Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KALKULUS I

PENERAPAN INTEGRAL
Dosen Pengampu :
Rifky Aisyatul Faroh,S.Si.,M.Mat.

Disusun Oleh :
Nama : Mohammad baihaqi F.S ( 082110015 )
: Muhammad ribut nur C ( 082110016 )
: Muhammad alfiyan ( 082110018 )
: M Mursyid abdillah ( 082110019 )

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Kalkulus II yakni membuat Makalah
dengan judul “Penerapan Integral”. Matematika adalah bahasa universal untuk
menyajikan gagasan atau pengetahuan secara formal dan presisi sehingga tidak
memungkinkan terjadinya multi tafsir. Penyampaiannya adalah dengan membawa
gagasan dan pengetahuan konkret ke bentuk abstrak melalui pendefinisian variabel
dan parameter sesuai dengan yang ingin disajikan. Penyajian dalam bentuk abstrak
melalui matematika akan mempermudah analisis dan evaluasi selanjutnya.
Permasalahan terkait gagasan dan pengetahuan yang disampaikan secara matematis
akan dapat diselesaikan dengan prosedur formal matematika yang langkahnya sangat
presisi dan tidak terbantahkan. Karenanya matematika berperan sebagai alat
komunikasi formal paling efisien. Perlu kemampuan berpikir kritis-kreatif untuk
menggunakan matematika seperti uraian di atas. Makalah ini telah penulis susun
dengan maksimal. Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka, penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah tentang penerapan integral ini dapat memberikan manfaat terhadap
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Integral dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Pada bidang matematika dan
teknik, integral digunakan untuk menghitung volume benda putar dan luasan pada
kurva. Pada bidang fisika, pemanfaatan integral digunakan untuk menghitung dan
menganalisis rangkaian arus listrik, medan magnet, dan lainnya. Dalam bidang
ekonomi, integral digunakan untuk menentukan persamaan dan fungsi yang berkaitan
dengan ekonomi, konsumsi, marginal, dan sebagainya.
Definisi secara modern tentang integral dikemukakan oleh Riemann dengan
gagasan pertamanya adalah jumlah Riemann. Gagasan ini memunculkan kaitan antara
integral tentu dengan luas daerah. Secara umum, integral tentu menyatakan batasan
luas daerah yang tercakup di antara kurva y = f(x) dan sumbu-x dalam selang [a,b].
Luas bagian-luas bagian yang berada di bagian atas sumbu-x diberikan tanda positif,
sedangkan luas bagian-luas bagian yang berada di bagian bawah sumbu-x diberikan
tanda negatif.
Integral memiliki aplikasi yang luas dalam bidang sains dan industri. Sebagai
contoh integral banyak dilibatkan dalam berbagai situasi seperti: penggunaan laju
tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran selama selang
waktu tertentu, penggunaan kecepatan pesawat ulang-alik Endeavour untuk
menentukan ketinggian yang dicapai pada waktu tertentu, integral juga digunakan
untuk memecahkan persoalan yang berkaitan dengan volume, panjang kurva,
perkiraan populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus
konsumen, bisbol, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan dasar integral tak tentu
2. Apakah perlu penerapan integral dalam kehidupan sehari – hari
3. Bagaimana cara konsep integral bisa mudah dipahami

1.3 Tujuan Penelitian


1. Menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan pembelajaran, penalaran, dan
koneksi matematis antara mahasiswa yang pembelajaran matematikanya
dengan model pembelajaran Integral tak tentu dengan mahasiswa yang
pembelajaran matematikanya dengan model pembelajaran konvensional
ditinjau dari keragaman serta sifat berfikir matematis mahasiswa
2. Menganalisis strategi penyelesaian mahasiswa terhadap permasalahan-
permasalahan yang diberikan terkait dengan materi integral mahasiswa yang
pembelajaran matematikanya dengan model pembelajaran konvensional.
3. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan secara komprehensip kesalahan,
kekeliruan, atau kekurangan serta kesulitan yang dialami mahasiswa ditinjau
dari proses penyelesaian soal matematik
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

 Integral secara sederhana dapat disebut sebagai invers (kebalikan) dari


operasi turunan. Integral dibedakan menjadi dua yaitu integral tak tentu
dan integral tentu.
 Integral tak tentu merujuk pada definisi integral sebagai invers
(kebalikan) dari turunan, sedangkan integral tentu didefinisikan sebagai
jumlahan suatu daerah yang dibatasi kurva atau persamaan tertentu.
 Integral tak tentu dari suatu fungsi menghasilkan fungsi baru yang
belum memiliki nilai yang tentu karena masih terdapat variabel dalam

fungsi baru tersebut. Bentuk umum integral tentu .

