titik 650.000
• Bor Tangan s.d kedalaman 8 m Per titik 450.000

2 Pengambilan Contoh Tanah Asli dengan Bor Tangan maks. 8 m Per meter 110.000

3 Standart Penetration Test (SPT) Per sample 50.000

4 Core Drill Aspal Beton Per sample 90.000

5 Test PIT Struktur Lapisan Tanah / Jalan Per sample 125.000

6 Sand Cone Tanah Per titik 50.000

7 CBR Lapangan Per titik 250.000


Analisis Pemilihan Jenis Uji
 Penyusunan peringkat kebutuhan berdasarkan
kerusakan konstruksi yang akan terjadi
 Sortir jenis pengujian dengan penyediaan layanan yang
sudah ada di lapangan
 Klas Lab yang dipilih
Analisis Tingkat Kebutuhan Pengujian
Pengaruh Kualitas Item Kegiatan Terhadap
Kerusakan/Kerugian
Seksi Item Kegiatan
Nilai Pengaruh
Struktur Lingkungan
(1-5)
1.6 Pengujian Kualitas Lingkungan Hidup Rendah Tinggi 2
1.20 Pengujian Tanah Tinggi Rendah 4
2.4 Drainase Porous Sedang Rendah 3
3.4 Timbunan Tinggi Rendah 4
3.5 Geotekstil Sedang Rendah 4
4.1 Pengabutan Aspal Emulsi (Fog Seal) Sedang Rendah 3
4.2 Laburan Aspal (Buras) Sedang Rendah 3
4.4 Lapis Penutup Bubur Aspal Emulsi Emulsified Asphalt Slurry Seal) Sedang Rendah 3
4.5 Lapis Permukaan Mikro Aspal Emulsi Modifikasi Polimer (Micro Surfacing) Sedang Rendah 3
4.8 Penambalan Dangkal Perkerasan Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan Tinggi Rendah 5
4.9 Penambalan Penuh Perkerasan Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan Tinggi Rendah 5
4.10 Penambahan Penyaluran Beban Pada Perkerasan Beton Semen (Dowel Retrofit) Tinggi Rendah 5
8.7 Pengecatan Struktur Baja Rendah Rendah 2
8.8 Perbaikan Dan Penggantian Elemen Baja Tinggi Rendah 4
8.9 Perkuatan Struktur Baja Tinggi Rendah 4
8.10 Perbaikan Dan Penggantian Struktur Kayu Tinggi Rendah 4
8.13 Perbaikan Dan Penggantian Sandaran (Railing) Rendah Rendah 3
8.14 Perbaikan Dan Penggantian Drainase Lantai Jembatan Rendah Rendah 3
Analisis Tingkat Kebutuhan Pengujian

Terpilih dan tersortir menjadi 3 kelompok


Kebutuhan Jangka Pendek
Kebutuhan Jangka Menengah
Kebutuhan Jangka Panjang
Analisis Tingkat Ketersediaan Pengujian

Dari wawancara terhadap 5 lab yang ada terdapat beberapa pengujian


yang penting dan tidak tersedia di sekitar Banten adalah :
 Pengujian Beton : hampir lengkap hanya kurang
Pengujian kuat lentur beton normal dua titik
pembebanan SNI 4431:2011
 Pengujian Tanah : sudah tersedia di beberapa Lab
meskipun tidak semuanya
 Pengujian Aspal : tidak lengkap dan belum banyak
tersedia
 Pengujian Agregat : agak lengkap namun belum
banyak tersedia
Kondisi Lab. Lapangan dan kebutuhan spek

 Spesifikasi Umum Pekerjaan Konstruksi


Jalan dan Jembatan (revisi 2) thn. 2018 kondisi lab eksisting
1. Tanah, 13 pengujian sudah lengkap
2. Agregat, 15 pengujian sudah lengkap
3. Aspal, 10 pengujian hampir lengkap
4. Campuran Beraspal, 33 pengujian belum lengkap
5. Beton, 20 pengujian ada yg penting - tdk ada
6. Baja 22 pengujian rata rata belum ada
 Kebutuhan yang bisa diambil 4.Campuran Aspal, 5.Beton dan 6.Baja
Pemilihan Klas Lab dan kelengkapan nya

 Sisi aturan ada klas A dan B


 Lab di BPJN Banten adalah pembangunan baru, sehingga dipilih lab yang
paling sederhana dulu jenis pengujiannya, yaitu Klas B
 Yang urgen dipenuhi dan mengambil pangsa pasar yang belum ada
adalah pengujian kuat lentur beton di dua titik pembebanan, SNI
4431:2011. Ini sudah terpenuhi di Lab klas B.
 Kelengkapan lain yang belum tersedia di seluruh provinsi Banten adalah
pengujian Baja. Ini bisa diambil oleh Lab BPJN Banten. Sehingga bisa saling
melengkapi seluruh lab yang ada di provinsi Banten.
Kajian Analisa Harga Satuan
Pekerjaan
Desain Gedung dan Site Plan
Kantor BPJN Banten
OUTLINE

