Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
II-1
BAB II Tinjauan Pustaka
2. Impeller
Impeller merupakan suatu alat yang digunakan untuk menimbulkan gerakan pada fluida
yang diaduk. Berdasarkan bentuknya, impeller dapat dibedakan menjadi :
a. Propeller
Propeller merupakan bentuk impeller yang digunakan untuk larutan
berviskositas rendah dengan kecepatan pengadukan 400 hingga 1750 rpm
(revolution per minute). Impeller jenis ini membangkitkan pola aliran aksial, yaitu
sejajar dengan sumbu impeller.
b. Paddle
Berbagai jenis paddle sering digunakan dengan kecepatan antara 20 hingga
200 rpm. Impeller paling sering digunakan adalah jenis paddle berdaun dua (two-
a.Motor unvariable, yaitu jenis motor yang dayanya tidak dapat diubah-ubah. Misalnya
motor pada pompa air.
b. Motor variable, yaitu jenis motor yang dayanya dapat diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya motor pada mixer
Rancangan pengaduk sangat dipengaruhi oleh jenis aliran, laminar atau turbulen. Aliran
laminar biasanya membutuhkan pengaduk yang ukurannya hampir sebesar tangki itu
sendiri. Hal ini disebabkan karena aliran laminar tidak memindahkan momentum sebaik
aliran (Walas, 1988).
D2 N ρ
NRe = ……………………II.2
μ
Dimana :
Nre = Bilangan Reynolds
μ = Viskositas ( kg/m.detik)
ρ = Densitas cairan dalam tangki ( kg/m3)
N = Kecepatan putaran pengaduk (rpm)
D = Diameter pengaduk (m)
Bilangan Fraude merupakan bilangan tak berdimensi yang menunjukkan
perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
D N2
NFr = ……………………II.3
g
Dimana:
Fr = Bilangan Fraude
N = Kecepatan putaran pengaduk (rpm)
Gambar II.1.1.5 Skema Representasi dari Penipisan Elemen Fluida karena aliran
Laminer (Sumber: Coulson ,1999)
2. Turbulent Mixing
Aliran laminar biasanya digunakan untuk liquid yang mempunyai viskositas rendah
(kurang dari 10 N.s/m2). Pencampuran pola aliran turbulen dengan cara memutar impeller
turbulen. Impeller cukup menyebabkan liquid untuk beredar keseluruh tangki dan kembali
ke impeller. Pencampuran dengan aliran turbulen memiliki waktu pencampuran yang
relative lebih singkat daripada pencampuran dengan aliran laminar.
Menurut McCabe, et al. (1993), kecepatan fluida di setiap titik dalam tangki
mempunyai tiga komponen. Komponen pertama ialah komponen radial yaitu komponen
yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap poros impeller. Komponen kedua ialah
komponen longitudinal yaitu komponen yang bekerja pada arah sejajar dengan poros.
Sedangkan yang ketiga adalah komponen tangensial atau rotasional, yang bekerja pada
arah garis singgung lintasan lingkaran di sekeliling poros. Di dekat impeller itu terdapat
zona arus deras yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat
radial dan tangensial. Turbulensi pada aliran juga berperan penting pada proses
pencampuran karena turbulensi mampu menggerakkan sejumlah besar material liquid pada
tangki. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks sehingga diperlukan baffle atau
diffuser untuk meredam arus putar yang terjadi dan agar impeller itu menjadi sangat
efektif.
Vortex adalah putaran air yang memebentuk aliran yang bergerak secara tangensial.
Vortex pada permukaan zat cair ini yang terjadi karena adanya sirkulasi aliran laminer
cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai lapisan tanpa adanya aliran longitudinal
antara lapisan-lapisan itu. Bila di dalam sistem terdapat partikel zat padat maka arus
sirkulasi akan melemparkan padatan itu dengan gaya sentrifugal ke arah luar, yang lalu
bergerak ke bawah dan setelah sampai di dasar tangki akan menuju ke pusat. Hal ini
menyebabkan pencampuran yang diharapkan tidak terjadi, melainkan timbul pemisahan
antara lapisan atas dan bawah yang harus dihindari (McCabe, et al., 1993).
Menurut McCabe, et al. (1993), beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menghilangkan vorteks antara lain :
a. Memasang impeller tidak tepat pada sumbu tangki. Metode ini digunakan
untuk tangki yang berukuran agak kecil.
b. Dengan memasang baffle (sekat) yang berfungsi merintangi aliran rotasi tanpa
mengganggu aliran radial atau longitudinal. Baffle yang sederhana namun efektif dapat
dibuat dengan memasang bilah-bilah vertikal terhadap dinding tangki. Untuk tangki
pengaduk yang menggunakan turbin, lebar maksimal baffle yang digunakan adalah 1/12
diameter tangki, untuk propeller lebar baffle maksimalnya 1/18 diameter tangki.
c. Untuk tangki yang besar, agitator dipasang di sisi tangki dengan porosnya pada arah
horizontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tangki.