Anda di halaman 1dari 4

Nama : Intan Mutiara Kartika

Npm 180290115

Kelas : VII C pagi PGSD

Jawaban UTS:

1. A. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kelainan pada anak berkebutuhan khusus,


yaitu:

A. Herediter

Kebanyakan anak berkebutuhan khusus merupakan bawaan dari lahir. Dan yang
mendasari hal tersebut, adalah faktor hereditas atau genetik yang diturunkan dari orang
tua.

B. Infeksi

Infeksi (baik secara langsung ataupun tidak langsung) yang menyerang bayi sebelum /
sesudah lahir juga dapat menyebabkan kelainan.

C. Keracunan

Keracunan yang dimaksud dapat secara langsung pada anak, maupun lewat perantara ibu
ketika mengandung.

D. Trauma

Merupakan cedera yang terjadi pada anak sehingga menyebabkan perubahan struktur
rangka, ataupun cedera yang terjadi ketika proses persalinan.

E. Kekurangan Gizi

Kurangnya asupan gizi pada bayi dalam kandungan maupun sesudah lahir, sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sehingga jika asupan yang diberika tidak sesuai
atau takarannya kurang, dapat menyebabkan kelainan.

B. Dampak Terjadinya Kelainan


Kelainan yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus, sedikit-banyak pasti akan
mempengaruhi bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari. Dampak-dampak tersebut
dibagi menjadi 3:

1. Dampak Fisiologi

Dampak ini berkaitan dengan fisik anak, baik tampilan maupun koordinasinya. Anak
seringkali akan kesulitan untuk mengontrol koordinasi gerak, jika terdapat kelainan pada
anggota tubuhnya.

2. Dampak Psikologis

Dampak psikologis merupakan dampak yang berhubungan dengan keadaan mentalnya.


Keadaan mental yang labil akibat kelainan, akan mengganggu proses kejiwaannya.

3. Dampak Sosiologis

Dampak ini timbul karena hubungan anak dengan lingkungan sekitarnya. Perbedaan yang
ada pada anak berkebutuhan khusus seringkali memunculkan minder dan mental yang
labil, sehingga anak tersebut kesulitan dalam berbaur atau bersosialisasi

2. a. Mengadaptasi metode pembelajaran.

Selain menggubah bentuk fisik ruangan didalam kelas, guru juga perlu mengadaptasi
metode pengajaran disesuaikan dengan anak murid berkebutuhan khusus yang ada didalam
kelasnya. Contoh yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan penjelasaan terlebih
dahulu terhadap kata kata yang sulit pada saat memberikan pelajaran membaca.

b. Mengadaptasi tugas dikelas dan dirumah.

Murid murid yang mempunyai berbagai macam kekurangan membutuhkan adaptasi


dalam menggerjakan tugas dikelas dan dirumah. Strategi pendidikan inklusif yang
memungkinkan untuk dilakukan adalah dengan cara bekerja sama didalam kelompok dengan
menggabungkan murid yang normal dengan yang berkebutuhan khusus. Juga dapat
memberikan tambahan waktu ketika mereka mengerjakan tugas tugas mereka.

c. Mengadaptasi kuis dan ujian.

Jika ada murid yang lemah dalam membaca dan menulis karena kekurangan dapat
diatasi dengan cara memberikan kuis atau ujian dengan teknik audio. Guru juga dapat
membacakan soal soal ke murid yang berkebutuhan khusus, serta pertimbangkan untuk
memberikan tambahan waktu.

Strategi pendidikan inklusif dapat berjalan dengan baik ketika semua lapisan didalam sekolah
dan masyarakat mengerti arti dari keberagaman.

3. a) Segi Biologis.

Tingkat abnormal dari unsur biokimia dalam sistem saraf. Gejala fisik, terlihat dari tidur,
nafsu makan dan tingkat energi. Adanya gangguan dalam struktur dan fungsi dari bagian-
bagian dalam otak.

Contoh hambatan : keterampilan verbal yang rendah, masalah dalam fungsi pelaksanaan.

Cara mengatasi hambatan : kemampuan mengantisipasi, merencanakan, menggunakan


pengendalian diri, dan menyelesaikan masalah

b). Segi Psikologis. Pengalaman persepsi dan penginderaan (sensori) yang luar biasa. Fungsi
kognitif yang mundur atau aneh.Status emosi terganggu. Distress personal: perilaku
menyimpang.

Contoh hambatan : Karakteristik pola asuh seperti disiplin keras dan tidak konsisten dan
kurangnya pengawasan secara konsisten dihubungkan dengan perilaku antisosial pada anak-
anak.

Cara mengatasi hambatan : saran agar orang tua tidak terlalu ditekankan keanak untuk
masalah kedisiplinan, cukup sewajarnya saja.

c). Segi sosial.Bertentangan dengan norma-norma sosial. Berbahaya bagi orang lain.

Contoh hambatan : orangtua mereka terlalu sibuk dengan kegiatan sosial (pada kalangan atas)
atau sibuk dengan mencari nafkah (pada kalangan bawah) sehingga lupa menyediakan waktu
untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka.

Cara mengatasi hambatan : untuk lebih sering memperhatikan anak, sering berbincang dan
bertukar pikiran keanak dan berbagi waktu untuk anak
4. Tunadaksa, anak yang memiliki kelainan atau cacat permanen pada bagian sistem gerak
tubuh meliputi oto, sendi, tulang

Ada tujuh aspek yang perlu dikembangkan pada diri anak tunadaksa, yaitu:

(1) Pengembangan Intelektual dan Akadmeik,


(2) Membantu perkembangan fisik,
(3) Meningkatkan perkembangan emosi & penerimaan diri,di
(4) Mematangkan aspek sosial,
(5) Mematangkan moral dan spiritual,
(6) Meningkatkan ekspresi diri, dan
(7) Mempersiapkan masa depan anak.

5. Retardasi mental adalah gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan nilai IQ di
bawah rata-rata dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti orang
normal. Retardasi mental juga dikenal dengan istilah gangguan intelektual.

- Penyebab dan Faktor Risiko Retardasi Mental

Retardasi mental terjadi akibat gangguan pada perkembangan otak. Akan tetapi, pada kasus
tertentu,Penyebab terjadinya retardasi mental tidak diketahui secara pasti.

Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan gangguan pada perkembangan otak anak adalah:

a. Cedera, misalnya karena kecelakaan lalu lintas atau olahraga


b. Kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom fragile X
c. Penyakit yang memengaruhi fungsi otak, misalnya infeksi otak (seperti meningitis),
lumpuh otak (cerebral palsy), atau tumor otak
d. Gangguan saat kehamilan, seperti kekurangan nutrisi selama hamil, infeksi, konsumsi
minuman beralkohol ketika hamil, penggunaan obat-obatan, atau preeklamsia
e. Gangguan saat melahirkan, seperti kekurangan oksigen pada bayi atau bayi terlahir
prematur

Anda mungkin juga menyukai