LATAR BELAKANG DESAIN PAGAR PEMBATAS

TAHAP SURVEI TOPOGRAFI DESAIN GEDUNG MUSHOLLA

PENATAAN SITE PLAN KOMPLEK


DESAIN GEDUNG PERIJINAN
PERKANTORAN BPJN BANTEN

DESAIN FASADE GEDUNG PERHITUNGAN ANGGARAN


AULA BPJN BANTEN BIAYA PEMBANGUNAN
8.1 LATAR BELAKANG

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten


adalah lembaga yang dibentuk oleh Ditjen
Bina Marga Kementerian PUPR untuk
pelayanan dan pemantauan kegiatan
pelaksanaan jalan nasional agar tetap
dalam kondisi mantap terkendali. Di dalam
operasionalnya membutuhkan bangunan
kantor yang dapat berfungsi maksimal dan
optimal. Saat ini masih memerlukan
penambahan gedung untuk fungsi
pelayanan dan operasional serta
penambahan ruangan di gedung utama
yang ada.
8.2 TAHAP SURVEI TOPOGRAFI

Survei topografi dimaksudkan untuk


memetakan secara rinci tata letak
gedung yang sudah ada serta
elevasi eksisting yang ada, dengan
tujuan agar konsep penataan fungsi
lahan dan tata letak gedung dapat
direncanakan secara maksimal dan
optimal. Survei dilaksanakan dengan
menggunakan GPS Geodetic dan
Drone dengan hasil sebagai berikut :
8.3 PENATAAN SITE PLAN KOMPLEK
PERKANTORAN BPJN BANTEN

Site plan merupakan konsep peta rencana


pembagian sejumlah bangunan yang
mencakup tata guna kawasan lahan
lengkap dengan segala macam fasilitas
penunjangnya

Disain Site Plan Komplek Perkantoran BPJN Banten


8.4 DESAIN FASADE GEDUNG AULA BPJN BANTEN

1. Analisa Disain bentuk arsitektur

Bidang terbuka perlu Bidang massif perlu adanya


adanya buffer untuk ornament dekoratif untuk
mereduksi cahaya mengurangi kesan dominan
matahari yang masuk dan monoton
ke dalam ruang aula
BPJN Banten

Area tebuka perlu adanya


canopy main entrance
sebagai gerbang selamat
dating sebelum memasuki
Gedung aula BPJN Banten
2. Analisa Landscape 3. Disain Main Entrance
Ruang Terbuka Hijau (RTH) berfungsi untuk Pada area main entrance perlu adanya
menjaga ketersediaan lahan sebagai area penataan landscape dan Hardscape yang
resapan air,menciptakan aspek planologis berfungsi sebagai elemen dekoratif eksterior.
melalui keseimbangan antara lingkungan
alam dan lingkungan binaan.
4. Disain akhir fasade aula BPJN Banten

5. Realisasi fasade aula BPJN Banten


8.5 DESAIN PAGAR PEMBATAS

Pagar pembatas berfungsi sebagai pembatas wilayah, melindungi privatisasi, melindungi


keamanan (safety), seni dan keindahan bangunan yang dipagari.
8.6 DESAIN GEDUNG MUSHOLLA

Saat ini sholat berjamaah di musholla BPJN Banten


harus dilakukan dalam bebarapa sesi karena
kapasitas musholla tidak dapat menampung seluruh
jamaah untuk sholat secara bersamaan. Agar
dapat mengakomodir kebutuhan sholat berjamaah,
maka perlu didakan penambahan kapasitas
ruangan musholla di kantor BPJN Banten.
8.7 DESAIN GEDUNG PERIJINAN
Gedung perijinan merupakan sebuah gedung yang akan dipakai untuk operasionalisasi
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah perijinan. Seperti diketahui bahwa
saat ini banyak komponen masyarakat yang memerlukan koordinasi dan perijinan untuk
kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi DAMIJA (daerah milik jalan) sehingga
memerlukan tempat dan ruangan khusus untuk interaksi kegiatan tersebut.
8.8 PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN
1. RAB Mobilisasi Alat berat
HPS PENAWARAN NEGOSIASI
Jumlah Jumlah Jumlah
No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan Harga Satuan Harga Satuan
Harga Harga Harga
(Rp) (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
I Site Clearing
1 Sewa Bulldozer (1 unit x 2 hari x 8jam) 16.000 jam 250,000.00 4,000,000.00 270,000.00 4,320,000.00 250,000.00 4,000,000.00
2 Penebangan Pohon 5.000 bh 350,000.00 1,750,000.00 325,000.00 1,625,000.00 325,000.00 1,625,000.00
II Dudukan Kontainer (6 titik)
1 Galian dan pengukuran 1.000 ls 2,552,000.00 2,552,000.00 2,450,000.00 2,450,000.00 2,450,000.00 2,450,000.00
2 Beton bertulang K250 + Bekisting 7.080 m3 3,576,000.00 25,318,080.00 3,300,000.00 23,364,000.00 3,300,000.00 23,364,000.00
III Mobilisasi Alat Berat (Gudang PU Bina Marga
Citeureup ke Kantor BPJN Banten)
1 Jasa Kirim dan Asuransi (Excavator 20 Ton,
1.000 ls 35,000,000.00 35,000,000.00 37,500,000.00 37,500,000.00 35,000,000.00 35,000,000.00
Excavator 5,5 Ton, dan Dump Truck 5 M3)
IV Mobilisasi Alat Berat Area Kantor BPJN
Banten (5 Mobil, 4 Dump Truck, 2 Vibro
Roller, 2 Motor Tossa, 1 Loader, 1 Excavator,
1 Kontainer)
1 Sewa Mobil Crane 55 Ton (2 unit x 2 hari) 4.000 unit hari 11,750,000.00 47,000,000.00 11,500,000.00 46,000,000.00 11,500,000.00 46,000,000.00
2 Sewa Flat Bed Truck (1 unit x 1,5 hari) 2.000 unit hari 3,000,000.00 6,000,000.00 3,000,000.00 6,000,000.00 3,000,000.00 6,000,000.00
3 Sewa Sling 50 Ton (1 unit x 1,5 hari) 2.000 unit hari 800,000.00 1,600,000.00 775,000.00 1,550,000.00 775,000.00 1,550,000.00
4 Sewa Plat (10 unit x 1,5 hari) 20.000 unit hari 500,000.00 10,000,000.00 485,000.00 9,700,000.00 485,000.00 9,700,000.00
V Mobilisasi Kontainer
1 Sewa Mobil Crane 55 Ton (2 unit x 1,5 hari) 3.000 bh 11,750,000.00 35,250,000.00 11,500,000.00 34,500,000.00 11,500,000.00 34,500,000.00
2 Sewa Flat Bed Truck (1 unit x 1,5hari) 1.500 m' 3,000,000.00 4,500,000.00 3,000,000.00 4,500,000.00 3,000,000.00 4,500,000.00
3 Sewa Sling 50 Ton (1 unit x 1,5 hari) 1.500 m' 800,000.00 1,200,000.00 775,000.00 1,162,500.00 775,000.00 1,162,500.00
4 Sewa Plat (10 unit x 1.5 hari) 15.000 ls 500,000.00 7,500,000.00 485,000.00 7,275,000.00 485,000.00 7,275,000.00

JUMLAH 181,670,080.00 179,946,500.00 177,126,500.00


PPN 10% 18,167,008.00 17,994,650.00 17,712,650.00
JUMLAH TOTAL 199,837,088.00 197,941,150.00 194,839,150.00
DIBULATKAN 199,837,000.00 197,941,000.00 194,839,000.00
2. Rekapitulasi RAB Kantor Perijinan

NO URAIAN PEKERJAAN HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH HARGA ( Rp )

I PEKERJAAN PERSIAPAN 22.549.014,40


II PEKERJAAN TANAH DAN PASIR 14.450.664,00
III PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN LT 1 62.055.764,00
IV PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG LT 1 150.487.814,54
V PEKERJAAN PINTU JENDELA, PARTISI, RAILING LT 1 47.315.700,00
VI PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING LT 1 26.763.549,45
VII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK LT 1 21.675.350,00
VIII PEKERJAAN PLAFON LT 1 19.163.667,60
IX PEKERJAAN PENGECATAN LT 1 23.221.252,45
X PEKERJAAN SANITASI LT 1 37.340.488,66
XI PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN LT 2 133.245.425,60
XII PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG LT 2 48.421.591,08
XIII PEKERJAAN PINTU JENDELA, PARTISI, RAILING LT 2 26.677.200,00
XIV PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING LT 2 10.364.939,75
XV PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK LT 2 19.140.450,00
XVI PEKERJAAN PLAFON LT 2 23.376.076,00
XVII PEKERJAAN PENGECATAN LT 2 31.279.540,05
XVIII PEKERJAAN BETON DAN BETON BERTULANG LT ATAP 52.710.670,92
XIX PEKERJAAN PENUTUP ATAP 57.981.737,50
XX PEKERJAAN LAIN - LAIN 16.525.000,00

JUMLAH HARGA 844.745.896,00


Ppn 10% 84.474.589,60
JumlahTotal 929.220.485,60
Kajian Barang Milik Negara
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai