Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 5

Anggota:

1. Benediktus Laksminto AM (K1521015)


2. Evelyn Selina BSS (K1521025)
3. Fauzani Ilham (k1521027)
4. Herlynda Putri KW (K1521033)
5. Selonia (K1521057)

WAWASAN PENDIDIKAN

“TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN MODERN”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pentingnya kita berteori dalam praktek di lapangan pendidikan karena pendidikan
dalam praktek harus dipertanggung jawabkan. Hal itu tidak boleh terjadi karena setiap
tindakan pendidikan bertujuan menunaikan nilai yang terbaik bagi peserta didik dan
pendidik. Sebabnya ialah karena unsur manusia yang dididik dan memerlukan pendidikan
adalah makhluk manusia yang harus menghayati nilai-nilai agar mampu mendalami nilai-
nilai dan menata perilaku serta pribadi sesuai dengan harkat nilai-nilai yang dihayati itu.
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti
Perenialisme, Essensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan
berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya.
Pendidikan klasik menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum subjek
akademis, yaitu suatu kurikulum yang bertujuan memberikan pengetahuan yang solid serta
melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan proses «penelitian», melalui metode
ekspositori dan inkuiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu teori pendidikan klasik?
b. Apa saja aliran-aliran pada pendidikan klasik?
c. Apa itu teori pendidikan modern?
d. Apa saja aliran-aliran pada pendidikan modern?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Wawasan Pendidikan, selain itu ada beberapa tujuan diantaranya :
a. Mampu memahami pengertian tentang teori pendidikan klasik dan teori pendidikan
modern.
b. Mengetahui dan memahami tentang aliran-aliran yang ada pada teori pendidikan
klasik dan teori pendidikan modern.

D. Manfaat
a. Dapat menjadikan makalah ini sebagai sarana pembelajaran di mata kuliah
Wawasan Pendidikan.
b. Sebagai pendengar atau pembaca manfaatnya yaitu mampu mengetahui materi
yang dipaparkan didalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Pendidikan Klasik


Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, yang memandang bahwa
pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan
budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada
prosesnya.

Perbedaan padangan tentang faktor dominan dalam perkembangan manusia


tersebut menjadi dasar perbedaan pendangan tentang peran pendidikan terhadap manusia,
mulai dari yang paling pesimis sampai yang paling optimis. Aliran-aliran itu pada
umumnya mengemukakan satu faktor dominan tertentu saja dan dengan demikian suatu
aliran dalam pendidikan akan mengajukan gagasan untuk mengoptimalkan faktor tersebut
untuk mengembangkan manusia.

B. Aliran-aliran Pendidikan Klasik


Aliran-aliran klasik terdiri atas aliran empiris, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.
• Aliran Empirisme
Aliran ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan,
keterampilan dan sikap manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh
pengalaman (empiris) nyata melalui alat inderanya baik secara langsung
berinteraksi dengan dunia luarnya maupun melalui proses pengolahan dalam diri
dari apa yang didapatkan secara langsung (Joseph, 2006).
Aliran empirisme di pandang berat sebelah sebab hanya mementingkan
peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Sedangkan kemampuan dasar
yang di bawa anak sejak lahir di anggap tidak menentukan, menurut kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena berbakat,
meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung.
Ajaran-ajaran pokok empirisme yaitu:
a. Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang
dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
b. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan
akal atau rasio.
c. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
d. Semua pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak
langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika
dan matematika).
e. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas
tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita.
Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari
pengalaman.
f. Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
• Aliran Nativisme
Nativisme adalah sebuah doktrin filosofis yang berpangaruh besar terhadap
pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer(1788-
1869). Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah di tentukan
oleh faktor-faktor yang di bawa manusia sejak lahir,pembawaan yang telah terdapat
pada waktu lahir itulah yang menentukan hasil perkembangannya.
Pendidikan menurut aliran nativisme tidak bisa mengubah perkembangan
seorang anak atau tidak mempunyai pengaruh sama sekali. Karena menurut
mereka baik buruknya seoang anak di tentukan oleh pembawaan sejak lahir, dan
peran pendidikan di sini hanya sebatas mengembangkan bakat saja.

