(2) Tata cara pengangkatan pengurus dan pengawas, susunan, tugas pokok,
wewenang dan tanggung jawab diatur dalam aturan khusus.
(3) Susunan Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris dan seorang bendahara. Sedangkan susunan Pengurus
lainnya atau struktur organisasi ditetapkan dalam rapat pengurus yang
susunannya ditentukan sesuai dengan keperluannya.
Pasal 6
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
1) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
khusus koperasi;
2) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan
hak atas barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 7
Pengurus mempunyai hak ;
Pasal 8
(1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
jabatannya berakhir apabila terbukti :
(2) Dalam hal salah seorang anggota pengurus berhenti sebelum masa
jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil pengawas dapat
mengangkat penggantinya dengan cara :
1. Tugas Ketua:
2. Tugas Sekretaris:
3. Tugas Bendahara:
1) Bertanggung jawab atas segala keuangan dan harta benda Koperasi.
2) Menerima dan mengeluarkan uang atas seijin Ketua dengan pencatatan
yang jelas.
3) Menyimpan surat-surat berharga.
4) Bersama ketua menandatangani surat yang menyangkut keuangan jika
dianggap perlu.
5) Menyiapkan laporan-laporan yang menyangkut keuangan Koperasi.
6) Merencanakan Anggaran Belanja untuk satu tahun yang akan datang.
7) Melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan keuangan dengan
persetujuan Ketua Koperasi.
8) Bersama Ketua Koperasi dalam menandatangani cek atau surat-surat
yang berhubungan dengan pengeluaran keuangan.
Pasal 9
(1) Sebelum memangku jabatannya, Pengurus wajib mengucapkan sumpah
atau janji menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(2) Sumpah atau janji Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berbunyi sebagai berikut:
”Demi Allah saya bersumpah/ berjanji :
Pasal 10
Tiap pengurus yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-
saksi harus membubuhkan tanda tangannya pada berita acara pengucapan
sumpah atau janji.
BAB VI
PENGAWAS
Pasal 11
(1) Susunan Pengawas terdiri dari seorang Ketua dan 2 (dua) orang
Anggota, yang diangkat oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
(2) Sebelum memangku jabatannya, Pengawas wajib mengucapkan sumpah
atau janji menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(3) Sumpah atau janji Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berbunyi sebagai berikut:
”Demi Allah saya bersumpah/ berjanji :
Pasal 12
Setiap Pengawas yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama
saksi-saksi harus membubuhkan tanda tangannya pada berita acara
pengucapan sumpah atau janji.
Pasal 13
(1) Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat Manager yang profesional
maka pengawasan dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktu-
waktu sesuai dengan kebutuhan dan ditentukan dengan keputusan rapat
Anggota.
(2) Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non
keuangan oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan pengurus.
(3) Pengaturan selanjutnya diatur peraturan khusus.
Pasal 14
Hak dan kewajiban pengawas adalah :
Pasal 15
(1) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa
jabatan berakhir apabila terbukti:
(2) Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa
jabatan berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan cara :
Pasal 17
Hak, Kewajiban, dan Wewenang Penasehat
(1) Memberikan pertimbangan, saran dan masukan kepada pengurus dan
pengawas, baik diminta atau tidak, dalam rangka memajukan koperasi.
(2) Turut serta membantu pengurus dan pengawas guna memajukan
koperasi.
(3) Hadir dan berperan serta secara aktif dalam RAT.
(4) Mendapatkan imbalan dari koperasi, sesuai dengan keputusan RAT.
BAB VIII
RAPAT-RAPAT
Pasal 18
(1) Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung maupun secara
perwakilan sah jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota
koperasi atau perwakilan anggota Koperasi dan disetujui oleh lebih dari ½
(satu per dua) bagian dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
(2) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak
tercapai, maka rapat anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7
(tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan kembali kedua
kalinya;
(3) Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) di atas
kuorum tetap belum tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat
dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota,
apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota
atau perwakilannya dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota atau perwakilannya yang hadir;
Pasal 19
(1) Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
(2) Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh
rapat anggota berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota atau
perwakilan yang hadir.
(3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota atau perwakilan
mempunyai hak satu suara.
(4) Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada
anggota lain yang hadir dalam Rapat Anggota yang dilaksanakan secara
langsung;
(5) Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara
tertutup, kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup.
(6) Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat atau
pernyataan keputusan rapat yang ditanda tangani Notaris.
(7) Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa
mengadakan Rapat Anggota dengan ketentuan semua anggota koperasi
harus diberitahukan secara tertulis dan seluruh anggota Koperasi
memberikan persetujuan mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara
tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari
Pengurus dan atau pihak-pihak tertentu.
Pasal 20
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah
disampaikan terlebih dahulu kepada anggota atau perwakilannya
sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.
Pasal 21
(1) Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi.
(2) Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi
dan/atau oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam
Rapat Anggota tersebut.
(3) Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus
Koperasi dari anggota yang hadir, yang tidak memangku jabatan Pengurus,
Pengawas dan pengelola atau Karyawan Koperasi.
(4) Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang
ditandatangani oleh Notaris.
(5) Berita Acara keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh
Notaris menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota koperasi dan pihak
ketiga.
Pasal 22
(1) Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam anggaran
dasar.
(2) Rapat Anggota tahunan membahas dan mengesahkan :
(3) Rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi juga harus dilaksanakan tiap
tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku/anggaran yang
bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
(4) Apabila Rapat Anggota rencana kerja dan rencana Anggaran Pendapatan
dan belanja seperti tersebut pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan
oleh koperasi karena alasan yang obyektif dan rasional seperti efisiensi
maka ;
Pasal 23
(1) Rapat Anggota Khusus diadakan untuk :
1) Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah
anggota atau perwakilan.
2) Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
1) Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah
anggota atau perwakilan;
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari jumlah
anggota atau perwakilan yang hadir.
1) Harus dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota atau
perwakilan;
2) Keputusannya harus disetujui oleh ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota
atau perwakilan yang hadir.
Pasal 24
(1) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang
sangat diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat
Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat Anggota biasa
seperti diatur dalam pasal 18 diatas.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas
diadakan apabila:
1. Ada permintaan paling sedikit lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari
jumlah anggota atau perwakilan dan atau;
2. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus dan
Pengawas dan atau;
3. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh
keputusan rapat anggota;
4. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan
diadakan Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti
tersebut pada Pasal 19 diatas.
(3) Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota,
apabila:
(4) Hal-hal lain yang belum diatur akan diatur dalam peraturan khusus.
BAB IX
PENGELOLA DAN KARYAWAN
Pasal 25
Pengelola
(1) Jabatan Pengelola koperasi selanjutnya disebut General Manager.
(2) Genaral Manager merupakan jabatan tertinggi dalam karyawan koperasi.
(3) Dalam pelaksanaan tugasnya General Manager dibantu beberapa
Manager dan beberapa staff yang mempunyai status karyawan yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
(4) General Manager wajib bekerja penuh untuk koperasi dan dilarang
merangkap jabatan di tempat lain di mana hari dan jam kerjanya sama
dengan yang berjalan di koperasi.
(5) Masa kerja General Manager maksimal 3 (tiga) tahun, dan dapat
diperbaharui setiap tahun setelah habis kontrak, dan dapat diperpanjang lagi
bilamana terbukti mampu dan berprestasi.
(6) Hal-hal lain yang belum diatur akan diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 26
Tugas dan kewajiban General manager adalah :
Pasal 27
(1) Hak dan wewenang General Manager :
Pasal 29
Karyawan
(1) Yang dianggap Karyawan koperasi adalah seorang yang mempunyai
hubungan kerja dengan koperasi atas dasar perikatan dan peraturan yang
berlaku.
(2) Pangkat dan jabatan Karyawan ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat
Pengurus melalui surat keputusan pengurus yang disesuaikan dengan
struktur organisasi dan peraturan lainnya yang berlaku.
(3) Karyawan yang terbukti berprestasi dan dinilai mampu oleh Pengurus
dapat dipromosikan dan dicalonkan sebagai calon Manager/General
Manager.
(4) Hal yang menyangkut tentang kekaryawanan lebih lanjut akan diatur
dalam Peraturan Khusus dan Keputusan Pengurus.
BAB X
Pasal 30
PEMBUKUAN KOPERASI
Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan
pertanggung jawaban pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam
peraturan khusus.
BAB XI
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 31
(1) Uang simpanan pokok dan wajib tidak dapat diminta kembali selama
anggota itu belum berhenti sebagai anggota.
(2) Uang simpanan yang merupakan simpanan sukarela dan simpanan
berjangka dapat diminta kembali menurut peraturan khusus atau perjanjian.
(3) Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang
diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 32
Keanggotaan berakhir menurut Pasal 12 Anggaran Dasar, apabila :
BAB XII
SISA HASIL USAHA
Pasal 33
Prosentase pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) diatur lebih lanjut dalam
Peraturan khusus.
BAB XIII
SANKSI
Pasal 34
Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut Peraturan khusus.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 35
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan
diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus dan atau keputusan pengurus dan
ketetapan pengurus.
Pasal 36
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan
Koperasi yang dilaksanakan pada hari
DISAHKAN PADA RAPAT ANGGOTA KOPERASI KARYA BERSAMA
Pimpinan Rapat
Ketua, Sekertaris,
Bendahara,