LATAR BELAKANG
Self-medication (pengobatan sendiri) adalah penggunaan obat-
obatan dengan maksud terapi tanpa saran dari profesional atau tanpa
(Adhikary,M,et,al.2014 ).
petugas apoteker. Adapun informasi umum dalam hal ini bisa berupa etika
atau brosur.Selain itu, informasi obat bisa juga diperoleh dari apoteker
`1
dan lain (Depkes RI,2007). Swamedikasi bagi banyak orang lebih
( BPOM, 2004).
kesehatan seperti puskesmas, Apotek dan Toko obat . Hal ini seharusnya
`2
dari itu dibutuhkan pengetahuan dan informasi yang tepat mengenai
pakai,lama penggunaan obat, dan efek samping dari obat yang digunakan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
pekerjaan.
`3
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penelitian
2. Bagi Institusi
selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian swamedikasi
pada diri sendiri atas insisiatif sendiri atau tanpa konsultasi medis
( Agabna,2014).
( Hendrawati ,2012)
`4
membuat masyarakat mencari pengobatan yang lebih
swamedikasi.
terhadap obat.
swamedikasi.
`5
2. Pengetahuan
pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
tingkatan yaitu:
a) Tahu ( Know)
b) Memahami (Comphrehension)
`6
c) Aplikasi (Application)
kondisi sebenarnya
d) Analisis (Analysis)
sebaginya.
e) Sintesis (Synthehsis)
f) Elevasi
`7
Menurut Notoadmodjo(2012), factor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu;
1) Tingkat pendidikan
2) Usia
3) Pengalaman
`8
mencari bantuan kesarana kesehatan ada, mereka
(Notoadmodjo).
3. Obat
biasanya disebut obat tanpa resp dokter atau obat bebas, yang dapt
`9
bebas, golongan obat bebas terbats,dan obat-obatdalam daftar obat
wajib aoptek.
a. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dipasaran dan dapat
dibeli bebas di apotek dan toko obat berijin tanpa resep dokter.
Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli bebas di apotek dan toko obat
`10
terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi warna hitam.
Contoh: Kodinin,Komix,Bisilvan.
Menurut Kemenkes tahun 1990 0bat wajub apotek adalah obat keras
yaitu obat yang dapat dibeli di optek denga resep dokter. Tanda khusus
`11
F. METODE PENELITIAN
1) Jenis Penelitian
penelitian deskritif
a. Tempat penelitian
3) Variabel Penelitian
a). Posulasi
Kota Kupang.
b). Sampel
`12
(Notoatmodjo, 2005)
N
n¿
1+ N (d 2)
Keterangan :
n : Sampel
N : Populasi
5) Definisi Operasional
`13
kulit, dioleskan secukupnya
pada kulit yang sebelumnya
sudah dibersihkan. Cara
penyimpanan obat dilakukan
pada suhu kamar 270C-300C
dan jauhkan dari jangkauan
anak-anak.
7) Prosedur Penelitiian
1.) Pengenalan dan meminta responden untuk mengisi
kuesioner
oleh peneliti
dianalisis
8) Analisis Data
`14
Metode pengumpulan data berupa kuesioner dengan pertanyaan
pengunaan.
kategori yaitu:
2006).
X
P= 100%
N
Keterangan :
P : Presentase
100%
`15
DAFTAR PUSTAKA
Adhikary, M., Tiwari, P., Singh, S., dan Karoo, C. (2014). Study of zel
medication practices and its determinant among college students of
Delhi University Not Campus. New Delhi, India. International Jurnal
of Medicial Science and Public Health 3(4),406-409.
Agabna, M. N. A., 2014. Self-Medication, Sudan Journal of Rational Use of
Medicine,p.4
Anief Moh. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University Press. Yogyakarta,
1997.-2009. Apa yang Perlu diketahut Tentang Obat. Yogyakarta
Gadjah Mada University Press. 136-137.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
RINEKA Cipta.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Pengobatan Sendiri: Jakarta 2004 - 2014
Info POM: Menuju Swamedikasi yang Aman Vol.15 Hal.3-5. Jakarta
Pusat: BPOM.
Bucori M, 1999 Psikologi Pendidikan, Jakarta. Bhineka Cipta.
Depkes RI, 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih
Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta.
Djunarko, Ipang; Hendrawati, Y. Dian, 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar,
Citra Aji Parama. Yogyakarta.
Hermawati, D. (2012). Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan
Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung di Dua
Apotek Kecamatan Simanggis, Depok. (Skripsi). Fakultas Matematika
dan Imu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
Menteri Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
2380/A/SK/VI/83 Tentang Tanda Khusus Untuk Obat Bebas dan Obat
Bebas Terbatas, Dit Jend POM, Jakarta.
`16
Notoatmodjo Sockidjo, 2003 Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
Kesehatan Yogyakarta: Andi Offset. 2005.Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan Jakarta Rineka Cipta. 2003. Pendidikan dan perilaku
Kesehatan Jakarta Rineka Cipta -2012.Promosi Kesehatan dan
Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
Nur Aini Harahap, Khairunnisa, Juanita Tanuwijaya, 2017 Tingkat Pengetahuan
Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek di Kota
Penyambungan. Jurnal Sains dan Klinis. Ikatan Apoteker Indonesia
Sumatra Barat.
Osemene, K. P., dan Lamikanra, A. (2012). A study of the prevalance of self
Medication practice among university students in Southwestem
Nigeria Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 11 (4), 683-689.
Peraturan Menteri Kesehatan 1993,Peraturan Menteri Kesehatan No:
919/Menkes/per/x/1993 Tentang Obat Wajib Apotik No1,Depkes RI
Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, Lembaran RI Tahun 2009 No. 144. Sekretariat Negara
Jakarta.
Riwidikdo, H. 2010.Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Proseder
Penelitian. Rohima Press. Yogyakarta
Syamsuni, A, 2006, Ilmu Resep, EGC, Jakarta
Tanaem Imelda Mariana, 2018. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Swamedikasi Di RT.02 RW.03 Desa Manufua Kecamatan Santian
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Karya Tulis Ilmiah Prodi
Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang Kupang
Zeenot, Stephen 2013. Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. D
MEDIKA (Anggota IKAPI).
`17