Faktor Perkembangan Manusia Dalam Teori Nativisme


a. Faktor genetik
adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya suatu
bakat yang muncul dari diri manusia. Contohnya adalah Jika kedua orangtua
anak itu adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan
sebagai seorang penyanyi yang prosentasenya besar.
b. Faktor Kemampuan Anak adalah faktor yang menjadikan seorang anak
mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata
karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang
mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya
c. Faktor Kemampuan Anak adalah faktor yang menjadikan seorang anak
mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya.
Contohnya adalah adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang
mendorong setiap anak untuk mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.
d. Faktor Pertumbuhan Anak adalah faktor yang mendorong anak mengetahui
bakat dan minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami
sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia kan bersikap enerjik,
aktif, dan responsive terhadap kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika
pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mngenali
bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Tujuan dari Nativisme

a. Mampu memunculkan bakat yang dimiliki


b. Mendorong manusia mewujudkan diri yang berkompetensi
c. Mendorong manusia dalam menetukan pilihan
d. Mendorong manusia untuk mengembangkan potensi dari dalam diri
seseorang
e. Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki.
• Aliran Naturalisme
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan
realitas. Aliran ini berpikir bahwa pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada
alam. Jadi maksudnya adalah pendidikan tidak penting. Oleh karena itu, aliran ini
disebut aliran negativism. Padahal, kenyataanya pendidikan sangat diperlukan di
dalam kehidupan.
• Aliran Konvergensi
Aliran ini merupakan gabungan dari teori nativisme dan empirisme karena penganut
aliran ini berpikir bahwa proses perkembangan anak didasari oleh factor lingkungan
dan factor bawaan seperti contohnya adalah bakat. Bakat yang dibawa pada waktu
anak dilahirkan tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan
lingkungan yang baik sesuai dengan perkembangan bakat anak. Tapi sebaliknya,
lingkungan yang baik tidak akan menciptakan perkembangan yang optimal bagi anak
jika anak tidak memiliki bakat untuk dikembangkannya.
C. Teori Pendidikan Modern
Pendidikan modern adalah pendidikan yang sejalan dengan usaha manusia sejak
dilahirkan hingga meninggal, dengan sadar membimbing dan menuntun kondisi jiwa
khususnya agar dapat menumbuhkan akhlak dan kebiasaan yang baik sejak awal
pertumbuhan dan perkembangannya, hingga mencapai masa pubertas, agar terbentuk
kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Sekarang kita mengulas tentang teori
pendidikan modern yaitu :
1. Pengajaran Alam Sekitar
Pengajaran Alam sekitar sangat penting bagi anak karena lingkungan alam sekitar
dapat menjadi media pembelajaran yang potensial, faktual serta fungsional bagi
anak dalam mencapai kemampuan-kemampuan belajar yang diharapkan.
Lingkungan juga menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak, dan
penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih
bermakna (meaningfull learning).
Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di linkungan
anak, dapat memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak ke
arah yang lebih baik. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak.
Sebab, lingkungan menyediakan media pembelajaran yang sangat beragam dan
banyak pilihan. Selain itu, memanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas
belajar anak yang lebih meningkat dengan dimungkinkannya penggunaan berbagai
cara atau metode pembelajaran yang bervariasi.
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Dasar Konsepsi Pengajaran Pusat Perhatian
1. Asasnya
Orang tua harus memperhatikan khusus anaknya supaya anak tersebut bisa
mengerti dalam suatu kehidupan yang dia akan rasakan di dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Bahan Pengajar Merupakan Totalitas
Yaitu orang tua atau guru memberikan bahan kepada anak didik sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan oleh anak didik dan memberikan arahan
yang terbaik pada anak didik, supaya anak didik bisa di gunakan dengan baik.
3. Hubungan Simbiosis
Adalah suatu hubungan antara guru dengan anak didik dalam suatu pekerjaan, atau
hubungan antara orang tua dengan anak didik di dalam kehidupan sehari-hari,
maupun lingkungan masyarakat.
4. Keaktifan Anak
Yaitu setiap guru menilai anak didik dalam suatu pekerjaan atau dalam kehidupan
di sekolah.
Seorang guru, dia akan menilai anak didik itu dalam kehadiran disekolah atau
membuat suatu pekerjaan yang baik.
Gerakan Pengajaran Pusat Perhatian tersebut telah mendorong berbagai upaya agar
dalam kegiatan belajar mengajar diadakan berbagai variasi ( cara mengajar, dan
lain-lain ) agar perhatian siswa tetap berpusat pada bahan ajaran. Dengan kemajuan
teknologi pengajaran, peluang mengadakan variasi tersebut menjadi terbuka lebar,
dengan demikian upaya menarik minat menjadi lebih besar. Pemusatan perhatian
dalam pengajaran biasanya dilakukan bukan hanya pada pembukaan pengajaran,
tetapi juga pada setiap kali akan membahas sub topic yang baru.
3. Sekolah Kerja

Gerakan sekolah kerja sangat mendorong berkembangnya sekolah kejuruan di


setiap negara termasuk Indonesia. Peranan sekolah kejuruan pada tiangkat menengah
merupakan tulang punggung penyiapan tenaga terampil yang diperlukan oleh negara-
negara yang sedang membangun seperti Indonesia. Pendidikan keterampilan sangat
diperlukan oleh setiap orang yang akan memasuki lapangan kerja. Jadi, Pengaruh
terbesar dari gagasan sekolah kerja yaitu pendidikan luar sekolah, seperti kursus-
kursus, balai latihan kerja, dan sebagainya.

Dasar-dasar sekolah kerja :

• Peserta didik aktif berbuat, mengamati sendiri, memikirkan, dan memecahkan


setiap masalah yang dihadapi.
• Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran adalah peserta didik, bukan guru metode,
ataupun bahan.
• Mendidik peserta didik menjadi pribadi yang berani berdiri sendiri dan bertanggung
jawab sebagai anggota masyarakat yang baik.
• Tidak mementingkan pengetahuan “siap pakai”, yang bersifat hafalan atau hasil
peniruan, melainkan pengetahuan fungsional yang dapat dipergunakan untuk
berprakarsa, menciptakan, dan berbuat.
• Dalam belajar, peserta didik harus diberi kesiapan untuk menjalani proses berfikir
sesuai dengan perkembangannya.
• Sekolah kerja merupakan suatu bentuk masyarakat kecil, tempat peserta didik
mendapatkan latihan dan pengalaman yang amat penting begi pendidikan moral,
sosial, dan kecerdasan.
4. Pengajaran Proyek

Pengajaran proyek adalah suatu bentuk pengajaran dimana guru menyajikan


bahan pengajaran agar murid aktif menyelidiki dan mencari problem solving atas
proyek yang diberikan oleh gurunya.

5. Taman Siswa
Taman siswa merupakan badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan
masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas untuk mencapai cita-
cita Dasar pendidikan dan pengajaran dalam taman siswa ialah Panca Darma
Taman Siswa yang disusun tahun 1947.
Dasar-dasarnya ialah :
a) Asas kemerdekaan d) Asas kebangsaaan
b) Asas kodrat alam e) Asas kemanusiaan
c) Asas kebudayaan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan klasik merupakan jalur pendidikan pada awal masa perkembangan
pendidikan di seluruh dunia. Teori pendidikan klasik didasarkan pada filsafat klasik, yang
melihat pendidikan sebagai upaya untuk memelihara, pelestarian dan transmisi warisan
budaya. Aliran pendidikan klasik meliputi empirisme, pemikiran, naturalisme, dan
konvergensi. Semua aliran memiliki arti dan tujuan yang berbeda serta pandangan yang
berbeda dari sebuah bisnis objek pendidikan. Namun masalahnya adalah bahwa pendidikan
membutuhkan hal-hal yang sangat kompleks yang membangun pendidikan. Bukan hanya
sekolah, tapi lingkungan masyarakat dan lingkungan rumah juga mempengaruhi hasil
pendidikan.
Pendidikan modern adalah pendidikan yang sesuai dengan ikhtiar manusia Dari
lahir sampai mati, ada rasa hidayah dan hidayah kondisi mental khususnya untuk
mengembangkan kebajikan dan kebiasaan baik dari awal pertumbuhan dan perkembangan
sampai pubertas, dalam rangka membentuk kepribadian yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini saya harapkan kesediaan para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun yang nantinya akan berguna dalam
penyempurnaan makalah saya ke depannya. saya menyadari dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan karena kemampuan saya yang terbatas

Anda mungkin juga menyukai