Dosen Pembimbing :
Yogi Eka Fernandes S.Pd.,MT
Di Susun Oleh:
1.EVKA JUNIARKA
2.RAIHAN FIRMANSYAH
3.RESKI VANESA
4.WENDI AGUS RIANTO
5.HAMMAM FIRDAUS
6.ARLIANSYAH
7.MUHTAR
8.FEBRIAN NUR ISLAMI
POLITEKNIK NEGERI SERIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK MESIN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dan perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektor komponen.
3. Untuk mengetahui sistem operasi vektor.
4. Untuk mengetahui cara penentukan besar dan arah vektor.
5. Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari hari-hari
.
BAB II
PEMBAHASAN
Metode vektor yang lazim digunakan adalah metode jajar genjang untuk
menentukan resultan 2 buah vektor dan metode vektor komponen untuk menentukan
resultan banyak vektor.
1. Metode Grafis
a. Metode Jajar Genjang
Metode jajar genjang digunakan untuk menentukan resultan 2 buah vektor.
Jadi satu lukisan, yang nantinya akan berbentuk seperti jajar genjang, hanya dapat
melukiskan 2 buah vektor. Aturan menentukan vektor resultan dengan metode
jajar genjang adalah sebagai berikut.
1. Lukislah vektor F1 dan F2 dengan titik tangkap berimpit di titik O.
Pada gambar di atas terdapat tiga buah vektor yang akan dicari resultannya.
Adapunresultan ketiga vektor tersebut seperti tampak pada gambar berikut :
D. Perkalian Vektor
Vektor bukan bilangan biasa, sehingga perkalian biasa tidak bisa langsung
digunakan pada vektor. Kita harus menggunakan perkalian vektor. Perkalian vector
terdiri dari dua jenis, yaitu : perkalian titik dan perkalian silang
1. Perkalian Titik
Perkalian titik dari dua buah vector A dan B dituliskan sebagai A • B ( dibaca
A titik B). Perkalian titik A • B didefinisikan sebagai suatu skalar yang sama dengan
hasil kali dari besar kedua vector dengan kosinus sudut apitnya. Sesuai definisinya
maka:
A • B = A B cos θ dan A • B = B • A
Beberapa hal penting dalam perkalian titik
a. Selain hokum komutatif, perkalian titik juga memenuhi hukum distribusi
A • (B + C) = A • B + A • C
b. Jika kedua vector A dan B saling tegak lurus, sudut apit θ = 90°, sedangkan cos θ,
maka
A • B = AB cos θ = 0
c. Jika kedua vector A dan B searah, yaitu θ = 0°, sedangkan cos θ = 1, maka
A • B = AB
d. Jika B = A maka diperoleh
A • B = A2 atau B • B = B2
e. Jika kedua vector A dan B berlawanan arah, yaitu θ =180°, sedangkan cos 180° =
-1, maka A • B = - AB
Penggunaan perkalian titik dalam fisika, contohnya usaha, fluks listrik, fluks
magnetic.
2. Perkalian Silang
Perkalian silang dari dua buah vektor A dan B dituliskan sebagai A x B (dibaca
Asilang B ). Perkalian silang A x B didefinisikan sebagai suatu vector yang tegak
lurus pada bidang di mana A dan B berada, dan besarnya sama dengan hasil kali dari
besar kedua vector dengan sinus sudut apitnya. Jadi, Jika C = A x B maka C = AB sin
θ.
3. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busunya
sebenarnyaarah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari
kedua ujung busur tersebut.
4. Pesawat terbang yang ingin terbang dan tinggal landas menggunakan metode
vektor,sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah, tapi melalui arah vektor
yangdisesuaikan. Dengan demikian orang-orang yang berada didalamnya pun tidak
jatuhatau terombang-ambing.
5. Metode vektor juga diaplikasikan terhadap orang yang sedang bermain layang-
layang.Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang
yangmemegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat
layanganlebih jelas karena ada pengaruh vektor
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di Tarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Pembagian besaran meliputi besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok
adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak dapat
diturunkan dari besaran lain, sedangkan Besaran turunan adalah besaran yang
satuannya diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
2. Perbedaan vektor satuan dan vektor komponen adalah vektor sat merupakan vektorya
yang bernilai satu satuan pada koordinat kartesian, sedangkan vektor komponen
adalah vektor uraian atau proyeksi tegak suatu vektor pada sumbu xyz
koordinatkartesian.
3. Cara menetukan vektor resultaa 2 metode, yakni metode grafis dan metodeanalitis.
Metode grafis di bagi tiga yaitu metode jajar genjang, segitiga, dan poligon.Metode
analitis dibagi lagi yaitu metode sinus, cosinus, dan vektor komponen.
4. Untuk menentukan arah resultan vektor terhadap salah satu vektor penyusunnya dapat
menggunakan persamaan sisnus, Perkalian titik dua buah vektor jika l titikdari dua
buah vektor menghasilkan bilangan skalar, dan Perkalian silang dari dua buah vektor
yang akan menghasilkan sebuah vektor baru.
5. Vektor merupakan salah suatu metode yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari,
seperti : Bermain layang - layang, bermain jungkat - jungkit, panahan, terjun
payung, perahu menyebrangi sungai berarus.
B. Saran
Ilmu vektor yang telah dipelajari bersama, pada dasarnya amat erat kaitannya
dengankehidupan sehari-hari dimasyarakat. Adapun saran yang dapat berikan adalah
perlunya pengaplikasian dari pengetahuan tentang vektor ini di masyarakat luas, untuk m
emudahkan pekerjaan masyarakat, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan
taraf hidup bangsadan negara. Selain itu, juga menyarankan kepada pembaca untuk
menambah referensi laintentang vektor, guna memperdalam pemahaman tentang vektor.
DAFTAR PUSTAKA
Tim.2012. Diktat Fisika untuk Pelatihan Operator & Technician TrainingProgra
m.
Cepu :Pusdiklat Migas
http://luckynurmadianto.blogspot.com/2013/12/makalah-fisika-vektor.html
http://gurumuda.net/penjumlahan-vektor.htm
http://rumushitung.com/2013/06/14/besaran-vektor-fisika-sma/