Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INFEKSI SALURAN KEMIH

DI SUSUN OLEH
AZKIYAUL MUSTAFIDAH

SMK KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidayat
nya,sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Infeksi saluran
kemih(ISK)” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Kebutuhan dasar manusia. Saya sangat bereterima kasih kepada Bpk.
Alfian selaku guru mata pelajaran yang senantiasa memberikan arahan dalam
penyusunan tugas ini. Saya harap tugas ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri
dan teman-teman untuk lebih memahami masalah penyakit yang berangkutan
dengan Diit pasien infeksi. Akhirkata saya ucapkan Terimakasih.

Surabaya, 4 November 2021


Penulis

Azkiyaul mustafidah
kelas 11B Asisten keperawatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
2.1 TUJUAN............................................................................................................................................5
3.1 MANFAAT........................................................................................................................................5
Untuk mengetahui cara penyembuhan dan penyegahan penyakit Infeksi saluran kemih (ISK)..................5
BAB 2...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
4.1 PENGERTIAN................................................................................................................................6
5.1 ETIOLOGI......................................................................................................................................6
6.1 PENYEBAB....................................................................................................................................7
7.1 PATOFISIOLOGI............................................................................................................................7
8.1 MANIFESTASI KLINIS....................................................................................................................8
9.1 PENATALAKSANAAN....................................................................................................................9
10.1 KOMPLIKASI...............................................................................................................................10
11.1 ASUHAN KEPERAWATAN...........................................................................................................11
BAB 3.........................................................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................................................17
12.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................17
13.1 SARAN....................................................................................................................................17
14.1 DAFTAR PUSAKA....................................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan karena
adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh
bakteri Escherechia coli, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas aeruginosa.
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik pria maupun wanita dari semua umur
baik anak, remaja, dewasa maupun umur lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari
pria dengan angka populasi umum kurang lebih 5-15%.
Antibiotika merupakan terapi utama pada penyakit infeksi saluran kemih.
Hasil uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan antibiotika
yang tepat. Efektivitas terapi antibiotika pada infeksi saluran kemih dapat dilihat
dari penurunan angka lekosit urin disamping hasil pembiakan bakteri dari urin
setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien. Idealnya antibiotika yang dipilih
untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. dapat diabsorpsi dengan baik.
b. ditoleransi oleh pasien.
c. dapat mencapai kadar yang tinggi dalam urin.
d. serta memiliki spektrum terbatas untuk mikroba yang diketahui atau
dicurigai.

Pemilihan antibiotika harus disesuaikan dengan pola resistensi


lokal,disamping juga memperhatikan riwayat antibiotika yang digunakan
pasien.
Bakteri mempunyai faktor virulensi spesifik untuk menginfeksi uroepitel
disebut dengan bakteri uropatogen dan selanjutnya akan menembus jaringan pada
saluran kemih, menyebabkan kerusakan jaringan dan infeksi sehingga respon
pertahanan tubuh teraktivasi. Hal tersebut menyebabkan adanya peningkatan
jumblah leukosit yang merupakan barrier pertahanan tubuh ke sumber infeksi.
Peningkatan jumblah leukosit yang melebihi nilai normal dapat ditemukan
didalam urine dan disebut dengan leukosituria. Leukosituria digunakan sebagai
salah satu penanda adanya infeksi atau peradangan pada saluran kemih yang
meliputi Ginjal,ureter,kantung kemih, dan uretra.
Menurut WHO sebanyak 25 juta kematian diseluruh dunia pada tahun 2011.
sepertiganya disebabkan oleh penyakit infeksi. Infeksi saluran kemih (ISK)
merupakan infeksi dengan keterlibatan bakteri tersering dikomunitas dan hampir
10% orang pernah terkena ISK selama hidupnya. Sekitar 150 juta penduduk di
seluruh dunia tiap tahunnya terdiagnosis menderita infeksi saluran kemih.
Prevalensinya sangat bervariasi berdasar pada umur dan jenis kelamin, dimana
infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria yang oleh
karena perbedaan anatomis antara keduanya. Infeksi saluran kemih menempati
posisi kedua tersering (23,9%) di negara berkembang setelah infeksi luka operasi
(29,1%) sebagai infeksi yang paling sering didapatkan oleh pasien di 1 2 fasilitas
kesehatan. ISK merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang cukup
signifikan

2.1 TUJUAN

1) Murid mampu memahami apaitu ISK


2) Murid dapat membedakan macam-macam infeksi pada saluran kemih

3.1 MANFAAT

Untuk mengetahui cara penyembuhan dan penyegahan penyakit


Infeksi saluran kemih (ISK)
BAB 2
PEMBAHASAN

4.1 PENGERTIAN
ISK atau UTI (Urinarius tracktus infection) adalah suatu keadaan adanya
invasi mikroorganisme pada saluran kemih.Penyakit ISK adalh suatu keadaan
adanya infeksi bakteri pada salurankemih.

