Disusun oleh :
DIVA OKTIKASARI
NIM : B 10 133
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada
Bayi Ny. B dengan Asfiksia Ringan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun
2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
penulis.
4. Ibu Dina Amd. Keb, selaku pimpinan RSUD Dr. Moewardi yang telah
5. Ny. B yang telah bersedia menjadi pasien dalam penulisan karya ilmiah ini.
iv
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Diva Oktikasari
B10133
INTISARI
vi
MOTTO
PERSEMBAHAN
Alhamdulilah, akhirnya selesai juga karya tulis yang penuh arti dalam
perjalanan hidupku, aku sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah selalu
memberikan kekuatan dan keyakinan dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Bapak ibu tercinta setiap tetes kringatmu, serta ketulusan doamu tak
pernah henti-hentinya selalu engkau panjatkan untuk saya. Hanya ucapan
terimakasih yang bisa saya ucapkan dan kado kecil untuk ibu, bapak saya bisa
lulus tepat waktu.
Buat adik-adik ku terima kasih yang selalu bikin aku tersenyum dan
bikin rame didalam rumah walaupun kita sering berantem kakak sayang sama
kalian.
Buat temen-temen ku 3C dan temenku tersayang (budi, qoriesa, rizka,
indah, Eka, Putri) terima kasih buat kalian yang selalu memberi aku semangat,
tanpa kalian aku bukan apa – apa. CEMUNGGUT temen -temen.
Bu Annisaul dan bu dosen lainnya, terima kasih banyak untuk
keikhlasanya dan kesabaranya dalam menghadapai aku dan temen-temen, jasa
anda akan selalu terkenang dalam hidup kami.
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
INTISARI..........................................................................................................vi
CURICULUM VITAE..................................................................................viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis........................................................................ 8
2. Asfiksia ........................................................................ 16
B. Pembahasaan ..................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 67
B. Saran ................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR
GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Kasus
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 146.000 bayi usia 0-1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0-28 hari)
1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi baru lahir adalah Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 226 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak
210 bayi (33%), kekurangan oksigen (asfiksia) sebanyak 199 bayi (31%),
sedangkan penyebab lain kematian bayi baru lahir disebabkan oleh sepsis
Kematian Bayi (AKB) turun menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut perlu upaya percepatan yang
lebih
penurunan angka kematian bayi baru lahir. Menurut Arief & Sari (2009)
asfiksia adalah keadaan di mana bayi lahir tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia akan bertambah buruk
dampak
1
2
ke organ otak. Bila terjadi pada bayi maka dapat mengganggu tumbuh
(Mochtar, 2005).
dengan baik dan memberikan asuhan yang tepat (Arief & Sari, 2009).
Januari – Oktober 2012 didapatkan jumlah bayi lahir sebanyak 1.090 bayi.
Jumlah bayi normal sebanyak 440 bayi (40,36%). Sedangkan bayi tidak
normal sebanyak 650 bayi (50,64%). Penyebab bayi tidak normal tersebut
di antaranya BBLR (170 bayi), ikterus (31 bayi), caput (36 bayi) dan
asfiksia (413 bayi). Jumlah bayi dengan asfiksia tersebut terdiri dari asfiksia
(23,0%), dan
serta didukung dari hasil studi pendahuluan di atas maka penulis tertarik
untuk mengambil studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir pada Bayi Ny. B dengan Asfiksia Ringan di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By. Ny. B dengan asfiksia ringan di
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada bayi baru lahir By. Ny. B
b. Mampu melakukan interpretasi data pada bayi baru lahir By. Ny. B
c. Mampu menentukan diagnosa potensial pada bayi baru lahir By. Ny.
Surakarta.
lapangan pada bayi baru lahir By. Ny. B dengan Asfiksia Ringan di
baru lahir By. Ny. B dengan Asfiksia Ringan di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
1. Bagi penulis
2. Bagi profesi
3. Bagi Institusi
a. Rumah sakit
Studi kasus serupa tentang asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan
dari asuhan yang diberikan adalah asfiksia teratasi keadaan umum bayi
“Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. S dengan Asfiksia
asuhan yang diberikan adalah asfiksia teratasi keadaan umum baik, bayi
tidak hipotermi.
Berdasarkan dari 2 keaslian studi kasus, diperoleh perbedaan antara
keaslian studi kasus dengan Karya Tulis Ilmiah yang dibuat oleh penulis,
F. Sistematika Penulisan
ini meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus, dan
sistematika penulisan.
Bab ini terdiri dari teori medis tentang bayi baru lahir, asfiksia
hukum.
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus,
dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
8
9
cukup.
10) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
dengan baik.
19) Genetalia
ada
Tidak
ada
Sumber :Varney,(2007)
d. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal
lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama 1 jam
1) Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antar kulit bayi
tubuh.
setiap 15 menit.
3) Menjaga pernafasan
d) Bila bayi sianosis atau kulit biru atau sukar bernafas (frekuensi
4) Merawat mata
setelah lahir
bersih.
a) Isap mulut dan hidung dan pastikan jalan nafas tidak tersumbat.
bayi.
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang
dari 2500 gram. Ada dua macam BBLR, yang pertama akibat
kurang bulan dan yang kedua bayi lahir kecil dengan berat badan
DM, atau usia ibu masih terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
kecil (berat badan kurang dari 1500 gram dan usia kehamilan
kondisi tersebut.
4) Letargi
beresiko tinggi:
a) Asfiksia neonaturum
c) Kejang neonatus
a. Pengertian
dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dalam tubuhnya (Dewi,
2011).
secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini disertai
Masalah ini mungkin berkaitan dengan keadaan ibu, tali pusat atau
1) Faktor ibu
a) Hipoksia ibu
dalam.
2) Faktor plasenta
perdarahan plasenta.
3) Faktor fetus
melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir dan
lain-lain.
4) Faktor neonatus
intrakarnial.
c. Patofisiologi
pernafasan buatan dan warna bayi berubah dari biru menjadi putih
sebagai sumber energi pada saat darurat. Neonatus yang lahir melalui
asfiksia meliputi :
meliputi :
sesudah persalinan.
proses persalinan.
d) Bayi merintih.
wheezing positif.
e. Diagnosa
penilaian bayi harus dimulai segera sesudah bayi lahir. Apabila bayi
(Wiknjosastro,2007).
f. Penanganan
salep mata dan melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi.
BAYI LAHIR
PENILAIAN :
Bayi cukup bulan. Asuhan bayi normal
Ketuban jernih,tidak bercampur mekonium.
Menangis atau bernapas.
Otot tonus baik .
LANGKAH AWAL
1.Jaga bayi tetap hangat 2 .Atur posisi bayi.
Isap lendir
Keringkan dan rangsangan taktil.
Reposisi
NILAI NAFAS
Bayi tidak
Bayi bernafas bernafas
normal ataupascaresusitasi
Asuhan megap-megap Ventilasi
Pasang sungkup perhatikan letaknya
Pemantauan.
Ventilasi
Pencegahan 2x dengan tekanan air 30 cm air. 3.Bila tidak mengembang lakukan ventilasi 20x dengan tekanan 20 cm air selama
hipotermi.
Inisiasi menyusui dini.
Pemberian vitamin K1.
Pencegahan infeksi.
Pemeriksaan fisik.
Pencatatan dan pelaporan
NILAI NAFAS
Dirujuk
Bila tidak mau dirujuk dan tidak berhasil.
Sesudah 10 menit pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi
Konseling.
Pencatatan dan pelaporan
1) Data Subyektif
(Nursalam, 2008).
a) Biodata
pada bayi
(3) Tanggal/jam/lahir:Untuk mengetahui umur bayi
(Varney, 2007).
(Varney, 2007).
(5) Penyuluhan
(Saifuddin, 2002).
(Mufdlilah, 2009).
(Mufdlilah, 2009).
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan khusus
ke- 5, ke-10.
b) Pemeriksaan umum
(1) Suhu dinilai dari temperatur normal rectal atau axilla yaitu
cephal hematoma,
caputsuccedaneum.
atau tidak.
atau labiopalatoskzis.
kelainan. Pada
kasus asfiksia ringan ada retraksi
limpa.
minora.
(Nanny, 2010).
cekungan.
e) Pemeriksaan reflek
tengkurap.
beraktifitas.
f) Pemeriksaan Antropometeri.
(normal 30 – 38cm).
penunjang.
b. Langkah kedua : Interpretasi data
(Varney, 2007).
1) Diagnosa kebidanan
a) Data Subjektif
setelah lahir.
b) Data Obyektif
wheezing positif.
2) Masalah
3) Kebutuhan
advis dokter.
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien
2) Bersihkan jalan napas dengan hisap lendir pada hidung dan mulut
berikan injeksi vitamin K pada paha kiri, berikan salep mata dan
f. Langkah 6 : Implementasi
Tujuan evaluasi adalah menilai apa ada kemajuan atau tidak pada
sudah diberikan pada paha kiri, salep mata sudah diberikan dan
3. Data Perkembangan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan ini menggunakan
S : Subyektif
melalui anamnesa.
O : Obyektif
P : Plan
C. Landasan Hukum
3. Perawatan bayi.
6. Pemberian imunisasi.
7. Pemberian
penyuluhan (Kepmenkes,
2010).
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
obyektif. Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara mengkaji
suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal
(Notoatmodjo, 2010).
Surakarta.
mengambil kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek untuk studi kasus ini adalah
39
40
Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk
banyak dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
adalah dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek
a. Wawancara
(Notoatmodjo, 2010).
Pada kasus ini wawancara dilakukan pada keluarga pasien atau
b. Observasi
nilai APGAR
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
kaki.
2) Palpasi
turgor kulitbayi.
3) Auskultasi
2. Data Sekunder
a. Studi Dokumentasi
b. Studi Kepustakaan
yang pernah melakaukan studi pendahuluan yaitu Titis Arum Sari dan
Lisa Fitriana.
G. Alat-alat yang dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara
lain :
b. Buku tulis
c. Bolpoint
a. Termometer
b. Stetoskop
c. Jam tangan
d. Timbanganbayi
e. Mistar
f. Metline
g. Alat resusitasi
Menggunakan alat
4) Tabung oksigen
a. Kotak alat resusitasi yang berisi tabung dan sungkup atau balon dan
sungkup neonatal.
A. Tinjauan Kasus
SURAKARTA.
1. Pengkajian
a. Data subjektif
1) Identitas bayi
e) Anak ke : 1 (satu)
45
46
a) HPHT :18- 6-
2012
bagian tangan.
(3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah sesak
dan kulit.
dimalam hari.
/ 90 mmHg.
(7) Epilepsi : Ibu mengatakan saat hamil tidak pernah kejang-
penyakit lainnya.
(1) Menular
(2) Menurun
e) Riwayat operasi
Activity
(tonus Tidak Ektermitas Gerakan aktif 1
otot) ada fleksi
sedikit
Respiratory Tidak Lambat Menangis 1
(usaha ada tidak teratur dengan kuat
nafas)
Jumlah 7
2) Pemeriksaan Umum
a) Pernafasan : 42 x/menit
putih.
labiopalatoskizis.
kelenjan limfe.
punggung.
berlubang
4) Reflek
terkejut.
6) Eliminasi
a. Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
1) Data Subjektif
08. 20 WIB.
lahir.
2) Data obyektif
b) Pemeriksaan fisik
palatoskizis.
retraksi.
c) Vital sign
x/menit Pernafasan : 42
x/menit
d) Pemeriksaan reflek
bayi terkejut
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa potensial
4. Tindakan segera
5. Rencana tindakan
6. Pelaksanaan
tali pusat.
handuk kering.
lampu sorot.
bayi.
c. Pukul: 08. 26 WIB nilai APGAR score pada menit kelima adalah 8
d. Pukul: 08.27 WIB bayi telah dibawa ke meja resusitasi dan diberikan
lampu sorot.
f. Pukul: 08.27 WIB bayi sudah dibersihkan jalan nafas dengan selang
g. Pukul: 08.29 WIB bayi sudah diberikan rangsangan pada telapak kaki
S : Subyektif
kuat.
O : Obyektif
x/menit. Respirasi : 48
x/menit.
A : Assesment
P : Planing
lingkar kepala, lingkar dada, panjang badan, berat badan dan lingkar
lengan.
4. Pukul: 08. 42 WIB memberikan salep mata eritromisin 0,5% pada bayi.
5. Pukul: 08. 44 WIB menjaga kehangatan tubuh bayi dengan :
a. Menggedong bayi.
kebutuhan bayi.
10. Pukul: 09.27 WIB memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir :
d. Tali pusat merah, berbau busuk dan keluar cairan atau darah.
Evaluasi
2. Pukul: 08. 39 WIB tali pusat bayi telah dibungkus dengan kassa steril.
7. Pukul: 09. 15 WIB bayi telah dilakukan rawat gabung dengan ibu.
8. Pukul: 09. 20 WIB ibu bersedia memberikan ASI sesuai kebutuhan bayi.
10. Pukul: 09. 28 WIB ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya bayi baru
lahir.
DATA PERKEMBANGAN II
S: Subyektif
O: Obyektif
1. KU bayi : baik.
A : Assesment
P : Planing
5. Pukul: 07.08 WIB menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI sesuai
kebutuhan bayi.
Evaluasi
1. Pukul: 07.04 WIB bayi telah terbungkus dan suhu bayi sudah diperhatikan.
a. BAK
Frekuensi : 1 kali.
Frekuensi : 1kali.
Frekuensi : 1 kali.
b. BAB
Frekuensi :1
kali. Konsistensi
:Lunak.
4. Pukul: 07.16 WIB Ibu bersedia untuk memberikan ASI sesuai dengan
kebutuhan.
5. Pukul: 12.00 WIB telah dilakukan observasi tanda –tanda vital pada bayi
dengan hasil :
Respirasi : 50 x/menit.
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas kasus tentang bayi baru lahir
dengan asfiksia ringan yang ada di lahan klinik dengan teori yang ada.
berikut :
1. Pengkajian
suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi tidak dapat
ditandai adanya gejala takipnea dengan napas lebih dari 60 kali per
menit, bayi tampak sianosis, adanya retraksi sela iga, bayi merintih,
positif.
score diperoleh hasil nilai APGAR score 7. Pemeriksan fisik warna kulit
kebiruan dan aktifitas kurang. Dalam kasus ini tidak ditemukan adaya
gejala takipnea dengan napas lebih dari 60 kali per menit, adanya retraksi
praktek dilapangan.
2. Interpretasi Data
asfiksia ringan.
asfiksia
ringan ditandai dengan adanya gejala takipnea dengan napas lebih dari
60 kali per menit, bayi tampak sianosis, adanya retraksi sela iga, bayi
positif.
jalan nafas, pemberian O2, rasa nyaman, kehangatan. Tapi pada kasus ini
Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek lapangan.
3. Diagnosa Potensial
terjadi asfiksia sedang, jadi sudah sesuai dengan teori menurut Surasmi
Pada kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial karena dapat ditangani
dilakukan adalah pembersihan jalan napas dan menjaga agar suhu tetap
hangat. Antisipasi yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai dengan
teori menurut Arief & Sari (2009) yaitu perawatan bayi, pembersihan
praktek dilapangan.
5. Perencanaan
ringan adalah :
Jadi pada langkah ini ada kesenjangan antara teori dan praktek di
lapangan.
6. Pelaksanaan
asfiksia ringan tidak ada hambatan dan masalah yang terjadi pada bayi
dapat teratasi.
bayi dalam keadaan normal. Evaluasi pada kasus ini yang dihasilkan
sudah sesuai dengan teori menurut Hyre (2003), yaitu bayi dapat
bernapas dengan normal, tidak hipotermi, tidak infeksi, nutrisi dan vital
sign baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
1. Dari pengkajian pada bayi Ny. B dengan asfiksia ringan diketahui nilai
APGAR score pada menit pertama 7, warna kulit tubuh merah muda,
kurang.
4. Antisipasi yang dilakukan pada bayi Ny. B dengan asfiksia ringan adalah
tubuh bayi, letakkan bayi dimeja resusitasi dan berikan lampu sorot,
bersihkan jalan nafas dari mulut hingga hidung, nilai APGAR score
67
68
ringan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat yaitu dengan memotong
selama 2 hari hasinya kondisi asfiksia bayi dapat teratasi dan kondisi
bayi normal, nustrisi dan eliminasi baik. Jadi asuhan yang diberikan pada
praktek yaitu tidak dilakukan inisiasi menyusu dini selama satu jam.
B. Saran
1. Bagi profesi
pada klien.
2. Bagi institusi
asfiksia ringan.
Dewi, V, N, L. 2011 .Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Fitramaya.
Fitriana, L. 2005. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
Sedang. Diruang Perinatologi RSU Pandang Agung Boyolali. Surakarta.
Akbid Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika.
YBPSP.