Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL III

UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG POKJAR TANJUNGBINTANG

Kode MK : PDGK 4204


MK : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Tutor : Putri Elida, M.Pd
Nama : Abdul Kodir
NIM : 856996379

1. Berikan contoh pembelajaran metode simak-terka!


Jawab:
Dalam pembelajaran metode simak-terka, guru menyiapkan deskripsi suatu benda tanpa
menyebut namanya. Deskripsi itu dibacakan guru, kemudian siswa diminta menerka nama
benda yang dimaksud. Misalnya:
Benda yang dipilih guru adalah bola.
Guru : Bentuknya bundar, dapat menggelinding, dapat dilempar dan ditendang. Benda
tersebut biasanya berada di lapangan. Benda apakah itu?
Siswa : Bola

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis berbicara!


Jawab:
Jenis-jenis berbicara:
a. Jenis Berbicara Berdasarkan Situasi Pembicaraan
Dalam situasi pembicaraan, berbicara dibedakan atas berbicara formal dan berbicara
informal. Berbicara informal meliputi bertukar pengalaman, percakapan, penyampaian
berita,pengumuman bertelpon dan memberi petunjuk. Adapun berbicara formal
meliputi ceramah, perencanaan dan penilaian, wawancara, debat, diskusi, dan bercerita
dalam situasi formal.

b. Jenis Berbicara Berdasarkan Tujuan Pembicara


Tujuan pembeicara ada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu:
• Berbicara untuk Menghibur
Berbicara untuk menghibur biasanya bersuasana santai. Pembicara berusaha
membuat pendengarnya senang dan gembira.
• Berbicara untuk Menginformasikan
Berbicara bertujuan untuk menginformasikan sesuatu kepada khalayak.
Pembicara berusaha berbicara secara jelas, sistematis, dan tepat agar isi
informasi terjaga keakuratannya.
• Berbicara untuk Menstimulasi
Berbicara untuk menstimulasi bertujuan mempengaruhi pendengar agar
melakukan apa yang diharapkan atau dikehendaki oleh pembicara.
• Berbicara untuk Meyakinkan
Berbicara untuk meyakinkan merupakan tahapan lebih jauh dari menstimulasi.
Pembicara bertujuan meyakinkan pendengar lewat pembicaraan yang
meyakinkan, sikap pendengar akan diubah, misalnya dari menolak menjadi
menerima.
• Berbicara untuk Menggerakkan
Berbicara untuk menggerakkan bertujuan menggerakkan pendengar/khalayak
agar mereka berbuat dan bertindak seperti yang dikehendaki pembicara.

c. Jenis Berbicara Berdasarkan Jumlah Pendengar


Jenis berbicara berdasarkan jumlah pendengar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
• Berbicara Antarpribadi
Berbicara antarpribadi terjadi bila seseorang berbicara dengan satu pendengar
(empat mata). Suasana pembicaraan yang melatari sangat bergantung dua
pribadi yang terlibat serta isi pembicaraan.
• Berbicara Dalam Kelompok Kecil
Berbicara dalam kelompok kecil terjadi apabila ada sekelompok kecil (3 -5
orang) dalam pembicaraan itu. Berbicara dalam kelompok kecil ini sangat bagus
untuk pembelajaran bahasa atau untuk siswa yang malu berbicara. Kelompok
kecil akan memungkinkan siswa yang pemalu menjadi mau berbicara.
• Berbicara Dalam Kelompok Besar
Berbicara dalam kelompok besar terjadi apabila pembicara berhadapan dengan
pendengar dalam jumlah yang besar. Misalnya, mengajar dengan jumlah siswa
yang cenderung banyak atau ketika menjadi pemandu acara.

d. Jenis Berbicara Berdasarkan Peristiwa Khusus yang Melatari Pembicaraan


Jenis berbicara berdasarkan peristiwa khusus yang melatari pembicaraan, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
• Pidato presentasi yang biasanya dilakukan pada saat pembagian hadiah.
• Penyambutan, ialah pidato yang berisi sambutan umum yang menjadi inti acara.
• Perpisahan, merupakan pidato berisi kata-kata perpisahan pada saat penutupan
suatu acara.
• Jamuan, merupakan pidato yang berisi ucapan selamat, doa kesehatan untuk
tamu dan lain-lain.
• Perkenalan, merupakan pidato yang berisi penjelasan pihak yang
memperkenalkan diri kepada khalayak.
• Nominasi, merupakan pidato yang berisi pujian dan alasan mengapa sesuatu
dinominasikan.
e. Jenis Berbicara Berdasarkan Metode Penyampaian Berbicara
Jenis berbicara berdasarkan metode penyampaian berbicara, diklasifikasikan sebagai
berikut:
• Metode mendadak, berbicara secara tiba-tiba di khalayak tanpa persiapan.
• Metode tanpa persiapan, berbicara dikhalayak tanpa mempersiapkan naskah.
• Metode membaca naskah, berbicara di depan khalayak dengan membaca naskah
yang telah dipersiapkan.
• Metode menghafal, menandakan pembicara sudah mempersiapkan segala
sesuatu untuk berbicara misalnya dengan menghafalkan bacaan yang sudah
ditulis.

3. Apakah tujuan menyimak di kelas tinggi dan kelas rendah?


Jawab:
Berikut ini adalah tujuan menyimak di Sekolah Dasar kelas rendah dan kelas tinggi:
a. Tujuan Pembelajaran Menyimak di SD Kelas Rendah
Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah menekankan pada aspek peningkatan
kemampuan membaca dan menulis, maka tujuan pembelajaran menyimak
(mendengarkan) untuk kelas rendah lebih diutamakan pada membiasakan siswa
menyimak apa yang didengar untuk mengembangkan kemampuannya dalam membaca
dan menulis. Kegiatan ini untuk melatih kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar.
Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan mental anak yang masih pada tahap pra-
operasional (usia antara 5-7). Dengan kebiasaan siswa pada tahap awal tersebut,
diharapkan dapat menjadi sikap yang baik pada tahap-tahap berikutnya.

b. Tujuan Pembelajaran Menyimak di SD Kelas Tinggi


Usia siswa SD kelas tinggi berada pada tahap operasional nyata (7-11 tahun). Oleh
karena itu, pembelajaran menyimak diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan
pemahaman terhadap apa yang mereka dengarkan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Secara bertahap tujuan menyimak, yakni
melatih siswa menghargai orang lain, melatih siswa disiplin, melatih siswa berpikir
kritis, melatih siswa meningkatkan daya nalar, dan melatih siswa untuk meningkatkan
keterampilan berbicara dapat tercapai. Dengan memiliki kemampuan menyimak yang
baik siswa dapat lebih memahami ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang
dipelajari dari seluruh mata pelajaran yang diterima di sekolah sehingga mampu
mengembangkan pengetahuan, wawasan, serta keterampilan untuk
mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan di sekolah dan di masyarakat.

4. Sebutkan dan jelaskan menyimak intensif!


Jawab:
Menyimak intensif lebih menekankan pada kemampuan penyimak untuk memahami bahan
simakan. Misalnya, menyimak pelajaran di sekolah. Pada kegiatan tersebut guru menuntut
agar siswa memahami penjelasan yang diperikan dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan sebagai alat ukur untuk mengetahui daya simak siswa. Makin tinggi daya simak
seseorang, makin tinggi pula pengetahuan yang diserapnya. Dengan demikian, dapat
meningkatkan kreativitas dirinya (diri siswa). Menyimak intensif merupakan kegiatan.
menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tingkat konsentrasi yang
tinggi untuk memahami makna yang dikehendaki. Beberapa hal yang berkaitan dengan
menyimak intensif, antara lain:
a. Menyimak Intensif pada Dasarnya Menyimak Pemahaman
Pemahaman adalah proses memahami suatu objek. Pemahaman dalam kegiatan
menyimak merupakan proses memahami suatu bahan simakan. Pada dasarnya orang
melakukan kegiatan menyimak intensif dengar tujuan untuk memahami makna bahan
yang disimak dengan baik.
b. Menyimak Intensif Memerlukan Tingkat Konsentrasi yang Tinggi
Konsentrasi adalah memusatkan semua gejala jiwa, seperti pikiran, perasaan, ingatan,
perhatian, dan sebagainya kepada salah satu objek. Dalam menyimak intensif
diperlukan pemusatan gejala jiwa secara menyeluruh terhadap bahan yang disimak.
c. Menyimak Intensif pada Dasarnya Memahami Bahasa Formal
Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam situasi formal. Yang
dimaksudkan dengan situasi formal adalah situasi komunikasi resmi. Misalnya,
diskusi, berdebat, temu ilmiah, kegiatan belajar mengajar, dan sebagainya. Bahasa
yang digunakan pada kegiatankegiatan tersebut adalah bahasa resmi atau bahasa baku.
Bahasa baku lebih menekankan makna.
d. Menyimak Intensif Diakhiri dengan Reproduksi Bahan Simakan
Reproduksi adalah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang telah dipahami.
Untuk membuat reproduksi dapat dilakukan secara (1) lisan (berbicara) dan (2) tulis
(mengarang, menulis). Reproduksi dilakukan setelah menyimak.

Jenis-jenis menyimak intensif antara lain:


a. Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, dan
kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya.
b. Menyimak konsentratif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak.
c. Menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
d. Menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan
daya imajinasi dan kreativitas penyimak.
e. Menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada
pemerolehan informasi tersebut.
f. Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan
terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen,
kata-kata, frase, klausa, kalimat, dan bentuk-bentuk bahasa yang sedang dipelajarinya.

5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis menyimak!


Jawab:
Berikut ini adalah jenis-jenis menyimak menurut Tarigan (1983:22):
a. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari, seperti mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang di angkot, di pasar,
kotbah di masjid, pengumuman di stasiun kereta api, dan sebagainya. Ada beberapa
jenis kegiatan ekstensif, antara lain:
• Menyimak Sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di
pasar, di terminal, stasiun, kantor, dan sebagainya, Kegiatan menyimak ini lebih
menekankan pada faktor status sosial, sopan santun, dan tingkatan dalam
masyarakat. Implikasinya dalam dunia pendidikan bahwa guru harus tetap
berusaha memberikan arahan kepada siswasiswanya agar dapat bertindak santun
kepada orang lain utamanya yang lebih tua.
• Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, ketika sedang belajar
membaca di ruang belajar, tiba-tiba mendengar suara radio, suara televisi,
bahkan suara-suara yang ada di sekitar rumah. Suara tersebut sempat terdengar,
akan tetapi kita tidak terganggu oleh suara tersebut.
• Menyimak Estetika
Menyimak estetika sering juga disebut menyimak apresiatif. Menyimak estetika
adalah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Misalnya,
menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya.
Pada kegiatan menyimak tersebut seorang penyimak di samping dapat
menikmati apa yang disimak juga dapat mengapresiasi hasil simakannya sesuai
dengan skemata yang dimilikinya.
• Menyimak Pasif
Menyimak pasif adalah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa sadar.
Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan bahasa daerah,
setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia dapat berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa daerah yang ia simak tersebut. Kemahiran menggunakan
bahasa daerah tersebut dilakukan sebagai hasil menyimak pasif. Menyimak pasif
ini banyak dilakukan oleh masyarakat awam dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pendidikan/pembelajaran di sekolah tidak dikenal istilah menyimak pasif.

b. Menyimak Intensif
Menyimak intensif lebih menekankan pada kemampuan penyimak untuk memahami
bahan simakan. Misalnya, menyimak pelajaran di sekolah. Pada kegiatan tersebut guru
menuntut agar siswa memahami penjelasan yang diperikan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan sebagai alat ukur untuk mengetahui daya simak siswa. Makin
tinggi daya simak seseorang, makin tinggi pula pengetahuan yang diserapnya. Dengan
demikian, dapat meningkatkan kreativitas dirinya (diri siswa). Menyimak intensif
merupakan kegiatan. menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan
tingkat konsentrasi yang tinggi untuk memahami makna yang dikehendaki. Jenis-jenis
menyimak intensif antara lain:
• Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian,
kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya.
• Menyimak konsentratif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi
yang disimak.
• Menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
• Menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas penyimak.
• Menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan
kepada pemerolehan informasi tersebut.
• Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif
dan terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi
homogen, kata-kata, frase, klausa, kalimat, dan bentuk-bentuk bahasa yang
sedang dipelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai