Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Faradilla

Nim : 0105182207

IKOM 8 JURNALISTIK

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MEDIA DAN GENDER :

1. Jelaskan peran media dalam mewujudkan kesetaraan gender dan apa manfaatnya
kesetaraan gender bagi kehidupan bermasyaeakat?

2. Jelaskan urgensi media gender dalam menaggulangi kekerasan dalam rumah tangga ?

3. Jelaskan teori feminisme dalam pengalokasian kerja antara laki laki dan wanita ?

4. Jelaskan strategi media dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia ?

5. Jelaskan pengaruh media dan gender terhadap komunikasi politik di Indonesia ?

Jawab

1.
 Media memiliki peran yang sangat penting untuk melakukan perubahan struktur
sosial, termasuk untuk mewujudkan kesetaraan gender karena media dapat
menanamkan nilai-nilai kepada masyarakat. Media memiliki peran yang sangat
penting pula dalam memberikan konstruksi dan persepsi publik terhadap hal
tertentu, salah satunya yaitu tentang gender. Media dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan terkait dengan isu-isu gender yang terjadi di dunia.
 Manfaat gender bagi kehidupan bermasyarakat yaitu Kesetaraan gender akan
memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan
memerintah secara efektif. Dengan demikian mempromosikan kesetaraan gender
adalah bagian utama dari strategi pembangunan dalam rangka untuk
memberdayakan masyarakat (semua orang)-perempuan dan laki-laki-untuk
mengentaskan diri dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
2. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat diposisikan sebagai Akibat yang dilahirkan
dari sebuah system social yang bias gender. Dalam Prakteknya, KDRT bisa terjadi pada
semua lapisan masyarakat dari kelompok Masyarakat kaya sampai miskin atau dari
kelompok tidak terdidik sampai yang Terdidik. Media gender dapat menjadi peran penting
dalam menanggulangi KDRT yaitu dengan edukasi masyarakat terutama generasi muda
untuk memahami kesetaraan peran antar wanita dan pria,
3. Teori feminisme muncul secara khusus menyoroti kedudukan perempuan dan berupaya
untuk menggugat kemapanan patriarki dan berbagai bentuk stereotip gender lainnya yang
berkembang luas di masyarakat.Teori feminisme merupakan teori sebagai upaya atas
kritikan terhadap studi laki-laki untuk mentransformasikan tekanan struktural, dimulai dari
pengalaman tekanan sebagai perempuan.Kita membutuhkan feminisme karena orang-orang
masih menyetujui pandangan bahwa wanita tidak perlu dibayar untuk pekerjaan yang sama
dengan pria, bahwa mereka baik-baik saja dengan ketidakpedulian dan ketidakadilan yang
tertanam dalam masyarakat.
4. Strategi media dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia adalah dengan
mengedukasi masyarakat lewat konten konten di segala jenis media, memberikan informasi
atau pemberitaan untuk mengubah konstruksi bias gender yang ada saat ini.
5. Semua kegiatan komunikasi politik yang dilakukan oleh aktivis partai pada umumnya
bertujuan untuk menawarkan program-program partai demi terciptanya masyarakat madani
di Indonesia. Pembangunan Indonesia tersebut tidak terlepas dari pembangunan mental
bangsa dan juga pembelajaran demokrasi yang selama ini masih mencari bentuk ideal.
Di Indonesia, dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender perlu
dikembangkan kebijakan nasional yang responsif gender. Salah satu strategi untuk mencapai
tujuan tersebut adalah melalui strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan. Hal
ini dipertegas dengan diterbitkannya Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa seluruh departemen
maupun lembaga pemerintan non-departemen di pemerintah nasional, propinsi, maupun
kabupaten atau kota harus melakukan pengarusutamaan gender dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pada kebijakan dan program pembangunan. Dengan
melihat persentase keterwakilan perempuan pada posisi pembuat keputusan yang telalu
sedikit maka keterwakilan perempuan Indonesia perlu ditingkatkan lagi pada posisi pembuat
kebijaksanaan dan keputusan. Ada beberapa pemikiran yang berkembang dalam wacana
meningkatkan keterwakilan perempuan dalam lapangan pembuat keputusan, yaitu dengan
memperjuangkan sistem kuota dalam berbagai lapangan strategis pembuat keputusan.

Anda mungkin juga menyukai