D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
RUANG : DAHLIA 2
MINGGU KE :1
___________________________________________________________________________
LAPORAN PENDAHULUAN
Ruangan : Dahlia 2
___________________________________________________________________________
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar dengan
berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal dengan manifestasi diare, dengan atau
tanpa disertai muntah, serta ketidaknyamanan abdomen (Muttaqin, 2011).
Gastroenteritis atau diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai dengan perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), dengan/tanpa darah dan lendir (Sudaryat,2007)
Gastroenteritis atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh
berbagai bakteri, virus, dan pathogen, yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi
lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair).
B. ETIOLOGI
Menurut Arif Muttaqin (2011) dan Suriadi (2010), penyebab dari gastroenteritis sangat
beragam, antara lain:
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi berbagai macam bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun
air minum (enteropathogenic, escherichia coli, salmonella, shigella V. Cholera, dan
clastridium).
b. Infeksi berbagai macam virus : enterovirus, echoviruses, adenovirus, dan rota virus.
Penyebab diare terbanyak pada anak adalah virus Rotavirus.
c. Jamur : candida
d. Parasit : giardia clamblia, amebiasis, crytosporidium dan cyclospora
2. Faktor Non Infeksi
a. Alergi makanan, misal susu, protein
b. Gangguan metabolik atau malabsorbsi : penyakit
c. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
d. Obat-obatan : Antibiotik, Laksatif, Quinidine, Kolinergik, dan Sorbital
e. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis
f. Emosional atau stress
g. Obstruksi usus
Menurut Sodikin (2011), beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada kasus gastroenteritis
antara lain:
Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melalui infeksi rotavirus. Zat
enterotoksin yang dikeluarkan virus ini akan menyebabkan terjadinya lisis sel enterosit
traktus gastrointestinal. Transmisi penyakit ini umumnya adalah melalui rute fekal-oral dari
makanan dan minuman yang terkontaminasi agen kausal penyakit. Rotavirus yang masuk ke
dalam mulut akan menginfeksi lapisan mukosa usus kecil, bereplikasi, kemudian virions akan
dilepaskan ke dalam lumen usus, dan melanjutkan replikasi pada area lebih distal dari usus
kecil. Masa inkubasi rotavirus adalah sekitar dua hari.
E. PATHWAY
F.
G. WOC (Muttaqin,2008)
Faktor mal absorbsi Faktor makanan Faktor psikologi
-Karbohidrat -Makanan besi - Rasa takut
- Lemak -Beracun - Cemas
-Protein -Alergi makanan
Reabsorbsi didalam sekresi air dalam elektrolit dalam Kesempatan usus menyerap
usus besar terganggu usus meningkat makanan
DIARE
BAB sering dg konsistensi cair Inflamasi saluran pencernaan
Kulit disekitar anus Cairan yang Frekuensi Agen pirogenik mual dan muntah
lecet & iritasi keluar banyak defekasi
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Identitas Pasien
Biodata klien yang paling penting meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, dan
gaya hidup.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
BAB lebih 3 kali sehari
b. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran 3-5 hari (diare akut),
lebih dari 7 hari (diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakaian antibiotik atau kortikosteroid jangka
panjang, alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
e. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan
tempat tinggal.
f. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang
diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu, kekurangan gizi pada
anak usia toddler sangat rentan. Cara pengelolaan makanan yang baik, menjaga
kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasaan cuci tangan.
3. Data Bio-Psiko-Spiritual
a. Bernafas
Kaji pernafasan pasien. Kaji apakah pasien kesulitan saat bernafas
b. Makan dan Minum
Perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama MRS. Kebiasaan
pola makan, frekuensi, dan jenis. Perubahan setelah di rumah sakit.
c. Eliminasi
1) BAK
Kebiasaan : Frekuensi, warna, bau.
Perubahan setelah sakit
2) BAB
Kebiasaan : Frekuensi, warna, konsistensi
Perubahan setelah sakit
d. Gerak dan Aktivitas
Kaji gerak dan aktivitas pasien selama di RS
e. Istirahat dan Tidur
Kebiasaan : kaji kebiasaan istirahat dan tidur pasien
Perubahan setelah sakit
f. Kebersihan Diri
Kaji bagaimana toiletingnya pasien.
g. Pengaturan Suhu Tubuh
Cek suhu tubuh pasien, normal 36o-37oC, pireksia/demam 38o-40oC, hiperpireksia
=40oC < ataupun hipertermi <35,5oC.
h. Rasa Nyaman
Observasi adanya keluhan yang menggangu kenyamanan pasien. Observasi nyeri
yang dikeluhkan pasien.
i. Rasa Aman
Kaji keluarga pasien mengenai kecemasan yang ia rasakan
j. Sosialisasi dan Komunikasi
Observasi sosial dan komunikasi pasien. Kaji apakah pasien mampu bercanda dengan
keluarganya.
k. Ibadah
Ketahui agama apa yang dianut oleh pasien
l. Rekreasi
Observasi apakah sebelumnya pasien sering rekreasi dan sengaja meluangkan
waktunya untuk rekreasi. Tujuannya untuk mengetahui tehnik yang tepat saat depresi.
m. Pengetahuan atau Belajar
Seberapa besar keingintahuan keluarga mengenai cara pencegahan diare pada anak.
