AKADEMIK
RANCANGAN PERATURAN
DAERAH
TENTANG
PENYELENGGARAAN
PERLINDUNGAN
ANAK
TIM PENYUSUN
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1 Direktorat Tenaga Teknis. (2003). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 0 – 6 Tahun, Jakarta: PT
Grasindo.
2 Shaffer, David R. 2005. Social and Personality Development. United States of America: Thomson
Wadsworth.
••• 1 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Pada usia 2 sampai dengan 3 tahun, lingkungan akan lebih berperan lagi dalam
membangun karakter anak. Pada fase usia ini, anak akan mulai belajar mengenai
aturan-aturan serta batasan yang ada di dalam lingkungan mereka. Mereka
akan mulai belajar mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Lagi-
lagi, pemberian respon yang yang tepat dan konsisten yang akan membantu
mereka mengerti tentang aturan-aturan dan norma-norma yang harus mereka
patuhi. Pada tahapan ini anak akan mulai belajar mengekspresikan emosinya
sesuai dengan norma-norma yang berlaku atas bimbingan orang tuanya. Peran
orang tua dan orang-orang dewasa di sekitarnya menjadi sangat penting dalam
membangun perilaku anak terutama yang berkaitan dengan cara mereka
mengekspresikan emosi. Teori Margaret Mahler tentang perkembangan anak
sebagian besar terfokus pada Ibu dan Anak. Studinya mengenai pemisahan-
individuasi merupakan kontribusinya yang sangat berharga m e n g e n a i
p e n t i n g n y a p e r h a t i a n y a n g k o n s i s t e n p a d a a n a k t erutama
pada 3 tahun pertama kehidupannya yang sama pentingnya dengan tujuan
akhir membesarkan anak-anak tumbuh sukses menjadi dewasa yang mudah
beradaptasi3.
Terbangunnya sifat inisiatif atau kebalikannya akan terjadi pada usia 4 sampai
dengan 5 tahun. Rasa bebas bergerak yang mereka peroleh pada fase itu akan
membangun inisiatif, sebaliknya kekangan dan pengalaman-pengalaman buruk
dari lingkungan di masa sifat inisiatif pada diri mereka. Atau sebaliknya,
pengekangan dan pengalaman-pengalaman buruk akan membuat
terbangunnya sifat murung dan rasa bersalah. Permainan yang membangun
4
3 Coates, Susan W : John Bowlby and Margaret S. Mahler: Their Lives and Theories, japa, pp 581-587
4Eric H. Erikson dalam Shaffer, David R. 2005. Social and Personality Development. United States of America:
Thomson
Wadsworth.
••• 2 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Begitu pun juga yang terjadi di Provinsi Jawa Barat. Berbagai permasalahan
perlindungan anak masih banyak terjadi di sini. Salah satunya adalah megenai
keterlantaran anak dan kenakalan anak. Biro Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
pada Bulan Juli Tahun 2018 mengatakan bahwa sebanyak 135.787 anak masih
berada dalam keadaan terlantar, dan sebanyak 2592 orang anak dilaporkan
sebagai anak nakal. Selain itu, berdasarkan data Sistem Informasi Online
Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni) Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak pada 2018, angka kekerasan anak di Jawa
Barat mencapai 819 kasus. Kekerasan anak tertinggi terjadi di
Kabupaten Sukabumi (77 kasus), Kota Depok (72 kasus), Kabupaten Bekasi (64
kasus), Kota Bogor (61 kasus), dan Kota Bandung (60 kasus). Jenis kekerasan yang
dialami pun bermacam-macam. Di Jawa Barat, kasus kekerasan seksual
terhadap anak mendominasi dengan 394 kasus, disusul kekerasan fisik 221 kasus,
kekerasan psikis 149 kasus, penelantaran anak 56 kasus, perdagangan anak 20
kasus, eksploitasi anak 6 kasus, dan kasus kekerasan lainnya sebanyak 80 kasus.
Masih banyak persoalan-persoalan perlindungan anak di Jawa barat yang jadi
••• 3 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
batu sandungan bagi anak-anak Jawa Barat untuk dapat hidup, tumbuh dan
berkembang secara optimal, sesuaai dengan hak-hak dasar mereka yang telah
dijamin dengan Undang-Undang dan peraturn-peraturan yang berlaku di
Indonesia.
••• 4 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 5 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 6 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 7 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 8 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
B. Identifikasi Masalah
khususnya.
D. Metode Penelitian
I Made Pasek Diantha berpendapat bahwa Metode Penelitian Normatif adalah meneliti hukum dari perspektif
internal dengan obyek penelitiannya adalah norma hukum. Lihat I Made Pasek Diantha,
••• 11
•••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
6Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2016,
hlm. 12.
C.F.G. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, Alumni, Bandung, hlm., 139-
141
••• 12
•••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
BAB II
A. Kajian Teoritis
8 Id.
••• 14 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 15 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 16 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 17 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
berkesinambungan.10
10 Id.
••• 18 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
pemenuhan hak
C. Kajian Empiris
Provinsi Jawa Barat sejak tanggal 9 Januari 2009 telah memiliki
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat yang didirikan berdasarkan:
••• 21 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
11Data Terpilah Statistik Gender dan Anak Provinsi jawa Barat Tahun 2017, Kerjasama Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat dengan Biro Pusat Statistis Provinsi Jawa
Barat, 2017.
••• 22 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
12 Id.
13 Indeks Komposit Kesejahteraan Anak, Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
••• 23 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Selain dari data IKKA dan IPM tersebut di atas, Unicef telah pula
mengeluarkan data terkait prevalensi perkawinan anak perempuan yang
tinggi, salah satunya di Provinsi jawa Barat.15 Secara nasional Provinsi
Jawa Barat berada di peringkat 9 untuk rata-rata prevalensi perkawinan
usia anak (perempuan 20 – 24 tahun yang pernah menikah sebelum usia
18 tahun). Di Provinsi Jawa Barat, 30,5 % perempuan usia 20 – 24 tahun
pernah menikah sebelum usia 18 tahun. Selain itu, Provinsi Jawa Barat
bersama dengan Jawa Timur, tercatat sebagai provinsi dengan jumlah
tertinggi remaja perempuan (15 – 19 tahun) pernah kawin yaitu di 236,404
untuk Jawa Timur dan 220,501 untuk Jawa Barat. Meski data tersebut
diambil di tahun 2012, namun data tersebut memiliki keterkaitan dengan
Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Jawa Barat yang tinggi, yaitu 823 kasus
di tahun 2015 dan 780 di tahun 2016.16
Data lain terkait dengan kekerasan yang dialami anak dan
perempuan dan anak di Provinsi Jawa Barat menunjukkan angka yang
cukup tinggi, yaitu 296 kasus kekerasan terhadap anak hingga usia 17
tahun dan 422 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di
bawah usia 18 tahun. Data tersebut tercatat hingga bulan Desember
14 Id.
15 Kemajuan Yang Terunda: Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia, Berdasarkan Hasil Susenas 2008-2012
dan Sensus Penduduk 2010, Badan Pusat Statistik dan UNICEF, 2015.
16 Dinas Kesehatan Jawa Barat 2017
••• 24 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
2017.17
Selain itu, terdapat data empiris terkait anak yang berhadapan
dengan hukum (ABH) dan anak yang berkebutuhan khusus (ABK) di Jawa
Barat hingga tahun 2017 yang didapat dari Lembaga Pembinaan Khusus
Anak (LPKA) Bandung untuk ABH dan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat untuk ABK. Hingga tahun 2017 tercatat 146 orang ABH yang dibina
di LPKA di seluruh Jawa Barat dan 22.661 orang ABK yang tersebar di 27
(duapuluh tujuh) kabupaten dan kota di seluruh Jawa Barat.
17 Supra No. 9
••• 25 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
••• 27 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 28 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 29 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Pasal 11 menyatakan:
1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu
bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.
2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh
sampai dengan lima belas tahun.
Pasal 34 menyatakan:
a) Setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti program
wajib belajar.
b) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib
belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
c) Wajib belajar mmerupakan tanggung jawab negara yang yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, Pemrintah Daerah,
dan masyarakat.
6. Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga;
7. Undang-Undang No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Peraturan Daerahgangan Orang
Pasal 5 menyatakan bahwa setiap orang yang melakukan pengangkatan anak
dengan menjanjikan sesuatu atau memberikan sesuatu dengan maksud untuk
••• 30 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
dieksploitasi dipidana dengan pidana penjara peling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
600.000.000,- (enam ratus juta rupiah).
