1. Artikel pada pada jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 yaitu Jurnal Patrawidya yang berjudul
Medali Belanda dan Pengaruhnya bagi Kehidupan Sosial Elit Jawa, Abad XIX-XX: Studi Kasus
Pemberian Medali Kepada Pakubuwana X. Pada volume 21, No. 2, ISSN 1411-5239, E-ISSN
2598-4209.
2. Buku yang berjudul Peraturan Penghargaan Bintang Belanda: Transliterasi Serat Pratelan
Tuwin Pranataning Bintang, yang diterbitkan oleh Penerbit Kepel Press, Yogyakarta, dan
merupakan penerbit anggota IKAPI, ditebitkan pada tahun 2020. ISBN: 978-602-356-353-1.
3. Artikel yang dipublikasikan pada prosiding dan seminar nasional yang diselenggarakan oleh
Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Madiun. Adapun tema
yang diangkat ialah mengenai literasi sumber kolonial sebagai sumber sejarah, dengan judul
artikel “Memahami Sumber Sejarah Kolonial: Ihwal Pranata Medali dan Bintang Jasa di Jawa
Abad XIX-Awal Abad XX”.
4. HKI untuk artikel pada jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 yaitu Jurnal Patrawidya yang
berjudul Medali Belanda dan Pengaruhnya bagi Kehidupan Sosial Elit Jawa, Abad XIX-XX:
Studi Kasus Pemberian Medali Kepada Pakubuwana X. Dengan nomor pencatatan: 000205790.
Latar Belakang Hasil dan Manfaat
Hubungan antara penguasa kolonial Belanda dan Pemberian medali sebenarnya telah
elit lokal dari masa ke masa membawa pengaruh lama diberikan oleh pemerintah kolonial,
terhadap budaya Jawa (Indonesia). Perhatian akan tetapi hanya terbatas pada kalangan
kolonial terhadap pertanian dan pajak penduduk militer saja. Pada perkembangannya,
pedesaan di Jawa tahun 1860-an, menyebabkan penganugerahan penghargaan bintang tanda
para elit lokal, dan beberapa pejabat Binnenlands jasa tidak hanya diberikan dalam bidang
Bestuur berlomba-lomba mengeluarkan kebijakan militer saja. Belanda juga memberikan
untuk meningkatkan proses produksi. Para elit penganugerahan bintang tanda Jasa untuk
yang berjasa tersebut mendapatkan medali warga sipil. Penghargaan tersebut diatur
penghargaan dari Kerajaan Belanda sesuai dengan dengan Onderscheidingsteeken (penghargaan)
kontribusi yang diberikan. Penganugerahan terhadap masa bakti, kejujuran dan kesetiaan).
bintang tanda jasa dalam militer di Jawa sendiri Warga sipil yang dimaksud yaitu para
sebenarnya dimuat dalam serat yang berjudul pegawai negeri sipil (Volkshoofden atau
Pratelan Tuwin Pranataning Bintang. Serat Ambtenaar) non Eropa. Medali tersebut mulai
tersebut merupakan naskah Jawa yang berisikan dianugerahkan tahun 1871 dengan nama
tentang penganugerahan berupa bintang jasa yang Medaille voor Burgerlijke Verdienste (Medali
dibuat oleh Raja Willem I – III dari Nederland untuk Prestasi Warga Sipil) yang dibedakan
(Belanda) untuk anggota militer baik darat ke dalam 4 kelas.
maupun laut yang telah dianggap berjasa terhadap
kerajaan Belanda. Beberapa elit Jawa yang memperoleh
Metode medali tersebut antara lain raja di wilayah
Vorstenlanden, Tahun 1870 merupakan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif periode awal diberlakukannya
dengan pendekatan sejarah serta metode sejarah penganugerahan Medaille voor Burgerlijke
melalui tahapan heuristik, mencari dan Verdienste (Medali untuk Prestasi Warga
mengumpulkan sumber-sumber sejarah, baik Sipil). Tahun 1920an dipilih sebagai periode
sumber primer maupun sumber sekunder. Kritik akhir, karena Ster voor Trouw en Verdiensten
sumber, proses yang dilakukan untuk menguji (Bintang untuk Prestasi Warga Sipil)
otentisitas dan kredibilitas sumber. Interpretasi, digantikan oleh beberapa medali yang
menafsirkan dan menyusun antara fakta satu dikeluarkan oleh kerajaan Jawa, salah satunya
dengan lainnya. Historiografi, proses penulisan di bawah kepemimpinan Pakubuwana X.
kembali peristiwa sejarah.
Kesimpulan