Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Observasi

“Mengidentifikasi Zat-Zat Penyusun Tulang Keras”

A. Pendahuluan

Di dalam matriks tulang keras terjadi penumpukan zat-zat kapur.


Kandungan zat tersebut membvuat tulang menjadi keras. Berkurangnya
kandungan kalsium dalam tulang dapat mengakibatkan kerapuhan
tulang sehingga tulang menjadi mudah patah. Kerapuhan tulang dikenal
dengan istilah osteoporosis. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengidentifkasi zat penyusun tulang dan hubungannya dengan penyakit
osteoporosis dan rakitis.

B. Tujuan

Untuk mengetahui perubahan pada tulang paha ayam sebelum dan


sesudah direndam pada larutan HCl

C. Landasan Praktik
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia
adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam
lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam
klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif. Asam klorida pernah menjadi zat
yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal sejarahnya. Ia
ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar
tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh
alkimiawan dalam pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian
digunakan juga dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa
termasuk Glauber, Priestley, and Davy dalam rangka membangun
pengetahuan kimia modern. Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi
sangat penting dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi
massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan
MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan
dalam pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar
20 juta ton gas HCl Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahun
diproduksi setiap tahunnya. Seperti yang telah kita ketahui, komponen
utama tulang adalah unsur Ca (kalsium).

Asam klorida (HCl) memiliki kecenderungan untuk melarutkan unsure


unsur seperti seperti Ca dengan mengikuti mengikuti reaksi: reaksi: HCl +
Ca --> CaCl2 + H2 Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut
dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi
lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.
Tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang rawan (kartilago) dan
tulang sejati (osteon). Pembagian jenis tulang tersebut berdasarkan
susunan jaringan dan sifat-sifat atauciri-ciri yang dimilikinya. Tulang
rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks
berupa kondrin. Tulang rawan ini bersifat bingkas dan lentur karena
terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak
mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (kondroblas). Jaringan
tulang rawan pada anak-anak sel-selnya lebih banyak mengandung sel-
sel rawan, sedangkan pada orang dewasa jaringan tulang rawannya
telah terisi oleh matriks-matriks tulang.

Sebagian besar anak-anak tubuhnya 4 masih terdiri atas tulang rawan,


sedangkan pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada
beberapa bagian atau lokasi tubuh, seperti pada cuping hidung, cuping
telinga, persendian tulang, di antara ruas tulang belakang, antara tulang
rusuk dan tulang dada, dan pada cakra epifisis.

Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi lima macam, yaitu


tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulang seismoid, dan tulang
tidak beraturan. Berikut penjelasan macam tulang berdasarkan
bentuknya. Pertama tulang pipa, tulang ini memiliki bentukbulat panjang
seperti pipa. Pada kedua ujung berbonggol. Tulang pipa berongga yang
di dalamnya berisi sumsum kunig dan lemak. Sumsum kuning
merupakan cadangan untuk pembentukan sumsum merah. Sumsum
merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih.
Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu epifise, diafise, dan cakra
epifise.
1. Epifise, bagian ujung tulang yang terdiri dari tulang rawan.
2. Diafise, bagin tengah yang memnjang dan dipusat terisi sumsum
tulang pada rongganya.
3. Cakra epifise, bagian sempit antara epifise Cakra epifise, bagian
sempit antara epifise dan dia dan diafise. Tulang pipa pada anak-anak,
cakra epifise masih berupa tulang rawan yang mengandung osteoblas,
sehingga tulang dapat bertambah panjang.

Adapun pada orang dewasa, cakra epifise sudah mengalami osifikasi


sehingga membentuk tulang keras. Dengan demikian, pertumbuhan
tulang pada orang dewasa akan berhenti. Contoh tulang pipa adalah
tulang paha, tulang lengan atas, tualang kering, tulang betis, ruasruas
jari tangan dan jari kaki, tulang hasta, ruas jari tangan dan jari kaki,
tulang hasta, dan tulang pengumpil. ulang pengumpil. Kedua tulang
pipih, tulang pipih berbentuk pipih atau tipis (lempengan), berupa tulang
kompak dan tulang spons yang di dalamnya terdapat sumsum merah.
Sumsum merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah dan
sel darah putih. Umumnya tulang pipih menyusun dinding rongga
sehingga tulang pipih berfungsi sebagai pelindung. Contoh tulang pipih
adalah tulang kepala (tengkorak), tualang rusuk, tulang dada, dan tulang
belikat.

Ketiga adalah tulang pendek, tualang ini berbentuk kubus seperti dadu
yang pendek dan bulat. Di dalam tulang pendek berisi pendek dan bulat.
Di dalam tulang pendek berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai
sum merah yang berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah
merah dan sel darah putih. Contoh tulang pendek, yaitu ruas-ruas tulang
belakang, tulang pergelangan tangan, dan pergelanga pergelangan kaki.

Keempat adalah tulang seismoid, adalah tulang kecil seperti biji yang
terdapat di dalam tendon yang menghubungkan tulang ke otot. Contoh
tulang ini adalah tulang patella.
Kelima adalah tulang tidak beraturan, tulang ini mempunyai bentuk
tidak menentu. Contoh tulang tidak beraturan, misalnya tulang pada
wajah, tulang rahang, pinggul, dan tulang belakang. Tulang keras dapat
mengalami osifikasi, yaitu proses pembentukan tulang terutama tulang
pipa. Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung (epifise),
bagian tengahnya yang tersusun atas tulang keras (diafise), dan diantara
epifise dan diafise terdapart cakra epifise, yang terdiri atas tulang rawan
dan banyak mengandung osteoblas (calon osteosit). Di dalam tulang
pipa terdapat rongga yang terjadi karena aktivitas osteoklas yang
berfungsi merombak sel-sel tulang. Di dalam kartilago terdapat rongga
yang mengandung osteoblas.

D. Bahan dan Alat


- Tulang paha ayam segar

- Cuka

- Air

- Gelas
- Kain lap

E. Cara kerja
- Bersihkan sisa daging yang melekat pada tulang ayam serta potong
tulang ayam menjadi dua bagian agar mudah di amati.

- Ambil salah satu bagian dari potongan tersebut.


- Larutkan 100 ml cuka di gelas plastik dengan air 200 ml.

- Rendam tulang tersebut kedalam gelas plastik yang telah berisi


larutan tersebut selama satu jam.
- Setelah satu jam, angkat tulang ayam tersebut kemudian bilas
dengan air dan keringkan dengan lap.

F. Tabel Pengamatan

Aspek Keadaan Keadaan sesudah Direndam


Perubahan sebelum
Direndam
Kekerasan Memiliki Tulang menjadi lebih lunak dari sebelumnya
kekerasan yang
cukup keras.
Kelenturan Memiliki Tulang menjadi lebih lentur dari sebelumnya.
Kelenturan
yang kaku
Warna Memiliki warna Tulang menjadi bewarna putih kepucatan.
kuning
kemerahan

G. Pertanyaan
1. Bagaimana struktur tulang paha ayam secara keseluruhan?
2. Berdasarkan bentuk dan sifatnya sebutkan jenis tulang paha ayam
tersebut?
3. Apakah trerjadi perubahan kelenturan pada tulang sesudah direndam
larutan hcl? Mengapa?
H. Jawaban
1. Pada tulang ayam terdiri atas tulang paha rawan dan tulang paha
keras. Jaringan tulang rawan (kartilago) merupakan jaringan yang
tidak memiliki pembuluh darah dan saraf, kecuali pada lapisan
luarnya. Tulang rawan dilapisi oleh suatu selaput yang disebut
perkondrim yang jarak antarsel-selnya renggang. Sel-sel ini disebut
kondrit Tulang rawan terbagi atas tulang rawan hialin, tulang rawan
fibrosa, dan tulang rawan elastin. Selain tulang rawan, penyusun
tulang pada bagian paha ayam disebut juga jaringan tulang keras.
Tulang merupakan pengikat berstruktur kaku yang memilikimatriks
serabut kolagen Matriks kolagen mengandung garam kalsium
sehingga kombinasi ini menjadikan tulang keras mempunyai sifat
tidak rapuh

Selain itu, jaringan tulang mempunyai saluran yang disebut sistem


kanalikuli, pembuluh darah, dan substansi interseluler. Saluran
kanalikuli berperan dalam menyuplai makanan sel tulang (osteosit).
Substansi interseluler tulang selalu mengalami osifikasi (pengapuran)
yang berperan dalam proses pembentukan tulang. Sel osteosit
terletak di dalam rongga lakuna. Sel penyusun tulang lainnyaadalah
osteoblas. Osteoblas bertanggung jawab dalam pembentukan
matriks tulang. Matriks osteoblas mengandung kalsium fosfat. Pada
jaringan tulang keras terdapat saluran atau sistem Heavers yang
dikelilingi oleh lamela konsentris. Pada lamela konsentris terdapat
osteosit. Di dalam saluran Heavers terdapat pembuluh kapiler, arteri,
vena, dan saluran Volkman.

2. Berdasarkan bentuknya, tulang paha termasuk tulang pipa karena


memiliki bentuk seperti tabung dan berongga di bagian dalamnya.
Kedua ujung tulang membulat dan terjadi perluasan yang berfungsi
untuk berhubungan dengan tulang lain. Berdasarkan sifatnya, tulang
paha termasuk tulang keras. Tulang pada paha bersifat keras dan
kaku.

3. Ya, karena Saat direndam dalam campuran HCl akan menjadi lunak.
Hal ini karena kandungan zat kapur (kalsium karbonat) di tulang akan
bereaksi dan terlarut dalam larutan HL. Hilangnya kandungan kalsium
akan membuat tulang menjadi lentur dan lunak.

I. Kesimpulan
Larutan HCI berpengaruh terhadap tulang ayam baik dari aspek
warna,kekuatan, dan kelenturan. Sebelum direndam, tulang ayam
memiliki warna kuning kemerahan, kekuatan yang bagus serta memiliki
sifat kaku. Sedangkan setelah direndam,tulang ayam menjadi bewarna
putih pucat, kekuatannya berkurang serta menjadi lebih lentur. Dan juga
kita dapat mengetahui bagaimana cara kita mendapatkan kalsium untuk
kebutuhan tubuh kita dan apa akibatnya jika tubuh kebutuhan tubuh
kita dan apa akibatnya jika tubuh kita kekurangan kalsium.

Anda mungkin juga menyukai