Anda di halaman 1dari 11

Sejarah agama nasrani

Makalah ini Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“SEJARAH AGAMA”
Dosen Pengampu : Dr.Hanifah, M.Pd

Disusun oleh :
Riva yani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL ARQAM


MUHAMMADIYAH GARUT
PROGRAM STUDI STUDI AGAMA-AGAMA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami
sehingga kami dapat mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari
internet dan perpustakaan. Kami telah berusaha semampu saya untuk
mengumpulkan berbagaimacam bahan tentang “Agama Nasrani Sejaran dan
Kepercayaanya.”
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami
mohon bantuan dari para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami
mengucapkan terima kasih.
Wassalam

Garut, Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Agama Nasrani.............................................................................2
B. Kedatangan Agama Nasrani di nusantara..................................................3
C. Kedatangan agama nasrani di indonesia
D. Kedatangan agama nasrani masa penjajah
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah bagaikan roda yang terus berputar, berjalan dan melaju diatas
peradaban manusia, yang dimulai dengan kelahiran, perkembangan,
pertumbuhan, kehancuran atau bertambah semakin maju, sebagaimna agama
Nasrani. Melihat aspek historis nenek moyang agama Nasrani yang biasa
dikenal dengan sebutan agama Kristen adalah agama yang diwahyukan
serangkaian dengan agama Yahudi dan berkaitan dengan agama Islam yakni
dari nabi Ibrahim (Abraham). Dalam sejarahnya yang telah berusia lebih dua
ribu tahun itu, agama Kristen telah tumbuh dalam berbagai bentuk yang
mengagumkan.
Agama Kristen atau Nasrani adalah agama terbesar kedua setelah
Islam. Agam ini dibawa oleh Yesus ( Nabi Isa as). Dalam ajarannya, Yesus
memperkenalkan keesaan Tuhan, bukan mengakui dirinya sebagai Tuhan
anak, Tuhan Bapak apalagi Rasul Kudus. Namun dalam perkembanganya,
agama ini banyak mengalami perubahan dikarenakan kepentingan pengikut-
pengikutnya yang jahil. Kejahilan, keberania dan kebebasan pengikutnya
inilah yang melahirkan ajaran-ajaran baru dalam agama Kristen. Bukan hanya
aliran-aliran baru yang muncul namun masalah kitab suci mereka pun tidak
autentik lagi, mereka menyusun kitab suci mereka berdasarkan kepentingan
tertentu.

B. Rumusa Masalah
1. Apa Sejarah Agama Nasrani ?
2. Bagaimana kedatangan Agama Nasrani di nusantara ?
3. Bagaimana kedatangan agama nasrani di indonesia ?
4. Bagaimana penyebaran selama periode penjajah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Agama Nasrani


Istilah Nasrani berasal dari nama kota Naxereth, yaitu Desa kecil yang
terletak di kaki sebuah bukit disebelah selatan Yerussalem. Dalam bahasa
arab disebut Nasirah. Di Yerussalem inilah terletak Baitul Maqdis rumah suci
yang bersejarah bagi orang Islam maupu bagi orang Kristen dan Yahudi.
Yesus berasal dari Nazeret, jadi agama yang dibawanya nanti dinamakan
orang agama Nazarat. Orang arab menamakanya agama Nasrani, dinisbatkan
atau dinasabkan dari kata Nasirah.1
Khristos yang berarti yang diurapi. kata ini sangat popular di dunia
barat yaitu dengan sebutan Christianty, yang juga berlaku di Indonesia
dengan Kristen (bukan Nasrani atau Messias), di ayat suci Al-Qur’an disebut
juga dengan “al-Masih Isa bin Marya. Sedangkan penganut agama ini oleh
Al-Qur’an disebut dengan Al-Nasara.2
Agama ini dinamakan juga agama Kristen, yaitu diambil dari agama
Kristus gelar kehormatan keagamaan buat Yesus dari Nazeret. Kristus ialah
bahasa Yunani dari perkataan Messias dari bahasa Ibrani, dan berarti diurapi.
istilah ini berasal dari kebiasaan Israil kuno yang tidak memahkotai raja-raja,
tetapi mengurapinya. Pengangkatan kehormatan raja ini dilakukan atas
perintah Yahwe, Tuhan dadi bangsa Israil.
Kemudian lambat laun istilah Messias ini mendapat arti yang khusus.
Maksud yang diharapkan itu ialah kerajaan Tuhan dengan kedamaianya, yang
kan didirikan atas nama Tuhan di bumi oleh seseorang raja Massias turunan
keluarga Dawud, raja yang masyhur dan shaleh. 
Pada awal jamaat Kristen terdiri dari orang-orang Yahudi. Merekalah
yang disebut jamaat purba atau jamaat Yerussalem, atau ada pula yang