Pasal 6 menyatakan, setiap orang yang melakukan pengiriman anak ke dalam
atau ke luar negeri dengan cara apapun yang mengakibatkan anak tersebut
tereksploitasi dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
600.000.000,- (enam ratus juta rupiah).
8. Undang-Undang nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Pasal 55 menyatakan Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum
cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah
sakit, dan atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk
oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
9. Undang-Undang No. 9 tahun 2012 tentang Pengesahan Optional Protocol dari
Convention on the Rights of the Child (CRC) tentang Keterlibatan Anak dalam
Konflik Bersenjata;
10. Undang-Undang No. 10 tahun 2012 tentang Pengesahan Optional Protocol
dari Convention on the Rights of the Child (CRC) tentang Penjualan Anak,
Prostitusi Anak dan Pornografi Anak;
11. Undang-Undang No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
UU SPPA ini merupakan pengganti dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun
1997 tentang Pengadilan Anak yang bertujuan agar dapat terwujud peradilan
yang benar-benar menjamin perlindungan kepentingan terbaik terhadap anak
yang berhadapan dengan hukum. Undang-Undang Pengadilan Anak lama dinilai
••• 31 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum dalam masyarakat dan belum
secara komprehensif memberikan perlindungan khusus kepada anak yang
berhadapan dengan hukum.
Substansi yang diatur dalam UU SPPA antara lain mengenai penempatan
anak yang menjalani proses peradilan dapat ditempatkan di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Substansi yang paling mendasar dalam
Undang-Undang ini adalah pengaturan secara tegas mengenai Keadilan
Restoratif dan Diversi yang dimaksudkan untuk menghindari dan menjauhkan
anak dari proses peradilan sehingga dapat menghindari stigmatisasi terhadap
anak yang berhadapan dengan hukum dan diharapkan anak dapat kembali ke
dalam lingkungan sosial secara wajar.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 Tentang Usaha Kesejahteraan
Anak bagi yang Mempunyai Masalah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar.
14. Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak.
15. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak.
16. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahhun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Peraturan Daerahgangan Perempuan dan Anak (Trafiking).
17. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 2004 Tentang Komisi Perlindungan
Anak.
••• 32 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
BAB IV
LANDASAN FILOSOFIS, YURIDIS DAN SOSIOLOGIS
A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan
hidup, kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah
bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, selanjutnya UUD 1945.
Landasan filosofis yang pertama yang menjadi dasar bagi Naskah Akademik
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah Pancasila, khususnya sila kedua,
kemanusiaan yang adil dan beradab, dimana anak merupakan salah satu elemen
penting bangsa yang akan melanjutkan keberadaan bangsa Indonesia sehingga anak
memperoleh jaminan akan keadilan dan keadabaan diberbagai segi kehidupan
bangsa, seperti misalnya keadilan dan keadabab akan perlakuan yang bebeda antara
anak dan orang dewasa, keadilan dan keadabab akan pendidikan, keadilan dan
keadaban, serta keadilan dan keadaban dari kemungkina perlakuan diskriminatif.
Landasan filosofis yang kedua adalah sila kelima dari Pancasila, khususnya
keadilan sosial bari seluruh rakyat Indonesia. Landasan filosofis ini menekankan
pada bagaimana dasar tumbuh dan perkembangan anak dijamin oleh negara,
sehingga diharapkan anak dapat berkembang secara positif di lingkungan terkecil
keluarga dan kemudian dapat berkembang secara positif pula di lingkungan
masyarakat.
Dua landasan filosofis yang merujuk pada Pancasila tersebut di atas bukan
berarti menaifkan dan meniadakan sila-sila Pancasila lainnya, yaitu sila pertama,
Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ketiga, persatuan Indonesia, dan sila keempat,
kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
••• 33 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
perwakilan. Hal ini misalnya dalam konteks sila pertama Pancasila, anak juga dijamin
untuk memeluk agama yang diyakininya. Kemudian dalam konteks sila ketiga
Pancasila, anak merupakan elemen yang mempunyai peran penting dalam keutuhan
sebuah bangsa, dan dalam konteks sila keempat, nampak bahwa anak sebenarnya
menjadi salah satu elemen bangsa dan negara dimana bangsa dan negara dalam
mengambil keputusan tentang anak didasarkan dari dan pada perUndang-Undangan
yang mengatur tentang anak, tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga dalam
skala internasional.
Landasan filosofis ketiga yang secara substansi berkorelasi erat dengan
keberadaan naskah akademik pemerintah provinsi Jawa Barat adalah tentang
Pemerintah Daerah yang diatur dalam Pasal 18, UUD 1945. Pasal 18, UUD 1945
memberi kewenangan kepada Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota) untuk menjalankan otonomi daerah, dalam hal ini otonomi dalam
hal kebijakan tentang anak.
Landasan filosofis keempat, berkorelasi erat dengan Hak Asasi Manusia yang
diatur dalam Pasal 28A sampai dengan Pasal 28 J, Bab XA, UUD 1945. Hak untuk
hidup, hak atas perlindungan dari dikriminasi dan kekerasan, hak untuk memperoleh
pemenuhan dasar, hak memajukan dirinya dan secara kolektif memajukan bangsa
dan negara, hak atas pengakuan, dan hak atas keadilan merupakan sebagian dari hal-
hal prinsip yang diatur dalam Pasal 28 J, Bab XA, UUD 1945, tidak hanya untuk
masyarakat Indonesia pada umumnya tetapi juga khususnya untuk anak.
Landasan filosofis kelima, diatur dalam Pasal 31, Bab XIII, UUD 1945, tentang
Pendidikan dan Kebudayaan, dimana sebagai warga negara, anak berhak
memperoleh pendidikan yang layak dan negara menjamin pembiayaan dan
pengembangan anak sesuai dengan nilai-nilai budaya yang hidup di dalam
masyarakat.
••• 34 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Landasan filosofis keenam, diatur dalam Pasal 34, Bab XIV, UUD 1945 tentang
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial, dimana secara tegas dinyatakan
bahwa anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, dan negara mengembangkan
sistem jaminan sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum.
Pengembangan sistem jaminan sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
umum di sini tentu juga ditujukan untuk anak.
B. Landasan Yuridis
Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan
hukum atau mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang
telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum
dan rasa keadilan masyarakat. Landasan yuridis menyangkut persoalan hukum yang
berkaitan dengan substansi atau materi yang diatur sehingga perlu dibentuk
Peraturan PerUndang-Undangan yang baru. Beberapa persoalan hukum itu,
antara lain, peraturan yang sudah ketinggalan, peraturan yang tidak harmonis
atau tumpang tindih, jenis peraturan yang lebih rendah dari Undang-Undang
sehingga daya berlakunya lemah, peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau
peraturannya memang sama sekali belum ada.
Dari uraian yang dimaksud dengan substansi landasan yuridis di atas, maka
uraian selanjutnya adalah akan dipaparkan dasar dan landasan Yuridis dari naskah
akademik pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berkorelasi erat dengan kebutuhan,
permasalahan akibat dari keberlakuan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
5 Tahun 2006 tentang Perlindungan Anak, selanjutnya Peraturan Daerah Provinsi
Jabar Nomor 5/2006.
••• 35 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Landasan yuridis pertama, bahwa yang menjadi dasar atau landasan dari
keberlakuan Peraturan Daerah Provinsi Jabar Nomor 5/2006 adalah Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dimana Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 telah mengalami perubahan pada tahun 2014 menjadi Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002. Hal ini berarti Peraturan Daerah Provinsi Jabar Nomor 5/2006
seharusnya juga mengalami perubahan karena rujukan atau dasar hukum dari
keberlakukan Peraturan Daerah Provinsi Jabar Nomor 5/2006 telah mengalami
perubahan.
Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, perubahan terdapat dalam hal:
Pasal 1, di antaranya pengaturan tentang anak penyandang disabilitas 18, anak yang
memiliki keunggulan19, kekerasan20, Pemerintah Daerah21, perubahan terhadap
substansi Pasal 6 dan penjelasan Pasal 6, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 200222,
perubahan terhadap substansi Pasal 9, Pasal 12, Pasal 14, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22,
Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 33, Pasal 38A, Pasal 39,
Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45,Pasal 45A, Pasal 45B, Pasal 46, Pasal
47, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 51, Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, Pasal 58, Pasal
59, Pasal 59A, Pasal 60, Pasal 64, Pasal 65, Pasal 66, Pasal 67, Pasal 67A, Pasal 67B,
Pasal 67C, Pasal 68, Pasal 69A, Pasal 69B, Pasal 70, Pasal 71, Pasal 71A, Pasal 71B,
Pasal 71C, Pasal 71D, Pasal 71E, Pasal 72, Pasal 73, Pasal 73A, Pasal 74, Pasal 75, Pasal
76, Pasal 76A, Pasal 76B, Pasal 76C, Pasal 76D, Pasal 76E, Pasal 76F, Pasal 76G, Pasal
76H, Pasal 76I, Pasal 76J, Pasal 77, Pasal 77A, Pasal 77B, Pasal 80, Pasal 81, Pasal 82,
Pasal 83, Pasal 86A, Pasal 87, Pasal 88, Pasal 89, dan Pasal 91A Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 200223. Hal ini berarti karena terdapat perubahan yang sifatnya
mendasar yang menjadi rujukan dari keberlakuan Peraturan Daerah Provinsi Jabar
••• 36 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
C. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam berbagai aspek. Landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut
fakta empiris mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan
negara.
Landasan sosiologi juga seharusnya dapat memberi gambaran atas apa yang
terjadi atau menjadi persoalan khas tentang anak yang ada di 18 (delapan belas)
kabupaten dan 9 (sembilan) kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, sehingga
24 Lihat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014.
••• 37 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
diharapkan peraturan daerah provinsi yang dirancang dapat menjadi norma atas
dasar kebutuhan masyarakat. Seperti misalnya kekhasan yang terjadi di Kabupaten
Indramayu, yang umumnya masyarakat mengetahui bahwa pada saat musim panen,
maka akan terjadi banyak perkawinan antara laki-laki dengan perempuan (anak),
dan pada saat musim tanam, maka kan terjadi banyak perceraian. Demikian halnya
dengan wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor yang memiliki kekhasan kawin kontrak
pada saat musim haji. Hal-hal seperti inilah yang perlu dilakukan kajian mendalam
sebelum peraturan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dirancang.
Kota Bandung misalnya, sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat memiliki
persoalan yang berkaitan dengan anak-anak di antaranya tentang anak jalanan25,
anak terpapar gadget, anak yang menjadi alat untuk mengemis, pergaulan bebas
anak, seks bebas anak, dan anak korban narkotika psikotropika.26 Demikian halnya
dengan Kabupaten Indramayu, dimana masih terjadi musim menikah pada bagi anak-
anak perempuan bilamana musim panen tiba dan akan terjadi perceraian bilamana
25 Berdasarkan informasi yang disampaikan Dinas Sosial Kota Bandung, perkiraan jumlah anak jalanan di
Kota Bandung adalah berkisar 2000 orang, https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/jumlah-anak-
jalanan-di-bandung-sudah-berkurang-160813u.html - 22 Oktober 2018 – 10:08 WIB
26 http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/08/08/pemerintah-harus-total-benahi-masalah- anak-
jalanan-376849 - 22 Oktober 2018 – 10:06 WIB
27 https://wartapriangan.com/2017/03/30/tangani-masalah-pmks-dinsos-ciamis-berikan-penyuluhan-dan-
pembinaan/ - 22 Oktober 2018 – 09:59 WIB
28 http://www.beritasatu.com/megalopolis/491546-kasus-kekerasan-anak-di-kabupaten-bekasi-cukup-
tinggi.html - 23 Oktober 2018 – 21:35 WIB
••• 38 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
29 https://metro.sindonews.com/read/1304951/170/setiap-pekan-terjadi-dua-kasus-kekerasan-anak-di-
bekasi 1526041826 - 23 Oktober 2018 - 21:37 WIB
30 https://www.kuningankab.go.id/berita/kuningan-tiga-kali-meraih-penghargaan-kabupaten-layak-
23:01
34http://www.beritasatu.com/hukum/316242-kekerasan-terhadap-anak-masih-marak-di-karawang.html
••• 39 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
utama adalah berkaitan dengan kekerasan terhadap anak. Jumlah kasus kekerasan
terhadap anak mencapa 139 kasus, dan kekhasan dari kekerasan terhadap anak
adalah kekerasan dilakukan oleh orang terdekat anak38.
Hal lain, yang dapat disampaikan dan berkorelasi erat dengan landasan
sosiologis dalam konteks naskah akademik penyusunan draf Peraturan Daerah
tentang Anak Provinsi Jawa Barat adalah pendapat dan masukan yang disampaikan
pihak-pihak terkait dalam Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 28 Agustus
2018 dan 16 Oktober 2018. Berikut ini adalah beberapa masukan dan pendapat yang
diperoleh dari perkembangan masyarakat dan menjadi kebutuhan untuk diatur
dalam peraturan daerah Pemerinta Daerah Provinsi Jawa Barat adalah:
1. Anak Unggul;
2. Anak Disabilitas;
3. Fasilitas Umum Ramah Anak;
4. Perlindungan anak sebagai sebuah sistem meliputi pencegahan, identifikasi dini,
perlindungan tentang anak yang rentan (misal: keluarga dan lingkungan narkoba,
pornografi, eksploitasi sosial, pengemis, pengamen);
5. Payung hukum bagi pemerintah desa/kelurahan untuk menerbitkan regulasi
tentang anak;
6. Anak dan LGBT;
7. Rumah bagi anak yang baru saja keluar dari tahanan dan mendapat penolakan
dari keluarga dan lingkungannya;
8. Koordinasi antar dinas;
9. Puskesmas ramah anak;
10. Pemenuhan gizi anak;
11. Pelatihan kerja bagi anak sebagai pengganti pidana denda;
12. Anak/Bayi yang dibuang oleh orang tuanya;
38 https://regional.kompas.com/read/2017/03/07/17565191/kabupaten.bogor.masuk.zona.merah.kasus.
kekerasan.anak - 30 Oktober 2018 – 00:03
••• 40 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PERATURAN DAN RUANG LINGKUP MATERI
MUATAN PERATURAN DAERAH
••• 41 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 42 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 43 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai
penyedia layanan sesuai kewenangannya dalam rangka perlindungan anak.
Ketiga, dari segi pembagian kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
daerah terkait upaya perlindungan anak, Peraturan Daerah No. 5 tahun 2006 tentang
Perlindungan Anak belum menyebutkan secara terinci hal-hal yang menjadi ruang
lingkup pekerjaan masing-masing SKPD terkait upaya perlindungan anak. Pembagian
wilayah kerja ini sangat diperlukan sebagai panduan SKPD untuk melakukan
koordinasi dan harmonisasi pekerjaan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan
serta agar betul-betul dapat menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan terlaksananya
upaya perlindungan anak.
Keempat, dari segi substansi, Peraturan Daerah No. 5 tahun 2006 masih
menitikberatkan pada penanganan kasus-kasus dan belum menyentuh area
pencegahan secara menyeluruh. Pada dasarnya, fokus penyelenggaraan
perlindungan anak mencakup upaya integratif dan koordinatif yang meliputi upaya-
upaya pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan korban dan/atau anak.
Upaya-upaya yang menyeluruh tersebut antara lain mencakup ruang lingkup
pengelolaan data dan informasi kesejahteraan sosial dan keluarga, perubahan
perilaku yang berpihak pada anak, serta fasilitasi dalam proses peradilan dan
penyelarasan program kerja.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, kajian terhadap Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat No. 5 tahun 2006 tentang Perlindungan Anak merupakan hal
yang perlu dilakukan. Diharapkan melalui kajian Peraturan Daerah ini perubahan-
perubahan yang tercantum dalam UU Nomor 17 Tahun 2016 dapat terakomodir
dengan mempertimbangkan karakteristik sosial dan struktur kelembagaan di Jawa
Barat. Kajian ini juga dapat sekaligus menjadi evaluasi terhadap implementasi
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 tahun 2006 tentang Perlindungan Anak
yang telah dilakukan dengan mempertimbangkan hambatan-hambatan normatif dan
••• 44 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 45 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
I. Preambule/Pembukaan
II. Ketentuan Umum
1. Daerah
2. Pemerintah Daerah
3. Kepala Daerah
4. Pemerintah Provinsi
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah
7. Kabupaten/Kota
8. Bupati/Walikota
9. Anak
10. Perlindungan Anak
11. Perlindungan khusus
12. Orangtua
13. Wali
14. Keluarga
15. Masyarakat
16. Organisasi sosial
17. Lembaga Swadaya Masyarakat
••• 46 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 47 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
X. Penanganan Masalah
XI. Forum Anak
XII. Kota Layak Anak
XIII. Penghargaan terhadap Anak Berperstasi
XIV. Penyelenggara Perlindungan Anak
XV. Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Umum
2. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah
3. Kewajiban dan Tanggung Jawab Masyarakat
4. Kewajiban dan Tanggung Jawab Keluarga dan Orangtua
XVI. Koordinasi Pelaksanaan Perlindungan Anak
XVII. Pembiayaan
XVIII. Pengawasan
XIX. Ketentuan Sanksi
XX. Ketentuan Penutup
••• 48 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perkembangan dan Perubahan dari Pengaturan Perlindungan Anak
melalui Perundangan Nasional yang berpengaruh pada Peraturan Daerah
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sudah 2 (dua)
kali mengalami perubahan. Perubahan pertama disahkan melalui Undang-
Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang No. 35 tahun
2014 ini lahir dengan latar belakang adanya tumpang tindih antar peraturan
perUndang-Undangan sektoral terkait definisi anak dan maraknya kasus
kejahatan seksual pada anak serta belum terakomodirnya perlindungan
hukum terhadap anak penyandang disabilitas. Perubahan kedua Undang-
Undang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang No. 17 Tahun 2016
disusun untuk mempertegas perlunya pemberatan sanksi pidana dan denda
bagi pelaku kejahatan terhadap anak terutama kejahatan seksual dengan tujuan
memberikan efek jera dan mendorong terwujudnya langkah-langkah konkrit
dalam memulihkan kembali kondisi fisik, psikis, dan sosial anak. Perubahan-
perubahan yang dituangkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak
merupakan ketentuan dasar yang harus didukung oleh Peraturan Daerah
(Peraturan Daerah) sebagai instrumen pertama yang mengatur implementasi
kewenangan daerah.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memberlakukan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat No. 5 tahun 2006 tentang Perlindungan Anak. Namun
seiring dengan waktu, telah terjadi adanya perubahan baik yang bersifat
••• 49 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 50 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Selain dari kondisi empiris anak di jawa Barat, Provinsi Jawa Barat sejak
tanggal 9 Januari 2009 telah memiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.
Seperti diketahui pemenuhan hak anak sangat bergantung pada pemenuhan hak
orangtua dan terkait erat dengan persoalan yang dihadapi perempuan di Jawa
Barat. Sehingga apa yang menjadi persoalan dan kemudian program dari
DP3AKB Provinsi jawa Barat menjadi relevan dengan persoalan anak di Jawa
Barat. Lembaga DP3AKB ini adalah lembaga yang bertanggung-jawab untuk
mengkordinasi pemenuhan hak anak di Provinsi Jawa Barat. Lembaga ini adalah
lembaga baru yang dibentuk setelah dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 5
tahun 2006 tentang Perlindungan Anak Provinsi Jawa Barat. Dengan adanya
lembaga baru ini, maka kordinasi penanganan dan penyelenggaraan
perlindungan anak sebagai perwujudan konkrit dari pengaturan yang terdapat
dalam Peraturan Daerah terletak pada lembaga baru ini. Maka dirasakan perlu
adanya pengaturan kordinasi dari lembaga ini pada penyusunan Peraturan
Daerah baru tentang Perlindungan Anak.
••• 51 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
B. Saran
1. Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah seluas 35.222,18 Km terdiri dari 18
kabupaten dan 9 kota dengan total penduduk 43.053.732 jiwa. Penduduk Jawa
Barat tersebar di perkotaan (65,19%) dan pedesaan (34,31%). Dengan
penduduk yang sangat multicultural dan mengalami perkembangan yang
pesat, provinsi Jawa Barat juga menyimpan potensi permasalahan social
termasuk pemenuhan hak anak yang sangat beragam dan tinggi angkanya.
Dengan kondisi tersebut, dirasakan mendesak untuk segera melakukan
penyusunan Peraturan Daerah yang baru yang dapat mengakomodasi baik
secara sosiologis maupun normative perubahan dan perkembangan yang ada
terkait dengan perlindungan anak.
2. Selain dari penyusunan Peraturan Daerah baru yang lebih akomodatif,
dibutuhkan pula penanganan dan penyelenggaraan yang terintegrasi dari
lembaga yang memiliki kewenangan khusus guna mewujudkan tujuan
tercapainya pemenuhan hak anak. Sebagai provinsi yang terdiri atas pelbagai
budaya dan jenis penduduk maka penyelenggaraan perlindungan anak di Jawa
Barat tidak hanya harus memfokuskan pada upaya penanganan permasalahan
yang telah ada, namun juga harus meliputi upaya-upaya pencegahan dan
pemberian penghargaan yang layak kepada anak yang berprestasi. Dengan
perkembangan sosial dan ekonomi yang ada di jawa Barat, sudah selayaknya
Jawa Barat menjadi pionir dalam memberikan pemenuhan hak anak meliputi
pencegahan, penanganan dan penghargaan tersebut.
••• 52 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Coates, Susan W : John Bowlby and Margaret S. Mahler: Their Lives and Theories,
japa, pp 581-587
C.F.G. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20,
Alumni, Bandung
Direktorat Tenaga Teknis. (2003). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 0 –
6 Tahun, Jakarta: PT Grasindo.
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkem-bangan, terjemahan Istiwidayanti dan
Soejarwo. Jakarta: Erlangga, 1996I Made Pasek Diantha berpendapat bahwa
Metode Penelitian Normatif adalah meneliti hukum dari perspektif internal
dengan obyek penelitiannya adalah norma hukum. Lihat I Made Pasek
Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori
Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2016.
Shaffer, David R. 2005. Social and Personality Development. United States of
America: Thomson Wadsworth.
Peraturan PerUndang-Undangan:
Kejahteraan Sosial
Kitab Undang-Undang Hukum Peraturan Daerahta.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar.
••• 54 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 Tentang Usaha Kesejahteraan Anak bagi
yang Mempunyai Masalah.
Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 2004 Tentang Komisi Perlindungan Anak.
Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak.
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional
Penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak
Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 Tentang Konvensi Hak Anak (KHA)
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2008.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 Tahun 2011 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2008
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 tahun 2006 tentang Perlindungan
Anak
Internet:
https://www.unicef.org/indonesia/id/A1_-_B_Ringkasan_Kajian_MDG.pdf,
20/11/2018, 09:31.
https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/jumlah-anak-jalanan-di-bandung-
sudah-berkurang-160813u.html - 22 Oktober 2018 – 10:08 WIB.
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2016/08/08/pemerintah-harus-
total-benahi-masalah-anak-jalanan-376849 - 22 Oktober 2018 – 10:06 WIB.
https://wartapriangan.com/2017/03/30/tangani-masalah-pmks-dinsos-ciamis-
berikan-penyuluhan-dan-pembinaan/ - 22 Oktober 2018 – 09:59 WIB.
http://www.beritasatu.com/megalopolis/491546-kasus-kekerasan-anak-di-
kabupaten-bekasi-cukup-tinggi.html - 23 Oktober 2018 – 21:35 WIB.
https://metro.sindonews.com/read/1304951/170/setiap-pekan-terjadi-dua-
kasus-kekerasan-anak-di-bekasi-1526041826 - 23 Oktober 2018 - 21:37
WIB.
https://www.kuningankab.go.id/berita/kuningan-tiga-kali-meraih-penghargaan-
kabupaten-layak-anak, 23 Oktober 2018 – 21:46 WIB.
••• 55 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
https://www.bingkaiwarta.com/read/kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-
di-kabupaten-kuningan-dalam-kurun-waktu-tahun-2015-2016-mencapai-
61-kasus - 23 Oktober 2018 – 22:01.
https://nasional.tempo.co/read/901888/dinas-sosial-kasus-asusila-anak-di-
karawang-makin-aneh - 30 Oktober 2018 – 23:55.
https://nasional.tempo.co/read/833684/ribuan-anak-di-karawang-putus-sekolah -
30 Oktober 2018 – 23:01.
http://www.beritasatu.com/hukum/316242-kekerasan-terhadap-anak-masih-
marak-di-karawang.html - 30 Oktober 2018 – 22:30.
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2013/10/29/256691/anak-jalanan-
di-karawang-meningkat - 30 Oktober 2018 – 23:22.
https://regional.kompas.com/read/2017/03/07/17565191/kabupaten.bogor.mas
uk.zona.merah.kasus. kekerasan.anak - 30 Oktober 2018 – 00:03.
Lain-lain:
Hasil Susenas 2008-2012 dan Sensus Penduduk 2010, Badan Pusat Statistik
••• 56 •••
Naskah Akademik Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tentang Perlindungan Anak
••• 57 •••