PENJELASAN

2.1 Contoh integral tak tentu:

Rumus Integral Tak Tentu

Keterangan:
 f(x) : persamaan kurva
 F(x) : luasan di bawah kurva f(x)
 C : konstanta

integral tak tentu dalam matematika merupakan invers/kebalikan dari turunan.


Turunan dari sebuah fungsi, apabila diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu
sendiri.
Mari perthatikan baik-baik contoh dari beberapa turunan dalam fungsi aljabar di
bawah ini:
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 8 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 17 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 – 6 adalah yI = 3x2
variabel dalam sebuah fungsi akan mengalami penurunan pangkat.

Berdasarkan contoh di atas, maka dapat kita ketahui jika terdapat banyak fungsi
yang mempunyai hasil turunan yang sama yakni yI = 3x2.
Fungsi dari variabel x3 maupun fungsi dari variabel x3 yang dikurang atau
ditambah pada sebuah bilangan (contohnya: +8, +17, atau -6) mempunyai turunan
yang sama.
Apabila turunan itu kita integralkan, maka harusnya akan menjadi fungsi-fungsi
awal sebelum diturunkan.
Tetapi, dalam kasus yang tidak diketahui fungsi awal dari sebuah turunan, maka
hasil integral dari turunan tersebut bisa kita tulis menjadi:
f(x) = y = x3 + C
Dengan nilai C dapat berapa pun. Notasi C ini juga disebut sebagai konstanta
integral. Integral tak tentu dari sebuah fungsi dinotasikan seperti berikut:

Dalam notasi di atas dapat kita baca integral terhadap x”. notasi  disebut
integran. Secara umum integral dari fungsi f(x) merupakan penjumlahan F(x) dengan
C atau:

Sebab integral dan juga turunan saling berkaitan, maka rumus integral bisa
didapatkan dari rumusan penurunan. Apabila turunan:

Maka rumus integral aljabar didapatkan:

dengan syarat apabila n ≠ 1


Sebagai contoh perhatikan beberapa integral aljabar fungsi-fungsi berikut ini:
2.2 Cara Membaca Integral Tak Tentu :
Setelah membaca uraian di atas, taukah kalian cara membaca kalimat integral?
Integral di baca seperti ini:
 
yang di baca Integral Tak Tentu Dari Fungsi f(x) Terhadap Variabel X

2.3 Kegunaan dan aplikasi Integral dalam kehidupan sehari-


hari
2.3.1 Aplikasi Integral
Integral dapat diaplikasikan ke dalam banyak hal. Dari yang
sederhana, hingga aplikasi perhitungan yang sangat kompleks. Kegunaan
integral dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali, diantaranya menentukan
luas suatu bidang, menentukan volume benda putar, menentukan panjang
busur dan sebagainya.      Berikut merupakan aplikasi-aplikasi integral yang
telah dikelompokkan dalam Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat sebagai
berikut :
2.3.2 Pada bidang Teknik
Pada bidang Tekhnik penggunaan turunan dapat membantu programer dalam
pembuatan aplikasi Contohnya : Para Enginer dalam membuat / mendisain mesin –
mesin pesawat terbang.
2.3.3 Pada bidang Matematika
Turunan digunakan untuk pencarian dalam limit, yang bentuk soal limitnya
harus di faktorkan atau di kalikan terlebih dahulu dengan akar sekawan untuk
menentukan persamaan garis singgung. Contoh penggunaan Turunan untuk
menentukan Garis singgung:
Tentukan persamaan garis singgung dari y = x3 - 2x2 - 5 pada titik (3,2).
Jawab :
Y=f(x)= x3-2x2-5
Y=f(x)=3x2-4x f ’(3) = 3(3)2 - 4(3) = 15 ; m = 15.
Rumus pers. Garis singgung :
y-yo = m (x-xo) 
maka garis singgung fungsi diatas adalah :
Y – 2 = 15 (x – 3) atau y = 15x – 43

2.3.4PadabidangEkonomi
Penerapan Turunan parsial dalam bidang ekonomi digunakan untuk
menghitung fungsi produksi, konsep elastisitas, angka pengganda, optimisasi
tanpa kendala,
Pada bidang ekonomi dipakai untuk mencari biaya marjinal, yaitu dengan cara
menurunkannya dari persamaan biaya total. Bisa ditulis biaya marjinal =
biaya total’. Para matematikawan mengenal biaya marjinal  sebagai dc/dx,
turunan C terhadap x. dengan demikian dapat didefinisikan harga marjinal
sebagai dp/dx, pendapatan marjinal sebagai dR/dX, dan keuntungan marjinal
sebagai dp/dx.
Berikut contoh soal Sebuah perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x –
0,0003x2  dengan jumlah persatuan x=1000. tentukan biaya rata-rata dan biaya
marjinal?

Penyelasaian
biaya rata-rata = C(x)/x

= 3200+3,25x-0,0003x2 / X
= 3200+3,25 (1000)-0,0003(1000)2 / 1000
= 6150 / 1000 = 6,15
Maka biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1000 = Rp.6150
biaya marjinal = dc/dx
=3,25-0,0006x
=3,25-0.0006(1000)
=2,65
maka biaya marjinalnya, 2,65 x 1000 = Rp.2650 Pada x=1000

        Dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp.6150 untuk
memproduksi 1000 barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1
barang  setelah barang yang ke 1000, hanya dibutuhkan Rp. 2650 untuk membuat
1000 barang yang sama.

2.3.5PadabidangFisika
      Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran
pokok yang ada. Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat
dinyatakan dengan angka.  Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan
satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat
dari mengalikan panjang dengan panjang.  Berikut ini adalah berbagai contoh besaran
turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari sistem MKS
(meter - kilogram - sekon/second)

 Besaran turunan energi satuannya joule dengan lambang J


 Besaran turunan gaya satuannya newton dengan lambang N
 Besaran turunan daya satuannya watt dengan lambang W
 Besaran turunan tekanan satuannya pascal dengan lambang Pa
 Besaran turunan frekuensi satuannya Hertz dengan lambang Hz
 Besaran turunan muatan listrik satuannya coulomb dengan lambang C
 Besaran turunan beda potensial satuannya volt dengan lambang V
 Besaran turunan hambatan listrik satuannya ohm dengan lambang ohm
 Besaran turunan kapasitas kapasitor satuannya farad dengan lambang F
 Besaran turunan fluks magnet satuannya tesla dengan lambang T
 Besaran turunan induktansi satuannya henry dengan lambang H
 Besaran turunan fluks cahaya satuannya lumen dengan lambang ln
 Besaran turunan kuat penerangan satuannya lux dengan lambang lx

2.3.6 Pada bidang Ekonomi


Operasi hitung integral dapat diterapkan dalam persoalan ekonomi, misalnya
dalam integral tak tentu digunakan menghitung fungsi total, dan dalam integral
tertentu digunakan untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen. Jika
diketahui fungsi demand dan supply suatu barang, operasi hitung integral dapat
dipakai untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen pada saat market
equilibriumatau pada tingkat harga tertentu.

1.Surplus Konsumen
Konsumen yang mampu atau bersedia membeli barang lebih tinggi (mahal) dari
harga equilibrium P0 akan memperoleh kelebihan (surplus) untuk tiap unit barang
yang dibeli dengan harga P0. Pada saat equilibrium, jumlah total pengeluaran (total
expenditure) konsumen = P0.X0 yang dalam gambar ini adalah luas empat persegi
panjang 0ABC, sedangkan konsumen yang tadinya bersedia membeli barang ini lebih
tinggi dari harga P0 akan menyediakan uang yang banyaknya = luas daerah yang
dibatasi kurva demand yang sumbu tegak P, sumbu mendatar X, dan garis kordinat x
=x0(yakni=luas daerah 0ABF).Karena itu, besarnya surplus konsumen yakni selisih
antara jumlah uang yang disediakan dikurangi dengan jumlah pengeluaran nyata
konsumen sehingga surplus konsumen dapat dinyatakan sebagai berikut:
SK = Luas 0ABF – Luas 0ABC = Luas daerah CBF =oʃxof(x).dx – P0.X0
Jika dari fungsi demand p = f(x) maka hasil dari 0ʃaf(x).dx adalah jumlah uang
yang disediakan.

2.    Surplus Produsen


        Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang dengan jumlah
penerimaan yang direncanakan produsen dalam penjualan sejumlah barang. Pada saat
harga terjadi price equilibrium P0 maka penjual barang yang bersedia menjual barang
ini dibawah harga po akan memperoleh kelebihan harga jual untuk tiap unit barang
yang terjual yakni selisih antara po dengan harga kurang dari po.
      Sedangkan, pada saat equilibrium, penjual barang ini akan menerima hasil
penjualan barang sejumlah P0 . X0 yang dalam gambar adalah luas empat persegi
panjang 0ABC, sedangkan sebenarnya penjual barang ini bersedia menerima
sejumlah uang yang banyaknya = luas daerah yang dibatasi kurva supply dengan
sumbu P, sumbu X dan garis ordinat x = xo (yakni luas daerah 0ABE), maka penjual
barang ini akan memperoleh surplus produsen (penjual) sebanyak berikut ini:
SP = Luas 0ABC – Luas daerah 0ABE = P0.X0 -oʃxcg(x).dx

2.3.7 Pada bidang Teknologi

 Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah


kebocoran selama selang waktu tertentu.
 Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan
ketinggian maksimum yang dicapai pada waktu tertentu.
 Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva,
perkiraan populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus
konsumen.

2.3.8 Pada bidang Kedokteran

Bagaimana kita menyatakan suatu bentuk integral suatu fungsi? Notasi

matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah  , seperti huruf S


yang memanjang (S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan) dan dibaca
integral.

Pengintegralan fungsi f(x) yang ditulis sebagai  f(x) dx disebut integral tak
tentu dari f(x). Jika F(x) anti turunan dari f(x), maka :
 

Keterangan:
: notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan
Jerman)
f(x) : fungsi integran
f(x) : fungsi integral umum yang bersifat f"(x) = F(x)
c : konstanta pengintegralan
 
Sekarang, perhatikan turunan fungsi-fungsi berikut.

Dari uraian ini, tampak bahwa jika  maka   atau

dapat dituliskan 
 
Sebagai contoh, turunan fungsi  f(x) = 2x2 + c adalah  f'(x) = 4x. Ini berarti, antiturunan
dari f'(x) = 4x adalah f(x) = 2x2 + c atau dituliskan   f(xdx) = 2x2 + c.
 
Uraian ini menggambarkan hubungan berikut.
Jika f'(x) = xn , maka   dengan c suatu konstanta.
Sehingga sifat-sifat integral yang berlaku memenuhi aturan sebagai berikut:
 
 
 
CONTOH SOAL BESERTA JAWABAN
 
Contoh

 
Jawab:
Koefisien dapat kita keluarkan dari tanda integral.

 
Jawab:
Lakukan perkalian suku-suku persoalan terlebih dahulu pada soal:

 
Jawab:

 
 
Jawab:

 
Ada fungsi yang tidak dapat kita integralkan dengan konsep integral yang kita
peroleh yaitu pada eksponen dengan pangkat n = �1.
Untuk itu, perhatikan bentuk soal berikut:
 

 
Karena bentuk penyebut sama dengan nol (0) menyebabkan hasil tak berhingga.
Sehingga bentuk integral tersebut digolongkan bentuk integral khusus.
 

 
Oleh karena itu, untuk Integral khusus tersebut berlaku aturan:
 

 
BAB 3
PENUTUP

Saran
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi
pesertadidik dan penulis juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian .
Dengan mengajarkan Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta
didik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di
bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat perguruan tinggi
Namun, kebanyakan dari peserta didik kebingungan dalam menyelesaikan persamaan
dan bentuk integral, sehingga diharapkan untuk pendidik dapat menjelaskan konsep
integral dengan metode yang lebih mudah untuk dimengerti peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://rumuspintar.com/integral/
2. http://makalah-beta.com/2016/02/pembahasan-tentang-integral-dalam.html
3. https://www.academia.edu/33840408/MAKALAH_MATEMATIKA_INTEG
RAL_Disusun_oleh_POLITEKNIK_DHARMA_PATRIA_KEBUMEN_2017
4. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Integral-
Tak-Tentu-/konten10.html
5. https://www.academia.edu/8714866/Aplikasi_Integral_dalam_Kehidupan
6. https://hannapratiwiarkham.wordpress.com/2012/12/01/aplikasi-matematika-
dalam-bidang-kedokteran/

Anda mungkin juga menyukai