UAS TPIK - Khalid Gusti (18110301)
UAS TPIK - Khalid Gusti (18110301)
NPM : 18110301
Kelas : APN - U3
Indikator Ukuran
Apakah ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan kebijakan dipahami oleh individu-
individu yang bertanggungjawab dalam pencapaian tujuan kebijakan
Komunikasi (pemahaman ukuran dan tujuan kebijakan oleh implementor). Dalam
penerapanya harus adanya bagan jejaring sehingga dapat diketahui peran
masing-masing aktor.
1. Jumlah staf
2. Keahlian para pelaksana
3. Implementasi yang relevan dan cukup untuk
mengimplementasikan kebijakan dan pemenuhan sumbersumber terkait
Sumber Daya dalam pelaksanaan program.
4. Adanya kewenangan yang menjamin bahwa program dapat
diarahkan kepada sebagaimana diharapkan.
5. Adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat dipakai untuk
melakukan kegiatan program seperti dana dan sarana prasarana.
1. Respon implementor terhadap kebijakan.
2. Kesadaran pelaksana, petunjuk/arahan pelaksana untuk merespon
Disposisi
program kearah penerimaan atau penolakan.
3. Intensitas respon
1. Kesesuaian karakteristik dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai
hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki
dalam menjalankan kebijakan.
2. Kesesuaian norma-norma dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai
Struktur Birokrasi hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki
dalam menjalankan kebijakan.
3. Kesesuaian pola-pola hubungan yang terjadi berulang-ulang badan-badan
eksekutif yang mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata
dengan apa yang mereka miliki dalam menjalankan kebijakan.
2. Unsur-unsur
A. Dalam upaya pengumpulan data yang telah dilakukan perseorangan, yang pertama
dilakukan adalah memahami dan mengumpulan data secara luas. Dari metode
pengumpulan data terdapat beberapa cara, sama seperti panduan pengumpulan data yang
terdiri dari variabel, indikator-indikator, dan daftar pertanyaan saya disini menggunakan
metode pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan berbasis data primer(hasil
wawancara virtual atau langsung, hasil wawancara, dan hasil pengamatan/obeservasi
langsung yang mengehasilkan dokumentasi) dan data sekunder berupa studi pustaka
(Jurnal, skripsi, berita, dan beberapa dokumen lainya). Salah satu contoh pengumpulan
data yang teah dilakukan adalah analisis kebijakan terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ)
yang dimana dalam proses pencarian informasi, dilakukan pengumpulan data secara
primer dan sekunder, setelah memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi, memilah
informasi-informasi untuk dipelajari, dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang
ada dalam memori barulah dilakukan penyaringan dan mengubah bentuk informasi ke
dalam bentuk yang lebih sistematis. Dalam pengolahan datanya sendiri langkah pertama
yang dilakukan yang sudah pasti mengunmpulkan data-data yang dibutuhkan dan jangan
lupa untuk mengecek keabsahanya (salah satu contohnya adalah dengan mengumpulkan
informasi dari website resmi maupun jurnal dari para ahli dan analisis data). Yang kedua
dengan persiapan data, yang dimana pada proses ini adalah proses menyaring data yang
penting dan terus memperbaiki kata yang salah dalam penulisan, inti dari proses ini
adalah untuk menghilangkan data yang buruk seperti data yang berlebihan, tidak lengkap,
atau tidak benar. Langkah selanjutnya yaitu menginput data dan menggabungkanya,
seperti yang telah dilakukan pada tugas “ANALISIS PEMBELAJARAN JARAK JAUH
(PJJ) DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI TAHAPAN KOMPETENSI
ANALISIS KEBIJAKAN LEVEL 5”
B. Dalam tugas yang telah dilaksanakan Telaah dokumen dengan mengacu pada regulasi-
regulasi yang mengatur kegiatan pembelajaran jarak jauh, lalu melakukan telaah
dokumen dengan mengumpulkan dan menganalisis data sebaran covid 19 secara rutin.
terakhir melakukan telaah dokumen dengan mengumpulkan data target vaksinasi.
C. Policy Breif
Malasah Utama
Virus corona di Indonesia ini berdampak pada semua sektor tak terkecuali sektor pendidikan.
Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa
proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar dirumah dapat
difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic COVID-19.
Rekomendasi Kebijakan
Dalam penerapan pembelajaran online banyak sekali kendala yang terjadi, makanya dari itu saya
merumuskan beberapa rekomendasi untuk jangka panjang dan pendek, seperti berikut: