Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AGROKLIMATOLOGI

NAMA KELOMPOK :

1. FLORENSIANA OKTAVIANA RINA

2. YUNIATI BILI

3. YAFUNA NANIMAN

4. MARGET NARWASTU MANOH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 20019/2020
Soal

Defenisikan masing-masing tipe iklim dari para ahli koppen dan smith ferguson

 TIPE IKLIM KOPPEN

iklim Koppen adalah salah satu pengelompokkan iklim berdasarkan pada rata-
rata curah hujan dan temperatur, baik temperatur bulanan maupun tahunan. Sistem
klasifikasi yang diciptakan oleh Wladimir Koppen pada 1940 bertujuan untuk
memberikan batas-batas iklim sedemikian rupa sehingga sesuai dengan zona vegetasi dan
bioma pada tempat-tempat tertentu.

 Simbol Klasifikasi Koppen

Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil dalam membedakan karakteristik
antara curah hujan dan temperatur dan juga digunakan dalam menentukan pembagian
wilayah iklim berdasarkan temperatur bulan terdingin dan juga bulan terpanas. Berikut
ini merupakan kode dari klasifikasi iklim Koppen:

 A = iklim tropis
 B = iklim kering
 C = iklim sedang
 D = iklim dingin
 E = iklim kutub
 f = selalu basah, hujan bisa jatuh dalam semua musim
 s = bulan kering pada musim panas di belahan bumi yang bersangkutan
 w = bulan kering (winter)
 m = hujan cukup/sedang

1. Wilayah Iklim Tropis (A),


merupakan wilayah yang memiliki temperatur bulanan terdingin sekitar 18 oC. Iklim ini
termasuk kategori iklim yang panas. Iklim ini dibagi lagi menjadi tiga tipe yakni Hutan
hujan tropis (Af), Monsoon tropika (Am), dan Savana (Aw).

2. Hutan hujan tropis (Af)

merupakan wilayah tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata-rata lebih dari 60 mm.
daerah ini banyak memiliki hutan-hutan yang lebat. Contoh beberapa wilayah di
Indonesia yaitu di Sumatera dan Kalimantan.

3. Monsoon tropika (Am)

merupakan wilayah peralihan yang mana jumlah hujan ketika bulan basah dapat
mengimbangi kekurangan hujan pada saat bulan kering. Daerah ini juga masih terdapat
hutan- hutan yang cukup lebat. Contoh wilayah di Indonesia adalah Jawa Tengah dan
Jawa Barat

4. Savana (Aw)

merupakan wilayah yang mempunyai musim kering yang panjang. Jumlah hujan pada
bulan basah tidak akan mampu mengimbangi kekurangan hujan ketika bulan kering.
Vegetasi yang tumbuh tidak banyak. Contoh wilayah di Indonesia antara lain di Nusa
Tenggara dan Madura.

5. Wilayah Iklim Kering (B)

merupakan wilayah yang biasanya memiliki tingkat penguapan tinggi daripada curah
hujan. Temperatur pada bulan terdingin mencapai 18,3oC. Persediaan air di wilayah
dengan iklim kering tidak mendukung untuk kehidupan tanaman. Iklim ini dibagi
menjadi dua tipe yaitu iklim stepa (Bs) dan juga iklim padang pasir (Bw).
6. Wilayah Iklim Hujan Sedang (C)

merupakan wilayah memiliki suhu rata- rata bulan terpanas lebih dari 10 oC. Iklim ini
dibagi menjadi tiga tipe yaitu iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs), iklim
sedang dengan musim dingin yang kering (Cw) dan iklim sedang yang lembab (Cf).

7. Wilayah Iklim Dingin (D)

merupakan Wilayah yang mempunyai temperatur atau suhu rata- rata di bulan- bulan
terdingin kurang dari -3oC, sedangkan di bulan- bulan terpanas suhunya melebihi 10 oC.
Iklim ini dibagi menjadi dua tipe yakni iklim dingin dengan musim dingin yang kering
(Dw) dan iklim dingin tanpa periode siang (Df).

8. Wilayah Iklim Kutub (E)

merupakan wilayah yang memiliki temperatur rata- rata di bulan terpanas kurang dari
10oC. Iklim kutub ini dibagi menjadi dua tipe iklim yakni iklim tundra (ET) dan iklim Es
Salju Abadi (EF).

 TIPE IKLIM SCHMINDT FERGUSON

iklim ini adalah salah satu iklim yang memiliki indikator utama sehingga dapat
dikembangkan pada tahun 1950, maka dalam pengebangan ini mereka merasa bahwa
klasifikasi yang di lakukan tidak cocok apabila digunakan pada tempat yang tidak
memiliki indikator pada permukaan bumi.

Deri klasifikasi di atas memang tidak banyak orang yang mengetahinya karena
pengembangan ini tidak populer untuk negara-negara yang memiliki dua musim dalam
satu pekan sehingga musim kering dan musin hujan hanya terdapat pada benua afrika
saja.

 Hitungan Bulan Curah Hujan

Januari = 130 mm
Februari = 220 mm

Maret = 40 mm

April = 34 mm

Mei = 67 mm

Juni = 50 mm

Juli = 32 mm

Agustus = 23 mm

September = 78 mm

Oktober = 80 mm

Nopember = 189 mm

Desember = 200 mm

Dalam hitungan sebua bola dunia maka terdapat delapan beberapa kelompok iklim yang
didasarkan pada nisbah bulan kering yang disimbolkan sebagai Q untuk mengetahui
perputaran yang terjadi pada bola dunia.

Berikut kelompok iklim yang di nisbah kan oleh Schmidt dan Ferguson adalah :

 Iklim A, Q < 14,3, daerah yang sangat basah


 Iklim B, 14,3 =< Q < 33,3, daerah basah dan hutan tropis
 Iklim C, 33,3 =< Q < 60,0, daerah basah dan hutan rimba
 Iklim D, 60,0 =< Q < 100,0, daerah iklim sedang,
 Iklim E, 100,0 =< Q < 167,0, daerah kering, padang rumput
 Iklim F, 167,0 =< Q < 300,0, daerah kering terdapat di padang sabana a
 Iklim G, 300,0 =< Q < 700,0, daerah yang sangat kering
 Iklim H, Q >= 700,0, daerah memiliki iklim yng ekstrim kering
Dalam pembagian iklim diatas dari seorang ahli Schmidt dan Ferguson lebih menekankan
pada tipe dan dalam penggolongannya masing-masing.

Langkah Menentukan Iklim Schmidt Ferguson

Adapun langkah-langkah yang terdapat untuk menentukan iklim adalah sebagai berikut.

 Tipe A jika Q = 0% – 14,3% Tipe E jika Q = 100% – 167%

 Tipe B jika Q = 14,3% – 33,3% Tipe F jika Q = 167% – 300%

 Tipe C jika Q = 33,3% – 60% Tipe G jika Q = 300% – 700%

 Tipe D jika Q = 60% – 100% Tipe H jika Q = lebih dari 700% 

Hal ini ditentukan dengan berdasarkan besarnya rasio Q dan tipe curah hujan pada suatu
golongan nya masing-masing

Anda mungkin juga menyukai