PENERAPAN INTEGRAL
Dosen Pengampu :
Rifky Aisyatul Faroh,S.Si.,M.Mat.
Disusun Oleh :
Nama : Mohammad baihaqi F.S ( 082110015 )
: Muhammad ribut nur C ( 082110016 )
: Muhammad alfiyan ( 082110018 )
: M Mursyid abdillah ( 082110019 )
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Kalkulus II yakni membuat Makalah
dengan judul “Penerapan Integral”. Matematika adalah bahasa universal untuk
menyajikan gagasan atau pengetahuan secara formal dan presisi sehingga tidak
memungkinkan terjadinya multi tafsir. Penyampaiannya adalah dengan membawa
gagasan dan pengetahuan konkret ke bentuk abstrak melalui pendefinisian variabel
dan parameter sesuai dengan yang ingin disajikan. Penyajian dalam bentuk abstrak
melalui matematika akan mempermudah analisis dan evaluasi selanjutnya.
Permasalahan terkait gagasan dan pengetahuan yang disampaikan secara matematis
akan dapat diselesaikan dengan prosedur formal matematika yang langkahnya sangat
presisi dan tidak terbantahkan. Karenanya matematika berperan sebagai alat
komunikasi formal paling efisien. Perlu kemampuan berpikir kritis-kreatif untuk
menggunakan matematika seperti uraian di atas. Makalah ini telah penulis susun
dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka, penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah tentang penerapan integral ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
PENJELASAN
Keterangan:
f(x) : persamaan kurva
F(x) : luasan di bawah kurva f(x)
C : konstanta
Berdasarkan contoh di atas, maka dapat kita ketahui jika terdapat banyak fungsi
yang mempunyai hasil turunan yang sama yakni yI = 3x2.
Fungsi dari variabel x3 maupun fungsi dari variabel x3 yang dikurang atau
ditambah pada sebuah bilangan (contohnya: +8, +17, atau -6) mempunyai turunan
yang sama.
Apabila turunan itu kita integralkan, maka harusnya akan menjadi fungsi-fungsi
awal sebelum diturunkan.
Tetapi, dalam kasus yang tidak diketahui fungsi awal dari sebuah turunan, maka
hasil integral dari turunan tersebut bisa kita tulis menjadi:
f(x) = y = x3 + C
Dengan nilai C dapat berapa pun. Notasi C ini juga disebut sebagai konstanta
integral. Integral tak tentu dari sebuah fungsi dinotasikan seperti berikut:
Dalam notasi di atas dapat kita baca integral terhadap x”. notasi disebut
integran. Secara umum integral dari fungsi f(x) merupakan penjumlahan F(x) dengan
C atau:
Sebab integral dan juga turunan saling berkaitan, maka rumus integral bisa
didapatkan dari rumusan penurunan. Apabila turunan:
2.3.4PadabidangEkonomi
Penerapan Turunan parsial dalam bidang ekonomi digunakan untuk
menghitung fungsi produksi, konsep elastisitas, angka pengganda, optimisasi
tanpa kendala,
Pada bidang ekonomi dipakai untuk mencari biaya marjinal, yaitu dengan cara
menurunkannya dari persamaan biaya total. Bisa ditulis biaya marjinal =
biaya total’. Para matematikawan mengenal biaya marjinal sebagai dc/dx,
turunan C terhadap x. dengan demikian dapat didefinisikan harga marjinal
sebagai dp/dx, pendapatan marjinal sebagai dR/dX, dan keuntungan marjinal
sebagai dp/dx.
Berikut contoh soal Sebuah perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x –
0,0003x2 dengan jumlah persatuan x=1000. tentukan biaya rata-rata dan biaya
marjinal?
Penyelasaian
biaya rata-rata = C(x)/x
= 3200+3,25x-0,0003x2 / X
= 3200+3,25 (1000)-0,0003(1000)2 / 1000
= 6150 / 1000 = 6,15
Maka biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1000 = Rp.6150
biaya marjinal = dc/dx
=3,25-0,0006x
=3,25-0.0006(1000)
=2,65
maka biaya marjinalnya, 2,65 x 1000 = Rp.2650 Pada x=1000
Dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp.6150 untuk
memproduksi 1000 barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1
barang setelah barang yang ke 1000, hanya dibutuhkan Rp. 2650 untuk membuat
1000 barang yang sama.
2.3.5PadabidangFisika
Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran
pokok yang ada. Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat
dinyatakan dengan angka. Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan
satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat
dari mengalikan panjang dengan panjang. Berikut ini adalah berbagai contoh besaran
turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari sistem MKS
(meter - kilogram - sekon/second)
1.Surplus Konsumen
Konsumen yang mampu atau bersedia membeli barang lebih tinggi (mahal) dari
harga equilibrium P0 akan memperoleh kelebihan (surplus) untuk tiap unit barang
yang dibeli dengan harga P0. Pada saat equilibrium, jumlah total pengeluaran (total
expenditure) konsumen = P0.X0 yang dalam gambar ini adalah luas empat persegi
panjang 0ABC, sedangkan konsumen yang tadinya bersedia membeli barang ini lebih
tinggi dari harga P0 akan menyediakan uang yang banyaknya = luas daerah yang
dibatasi kurva demand yang sumbu tegak P, sumbu mendatar X, dan garis kordinat x
=x0(yakni=luas daerah 0ABF).Karena itu, besarnya surplus konsumen yakni selisih
antara jumlah uang yang disediakan dikurangi dengan jumlah pengeluaran nyata
konsumen sehingga surplus konsumen dapat dinyatakan sebagai berikut:
SK = Luas 0ABF – Luas 0ABC = Luas daerah CBF =oʃxof(x).dx – P0.X0
Jika dari fungsi demand p = f(x) maka hasil dari 0ʃaf(x).dx adalah jumlah uang
yang disediakan.
Pengintegralan fungsi f(x) yang ditulis sebagai f(x) dx disebut integral tak
tentu dari f(x). Jika F(x) anti turunan dari f(x), maka :
Keterangan:
: notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan
Jerman)
f(x) : fungsi integran
f(x) : fungsi integral umum yang bersifat f"(x) = F(x)
c : konstanta pengintegralan
Sekarang, perhatikan turunan fungsi-fungsi berikut.
dapat dituliskan
Sebagai contoh, turunan fungsi f(x) = 2x2 + c adalah f'(x) = 4x. Ini berarti, antiturunan
dari f'(x) = 4x adalah f(x) = 2x2 + c atau dituliskan f(xdx) = 2x2 + c.
Uraian ini menggambarkan hubungan berikut.
Jika f'(x) = xn , maka dengan c suatu konstanta.
Sehingga sifat-sifat integral yang berlaku memenuhi aturan sebagai berikut:
CONTOH SOAL BESERTA JAWABAN
Contoh
Jawab:
Koefisien dapat kita keluarkan dari tanda integral.
Jawab:
Lakukan perkalian suku-suku persoalan terlebih dahulu pada soal:
Jawab:
Jawab:
Ada fungsi yang tidak dapat kita integralkan dengan konsep integral yang kita
peroleh yaitu pada eksponen dengan pangkat n = �1.
Untuk itu, perhatikan bentuk soal berikut:
Karena bentuk penyebut sama dengan nol (0) menyebabkan hasil tak berhingga.
Sehingga bentuk integral tersebut digolongkan bentuk integral khusus.
Oleh karena itu, untuk Integral khusus tersebut berlaku aturan:
BAB 3
PENUTUP
Saran
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi
pesertadidik dan penulis juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian .
Dengan mengajarkan Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta
didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di
bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat perguruan tinggi
Namun, kebanyakan dari peserta didik kebingungan dalam menyelesaikan persamaan
dan bentuk integral, sehingga diharapkan untuk pendidik dapat menjelaskan konsep
integral dengan metode yang lebih mudah untuk dimengerti peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://rumuspintar.com/integral/
2. http://makalah-beta.com/2016/02/pembahasan-tentang-integral-dalam.html
3. https://www.academia.edu/33840408/MAKALAH_MATEMATIKA_INTEG
RAL_Disusun_oleh_POLITEKNIK_DHARMA_PATRIA_KEBUMEN_2017
4. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Integral-
Tak-Tentu-/konten10.html
5. https://www.academia.edu/8714866/Aplikasi_Integral_dalam_Kehidupan
6. https://hannapratiwiarkham.wordpress.com/2012/12/01/aplikasi-matematika-
dalam-bidang-kedokteran/