Anda di halaman 1dari 10

Analisis Sinyal Praktikum - I

06 Maret 2020

‘’ PEMBANGKIT SINYAL ’’

A. Ila Sahmila
1707045040

ABSTRAK
Sinyal adalah pembawa informasi dan energi tentang suatu gejala fisik. Dengan kata
lain sinyal adalah persentasi fisik dari informasi. Sehingga tujuan dari praktikum pembangkit
sinyal ini yaitu untuk mengetahui perbandingan grafik yang dihasilkan pada sinyal kontinyu
dan sinyal diskrit dan untuk mengetahui lebih efektif mana antara sinyal kontinyu dan sinyal
diskrit. Pada praktikum ini kita menggunakan sinyal kontinyu dan sinyal diskrit sehingga
hasil yang didaptkan dapat disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi maka semakin kecil
pula gelombang yang dihasilkan.

Kata Kunci :Amplitudo, Frekuensi, Sinyal

I. Latar Belakang mengukur dan mengetahui lebih baik tentang


Dalam kehidupan sehari-hari kita informasi dan yang terkandung di dalamnya.
sebenarnya sering menemukan adanya Yang menjadi persoalan kemudian adalah di
sinyal di sekitar kita, sinyal yang dalam suatu sinyal mengandung sangat
dimaksud yaitu suatu isyarat yang jika banyak informasi yang untuk suatu hal tidak
direspon akan menghasilkan informasi. semuanya bermanfaat atau dikehendaki untuk
Penggunaan sinyal dalam kehidupan diketahui. Tidak jarang terdapat komponen-
sehari-hari yaitu sinyal pada lampu, komponen yang justru mempersulit untuk
sinyal listrik, sinyal telepon dan lain mengetahui informasi yang dikehendaki.
sebagainya. Oleh karena itu praktikum tentang
Sinyal adalah pembawa informasi pembangkitkan sinyal kontinyu dan diskrit
dan energi tentang suatu gejala fisik. yaitu untuk mengetahui perbandingan grafik
Dengan kata lain sinyal adalah persentasi yang dihasilkan pada sinyal kontinyu dan
fisik dari informasi. Dengan demikian sinyal diskrit dan untuk mengetahui lebih
pengolahan sinyal sangat erat efektif mana antara sinyal kontinyu dan sinyal
maksudnya dengan usaha untuk diskrit.

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
Adapun tujuan pada praktikum banyak lagi energi yang tersisa untuk
tentang pembangkitkan sinyal kontinyu diamatai di tempat penerima (Cahyadi, 2012).
dan diskrit yaitu untuk mengetahui Sifat peredaman medium ternyata
perbandingan grafik yang dihasilkan bergantung dari sebuah besaran yang disebut
pada sinyal kontinyu dan sinyal diskrit frekuensi. Setiap sinyal memiliki karakteristik
dan untuk mengetahui lebih efektif mana frekuensi. Bisa dikatakan energi dari sinyal
antara sinyal kontinyu dan sinyal diskrit. dibawa secara efektif oleh komponen
Adapun manfaat yang didapatkan berfrekuensi tertentu. Setiap medium juga
pada praktikum tentang pembangkitkan memiliki karakteristik frekuensi yang disebut
sinyal kontinyu dan diskrit yaitu dapat respon frekuensi (Cahyadi, 2012).
mengetahui perbandingan grafik yang Gelombang adalah getaran yang
dihasilkan pada sinyal kontinyu dan merambat, sedangkan ultrasonik merupakan
sinyal diskrit dan dapat mengetahui lebih sura atau getaran dengan frekuensi tinggi
efektif mana antara sinyal kontinyu dan yaitu diatas 20Hz. Dalam aplikasi elektronika
sinyal diskrit. frekuenai gelombang ultrasonik dapat
dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah
II. Tinjauan Pustaka kristal kuarsa yang di induksikan oleh
Sinyal dan sistem perlu dipahami resonans dengan suatu medan listrik bolak-
tiga konteks realitas yaitu realitas yang balik yang dikenakan pada kristal kuarsa
dialami pancaindra, realitas yang disebut efek piezoelektrik (Syaifuddin, 2015).
dituangkan dalam bahasa dan realitas Efek doppler adalah perubahan frekuensi
yang dibangun di dunia maya (realitas atau panjang gelombang dari sebuahsumber
digital) (Cahyadi, 2012). gelombang yang diterima oleh pengamat.
Sinyal adalah model dari besaran Total dapat berupa hasil superposisi dari
fisik yang berubah terhadap waktu. gerakan sumber dan atau gerakan pengamat
Besaran ini bisa deteksi dengan alat ukur sesuai rumus berikut :
apabila ia memiliki cukup energi E. Agar v±vp (2.1)
dinamika sumber sinyal bisa diamati,
fp= ( ) f
v ± vs s
maka sinyal perlu merambat, menembus Jika sumber dalam keadaan diam maka
medium (yakni sistem) untuk tiba v s=0 , apabila pengamat dalam keadaan diam
ditempat pengamat. Namun medium maka v p =0 (Syaifuddin, 2015).
sering kali bersifat resistif, mengambil Sinyal diklasifikasikan menjadi dua
energi panas dari sinyal, sehingga tidak kategori yaitu sinyal analog dan sinyal diskrit.

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
Suatu sinyal analog dinotasikan dengan
x a (t), dimana di dalamnya variabel t
mempresentasikan sembarang kuantitas
(Gambar 2.1 Konvolusi Pada Sistem Linier)
fisik. Suatu sinyal diskrit dinotasikan
dengan x(n) dimana didalamnya variabel
Blok diagram sistem konvolusi ditunjukkan
n merupakan nilai integer yang
pada Gambar 2.1 dimana sinyal masukan
mempresentasikan waktu diskrit. Oleh
x(n) masuk kedalam sistem linear yang
karena itu sinyal diskrit sering juga
mempunyai tanggapan impuls h(n) sehingga
disebut dengan sinyal waktu diskrit yang
menghasilkan sinyal keluaea y(n) dan
di notakasikan sebagai berikut :
dinyatakan dengan persamaan 2.2 yaitu :
x ( n )={ x ( n ) }={… , x (−1 ) , x ( 0 ) , x ((2.2)
1 ) , …}
y ( n )=x ( n )∗h ( n ) (2.3)
(Maladzi, 2017).
(Khairunnisa, 2018).
Sinyal analog yang diterima oleh
Jika sifat LTI adalah invariant-waktu
tranduser (accelometer) tidak dapat
maka respons sistem terhadap tunda deret
langsung diubah dari domain waktu
cuplikan unit δ (n−k ) adalah :
menjadi domain frekuensi. Sinyal analog
h ( n−k ) =[δ ( n−k ) ] (2.4)
merupakan sinyal terus menerus
maka respons y (n) terhadap h(n−k) yaitu
berjalan. Pertama, sample bagian sinyal ∞

dapat dipilih. Bagian ini disebut “time y ( n )= ∑ x ( k ) h(n−k ) (2.5)


k=−∞
record”. Time record adalah bilangan
(Khairunnisa, 2018).
hingga berturut-turut yang sama dengan
jarak sample sinyal analog. Nilai-nilai
data ini merupakan hasil digitisasi (hasil
konversi dari bilangan tegangan menjadi
bilangan biner). Digitisasi time record
merupakan informasi semua blok
kedalam blok secara lengkap terhadap
frenquency lines (Widodo, 2016).
Konvolusi adalah salah satu cara
matematis untuk mengkombinasikan dua
sinyal linier invariat (LTI) untuk
membentuk sinyal baru

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
3. Dicari frekuensi 5, 10, 15, 20
III. Metode dengan fungsi s1= (2*pi*5*t)
Kasus 4. Diplot hasil yang didapatkan
Selesaikanlah pembankitan sinyal 5. Selesai
kontinyu dengan masing-masing grafik c) Pembangkitan sinyal waktu diskrit,
berbeda sekuen konstan
a) Pembangkitan sinyal waktu kontinyu 1. Dibuat program
sinusoida 2. Dimasukkan variabel yang
b) Pembangkitan sinyal persegi diberikan
c) Pembangkitan sinyal waktu diskrit, Panjang gelombang yaitu 50
sekuen konstan 3. Dicari panjang sekuen 10, 20, 30
d) Pembangkitan sinyal waktu diskrit, dan 40
sekuen pulsa 4. Diplot hasil yang didapatkan
e) Pembentukan sinyal sinus waktu 5. Selesai
diskrit d) Pembangkitan sinyal waktu diskrit, sekuen
pulsa
Algoritma 1. Dibuat program
a) Pembangkitan sinyal waktu kontinyu 2. Dimasukkan variabel yang
sinusoida diberikan
1. Di buat program Panjang gelombang yaitu 50
2. Di masukkan variabel yang 3. Dicari sekuen pulsa 5, 10, 15, dan
diberikan 20
Fs=100 4. Diplot hasil yang didapatkan
3. t=(1:100)/FsDicari frekuensi 5. Selesai
5, 10, 15, 20 dengan fungsi e) Pembentukan sinyal sinus waktu diskrit
S1=sin(2*pi*t*5) 1. Dibuat program
4. Di plot hasil yang di dapatkan 2. Dimasukkan variabel yang
5. Selesai diberikan
b) Pembangkitan sinyal persegi S1=sin(2*pi*t*2)
1. Dibuat program 3. Dicari frekuensi sampling 5, 10, 15
2. Dimasukkan variabel yang dan 20
diberikan 4. Diplot hasil yang didapatkan
5. Selesai

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020

c) Pembangkitan sinyal waktu diskrit,


Flowchart sekuen konstan
a) Pembangkitan sinyal waktu
Mulai
kontinyu sinusoida

Mulai
Dimasukkan varibel nilai L dan P

Dimasukkan varibel nilai Fs Dilakukan perulangan untuk panjang


dan t gelombang

Dicari Frekuensi 5, 10, 15, dan 20


dengan fungsi: S1=sin(2*pi*t*5) Dicari panjang sekuen 10, 20, 30, dan
40

Tampilkan hasil
Tampilkan hasil

Selesai
Selesai
b) Pembangkitan sinyal persegi

Mulai d) Pembangkitan sinyal waktu diskrit,


sekuen pulsa
Mulai
Dimasukkan varibel nilai Fs dan
t
Dimasukkan varibel nilai L dan P
Dicari Frekuensi 5, 10, 15, dan 20 dengan
fungsi: S1= (2*pi*t*5)
Dilakukan perulangan untuk panjang
gelombang

Tampilkan hasil
Dicari panjang sekuen 5, 10, 15, dan
20
Selesai

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
Fs=100;
1 t=(1:100)/Fs;
s1=SQUARE(2*pi*5*t);
plot(t,s1,’linewidth’,2)
Tampilkan hasil axis([0 1 -1.2 1.2])

c) Pembangkitan sinyal waktu diskrit,


Selesai
sekuen konstan
e) Pembentukan sinyal sinus waktu L=input(‘panjang gelombang (>=40)=’)
diskrit P=input(‘panjang sekuen=’)
for n=1:L
Mulai
if (n>P)
step(n)=1;

Dimasukkan varibel nilai L dan P else


step(n)=0
end
Dicari Frekuensi sampling 5, 10, 15,
dan 20 end
x=1:L;
stem(x,step)
Tampilkan hasil
d) Pembangkitan sinyal waktu diskrit,
sekuen pulsa
Selesai L=input(‘panjang gelombang (>=40)=’)
P=input(‘posisi pulsa=’)
Script for n=1:L
a) Pembangkitan sinyal waktu If(n==P)
kontinyu sinusoida Step(n)=1;
Fs=100; else
t=(1:100)/Fs step(n)=0
s1=sin(2*pi*t*5) end
plo(t,s1) end
x=1:L;
b) Pembangkitan sinyal persegi stem(x,step)

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
axis([0 L -.1 1.2])
e) Pembentukan sinyal sinus waktu b) Pembangkitan sinyal persegi
diskrit
fs=20;%frekuensi sampling
t=(0:fs-1)fs;%proses normalisasi
(a) (b)
s1=sin(2*pi*t*2);
stem(t,s1)
axis([0 1 -1.2 1.2])s

(c) (d)
IV. Hasil dan Pembahasan
Hasil (Gambar 4.2 Sinyal persegi
a) Pembangkitan sinyal waktu terbangkit)
kontinyu sinusoida Dari hasil yang didapatkan pada
Gambar 4.2 terdapat 4 gambar
gelombang dengan frekuensi yang
berbeda-beda dan memiliki amplitudo
(a)
(b) yang sama yaitu 1 dan waktu (t) pun
sama yaitu 1. Pada gambar (a) dengan
frekuensi 5Hz. Pada gambar (b) dengan
frekuensi 10Hz. Pada gambar (c) dengan
(c) (d)
frekuensi 15Hz. Pada gambar (d) dengan
Gambar 4.1 Sinyal sinus frekuensi 20Hz.
Dari hasil yang didapatkan pada
Gambar 4.1 terdapat 4 gambar c) Pembangkitan sinyal waktu diskrit,
gelombang dengan frekuensi yang sekuen konstan
berbeda-beda dan memiliki
amplitudo yang sama yaitu 1 dan
waktu (t) pun sama yaitu 1. Pada
gambar (a) dengan frekuensi 5Hz. (a) (b)

Pada gambar (b) dengan frekuensi


10Hz. Pada gambar (c) dengan
frekuensi 15Hz. Pada gambar (d)
(c) (d)
dengan frekuensi 20Hz.
Gambar 4.3 Sekuen step terbangkit

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
Dari hasil yang didapatkan pada yaitu 50. Pada gambar (a) dengan
Gambar 4.3 terdapat 4 gambar posisi pulsa yaitu 5 sekon. Pada
gelombang dengan panjang sekuen gambar (b) dengan panjang sekuen
yang berbeda-beda dan memiliki yaitu 10 sekon. Pada gambar (c)
amplitudo yang sama yaitu 1 dan dengan panjang sekuen yaitu 15
waktu (t) pun sama yaitu 50 sekon. sekon. Pada gambar (d) dengan
Dari gambar grafik tersebut yang panjang sekuen yaitu 20 sekon.
membedakan hanya frekuensinya. e) Pembentukan sinyal sinus waktus diskrit
Pada gambar (a) dengan panjang
sekuen yaitu 10sekon. Pada gambar
(b) dengan panjang sekuen yaitu 20
(a) (b)
sekon. Pada gambar (c) dengan
panjang sekuen yaitu 30 sekon. Pada
gambar (d) dengan panjang sekuen
(c) (d)
yaitu 40 sekon. Gambar 4.5 sinyal sinus diskrit

d) Pembangkitan sinyal waktu diskrit, Dari hasil yang didapatkan pada


sekuen pulsa Gambar 4.5 terdapat 4 gambar
gelombang frekuensi sampling yang
berbeda-beda dan memiliki amplitudo
yang sama yaitu 1 dan waktu (t) pun

(a)
(b) sama yaitu 1. Pada gambar (a) dengan
frekuensi sampling yaitu 5Hz. Pada
gambar (b) dengan frekuensi sampling
yaitu 10Hz. Pada gambar (c) dengan
(c) (d)

Gambar 4.4 Sekuen pulsa frekuensi sampling yaitu 15Hz. Pada

terbangkit gambar (d) dengan frekuensi sampling

Dari hasil yang didapatkan yaitu 20Hz

pada Gambar 4.4 terdapat 4


gambar gelombang dengan posisi Pembahasan

pulsa yang berbeda-beda dan Dari hasil yang didapatkan pada grafik

memiliki amplitudo yang sama (Gambar 4.1) dan (Gambar 4.2) dan

yaitu 1 dan waktu (t) pun sama (Gambar 4.5) sama-sama menggunakan

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020
frekuensi yang diubah dengan fase yang memiliki nilai setiap saat atau kontinyu
frekuensi yang berbeda-beda yaitu dibanding diskrit yang hanya memiliki nila di
semakin besar frekuensi yang diberikan rentang waktu tertentu. Jika dilihat dari hasil
maka jumlah gelombangnya semakin yang disajikan terdapat bermacam-macam
banyak. Begitupun sebaliknya jika variasi frekuensi, sekuen pula, sekuen step
frekuensi yang diberikan kecil maka terbangkit hal ini agar dapat membanding
gelombang akan renggang karena jumlah bentuk sinyal yang dihasilkan
gelombang yang sedikit. DAFTAR PUSTAKA
Adapun pada (Gambar 4.3) dengan Cahyadi, Erwin. 2012. Ikhtisar Sinyal dan
panjang sekuen yang berbeda-beda yaitu Sistem Linier Waktu Kontinyu dan
10, 20, 30 dan 40 semakin besar panjang Waktu Diskrit. Bandung: Pusat
sekuen maka sebesar itu pula gelombang Penelitian Teknologi Informasi dan
teredam. Komunikasi (PPTIK) Institusi
Adapun pada (Gambar 4.4) yaitu Teknologi Bandung
posisi pulsa yang di input yaitu 5, 10, 15 Widodo, Akhmad. 2016. Misaligment
dan 20 maka posisi pulsa yang di input Kopling dengan Analisis Sinyal
itu akan melonjak naik individu Getaran Kondisi Steady State
sedangkan posisi pulsa yang lainnya Menggunakan Metode Reverse.
teredam. Semarang : Universitas Diponegoro
Maladzi, Radhi. 2017. Analisis Kerusakan
V. Kesimpulan Bantalan Gelinding Dengan Variasi
Adapun perbedaan dari sinyal Kecepatan Putar Berdasarkan Pola
diskrit dan kontinyu yaitu jika dilihat Getaran Menggunakan Metoda
dari grafik yang dihasilkan walaupun Envelope Analysis. Semarang:
sama-sama gelombang namun hasil yang Universitas Diponegoro
dapatkan pada sinyal gelombang Syaifuddin, Arif. 2015. Fast Fourier
kontinyu garis yang dihasilkan pada Transform (FFT) Untuk Analisis
gelombang yaitu memiliki nilai tetap Sinyal Suara Doppler Ultrasonik.
pada setiap saat sedangkan pada sinyal Semarang: Universitas Diponegoro
diskrit hanya memiliki nilai pada rentang Khairunnisa. 2018. Analisis Signal-To-Noise
waktu tertentu. Ratio Pada Sinyal Audio Dengan
Dari hasil yang didapatkan Teknik Konvolusi. Banjarmasin:
gelombang yang dihasilkan lebih efien Politeknik Negeri Banjarmasin

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman
Analisis Sinyal Praktikum - I
06 Maret 2020

Samarinda, 13 Maret 2020


Mengetahui,
Asisten Praktikan

Puteri Buana Rizqi A. Ila Sahmila


NIM.1607045021 NIM.1707045040

Laboratorium Fisika Komputasi dan Pemodelan Kelompok I


FMIPA – Universitas Mulawarman

Anda mungkin juga menyukai