1
AH Choiron, Perbandingan Agama Kajian Agama-agama Dalam Perspektif
Komparatif, Kudus, STAIN KUDUS, 2009, hlm 117.
2
Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,
1996, hlm 67.

2
menyebut mereka dengan jamaat Nazeret. Agama Kristen pada awalnya
bangsa Yahudi. Akan tetapi ketika Prestus bekerja di Yerussalem sudah
terdapat petunjuk bahwa ia membaktis seorang warga Roma, bernama
Kornelius, bersama keluarganya di Kaesaria, dekat Yerussalem berarti agama
Kristen berubah dari agama Nasional bangsa Yahudi menjadi agama yang
Internasional. Prestus adalah salah seorang murid dari Yesus.
Selain Pretus, Paulus adalah seorang Rasul yang mempunyai peranan
besar dalam penyiaran agama Kristen. Ia berasal dari Tarsus di Sisilia. Dalam
sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena
wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan murid Yesus dan belum pernah
berjumpa dengan Yesus.3  

B. Kedatangan nasrani di nuasantara


Seorang Kristen Mesir yang hidup di abad ke-12. Menurut tulisannya, ada
sejumlah gereja Nestorian di Sumatra Barat pada saat itu yang berlokasi dekat
dengan sebuah tempat produksi kayu kamper. Namun, para ilmuwan di masa
selanjutnya berargumen bahwa Al-Armini mungkin telah salah mencatat lokasi
ini dan lokasi sebenarnya berada di sebuah kota di India.
Setelah Portugis menaklukkan Malaka (yang kini disebut Malaysia) di tahun
1511, mereka berlayar lebih jauh ke arah Timur dan menemukan tempat asal
rempah-rempah yang diidam-idamkan yaitu Kepulauan Maluku di mana Sultan
Ternate berkuasa. Di sini, Portugis mendirikan tempat pemukiman kecil. Pada
awalnya, hubungan antara orang Portugis yang beragama Katolik dan penduduk
Muslim di Ternate berjalan harmonis karena kedua pihak menyadari keuntungan-
keuntungan kerjasama perdagangan. Dari tahun 1534 dan selanjutnya, para
pendeta berkebangsaan Portugis mulai aktif menyebarkan ajaran Katolik kepada
penduduk asli dan pada akhir abad ke-16 sekitar 20% penduduk Maluku bagian
selatan diklasifikasikan sebagai umat Katolik. Dua lokasi lain, keduanya di
wilayah Timur Indonesia, tempat orang-orang Portugis mendirikan tempat-
tempat pemukiman umat Katolik berada di Larantuka (di Pulau Flores) dan Dili

