Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU

Negara Pembelajaran Terpadu Model (Terhubung) Connected


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

Disusun :

ACHMAD SYAKIR NI’AM {720720234)


SARWINI {720720237}
MAULIDIA ANDRIANI A. {720720245}

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVRSITAS WIRARAJA MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Kita dapat
menyelesaikan Makalah ini. Maalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Terpadu “Pembelajaran Terpadu Model Connected”.

Saya berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu saya dalam penyususnan karya
ini, khususnya kepada ibu Tita Tanjung Sari,S.Pd.,M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Pembelajaran
Terpadu.

Saya mengakui bahwa karya kami ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki, dengan dasar itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga dapat berguna bagi semua pihak, baik kami
penyusun dan para pembaca.

Sumenep, Desember 2021

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

BAB II

PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan

BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi Model Pembelajaran Connected


B. Langkah-Langkah Pembeljaran Terpadu Model Connected
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Connected

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya. Jadi pendidikan memiliki kaitan erat dengan belajar dan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan diri menjadi kemampuan yang semakin
lama semakin meningkat dalam segala aspek, baik dalam sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup manusia.
Namun pada kenyataannya di dunia pendidikan kita ini tengah menghadapi
permasalahan yaitu lemahnya proses pembelajaran. Dimana proses pembelajaran di
kelas sering mengarahkan anak untuk menghafal, otak anak selalu dipaksa untuk
mengingat dan menimbun materi tanpa anak mengerti mengapa materi tersebut dipelajari.
Akibatknya saat peserta didik lulus sekolah, mereka hanya pintar secara teoritik, tetapi
miskin dalam mengaplikasinya.
Trianto (dalam Ananda, R., dan Abdillah:) menjelaskan bahwa model pembelajaran
terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk
diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan terutama pada jenjang pendidikan Sekolah
Dasar (SD).
Pembelajaran terpadu merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna bagi peserta didik. Salah satu model pembelajaran terpadu yang
menghubungkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan adalah model pembelajaran
terpadu tipe connected.
Di dalam makalah ini membahas mengenai pembelajaran terpadu model connected
yang merupakan model keterhubungan yang paling sederhana. Model ini menekankan
pada hubungan ide-ide secara ekplisit di dalam suatu bidang ilmu yang berkaitan antara
satu topik dengan topik yang lain, satu konsep dengan konsep lain, secata berurutan
dalam waktu. Forgaty (dalam Pulukadang., T. W., 2021)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran connected ?
2. Bagaimna Langkah-langkah pembelajaran terpadu model connected ?
3. Apakah kelebihan dan kekurang model pembelajaran connected ?
4. Bagaimana contoh penerapan model pembelajaran connected ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi model pembelajaran terpadu connected
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu model connected
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran connected
4. Untuk memahami contoh penerapan model pembelajaran connected?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pembelajaran Terpadu Model Connected
Dalam bahasa inggris terpadu memakai kata “Integrated” berarti hasil dari beberapa
perpaduan, apapun bentuk yang dipadukan menghasilkan sebuah wajah baru. Misalnya
perpaduan warna merah dipadukan dengan warna kuning akan menghasilkan warna
orange, warna biru dipadukan dengan warna kuning akan menghasilkan warna hijau,
warna merah dipadukan dengan warna biru akan menghasilkan warna ungu. Warna
orange, warna hijau dan warna ungu merupakan perpaduan beberapa warna inilah yang
disebut dengan integrated.
Pembelajaran terpadu model keterhubungan merupakan model integrasi interbidang
studi. Model ini mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, keterampilan,
atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau subpokok
bahasan yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok basan
atau subpokok bahasan lain dalam suatu bidang studi (Ananda, R., & Abdillah, 2018).
Model pembelajaran terpadu tipe connected merupakan pembelajaran yang
dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,
mengaitkan satu konsep dengan konsep lainnya, atau mengaitkan satu keterampilan
dengan keterampilan lain. Model pembelajaran terpadu tipe connected mempunyai arti
penting dalam kegiatan belajar mengajar (Putra, Syahruddin, & Widiana, 2014).
Berbeda dengan Saud (dalam Ananda, R., & Abdillah, 2018:64) yang berpendapat
bahwa pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran terpadu yang
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan
topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam
satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide yang
dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester
berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti:
kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut
merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja
pembentukan pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan
proses pembelajarannya secara terpadu (Rusydi & Abdillah, 2018).
Kunci dari pendekatan connected ini adalah upaya penuh pertimbangan untuk
menghubungkan materi pembelajaran dalam satu mata pelajaran yang sama, dengan
asumsi bahwa siswa tidak akan memahami adanya hubungan secara otomatis dari materi
yang dipelajari dengan materi lainnya (Ridyah & Siti, 2016).
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas bahwa pembelajaran terpadu model
connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep
lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas
dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-
ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester
berikutnya dalam satu bidang studi.

B. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Connected


Model connected pada hakikatnya menghubungkan topik-topik dalam satu disiplin
ilmu. Konsep-konsep yang saling terhubung tersebut mengarah pada pengulangan
(review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin ilmu.
Dalam model connected, hubungan antar disiplin ilmu tidak berkaitan, konten tetap fokus
pada satu disiplin ilmu.
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan untuk menghubungkan
beberapa materi tertentu yang memiliki karakteristik yang saling terkait dengan tetap
berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara
menghubungkan materi-materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat
“jembatan pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa berita, wacana, diskusi dan
lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman siswa dari materi satu ke
materi berikutnya. Materi-materi yang tidak memiliki keterkaitan tidak bisa dipaksakan
untuk dihubungkan. Jika dipaksakan, dimungkinkan siswa akan semakin bingung dalam
merekonstruksi pengetahuan
Menurut Prabowo (dalam Azwar. R., 2017) urutan dari model pembelajaran terpadu
tipe connected (terhubung) yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan :
a) menentukan tujuan pembelajaran umum
b) menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
a) menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat).
b) menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
c) menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
d) menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
e) menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
a) pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
b) kegiatan proses
c) kegiatan pencatatan data
d) diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi :
a. Evaluasi proses, berupa :
 ketepatan hasil pengamatan
 ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
 ketepatan siswa saat menganalisis data
b. Evaluasi produk :
Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
c. Evaluasi psikomotor : kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat
ukur.

C. Kelebihan dan Kekuranga Pembelajaran Terpadu Model Terhubung (Connected)


1. Kelebihan Pembelajaran Terpadu Model Connected
Setiap model pembelajaran terpadu memiliki kelebihan dan kekuranganya
masing-masing. Rahmat (2017:447) menjelaskan bahwa Keunggulan dari model
pembelajaran connected ini adalah peserta didik mendapatkan gambaran secara
menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah
karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus. Secara umum proses
pembelajaran sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor masukan, yaitu raw
input, instrumental input, dan environmental input. Demikian halnya dengan
pembelajaran terpadu connected, maka sistem itu dapat digunakan. Raw input terdiri
dari guru dan peserta didik, maksudnya kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan pengetahuan guru tentang
pembelajaran terpadu model connected maupun pengalaman mengajar guru.
Selanjutnya kemampuan, sikap, minat dan motivasi merupakan faktor peserta didik
yang akan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran. Instrumental input merupakan
acuan dalam pengembangan pembelajaran terpadu model connected, berdasarkan
pada undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri (Kurikulum, SKL, dan
SKKD) maka guru mengembangkan model pembelajaran.
Menurut Fogarty (1991) kelebihan pembelajaran terpadu model keterhubungan
sebagai berikut:
a. Dengan pengintegrasian ide-ide interbidang studi maka peserta didik mempunyai
banyak gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada
suatu aspek tertentu.
b. Peserta didik dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus,
sehingga terjadilah proses internalisasi.
c. Mengintegrasikan ide-ide dalam interbidang studi memungkinkan peserta didik
mengkaji, mengkonsepstualisasi, memperbaiki serta mengasimilasi ide-ide
dalam memecahkan masalah.
Hadisubroto (dalam), juga mengemukakan keunggulan dari pembelajaran
terpadu model connected, diantaranya sebagai berikut:
a. Model ini memiliki hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu
bidang studi, sehingga siswa dapat mempunyai sebuah gambaran yang lebih
luas dari beberapa aspek tertentu yang mereka pelajari lebih mendalam.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan dnegan waktu yang cukup sehingga
lebih dapat dicerna oleh siswa.
c. Memungkinkan siswa untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap dengan sjeumlah gagasan di dalam
satu bidang studi.
d. Pembelajaran terpadu model terhubung (Connected) ini tidak mengganggu
kurikulum yang sedang berlaku.

2. Kekurangan Pembelajaran Terpadu Model Conected


Di samping memiliki kelebihan, pembelajaran terpadu model terhubung
(Connected) ini juga memiliki kekurangan seperti yang dikemukakan oleh fogarty
(1991) sebagai berikut:
a. Masih terlihat terpisahnya interbidang studi
b. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim sehingga isi pelajaran tetap
fokus tanpa menantang konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi
c. Dalam memadukan ide-ide pada satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan
(fogarty, 1991)
D. Contoh Aplikasi Model Pembelajaran Terpadu Model Connected
Implementasi pembelajaran terpadu model Connected dikembangkan dalam bahasa
dan sastra Indonesia secara terpadu di Sekolah Dasar. Di dalam pembelajaran bahasa dan
sastra secara terpadu, yaitu pembelajaran kemampuan berbahasa yang meliputi aspek
mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis dipayungkan kepada
pembelajaran apresiasi sastra.
a) aspek mendengarkan: mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya
b) aspek berbicara: memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat
c) aspek membaca: menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat
d) aspek menulis: menulis dialog sederhana dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan
isi serta perannya. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh
(1) siswa mendengarkan cerita dan mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya,
(2) siswa membaca cerita dan menyimpulkan isi ceritanya,
(3) siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi ceritanya,
kemudian
(4) siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya.

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Terpadu Model Connected, Raw input terdiri dari guru dan peserta
didik, maksudnya kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh
pemahaman dan pengetahuan guru tentang pembelajaran terpadu model connected
maupun pengalaman mengajar guru. Selanjutnya kemampuan, sikap,minat dan motivasi
merupakan faktor peserta didik yang akan berpengaruh pada kegiatan
pembelajaran. Dengan pengintegrasian ide-ide interbidang studi maka peserta didik
mempunyai banyak gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus
pada suatu aspek tertentu. Model ini memiliki hubungan atau kaitan antara gagasan di
dalam satu bidang studi,sehingga siswa dapat mempunyai sebuah gambaran yang lebih
luas dari beberapa aspek tertentu yang mereka pelajari lebih mendalam. 

Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih


dapat dicerna oleh siswa. Pembelajaran terpadu model terhubung ini tidak mengganggu
kurikulum yang sedang berlaku.

Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim sehingga isi pelajaran tetap fokus
tanpa menantang konsep-konsep sertaide ide antar bidang studi c.Adapun langkah-
langkah pembelajaran yang dapat ditempuh siswa mendengarkan cerita dan
mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya, siswa membaca cerita dan menyimpulkan isi
ceritanya,siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi
ceritanya, kemudian siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Pembelajaran Terpadu ini diharapkan pembaca
terutama Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik tentang bagaimana kemudian
peserta didik dapat gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer
pengetahuan akan sangat mudah karena makalah ini menjelaskan tentang bagaimana
konsep-konsep pokok ini menekankan pada hubungan ide-ide secara ekplisit di dalam
suatu bidang ilmu yang berkaitan antara satu topik dengan topik yang lain, satu konsep
dengan konsep lain, secata berurutan dalam waktu.
Dan bagaimana kemudian peserta didik dapat mengembangkan diri dan juga dapat
mengimplmentasikannya di dunia pendidikan lebi-lebih dikehidupan bermasyarakat.
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam segala aspek, baik dalam
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Pulukandang, Wiwy. 2021. “Buku Ajar Pembelajaran Terpadu”. Gorontalo:Ideas Publhising


Ananda, Rusydi dan Abdillah. 2018. “Pembelajaran Terpadu (karakteristik, Landasan, Fungsi,
Prinsip dan Model)”. Medan: LPPPI.
Fogarty, Robin. 1991. “How to Integrate the Curricula”. Illinios: Skylight Publishing Inc.
Margunayasa, I Gede, Ni Wayan Arini dan I Gsti Ngurah Japa. 2014. “Pembelajaran Terpadu;
Konsep dan Penerapannya”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai