Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Efusi Pleura
OLEH :
(21.04.017)
CI INSTITUSI CI LAHAN
(……………………………) (…………………………….)
PENGKAJIAN
HARI/TANGGAL : Senin, 27 Desember 2021
JAM : 10.00 WIB
1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : Tn.S
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 58 Tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : PNS
g. Pendidikan Terakhir : S1
h. Alamat : Soppeng
i. No. CM : 523197
j. Diagnostik Medis : EFUSI PLEURA
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Tn.L
b. Umur : 50 Tahun
c. Pekerjaan : Petani
d. Alamat : Soppeng
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan utama
Sesak napas, nyeri dada kanan, dan kesulitan beraktifitas
2) Kronologi penyakit saat ini
Pada tanggal 23 Desember 2021 pasien datang dengan keluhan sesak napas
dirasakan sejak 1 bulan terakhir, keluhan disertai batuk berdahak berwarna putih
sejak 2 bulan sebelumnya. Pasien juga mengeluh penurunan BB 15kg dalam
waktu 1 bulan. Saat ini nyeri dada pada seluruh lapang dada.
3) Pengaruh penyakit terhadap pasien
Pasien mengaku kesulitan dalam beraktivitas
4) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan Kesehatan
Sesak dan nyeri berkurang dan aktivitas kembali normal
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Genogram 3 generasi
? ? ? ? ?
? ?
Keterangan gambar :
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Garis perkawinan
Garis keturunan
Pasien
b) TIDUR
1) Bagaimana pola tidur klien? (jam,berapa lama, nyenyak/tidak?)
Jika sesak dan nyeri timbul pasien tertidur hanya ±7 jam saat malam, tapi pasien
mengatakan dapat tidur siang
2) Apakah kondisi saat ini mengganggu klien?
Iya
3) Apakah klien terbiasa menggunakan obat penenang sebelum tidur?
Tidak
4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur?
Pasien mengatakan berbincang bersama istri
5) Bagaimana kebiasaan tidur?
Pasien mengatakan semenjak sakit sulit tidur dibawah jam 11.00 pm dan kadang
terjaga jika sesaknya timbul. Kebiasaan pasien sebelum tidur mencuci muka dan
menggosok gigi
6) Apakah klien sering terjaga saat tidur?
Pasien mengatakan hanya terjaga ketika sesak dan nyeri timbul
7) Pernakah mengalamai gangguan tidur? Jenis nya?
Tidak pernah
8) Apa hal ditimbulkan akibat gangguan tersebut?
Wajah pasien tampak lemas dan mengantuk
c) AKTIVITAS
1) Apakah klien selalu berolah raga? Jenis OR?
Selama sakit pasien jarang berolahraga
2) Apakah klien menggunakan alat bantu dalam beraktifitas?
Tidak
3) Apakah ada gangguan aktifitas?
Ada
4) Berapa lama melakukan kegiatan perhari? Jam berapa mulai kerja?
Tidak menentu karena pasien tidak bisa terbangun dari tempat tidur tanpa bantua
keluarga
5) Apakah klien mempunyai keterampilan khusus?
Tidak
6) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini?
Terganggu
5. KEBUTUHAN OKSIGENASI
PERNAFASAN.
1) Apakah ada kesulitan dalam bernafas? Bunyi nafas? Dypsnue?
Ada, ronkhi, 26x/menit
2) Apakah yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah?
Berbaring terlentang
3) Apakah klien menggunakan alat bantu pernafasan? (Ya, jelaskan apa jenisnya)
Iya, nasal kanu 5lpm
4) Posisi yang nyaman bagi klien?
Terlentang
5) Apakah klien terbiasa merokok? Obat-obatan untuk melancarkan pernafasan?
Pasien mengatakan tidak merokok
6) Apakah ada elergi terhadap debu, obat-obatan dll?
Tidak ada
7) Apakah klien pernah dirawat dengan gangguan pernafasan?
Iya, dengan keluhan yang sama
8) Apakah klien pernah punya Riwayat gangguan pernafasan dan mendapat pengobatan?
( Ya, apa jenis obat, berapa lama pemberiannya? Kapan?
Pasien lupa dengan jenis obatnya
6. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kondisi klien secara umum : Lemas
2) Tanda – tanda vital :
TD : 115/74 mmHg
N : 110x/menit
S : 36.5 oC
P : 26x/menit
3) Pertumbuhan fisik:
TB : 160 cm
BB : 45 kg
Postur tubuh : Tidak ada kelainan
4) Keadaan kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ada kelainan kulit
b. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
a. Kepala
1) Bentuk kepala simetris, tidak ada nyeri tekan, kulit kepala nampak bersih
pertumbuhan rambut baik.
2) Mata : Mata simetris, tidak ada kotoran, pupil normal, konjungtiva Nampak
pucat, tidak ada nyeri tekan.
3) Telinga: bentuk telinga simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kotoran.
4) Hidung: Bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kotoran,
dapat membedakan bau.
5) Mulut : Kemampuan bicara baik, keadaan bibir Nampak kering, warna lidah
normal, lidah dapat membedakan rasa, gigi bersih.
b. Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
c. Dada
1) Inspeksi: Bentuk dada simetris, pengembangan dada saat inspirasi dan
ekspirasi baik, ada nyeri tekan dibagian dada sebelah kanan, terpasang WSD
pada dada sebelah kanan.
d. Abdomen : Bentuk perut simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada
perut, suara bising usus 25x/menit.
e. Genetalia : Tidak dilakukan
f. Ekstremitas
1) Atas: tangan simetris, tidak ada benjolan dan nyeri tekan, kekuatan otot baik,
jari-jari lengkap, terpasang cairan NaCL 0,9% pada tangan kiri.
2) Bawah: kaki simetris, tidak ada benjolan dan nyeri tekan, kekuatan otot baik,
jari-jari lengkap.
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Laboratorium
Tanggal 24-12-2021
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
KIMIA DARAH
Analisa Gas Darah
PH 7.434 7.35-7.45
SO2 99.4 95-98 %
PO2 290.2 80.0-100.0 mmHg
ctO2 14.8 15.8-22.3 ml/dl
PCO2 16.8 35.0-45.0 mmHg
ctCO2 11.9 23-27 mmol/l
HCO2 11.4 22-26 mmol/l
BE -13.1 -2 s/d +2 mmol/l
Hasil : ALKALOSIS RESPIRATORIK
Tanggal 27-12-2021
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
KIMIA RUTIN
Analisa Cairan
Analisa Cairan
Pleura
Makroskopik
Volume 11 1-10 cc
Warna Kuning muda Jernih/tidak berwarna
BJ 1.010 <1.08
PH 7.5 7.60-7.64
Bekuan Positif Tidak ditemukan
Tes Rivalta Positif Negative
Mikroskopik
Hitung jumlah 4153 Jumlah leukosit <200 sel/ul
leukosit
Hitung jenis leukosit PMN=63%MN=37 60-70% Mononukleus
Tes kimia %
LDH 100-190 U/L
Glukosa 295 >200 mg/dl
Total protein 69 <3000 mg/dl
1500
N
NAMA DOSIS RUTE WAKTU FUNGSI
O
Untuk meredakan nyeri ringan
1 Codein 20mg Oral
hingga sedang
Untuk mengatasi gangguan
2 Alprazolam 0,5gr Oral
kecemasan dan gangguan panic
Untuk mengencerkan dahak
3 Resfar 5gr IV 24jam sekaligus untuk mengobati
keracunan paracetamol
Untuk mempercepat
penyembuhan luka
4 Vip Albumin Oral 8jam
pascaoperasi,hipoalbumin dan
luka bakar
5 Acetylcysteine 200mg Oral 8jam Untuk mengencerkan dahak