5.1 ETIOLOGI

1) Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain :

a. Escherichia Coli : 90% penyebab ISK uncomplicated (simple).


b. Pseudomonas,proteus,klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter,staphylococcus epidemidis,enterococci dan lain-lain.

2) Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:

a. Sisah urine dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan


kandung kemih yang kurang efektif.
b. Mobilitas menurun.
c. Nutrisi yang sering kurang baik.
d. Sistem imunitas menurun,baik seruler maupun humoral.
e. Adanya hambatan pada aliran urine
f. Hilangnya efek bakterisiddari sekresi prostat
6.1 PENYEBAB

1) Infeksi bakteri Escherichia Coli


2) Tidak tuntas membersihkan organ intim
3) Menahan buang air kecil
4) Malas minum air putih

7.1 PATOFISIOLOGI
Infeksi saluran kemih bagian bawah paling banyak disebabkan oleh
mikroorganisme terutama bakteri gram negative yaitu Escherichia Coli yang
mencapai kurang lebih 90% kejadian, disertai dengan
pseudomana,enterobakter,bakteri gram positif : streptococcus,s. Saprofit. Secara
normal mikroorganisme tersebut terdapat pada saluran intestinal,tetapi bila
terjadi infeksi pada saluran intestinal maka terjadi respon tubuh terhadap infeksi
sehingga timbul demam,anoreksia,mual,muntah,mengigil,diare. Apalagi jarak
anatomi intestinal dan vesika urinaria yang dekat sehingga memudahkan
mikroorganisme masuk melalui uretra secara asenden.
Masuknya mikroorganisme dapat disebabkan karena berhubungan seks yang
terlalu berlebihan, yang banyak terjadi pada wanita muda,dimana jarak antara
vagina dan vesika urinaria dekat sehingga dapat membawa kuman ke vesika
urinaria melalui sperma, sperma dapat membuat pH vagina menjadi mengkat
sehingga tidak dapat membunuh kuman yang masuk pada vesika urinaria.
Apalagi bila setelah itu tidak mengkosongkan kandung kemih maka
mikroorganisme akan berkolonisasi didalam vesika urinaria.
8.1 MANIFESTASI KLINIS

Umumnya 10% penderita infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri
yang mungkin dapat tidak menimbulkan gejala sehingga penderita tidak menyadari
adanya infeksi. Pada keadaan yang menimbulkan tanda dan gejala biasanya.
1. Dysuria (rasa terbakar saat berkemih)
2. Frekuensi saat mengeluarkan urine yang sedikit-sedikit dan sering
3. Ketidak mampuan mengosongkan kandung kemih/pengosongan kandung
kemih yang tidak tuntas
4. Nyeri suprapublik dan menyebar menjadi nyeri pinggang dan dapat terjadi
low back pain
5. Spasme kandung kemih
6. Warna urine yang kerung
7. Hematuri pada keadaan lanjut

Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah (istitis):


1. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2. Spasame pada area kandung kemih dan suprapubic
3. Hematuria
4. Nyeri punggung dapat terjadi

Tanda dan gejala ISK pada bagian atas (pielonefritis)


1. Demam
2. Menggigil
3. Nyeri panggul dan pinggang
4. Nyeri ketika berkemih
5. Malaise
6. Pusing
7. Mual dan muntah
9.1 PENATALAKSANAAN

Tujuan penatalaksanaan infeksi kandung kemih(ISK) adalah eradikasi


infeksi,mencegah komplikasi dan menghilangkan gejala pada pasien. Pengobatan
dini direkomendasikan untuk mengurangi resiko progresi penyakit kearah yang
lebih berat. Penelitian menunjukkan bahwa hasil ISK yang mendapat terapi
antibiotik jauh lebih baik dibandingkan terapi plasebo.

Terapi Sistitis
Terapi sistitis impleks (ISK bagian bawah) respon sangat baik terhadap terapi anti
biotik oral. Berikut adalah beberapa regimen terapi yang efektif untuk sistitis
simple yang akut pada wanita.
Tabel pilihan Antibiotik pada sistitis.
Obat dan dosis Efikasi klinis Efikasi Efek samping
% bacterial %
Nitrofurantoin, 84-95% 86-92% Mual dan sakit kepala
2x100mg,selama 5-7Hari

TMP-SMX, 2x160- 90-100% 91-100% Ruam,urtikaria,mual,muntah,


800mg,selama tiga hari
Dan Gangguan hematologi

Fosfomycin,3g dosis 70-91% 78-83% Diare,mual,dan sakit kepala


tunggal,serbuk

Pivmecillinam,2x400mg, 55-82% 74-84% Mual.muntah,dan diare


Selama 3-7 hari.

