DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan
mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana
perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga,
tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama.
Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan
melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing, atau melakukan
aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda. (Eddy, Yunus (2016) Manajemen
Starategi)
1. Ahli Strategi
Ahli strategi adalah orang yang paling bertanggungjawab atas sukses atau gagalnya
suatu organisasi. Ahli strategi memiliki nama jabatan yang berbedabeda seperti CEO
(Chief Executive Officer), Presiden, Pemilik, Ketua Dewan, Direktur Eksekutif,
Kanselir, Dekanat, Wiraswasta. Ahli strategi diharapkan mampu untuk melakukan
perubahan dalam organisasi, seperti menyediakan lebih banyak visi kepemimpinan,
menghubungkan kompensasi lebih baik terhadap prestasi, lebih sering berkomunikasi
dengan karyawan, dan lebih menekankan etika usaha (Survei CEO, 2000; Fortune,
1989)
2. Pernyataan Misi
Pernyataan Misi adalah pernyataan jangka panjang mengenai tujuan yang
membedakan suatu usaha dari organisasi lain yang sejenis. Suatu pernyataan misi
mengidentifikasi cakupan dari operasional organisasi dengan istilah produk dan pasar.
Pernyataan misi menjawab pertanyaan mendasar yang dihadapi oleh semua ahli
strategi: “Apa sebenarnya usaha kita? Pernyataan misi yang jelas menguraikan nilai-
nilai dan prioritas dari suatu organisasi. Mengembangkan misi usaha memaksa ahli
strategi untuk berpikir mengenai sifat dan cakupan operasional saat ini dan untuk
menilai daya tarik potensial dari pasar dan aktivitas masa depan. Suatu pernyataan
misi yang luas menggambarkan arah suatu organisasi di masa akan datang.
6. Kebijakan
Kebijakan adalah suatu cara untuk mencapai sasaran jangka pendek atau tahunan.
Kebijakan termasuk pedoman, peraturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk
mendukung upaya mencapai sasaran yang sudah ditetapkan. Kebijakan merupakan
pedoman untuk membuat keputusan dan menghadapi situasi yang berulang-ulang.
(Erar, Ady. Modul 1 Manajemen Strategik Dalam Pengembangan Diklat)
C. Tujuan Manajemen Starategik
Manajemen strategis tidak terlepas dari perencanaan strategis yang merupakan hal sangat
vital dalam mengelola lembaga untuk mencapai keberhasilan tujuan lembaga. Sebaliknya
tindakan strategis adalah prasarat untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan bagi daya
saing strategis dan laba di atas rata-rata. Jadi, proses manajemen strategis digunakan
untuk mencocokan kondisi lingkungan dan struktur persaingan yang selalu berubah
dengan sumber daya, kapabilitas,dan kompetensi (sumber input strategis) perusahaan
yang terus menerus berkembang. Tindakan strategis efektif yang dilakukan dalam
konteks formulasi dan implementasi strategis yang diintegrasikan dengan cermat akan
menghasilkan hasil (output strategic) dan dampak (outcomestrategic) yang diinginkan.
Strategi selalu memberikan keuntungan sehingga jika proses manajemen yang dilakukan
oleh organisasi gagal untuk mencapai keuntungan bagi organisasi maka proses
manajemen tersebut tidak dapat disebut manajemen strategi.
Strategi level unit bisnis ini berupa strategi di level anak perusahaan, divisi, lini produk,
atau profi centre yang lain yang memiliki hak pengelolaan bisnisnya sendiri. Dalam
strategi ini hal yang menjadi pembahasan adalah bagaimana mengkoordinasikan fungsi-
fingsi bisnis untuk mencacpai keunggulan kompetitif.
3. Strategi fungsional
4. Strategi operasional
https://www.coursehero.com/file/p639b7k/E-PERANGKAP-DALAM-
MANAJEMEN-STRATEGIK-Perencanaan-strategik-adalah-proses-yang/
Contohnya memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk
perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2
dari 25perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yangmasih bertahan
didalam persaingan bisnis (23 sisanya telahgagal, bergabung/merger dengan perusahaan
lainnya atau tidaklagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan
denganpesaingnya).
Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwahanya perusahaan
paranoid yang dapat bertahan dan berhasil.Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa
keberhasilan saatini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatasrata-rata
dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaanini berusaha terus menerus untuk
berkembang, sehingga tetapbersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan
memperolehlaba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan carayang
berbeda dengan kondisi sebelumnya.
https://www.coursehero.com/file/p33gch4/Empat-tantangan-perencanaan-strategis-
Masalah-manusia-adalah-manajemen/
Kondisi internal perusahaan menjadi salah satu penyebab kejatuhan Lehman Brothers.
Pada masa itu, Lehman Brothers terpecah menjadi dua kubu yaitu kubu trading yang
terdiri dari para trader dan dipimpin oleh Lew Glucksman dan kubu banking yang
dipimpin oleh Steve Schwarzman dan Pete Peterson. Perbedaan pandangan mengenai
strategi yang tepat untuk membesarkan Lehman Brothers menjadi dasar dari pertentangan
di antara kedua kubu tersebut. Kubu Lew Glucksman melihat bahwa strategi yang tepat
untuk Lehman Brothers adalah dengan memfokuskan pada arah usaha perdagangan dan
underwriting surat-surat berharga. Sedangkan, kubu banking menginginkan agar Lehman
Brothers menggunakan kapitalnya secara agresif untuk jenis usaha yang lebih
beresiko,namun lebih menguntungkan.
Persaingan antara kedua kubu tersebut akhirnya “dimenangkan” oleh kubu trading dan
Richard Fuld yang merupakan salah seorang pengikut kubu trading dan kemudian
ditunjuk sebagai CEO dari Lehman Brothers. Namun, di bawah kepemimpinan Richard
Fuld,langkah Lehman Brothers justru malah mengikuti strategi yang diusung oleh kubu
banking, yang dulu menjadi kubu pesaingnya.
Selain faktor kondisi internal perusahaan, krisis subprime mortgage juga menjadi
penyebab runtuhnya Lehman Brothers. Lehman Brothers mengalami kerugian karena
krisis kredit perumahan berisiko tinggi yang sudah mulai terjadi pada tahun 2007.
Kerugian Lehman Brothers bersumber dari jumlah subprime dan surat utang berisiko
tinggi beragun aset yang terlalu banyak.
https://www.academia.edu/36320319/Tugas_MRI_Kelompok_9_docx
Dari kasus Lehman Brother tersebut terlihat bahwa mereka tidak memikirkan risiko yang
akan muncul, yang dipikirkan hanya untuk mencari keuntungan yang besar dan dalam
mengambil strategic tidak didiskusikan secara baik-baik malah terbagi menjadi 2 kubu.
Seharusnya Lehman Brother dalam mengambil keputusan hendaknya tidak hanya
menginginkan untung yang besar, namun juga harus memikirkan risiko yang mungkin
dihadapi dikemudian hari dan jika ada perbedaan pandangan sebaiknya di diskusikan
dengan baik, agar goal congruence antara internal perusahaan tercapai dan tidak terjadi
persaingan internal, sehingga perusahaan dapat menjaga eksistensi dan
keberlangsungannya.