Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

I. KASUS (MASALAH UTAMA)


Waham

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Definisi
Menurut (Depkes RI, 2012) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak
sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh
orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol
(Direja, 2017).
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus,
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2016)
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien (Aziz R, 2017).

2. Rentang respon

3. Penyebab
a. Faktor predisposisi
1) Genetis : Diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
2) Neurobiologis : Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
3) Neurotransmitter : Abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
4) Psikologis : Ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli
b. Faktor presipitasi
1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2) Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
3) Adanya gejala pemicu

4. Tanda dan gejala


a. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinninya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
b. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
c. Curiga
d. Bermusuhan
e. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
f. Takut dan sangat waspada
g. Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
h. Ekspresi wajah tegang
i. Mudah tersingung

5. Akibat
a. Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berfikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk dan pengorganisasian
bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial)
b. Fungsi persepsi
Deoersonalisasi dan halusinasi
c. Fungsi emosi
Afek datar, afek tidak sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen
d. Fungsi motorik
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan, stereotopik gerakan yang diualang-ulang,
tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas katatonia
e. Fungsi sosial
kesepian
f. Isolasi sosial, menarik diri dan harga diri rendah
III. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri, orang lain dan


lingkungan

Waham

Harga Diri Rendah

IV. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


1. Masalah Keperawatan :
a. Waham
b. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
c. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
2. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan perilaku kekerasan
a. Waham
DS :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan.
DO :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri,
orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung.
b. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
DS :
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang, Klien suka membentak dan
menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah
DO :
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai :
Berteriak, menjerit, memukul diri sendiri/ orang lain, ekspresi marah saat
membicarakan orang, pandangan tajam, ,merusak dan melempar barang-barang.
c. Harga diri rendah
DS :
Klien mengatakan saya tidak mampu, saya tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
DO :
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan, ingin mencederai diri/ ingin mengakhiri hidupnya

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Waham
b. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
c. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

VI. RENCANA KEPERAWATAN


1. Diagnosa Keperawatan: Waham
Tujuan umum : Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
1) Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas
topik, waktu, tempat).
2) Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat
menerima keyakinan klien “saya menerima keyakinan anda” disertai
ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu
dan empati, tidak membicarakan isi waham klien.
3) Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan
perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman,
gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.
4) Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan
diri.
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
1) Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
2) Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan
saat ini yang realistis.
3) Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawatan
diri).
4) Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan
waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting.
c. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Tindakan :
1) Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
2) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah
maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah)
3) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
4) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
5) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan
wahamnya.
d. Klien dapat berhubungan dengan realitas
Tindakan :
1) Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan
waktu).
2) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
3) Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
e. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Tindakan :
1) Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek
samping minum obat
2) Bantu klien menggunakan obat dengan priinsip 5 benar (nama pasien, obat,
dosis, cara dan waktu).
3) Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan
4) Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
f. Klien dapat dukungan dari keluarga
Tindakan :
1) Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang: gejala
waham, cara merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up obat.
2) Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga.
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan umum : pasien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
a. Klien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
Tindakan :
1) Mendiskusikan cara mengatasi keinginan mencederai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
2) Bantu keluarga untuk menyiapkan lingkungan rumha
3) Beri dukungan pada klien
b. Klien mampu mengungkapkan perasannya
Tindakan :
1) Beri kesempatan klien dalam mengungkapkan perasaannya
2) Beri pujian jika klien dapat mengatakan perasaan yang positif
3) Yakinkan klien bahwa dirinya penting
4) Diskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh klien
5) Rencanakan yang dapat dilakukan klien
c. Klien mampu meningkatkan harga dirinya
Tindakan :
1) Beri kesempatan klien dalam mengungkapkan perasaannya
2) Beri pujian jika klien dapat mengatakan perasaan yang positif
3) Yakinkan klien bahwa dirinya penting
4) Diskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh klien
5) Rencanakan yang dapat dilakukan klien
d. Klien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
Tindakan :
1) Diskusikan dengan klien cara menyelesaikan masalahnya
2) Diskusikan dengan klien efektifitas masing-masing cara penyelesaian masalah
3) Diskusikan dengan klien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Tujuan umum : klien tidak melakukan kekerasaan
Tujuaan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya : Salam terapeutik, empati, sebut nama perawat
dan jelaskan tujuan interaksi
2) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai
3) Bicara dengan tenang, rileks dan tidak menantang
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Hindari penilaian negative setiap pertemuan klien
3) Utamakan pemberian pujian yang realitas
c. Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan
keluarga
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang kerumah
d. Klien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan yang
dimiliki
Tindakan :
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
2) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
1) Beri klien kesempatan mencoba kegiatan yang klien lakukan
2) Beri pujian atas keberhasilan klien
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
4) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk. 2017. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo
Direja, A.H.S. 2017. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Keliat, Budi Anna. 2017. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta : FIK,
Universitas Indonesia
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba
Medika
Stuart dan Sundeen . 2015 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC
Tim Direktorat Keswa. 2012. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1. Bandung, RSJP
Bandung

Anda mungkin juga menyukai