Golongan 85-95% 81-98% Mual,muntah,diare,sakit


Flouroquinolone,selama kepala,mengantuk, dan
3 hari. insomnia
Golongan 79-98% 74-98% Diare,mual,muntah,rash, dan
lactams,selama urtikaria
5-7hari.
Note:

Urtikaria adalah Kulit melepuh yang terjadi ketika tubuh terpapar oleh
reaksi alergi,bahan-bahan kimia pada makanan,atau obat-obatan.Hal
tersebut menyebabkan tubuh mengeluarkan senyawa kimia yang disebut
histamine.

Rash adalah Ruam pada kulit yg disebabkan oleh hal-hal diluar penyakit
seperti meliputi cuaca yang panas dan lembap,dan paparan sinar
matahari yang berlebihan.

10.1 KOMPLIKASI

Infeksi saluran kemih yang dibiarkan tidak tertangani dapat


menyebabkan komplikasi berbahaya,seperti:
a. Kerusakan Ginjal permanen,jika bakteri menyebar hingga ke Ginjal.
b. ISK berulang (kambuh) dalam kurun waktu enam bulan atau hingga
empat kali dalam setahun.
c. Striktur uretra atau penyempitan saluran kencing.
d. Kelahiran premature dan bayi terlahir dengan berat badan rendah, jika
ISK dialami oleh wanita hamil.
e. Sepsis, yaitu kondisi ketika bakteri penyebab ISK (biasanya yang
menyebar hingga keginjal) masuk kealiran darah dan menyebabkan
respon tubuh yang bisa berakibat fatal.
11.1 ASUHAN KEPERAWATAN

I. Indentitas Klien
Nama : Ny. Nandira
Umur : 48Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Alamat :-
Tanggal MRS : 04/11/2021
Diagnosa medis :-

II. Riwayat kesehatan


Keluhan utama :
1. Disuria
2. Poliuria
3. Nyeri
4. Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan

Riwayat penyakit sekarang :


Penyebab dari dysuria disebabkan karena masuknya organisme
eschericea coli kedalam kolon.

Riwayat penyakit dulu :


Sebelumnya pasien telah menderita penyakit ISK

Riwayat penyakit keluarga :


Ada dari beberapa keluarga yang telah mengidap penyakit ISK
Riwayat psikososial dan spiritual :
Biasanya pasien cemas dan sangat lemas

A. Kebutuhan dasar manusia


1. Aktivitas dan latihan :
Pasien mengalami penuruna aktivitas dikerakenakan tubuh lemas dan
mudah lelah.

2. Istirahat dan tidur :


Istirahat dan tidur pasien sering terganggu karena nyeri yang dialami.

3. Nutrisi metabolism :
Kemampuan pasien dalam mengonsumsi makanan mengalami
penurunan karena nafsu makan yang kurang karena mual,muntah saat
makan sehingga makan hanya sedikit bahkan sampai tidak makan
sama sekali.

4. Eliminasi :
Eliminasi urine mengalami gangguan karena organisme yang masuk
sehingga urine tidak lancar.
5. Kognitif preseptual :
Daya ingat pasien ISK kebanyakan dijumpai tidak mengalami
gangguan.

6. Konsep diri :
Pasien tidak mengalami gangguan konsep diri.

7. Pola koping :
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah
dengan meminta pertolongan orang lain.
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum :
Pasien tampak lemah

2. Tingkat kesadaran :
Normal

3. Sistem respirasi :
Normal yaitu, 16-20x/menit

4. Sistem kardiovaskuler
Terjadi penurunan tekanan darah

5. Sistem integument :
Kulit kering, turgor kulit menurun, rambut agak kusam

6. Sistem gastrointestinal :
Bibir kering pecah-pecah,mukosa mulut kering,lidah kotor

7. Sistem musculoskeletal :
Pasien lemah,terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan

8. Sistem abnomen :
Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekanan pada ginjal akibat
adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih
yang mengenai pelvis ginjal,pielonefritis,cystitis,dan uretra.
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
01. Infeksi Tidak terjadinya Kaji TTV catan Mengetahui tanda-
berhubungan infeksi setelah karakteristik tanda infeksi untuk
dengan masuknya diberikan urine, tamping mengetahui adanya
kuman ke tindakan urine dengan kuman penyebab
kandung kemih. keperawatan midsternum menghindari infeksi
Ditandai dengan : ditandai dengan anjurkan mandi
Ds : Pasien adanya tanda- menggunakan
mengeluh nyeri . tanda sabun anti
bakteri.
02. Nyeri Tidak ada nyeri Kajih Mengetahui keadaan
berhubungan pada kriteria sifat,intensitas,lok pasien untuk
dengan infeksi hasil. Tidak ada asi, melaksanakan
saluran kemih, keluhan nyeri Lamanya factor tindakan selanjutnya.
ditandai dengan : waktu buang air pencetus serta
Pasien mengeluh kecil, dan nyeri penurun nyeri.
perih seperti pada daerah
terbakar waktu pinggul.
buang air kecil,
dan mengeluh
nyeri pada daerah
pinggul.
03. Perubahan pola Pasien dapat Berikan Diharapkan dapat
eliminasi berkemih sesuai kenyamanan non mengurangi rasa
urine(disuria, pola eliminasi farmakologis : nyeri
Dorongan, fre yang mendekati Bantu pasien
Kuensi, dan normal. Dengan mengambil posisi -      Analgetik
nokturia) criteria hasil : yang nyaman memblok lintasan
Ds : Tidak ada kolaborasi dengan nyeri, sehingga
keluhan dokter untuk mengurangi nyeri
pemberian -      Pemberian
analgetik antibiotic
-      Akibat haluan
Berikan antibiotic urine memudahkan
anjurkan pasien berkemih sering dan
untuk memantuh salurean
mengencerkan kemih
urine
-      Untuk
Kaji haluan mengetahui
urine : perkembangan
Ukur dan catat kesehatan pasien
haluan urine.
-      Mengawasi
ketelitian
pengosongan
kandung kemih
-      Mengurangi
resiko
04. Peningkatan suhu Suhu tubuh Kaji tanda-tanda Mengetahui keadaan
tubuh kembali normal vital umum pasien
berhubungan dengan criteria -      Dapat membantu
dengan invasi hasil -      Beri kompres fasodilatasi pembuluh
kuman ke dalam DS :   Pasien air hangat darah sehingga
tubuh. Ditandai mengatakan mempermudah
dengan : badan tidak -      Anjurkan terjadinya penguapan
DS :  Pasien terasa panas pasien untuk tubuh
mengatakan minum air -      Diharapkan
bahwa badan dapat menurunkan
terasa panas suhu
05. Perubahan Kebutuhan Kaji frekuansi Mengetahui
pemenuhan nutrisi terpenuhi makan pasien perkembangan
kebutuhan nutrisi dengan criteria: perhari asukan nutrisi
kurang dari DS :    Adanya -      Timbang -      Mengetahui
kebutuhan tubuh nafsu makan berat badan perkembangan status
berhubungan nutrisi pasien
dengan mual dan -      Beri makan -      Usaha untuk
muntah. Ditandai porsi sedikit tapi memenuhi kebutuhan
dengan : sering nutrisi tubuh
DS : Anoreksia -      Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
antiemetika
06. Intoleransi Pasien dapat Kaji tingkat Mengetahui tingkat
aktivitas melakukan kemampuan kemampuan pasien
berhubungan aktivitas, dengan dalam melakukan dalam melaksanakan
dengan adanya kriteria hasil : aktifitas bantu aktivitas kebutuhan
nyeri dan pasien dapat pasien dalam pasie dapat terpenuhi
kelemahan fisikb: mengatakn bisa memenuhi
DS : pasien bergerak dan kebutuhannya
mengatakan nyeri melakukan
saat bergerak aktivitas
07. Ansietas Ansietas Kaji tingkat Mengetahui tingkat
berhubungan berkurang, pengetahuan pengetahuan pasien
dengan kurangnya dengan kriteria pasien tentang tentang penyakitnya
pengetahuan hasil: penyakit ISK mengetahui tingkat
tentang penyakit DS : pasien kecemasan dan
ISK, ditandai menyatakan Observasi situs mekanisme koping
dengan : Pasien tentang psikis pasien pasien diharapkan
bertanya tentang pengetahuan pasien memahami
penyakitnya yang akurat Beri penjelasan tentang penyakitnya
tentang tentang
penyakitnya penyakitnya

Ajarkan nama
obat dan waktu
mengonsumsinya.

BAB 3
PENUTUP

12.1 KESIMPULAN

Berdasarkan tinjuan pusaka yang telah dibahas maka dapat disimpulkan


Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyerang wanita maupun pria dengan
beberapa penyebab dan gejala. Dan kuman penyebab infeksi saluran kemih
karena pemasangan kateter adalah Escherichia coli

13.1 SARAN

1. Untuk mencegah terjadinya ISK diperlukan tindakan sebagai berikut:


a. Menggunakan jenis dan ukuran kateter yang sesuai
b. Lama penggunaan kateter tidak lebih dari tujuh hari
c. Kateter terfiksasi dengan baik
d. Meletakkan kantong urine dibawah bladder dan tidak menyentuh lantai

14.1 DAFTAR PUSAKA

https://id.scribd.com/document/375267318/Makalah-Infeksi-Saluran-Kemih
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/infeksi-saluran-
kemih/penatalaksanaan http://repository.unimus.ac.id/1381/7/BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/44652/5/BAB%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai