Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muh sayid fadil

Nim : 19157201019

Audit BPK dari 2017-Juni 2020 ungkap indikasi


kerugian negara Rp 37,8 triliun
nasional.kontan.co.id/news/audit-bpk-dari-2017-juni-2020-ungkap-indikasi-kerugian-negara-rp-378-triliun
June 7, 2021

N ASIONAL /

Senin, 07 Juni 2021 / 18:34 WIB

ILUSTRASI. BPK mencatat ada (PDTT) BPK dalam kurun waktu 2017
indikasi kerugian keuangan negara sampai Juni 2020.
mencapai Rp 37,8 triliun dalam hasil
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Keuangan (BPK) Bahtiar Arif
Editor: Khomarul Hidayat mengatakan, terdapat 22 laporan hasil
pemeriksaan investigatif dengan nilai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan
indikasi kerugian negara Rp 8,7 triliun.
Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat
Sebanyak 9 laporan telah
ada indikasi kerugian keuangan negara
dimanfaatkan dalam proses
mencapai Rp 37,8 triliun dalam hasil
penyidikan dan 13 laporan telah
pemeriksaan dengan tujuan tertentu
masuk proses penyidikan.
Kemudian, terdapat 238 laporan hasil penghitungan kerugian
1/
negara dengan nilai indikasi
kerugian negara Rp 29,1 triliun. "Rekomendasi BPK ini tindak lanjutnya
Dari jumlah laporan tersebut, 50 seperti apa. Ini harus benar-benar
laporan dimanfaatkan dalam dilakukan," ujar Anis.
proses penyidikan dan 188
Sebagai informasi, dalam kurun waktu
kasus dinyatakan P-21 (berkas 2005 - 2020, BPK telah menyampaikan
penyidikan sudah dinyatakan 596.229
lengkap). rekomendasi hasil pemeriksaan kepada
entitas yang diperiksa sebesar Rp
"Kami juga memberikan keterangan 269,36 triliun. Hasilnya, 75,6% tindak
ahli, 226 kasus dan seluruhnya
lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan
digunakan dalam tuntutan oleh jaksa (TLRHP) BPK telah sesuai. Kemudian,
penuntut umum di pengadilan," ujar
17,6% TLRHP belum sesuai dengan
Sekjen BPK, Bahtiar dalam rapat kerja rekomendasi.
dengan Komisi XI DPR, Senin (7/6).
Selanjutnya, 5,8% TLRHP
Selain itu, Bahtiar menyebut, terdapat
belum ditindaklanjuti dan
70.499 temuan hasil pemeriksaan 1% TLRHP tidak dapat
dengan 106.842 permasalahan, senilai
ditindaklanjuti.
Rp 166,23 triliun yang dilaporkan dalam
ikhtisar hasil pemeriksaaan semester.
Jumlah tersebut meliputi permasalahan
kelemahan sistem pengendalian intern
(SPI) sebanyak 40% dari total
permasalahan.

Kemudian permasalahan
ketidakpatuhan terhadap
ketentuan peraturan perundang-
undangan sebanyak 45% dengan
nilai Rp 130,06 triliun

"Dan juga permasalahan


ketidakhematan, ketidakefisienan
dan ketidakefektifan senilai Rp 35,57
triliun," ucap Bahtiar.

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati


menyoroti 45% temuan BPK yang
terkait permasalahan ketidakpatuhan
terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan. Ia meminta BPK
untuk terus memantau pelaksanaan
rekomendasi atas temuan yang telah
dilakukan terhadap
kementerian/lembaga terkait yang
merupakan objek pemeriksaan BPK.

2/

Anda mungkin juga menyukai