Pada saat inilah perawat berperan dalam memberikan Pendkes mengenai cara
pencegahan diare pada anak.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering,
berat badan menurun, anus kemerahan.
2. Perkusi : adanya distensi abdomen
3. Palpasi : turgor kulit kurang elastis
4. Auskultasi : terdegar bising usus
B. DIAGNOSA
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan sekresi air dan elektrolit akibat diare.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu
makan akibat mual dan muntah.
C. INTERVENSI
1. Defisit volume cairan berhubungan dengan sekresi air dan elektrolit akibat diare
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan defisit volume
cairan teratasi.
Kriteria Hasil:
1) Mempertahankan urin output sesuai dengan usia, berat badan, dan tanda-tanda vital
dalam batas normal.
2) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi
Intervensi
RUANG : DAHLIA 2
MINGGU KE :1
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Siti Aisyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal/Lahir : 13 Juni 2015
Umur : 6 Tahun
Status Kawin : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Belum/Tidak tamat SD
Alamat : Jl. Amalium gg Arjuna No.4, Medan
Tanggal Masuk : 08 Desember 2021
Ruangan : Dahlia 2 Anak
Gol. Darah :-
Tgl Pengkajian : 08 Desember 2021
Diagnosa Medis : Gastrointeritis Akut
Penanggung Jawab
Nama
Ayah : Syaiful Usman
Ibu : Kemala Dewi
Pekerjaan
Ayah : Wiraswasta
Ibu : Wiraswasta
Alamat : Jl. Amalium gg Arjuna No.4, Medan
B. Pemeriksaan Fisik
Tanda-Tanda Vital
HR : 100x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37oC
- Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering, berat
badan menurun, anus kemerahan.
- Perkusi : adanya distensi abdomen
- Palpasi : turgor kulit kurang elastis
- Auskultasi : terdegar bising usus
1) Sistem Indra
a) Mata
Bersih tidak anemis pada kunjungtiva
b) Hidung bersih tidak ada peradangan
c) Telinga
Keadaan daun telinga : Bersih tidak ada kelaianan
Fungsi pendengaran : Baik tidak terdapat kuman pada lubang telinga.
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
3) Dada
a) Bentuk dada : Bentuk dada smetris
b) Gerakan dada : Simetris antara kiri dan kanan
c) Suara napas : Vesikuler
4) Abdomen
5) Punggung
Tidak ada keluhan
6) Ekstremitas
Atas : Bentuk simetris kiri kanan, terpasang cairan RL 500 cc di sebelah kiri
Bawah : Bentuk simetris kiri kanan
7) Genetalia
Bersih dan tidak terpasang keteter
8) Integumen
Keadaan kulit jelek, akral teraba dingin
9) Riwayat Alergi
Klien tidak ada riwayat alergi makanan maupun obatan.
a. Keluhan Utama
Mencret 3 kali/hari, BAB keluar air dan berampas, sulit makan, minum baik, dan
muntah.
b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga klien mengatakan An.S selama 3 hari badan panas, mual muntah, BAB 3
kali/hari, keluar air dan berampas, nafsu makan berkurang.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Keluarga klien mengatakan An.S belum pernah dirawat di Rumah Sakit
sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang gawat dan menular,
seperti DM dan TBC.
c. Data Psiko-Sosial
1. Yang Mengasuh Anak
Yang mengasuh anak adalah orang tua
2. Hubungan Dengan Anggota Keluarga
Anak dekat terhadap kakak kandungnya
3. Hubungan Dengan Teman Sebaya
Anak kurang mampu bersosialisasi dengan teman sebaya
4. Pembawaan Secara Umum
Anak sangat manja dengan kakak kandungnya
d. Bernapas
Pasien bernapas dengan normal.
e. Kesadaran
GCS : 15 V :5
E :4 M :6
C. Kebutuhan Dasar/Pola Sehari-hari
Sebelum sakit selera makan anak baik. Dirumah An.S disuapi oleh ibunya, makan bubur
3 kali sehari dengan 1 porsi bubur dihabiskan. Sedangkan saat di rumah sakit, An.S
menolak untuk memakan bubur dan hanya menghabiskan ½ porsi dalam 3 kali sehari.
Tetapi An.S minum air putih dengan dengan frekuensi 7-12 liter dalam sehari.
D. Eliminasi
- BAK
Frekuensi : 10-12 kali/hari
Warna : Kekuningan
Volume : 1500 cc
- BAB
Frekuensi : 5 kali/hari
Warna : Jernih kekuningan
Konsistensi: Cair dan berampas
E. Gerak dan Aktivitas
Aktivitas gerak pasien terbatas.
F. Istirahat dan Tidur
Sebelum masuk rumah sakit, keluarga pasien mengatakan An.S pola tidur baik dan
teratur. Setelah masuk rumah sakit, An.S sulit tidur, gelisah, dan sering menangis.
G. Kebersihan Diri
Keluarga pasien An.S mengatakan, kebiasaan mandi An.S 2x/hari, cuci rambut 2x/hari,
dan memotong kuku 1x/2 minggu dengan bantuan ibunya.
H. Rasa Nyaman
Skala nyeri pasien An.S adalah skala 7
I. Tindakan Diagnostik
Cek laboratorium dan foto thorax
J. Prosedur Terapi
IUFD RL = 20 gh (mikro) – zinc 1x1
Infus : Cefriaxare 500 mg
II. ANALISA DATA
HARI 2