Untuk meredakan peradangan
6 Ketorolac 1amp IV 8jam
dan nyeri
Supositori Untuk mengatasi sembelit atau
7 Dulcolax
a konstipasi
KLASIFIKASI DATA
A. DATA SUBJEKTIF :
1. Pasien mengatakan sesak napas
2. Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kanan
3. Pasien mengatakan kesulitan beraktivitas
4. Pasien mengatakan batuk
5. PQRST
P : Nyeri dada kanan
Q : Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R :Nyeri dibagian dada kanan
S : Skala 6 (sedang)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul ± 10 menit
B. DATA OBJEKTIF :
1. Tanda-tanda vital
TD : 115/74 mmHg
N : 110x/menit
S : 36.5 oC
P :26x/menit
SPO2 : 98%
2. Pemeriksaan AGD
- SO2 : 99.4%
- PO2 : 290.2 mmHg
- ctO2 : 14.8 ml/dl
- PCO2 : 16.8 mmHg
- ctCO2 : 11.9 mmol/l
- HCO2 :11.4 mmol/l
- BE : -13.1 mmol/l
3. Konjungtiva Nampak pucat
4. Bibir Nampak kering
5. Pasien Nampak lemas
6. Pasien Nampak meringis
7. Terpasang oksigen nasal kanul 5lpm
8. Terdengar bunyi napas tambahan ronki
9. Nampak pasien dibantu keluarga saat ingin beraktivitas
10. Barthel Index
- Mengendalikan rangsangan defekasi (kadang-kadang tak terkendali)
- Mengendalikan rangsangan berkemih (mandiri)
- Membersihkan diri ( butuh pertolongan orang lain)
- Penggunaan jamban masuk dan keluar (tergantung pertolongan orang
lain)
- Makan (tidak mampu)
- Berubah sikap dari berbaring ke duduk (perlu banyak bantuan untuk
bisa duduk)
- Berpindah/berjalan (tidak mampu)
- Memakai baju (tergantung orang lain)
- Naik turun tangga (tidak mampu)
- Mandi (tergantung)
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : Efusi pleura
- Pasien mengatakan sesak
napas
Penumpukan cairan
Do : dalam rongga pleura
- Tanda-tanda vital
TD : 115/74 mmHg
Ekspansi paru menurun
N : 110x/menit
S : 36.5 oC
P :26x/menit
SPO2 : 98% Frekuensi napas
SO2: 99.4% menurun Pola napas tidak
PO2 : 290.2 mmHg efektif berhubungan
ctO2: 14.8 ml/dl dengan hambatan
PCO2: 16.8 mmHg Pola napas tidak efektif upaya napas
ctCO2: 11.9 mmol/l
HCO2:11.4 mmol/l
BE : -13.1 mmol/l
- Konjungtiva Nampak
pucat
- Bibir Nampak kering
- Terpasang oksigen nasal
kanul 5lpm
- Terdengan bunyi napas
tambahan ronki
2 Ds : Efusi pleura Bersihan jalan napas
tidak efektif
- Pasien mengatakan batuk
bergubungan dengan
Do : Proses peradangan pada
rongga pleura
- Tanda-tanda vital
TD : 115/74 mmHg
N : 110x/menit
Merangsang sel goblet
S : 36.5 oC
yang akan menghasilkan
P :26x/menit
secret
- Konjungtiva Nampak sekresi yang tertahan
pucat
- Bibir Nampak kering Produksi secret berlebih
- Terpasang oksigen nasal sehingga merangsang
kanul 5lpm reflex batuk
- Terdengan bunyi napas
tambahan ronki
Bersihan jalan napas
tidak efektif
3 Ds : Efusi pleura
- Pasien mengatakan nyeri
dada sebelah kanan
Penumpukan cairan
- PQRST
dalam rongga pleura
P : Nyeri perut dada kanan
Q : Nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk
R :Nyeri dibagian dada kanan Ekspansi paru menurun
S : Skala 6 (sedang)
Nyeri akut
T : Nyeri dirasakan hilang
Frekuensi paru berhubungan dengan
timbul ± 10 menit
agen cedera fisiologi
Do : Sesak napas
- Tanda-tanda vital
TD : 115/74 mmHg
N : 110x/menit Nyeri akut
S : 36.5 oC
P :26x/menit
- pasien nampak meringis
4 Ds : Efusi pleura Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
- Pasien mengatakan kesulitan
ketidakseimbangan
beraktivitas
Ekspansi paru menurun antara suplai dan
Do :
- Pasien Nampak lemas Suplai oksigen menurun
- Nampak pasien dibantu
keluarganya saat melakukan
aktivitas RR meningkat
- Frekuensi napas : 26x/menit
- Mengendalikan rangsangan
defekasi (kadang-kadang tak Distribusi oksigen ke
terkendali) seluruh tubuh menurun
- Mengendalikan rangsangan
berkemih (mandiri)
- Membersihkan diri ( butuh Terjadi metabolisme
pertolongan orang lain) anaerob dalam tubuh
- Penggunaan jamban masuk kebutuhan oksigen
dan keluar (tergantung
pertolongan orang lain) Timbul asam laktat
- Makan (tidak mampu)
- Berubah sikap dari berbaring
ke duduk (perlu banyak Intoleransi aktivitas
bantuan untuk bisa duduk)
- Berpindah/berjalan (tidak
mampu)
- Memakai baju (tergantung
orang lain)
- Naik turun tangga (tidak
mampu)
- Mandi (tergantung)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
RENCANA KEPERAWATAN
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Observasi : S:
Bersihan jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan sekresi yang - Memonitor pola nafas (frekuensi, Pasien mengatakan batuk
Senin, 27-12-
tertahan kedalaman, usaha nafas) O:
2021
Hasil : RR : 26x/menit Frekuensi pernapasan : 26x/menit
11.00 WIB
- Memonitor bunyi nafas tambahan A :
(mis. Gurgling, mengi, wheezing, Batuk belum teratasi
ronkhi kering) - Dispnea menurun
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Manajemen Nyeri
Observasi :
Hari kedua :
Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pemantauan respirasi :
Observasi : S:
- Memonitor frekuensi, irama, Pasien mengatakan sesak napas
Observasi : S:
Bersihan jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan sekresi yang Pasien mengatakan batuk
Selasa, 28-12- - Memonitor pola nafas (frekuensi,
tertahan O:
2021 kedalaman, usaha nafas)
Frekuensi pernapasan : 24x/menit
11.00 WIB Hasil : RR : 24x/menit
A:
- Memonitor bunyi nafas tambahan
Batuk belum teratasi
(mis. Gurgling, mengi, wheezing,
- Dispnea menurun
ronkhi kering)
- Frekuensi napas membaik
Hasil : ronkhi
- Pola napas membaik
Terapeutik : P:
Manajemen Nyeri
Observasi :
Hari ketiga:
Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pemantauan respirasi :
Observasi : S:
- Memonitor frekuensi, irama, Pasien mengatakan sesak napas
Observasi : S:
Bersihan jalan napas tidak efektif
berhubungan dengan sekresi yang Pasien mengatakan batuk
Jum’at, 31-12- - Memonitor pola nafas (frekuensi,
tertahan O:
2021 kedalaman, usaha nafas)
Frekuensi pernapasan : 22x/menit
11.00 WIB Hasil : RR : 22x/menit
A:
- Memonitor bunyi nafas tambahan
Batuk belum teratasi
(mis. Gurgling, mengi, wheezing,
- Dispnea menurun
ronkhi kering)
- Frekuensi napas membaik
Hasil : ronkhi
- Pola napas membaik
Terapeutik : P:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Manajemen Nyeri
Observasi :