3
Djam’annuri, Agama Kita, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002, hlm 81.

3
(di Pulau Timor). Namun, terjadi bentrokan antara orang-orang Portugis (yang
ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah) dan penduduk Ternate. Hal ini
secara serius mengurangi pengaruh orang-orang Portugis di Kepulauan Maluku.
Orang-orang Belanda dari aliran Protestan-Calvinis mendirikan tempat
pemukiman pertama mereka di Ternate pada tahun 1607. Mereka juga ingin
memonopoli perdagangan rempah-rempah namun jauh lebih berhasil
dibandingkan orang-orang Portugis dalam mencapai ambisi mereka. Selama dua
abad selanjutnya, Kesultanan Ternate secara bertahap kehilangan kekuasaannya,
sementara ketiadaan pengaruh Portugis juga menimbulkan konsekuensi bagi
penyebaran kekristenan di wilayah itu. Pada awalnya, orang-orang Belanda hanya
memiliki sedikit minat untuk menyebarkan Injil. Di beberapa wilayah yang
dikuasai perusahaan dagang Belanda yaitu VOC (Vereenigde Oost-Indische
Compagnie) orang Belanda memang mendukung aktivitas-aktivitas misionaris.
Namun, di kebanyakan kasus kegiatan misionaris terbatas pada tugas-tugas
pastoral untuk komunitas-komunitas (yang sudah) Kristen yang kebanyakan
terdiri dari orang-orang Eropa. Tidak ada usaha penyebaran agama besar-besaran
yang didukung di wilayah-wilayah di bawah kontrol Belanda. Namun, satu
kebijakan cukup jelas: hanya Kekristenan aliran Protestan-Calvinis Belanda yang
diizinkan. Imam-imam Katolik yang sebelumnya menyebarkan ajaran-ajaran
Katolik diusir.
C. Agama nasrani di indonesia
Meskipun agama Kristen adalah agama terbesar kedua di Indonesia, umatnya
hanya menjadi minoritas di Indonesia. Sekitar 10% dari populasi Indonesia
terdaftar sebagai umat Kristen, sebuah persentase secara absolut mencakup kira-
kira 23,5 juta orang. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan membedakan
agama Katolik dari agama Kristen. Bagi masyarakat Indonesia, istilah Kristen
atau Kekristenan biasanya menunjuk pada agama Kristen Protestan, sementara
agama Katolik dianggap sebagai agama yang berbeda. Sesuai dengan tradisi
Barat, dalam artikel ini kami menggunakan istilah Kekristenan (atau agama
Kristen atau umat Kristen) untuk merujuk kepada agama Kristen Protestan dan

4
agama Katolik karena inti-inti ajaran keduanya sama: kepercayaan kepada Yesus
Kristus sebagai Anak Allah.
Mayoritas umat Kristen Indonesia adalah umat Protestan. Dari 23,5 juta
total penduduk Indonesia beragama Kristen, sekitar 16,5 juta orang mengikuti
ajaran-ajaran Protestan, sementara 7 juta orang lainnya mengikuti ajaran-ajaran
Katolik. Komunitas-komunitas Kristen tersebar secara tidak merata di seluruh
negeri.
Lokasi-lokasi dengan komunitas-komunitas Kristen yang berjumlah cukup
besar:
1. Sumatra Utara
2. Kalimantan
3. Sulawesi Utara
4. Sulawesi Barat
5. Maluku
6. Papua
7. Flores
8. Sumba
9. Timor Barat

D. Penyebaran nasrani selama periode penjajahan


Pada abad ke-19 ketika Kerajaan Belanda mendapat kontrol atas
wilayah yang sebelumnya dikuasai VOC, aktivitas-aktivitas misionaris masih
tetap tidak didukung oleh pemerintah kolonial. Gereja Reform Belanda
adalah agen pemerintah yang hanya berfokus melayani kebutuhan religius
dari warganegara Belanda (yang sudah) memeluk aliran Protestan. Kendati
begitu, sekelompok kecil dari anggotanya melakukan penyebaran ajaran-
ajaran Protestan dan mendirikan gereja-gereja dan sekolah-sekolah di Hindia
Belanda. Namun, insentif skala besar yang nyata untuk penyebaran agama
bagi penduduk asli datang dari organisasi-organisasi baru yang datang dari
Eropa di pertengahan kedua abad ke-18 dan abad ke-19. Institusi-institusi
seperti Serikat Misionaris Belanda (Nederlandsch Zendeling Genootschap)

5
dan Kelompok Misionaris Rhenish (Rheinische Missionsgesellschaft) dari
Jerman diizinkan untuk menyebarkan ajarannya di Hindia Belanda. Karena
Kerajaan Belanda di Eropa telah mulai menjadi sekuler, pemerintah kolonial
juga tidak bisa mencegah misionaris-misionaris Katolik melakukan aktivitas-
aktivitasnya di Hindia Belanda. Pemisahan antara gereja dan negara berarti
negara harus mengambil sikap netral mengenai isu-isu agama, karenanya
aktivitas-aktivitas misionaris diserahkan pada sektor non-pemerintahan.
Sekalipun pada tahun 1900, aktivitas-aktivitas misionaris telah
terbentuk di seluruh wilayah koloni (kecuali untuk wilayah-wilayah Muslim
di Aceh dan Sumatra Barat), jumlah umat Kristen tidak banyak bertambah
dibandingkan satu abad sebelumnya. Hanya dua wilayah yang menunjukkan
pertambahan besar untuk jumlah penduduk asli pengikut ajaran Protestan,
yaitu Minahasa (Sulawesi Selatan) dan Tapanuli (Sumatra Utara). 'Kegagalan'
umum penyebaran agama Kristen kepada penduduk asli dalam skala besar
terutama disebabkan karena kurangnya kemampuan finansial, terbatasnya
jumlah pekerja, dan pengunaan metode-metode yang tidak tepat. Setelah
tahun 1900, ekspansi wilayah oleh Pemerintah Kolonial telah hampir sukses
seluruhnya dan politik etis (bertujuan meningkatkan standar hidup penduduk
asli) diperkenalkan. Kebijakan baru ini mengimplikasikan dampak lebih
langsung kepada penduduk asli yang - antara lain - menyebabkan kedatangan
(khususnya) banyak umat Katolik dari Belanda. Dengan lebih banyak
sumberdaya manusia dan dukungan keuangan, aktivitas-aktivitas misionaris
Katolik bergerak ke wilayah-wilayah baru dan jumlah penduduk asli pengikut
ajaran Katolik turut bertambah. Kelompok-kelompok Protestan didukung
oleh sejumah organisasi dari wilayah Amerika Utara yang datang ke Hindia
Belanda pada pertengahan pertama abad ke-20. Pada umumnya, pendekatan
misionaris di koloni Belanda cukup terpecah-percah. Pada tahun 1938,
diambil langkah-langkah untuk mendirikan Dewan Kristen Nasional di
Hindia Belanda namun Perang Dunia II dan dilanjutkan dengan kemerdekaan
Indonesia mengakhiri usaha ini.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Istilah Nasrani berasal dari nama kota Naxereth, yaitu Desa kecil yang
terletak di kaki sebuah bukit disebelah selatan Yerussalem. Dalam bahasa
arab disebut Nasirah. Di Yerussalem inilah terletak Baitul Maqdis rumah
suci yang bersejarah bagi orang Islam maupu bagi orang Kristen dan
Yahudi.
2. proses penyebaran ajaran Kristen, yang dimulai oleh orang-orang Portugis,
telah (hampir) berhenti sama sekali ketika Belanda berkuasa di periode
VOC (1602-1798).
3. Mayoritas umat Kristen Indonesia adalah umat Protestan. Dari 23,5 juta
total penduduk Indonesia beragama Kristen, sekitar 16,5 juta orang
mengikuti ajaran-ajaran Protestan, sementara 7 juta orang lainnya
mengikuti ajaran-ajaran Katolik.
4. Kelompok-kelompok Protestan didukung oleh sejumah organisasi dari
wilayah Amerika Utara yang datang ke Hindia Belanda pada pertengahan
pertama abad ke-20. Pada umumnya, pendekatan misionaris di koloni
Belanda cukup terpecah-percah. Pada tahun 1938, diambil langkah-
langkah untuk mendirikan Dewan Kristen Nasional di Hindia Belanda
namun Perang Dunia II dan dilanjutkan dengan kemerdekaan Indonesia
mengakhiri usaha ini.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami memohon saran dan kritik para pembaca demi kesempurnaan
makalah berikutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, perbandingan Agama, Jakarta: Rineka Cipta, 1970,


A.D. El Marzdedeq, Parasit Aqidah, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005),
AH Choiron, Perbandingan Agama Kajian Agama-agama Dalam Perspektif
Komparatif, Kudus, STAIN KUDUS, 2009,
Djam’annuri, Agama Kita, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002,
Djam’annuri, Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-agama( sebuah
pengantar), (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002),
Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 1996,
https://mahasiswabisa1412.blogspot.com/2017/09/makalah-sejarah-agama-
nasrani.html Diakses pada tanggal 30 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai