Anda di halaman 1dari 8

STUDI KASUS SERTIFIKASI

UJI KOMPETENSI
LEVEL 5

okupasi jabatan:
Analis Madya Pembangunan dan Pemasangan Pemanfaatan Tegangan Rendah

PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN KOMPONEN DAN SIRKIT PADA


GEDUNG PT. PELNI (PERSERO)

STUDI KASUS
GANGGUAN PERANGKAT HUBUNG BAGI TEGANGAN RENDAH

Penulis:

Jalalul Bukhainai

BANDUNG
JANUARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sistem proteksi memegang peranan penting dalam penyaluran energi listrik. Ada banyak
macam-macam proteksi, salah satunya adalah NH Fuse dimana singkatan dari N adalah
Nieder Spannung yang artinya Tegangan Rendah dan singkatan dari H adalah Hoch Leistung
yang artinya arus besar. Maka, NH Fuse merupakan proteksi pada jaringan tegangan rendah.
Penggunaan NH-Fuse yang tidak sesuai dengan standar dapat mempengaruhi kabel Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) dan umur transformator. Maka dari itu harus dilakukan pemeriksaan
terhadap kesesuaian pemakaian NH-fuse pada 2 Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR) untuk mempertahankan masa umur transformator dan kabel JTR. NH Fuse yang
terpasang pada PHB-TR melebihi standar yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor seperti permintaan suplai listrik dari pelanggan yang terus meningkat tidak diiringi
dengan penambahan gardu distribusi yang baru sehingga transformator dipaksa bekerja diatas
standarnya.

2. Tujuan Masalah
Mengetahui cara pembangunan dan pemasangan komponen dan sirkit pada Gedung Pelni
(Persero)
3. Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembangunan dan pemasangan komponen dan sirkit pada Gedung Pelni
(Persero)
BAB II
METODOLOGI

2.1 Gambaran Umum Penelitian


PT. PELNI (PERSERO) terletak pada Jl. Gajah Mada No. 18 Kel. Gunung Sahari Selatan
Kec. Kemayoran Kota Jakarta Pusat. Dengan kapasitas daya sebesar 2.200 kVA.

2.2 Pekerjaan Pemasangan Panel TR

Pada pemasangan Panel TR PT. PELNI (PERSERO) yang perlu diperhatikan sebagai
berikut :

a. Pemasangan panel TR maupun PHPL distribusi Koneksi waktu pengepresan kabel


squn dalam panel pastikan senyawa dengan konduktor kabel untuk menghindari rugi-
rugi daya/ losis

b. Penghantar netral pada sistem jaringan tegangan rendah dibumikan sesuai yang
dianut PLN

c. Semua panel-panel distribusi harus ditanahkan melalui penghantar tembaga dengan


terminal elektroda pembumian, pastikan nilai tahanan pembumian tidak melebihi 5Ω

Pemasangan Panel Material :

- Panel

- Dynabolt

- Bahan Pondasi Peralatan

- Bor tangan

- Kunci pas, obeng dan lain-lain

- Waterpass Metoda Pelaksanaan E Panel Free Standing

- Pastikan pondasi panel telah dibuat dengan benar

- Marking lokasi penempatan panel - Bor lubang dynabolt

- Letakkan panel di atas pondasi - Kencangkan baut dynabolt E Panel Semi Inbow
- Marking lokasi panel dengan ketinggian rata-rata di atas 180 cm

- Bobok dinding bata

- Pasang dynabolt

- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / selesai

a. Proses Pelaksanaan.

Handling. Untuk material – material Transformator dan MVDB, karena dimensinya besar
dan berat maka harus menggunakan bantuan mobil forklift atau sejenisnya. P

Pemasangan / Pelaksanaan.

Pekerjaan tersebut perlu dikoordinasikan dengan pihak sipil khususnya untuk kesiapan
ruangan panel dan trafo

b. Pemasangan / Pelaksanaan. Pada saat pengecoran plat lantai, pekerjaan Penerangan dan
Stopkontak dapat segera dimulai dengan pemasangan sparing conduit bersamaan dengan
pembesian plat lantai. Setelah bekisting plat lantai dibongkar, maka pekerjaan wiring kabel
untuk elektrikal dan Stopkontak dapat segera dimulai sesuai shop drawing yang disetujui.
Test tahanan isolasi kabel dan grouping. Jika hasil test dinyatakan baik, maka pada saat
pemasangan kerangka plafon dimulai juga pemasangan armature lampu. Untuk Stopkontak
pada saat pekerjaan bata (dinding) sparing dan wiring dimulai dipasang pada dinding dimana
titik Stopkontak diletakkan. Setelah dinding dilakukan finishing dan kondisi keamanan sudah
terjamin (ruangan terkunci) maka Stopkontak dapat dipasang. Setelah itu dilanjutkan dengan
connection instalasi ke panel di masing – masing lantai. Connection panel per lantai dengan
panel induk (LVMDP). Test nyala lampu dan tegangan pada Stopkontak.
PEKERJAAN PEMASANGAN CAPASITOR BANK
Pemasangan kapasitor bank di gedung menggunakan sistem Global compensation. Dengan metode
ini kapasitor bank dipasang pada panel utama distribusi dan arus yang turun dari pemasangan
model ini hanya pada penghantar antara panel utama distribusi dan transformator.
1. Wiring Diagram Panel Control Wiring diagram daya dan single line panel control kapasitor
bank di gedung dapat dilihat pada gambar kerja/ RKS Kapasitor yang terpasang dengan
kapasitas 250 kVAr dan 650 kVAr yang di proteksi oleh fuse 1000 A.
2. Pengujian Capacitor Bank Pengujian dilakukan dengan mengambil data arus yang mengalir
pada kapasitor (Ic) untuk mengetahui kinerja dari kapasitor bank. Data lain yang diperlukan
yaitu tegangan, arus, frekuensi, faktor daya, daya aktif, dan daya reaktif. Pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa ampere meter otomatis pada pukul 08.00
yaitu waktu yang masih termasuk rentang waktu beban rendah.

INSTALASI KABEL FEEDER


Metode Pemasangan Kabel Kabel ouput dari panel MDP ketiap-tiap panel outdoor distribusi
dilanjutkan setiap-tiap gedung untuk kabel beban SKTR, dipastikan semua konduktor kabel tidak
terbebani makanis. Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan instalasi elektrikal arus kuat. Kabel
vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit ditanam
dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.
1. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit
nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
2. Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
3. Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak
terjadi bongkar pasang.
4. Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi
antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
5. Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
6. Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
7. Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata
dan tidak miring.
8. Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan dengan
Swicth grounding system.
9. Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
Metode Pelaksanaan Perbaikan Mekanikal dan Elektrikal Gedung Kemayoran
10. Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan lubang
dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel
pada panel.
11. Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
12. Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selama -/+ 1 x
24 jam.

2.3 Identifikasi Masalah


Permasalahan yang diajukan dapat diidentifikasi permasalahannya, yaitu sering terjadinya
gangguan arus lebih yang dikarenakan pemakaian listrik yang berlebihan dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan pasokan daya yang disalurkan dengan penggunaan beban lebih oleh
konsumen. Sehingga pada saat pemasangan NH fuse perlu diperhatikan dan penentuan pada NH
Fuse yaitu apabila terlalu rendah (lebih rendah dari beban yang ada) maka dapat mengakibatkan
NH fuse terbakar. Dan apabila NH Fuse terlalu besar (tidak sesuai dengan arus nominal) maka
dapat mempengaruhi umur transformator.

2.4 Analisa Pembahasan


kapasitas transformator yang digunaakan di Gedung pelni yaitu 630 KVA.
Pada perhitungan rating NH Fuse di Gedung Pelni Presero didapatkan KHA NH Fuse
sebesar 136,40 A karena tidak ada rating NH Fuse sesuai perhitungan maka gunakan rating NH
Fuse yang mendekati angka tersebut yaitu dengan rating NH Fuse 135 A. Namun pada
kenyataannya rating NH Fuse yang dipasang 355 A jauh melebihi standar yang telah ditetapkan.
Maka dari itu perlu dilakukan penggantian NH Fuse sesuai dengan rating
Cable Schoen (Sepatu Kabel) Apabila arus yang mengalir melalui kabel dengan sambungan
yang tidak kencang atau tidak seuai dengan standar perancangan maka sambungan ini akan
menimbulkan panas yang berlebih dikarenakan ada celah pada sambungan ini. Jika hal ini
dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan atau terbakarnya kabel opstig yang
nantinya akan berdampak pada kualitas penyaluran listrik ke pelanggan. Sehingga dengan kondisi
ini perlu diperhatikan ketika dilakukan pemasangan sepatu kabel harus dipasang serapat mungkin
untuk mengindari adanya celah pada sepatu kabel. Apabila kondisi sepatu kabel sudah rusak akibat
panas yang timbul maka perlu dilakukan pergantian sepatu kabel.
BAB III

KESIMPULAN

Kinerja dari suatu Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB TR) yaitu sebagai
penghubung dan pembagi atau pendistribusian tenaga listrik dari output trafo sisi tegangan rendah
TR ke Rel pembagi lalu dilanjutkan pada SDP setiap lantainya pada Gedung Pelni (Persero)

Penyebab gangguan PHB TR adalah:

 Rating NH Fuse yang terpasang pada gardu distribusi tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan sehingga tidak dapat memproteksi gangguan arus beban lebih yang akan
berdampak pada umur transformator dan kabel jaringan tegangan rendah.

 Schoen Kabel (Kabel Sepatu) dimana gangguan ini terjadi karena sepatu kabel yang
pengepresannya tidak kencang pada kabel opstig sehingga timbul celah dimana celah ini
dapat menimbulkan panas.

Anda mungkin juga menyukai