Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan – perubahan
yang terjadi akibat kemajuan teknologi. Dalam masa persaingan yang sangat
ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia merupakan modal utama
dalam suatu pekerjaan maupun bidang usaha, maka kualitas tenaga kerja pun
yang siap pakai sesuai bidang keahliannya. Untuk mewujudkan itu, UNG,
terkhusus pada dosen prodi farmasi mempunyai program kegiatan Praktik Kerja
bidang kesehatan
1
Kesehatan merupakan hak asasi dari setiap orang. Salah satu upaya untuk
yang bermutu tinggi, berkhasiat, tepat waktu penyediaan, jumlah yang cukup bagi
dan bahan baku obat. Industri obat jadi adalah industri yang menghasilkan suatu
produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan. Sedangkan industri
bahan baku adalah bahan baku yang diproduksi oleh suatu industri,bahan baku
tersebut adalah semua bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang
produsen obat sangat penting bagi tercapainya suatu “mutu”. Mutu harus dicapai,
dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu, industri farmasi harus memenuhi
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) adalah salah satu persyaratan
pembuatan obat yang harus dipatuhi setiap industri farmasi. Dengan Kemajuan
industri farmasi menghasilkan banyak obat baru yang beredar dipasaran. Seiring
2
suatu sediaan yang dapat membantu manusia mengurangi atau mengatasi masalah
menentukan kualitas obat yang dihasilkan dan semua itu kembali lagi kepada
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin mutu obat yang
dihasilkan antara lain mulai dengan pengadaan 2 bahan baku, proses pembuatan
dan pengawasan mutu, personil yang terlibat dalam proses produksi, bangunan
dan peralatan. Oleh karena itu dibutuhkan farmasis yang memiliki wawasan,
yang diadakan di PT. Bio Farma di Bandung, Lembaga Farmasi Angkatan Darat
(LAFI AD) di Bandung, UPT herbal materia medica batu di Malang, dan PT.
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan obat yang baik dan
benar (CPOB)
perusahaan farmasi
3
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan obat, alat-alat yang
digunakan dalam pembuatan obat dan menganalisa obat dengan baik, serta
Agar dapat membantu memahami lebih dalam tentang dunia kerja dengan
perusahaan dalam menangani setiap proyeknya, serta menjadi bekal yang baik
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PT Bio Farma adalah badan usaha milik negara Indonesia yang berbisnis
yang didirikan pada tanggal 6 Agustus 1890. Perusahaan ini merupakan satu-
yang bertujuan dalam meningkatkan dan menjamin kualitas mutu produk serta
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3), audit praktik produksi yang
5
juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan
c. Audit Internal
BUMN No: PER-09/MBU /2012 tanggal 6 Juli 2012. Tata Kelola Risiko
Perusahaan di Bio Farma tertuang dalam Manual Bio Farma (MBF-01 dan MBF-
02.
2.1.3 Personalia
Setiap karyawan yang bekerja pada PT. Bio Farma (Persero) merupakan
tenaga profesional dalam negeri dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu
yang dikembangkan oleh perusahaan menjadi tenaga ahli pada berbagai bidang
6
dan apoteker sebagai kepala bagian produksi. Dalam hal pengembangan SDM
pelatihan dan pendidikan yang berkualitas, excellent, relevan serta sesuai dengan
kebutuhan strategis perusahaan dengan nama PT. Bio Farma (Persero) Excellent
selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk
internasional dan sistem manajemen mutu terkini. Sampai dengan saat ini
(Cara Pembuatan Obat Yang Baik) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia, Sistem manjemen Mutu ISO 9001, ISO14001 dan OHSAS
18001.
memproduksi vaksin dan sera di Indonesia, yang merupakan salah satu dari
7
beberapa produsen didunia yang telah mendapatkan perkualifikasi dari WHO
untuk program imunisasi nasional saja, bahkan telah lulus hingga 100 negara.
negeri.
8
2.2 Lembaga Farmasi Pusat Kesehatan Angkatan Darat
merupakan lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1818 di
salahsatu bagian dari elemen militer bangsa. Dalam menjalankan tugasnya sebagai
benteng pertahanan Negara maka aspek kesehatan dari para anggota militer
bagi prajurit TNI AD, pemerintah kemudian membentuk suatu lembaga yang
(LAFIPuskesad)
Pada tanggal 1 Juni 1950, lembaga ini diambil alih oleh pemerintah
Republik Indonesia dan dibagi menjadi dua bagian, yakni Laboratorium Kimia
Angkatan Darat (LKAD) dan Depot Obat Tentara Pusat (DOTP) yang
9
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Kesehatan Angkatan Darat No.
Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad). Pada tanggal 15 Oktober 1970, Lafi
(Dopusbekkes Jankesad).
kembali menjadi Lafi Ditkesad dan pada tanggal 1 April 2005, Lafi Ditkesad
dipisah kembali menjadi Lafi Ditkesad dan Gudang Pusat (Gupus) II Ditkesad.
Pada awalnya, kegiatan produksi Lafi Ditkesad dilakukan di Jl. Gudang Utara No.
tentang penerapan CPOB. Oleh sebab itu,pada tahun 1995 diajukanlah Rencana
Induk Perbaikan (RIP) Lafi Ditkesad dengan lokasi di Jl. Gudang Utara No. 26
10
Lafi Puskesad merupakan industri farmasi milik negara yang
dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI AD serta keluarga mereka di seluruh
Indonesia. Sejak tahun 2014, produksi obat LAFI Puskesad diperuntukkan bagi
untuk keperluan pendidikan, tugas operasi dan latihan prajurit TNI AD. LAFI
1997dimulai pembangunan sarana fasilitas Lafi Puskesad sesuai dengan RIP yang
laktam,selanjutnya pada tahun 2001 diperoleh satu sertifikat CPOB untuk sediaan
serbuk injeksi steril antibiotik β-laktam dan turunannya, serta pada tanggal 1 Juni
2006diperoleh lima sertifikat CPOB untuk fasilitas non β-laktam yaitu sediaan
tahun 2016LAFI Puskesad hanya memiliki empat sertifikat CPOB untuk sediaan
non β-laktam yaitu untuk sediaan tablet biasa, kapsul keras, serbuk oral, dan
11
disatukan dengan sertifikat tablet biasa menjadi satu sertifikat, yaitu sertifikat
1. Eselon Pimpinan
Dijabat oleh tiga orang Pamen AD berpangkat Letkol Ckm, yang terdiri
dari Perwira Ahli Madya Manajemen Mutu (Paahli Madya Jemen Mutu),
12
teknologi farmasi, dan analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal).
3. Eselon Pelayanan Kepala Seksi Tata Usaha dan Urusan Dalam (Kasituud)
dan urusan dalam. Dalam melaksanakan tugasnya, Kasituud dibantu oleh tiga
Kepala Urusan yang masingmasing dijabat oleh dua orang Perwira Pertama
(Pama) AD berpangkat Kapten Ckm dan satu PNS Golongan III, serta satu
Perwira Urusan yang dijabat oleh Pama AD berpangkat Letnan Ckm. Kepala
13
melaksanakan tugas dan kewajibannya, Kasituud bertanggung jawab kepada
Wakalafi.
4. Eselon Pelaksana
yaitu:
(Kasilitbangprod)
Wakalafi.
14
tugasnya, Kainstalprod dibantu oleh empat Kepala Seksi yang masing-
Wakalafi.
yaitu;
Wakalafi.
15
Dijabat oleh Pamen AD berpangkat Mayor Ckm, merupakan unsur
dibantu oleh dua Kepala Urusan yang masing-masing dijabat oleh Pama
Kapten Ckm dan satu Perwira Urusan yang dijabat oleh Pama AD
matprod)
16
bertanggung jawab kepada Kalafi dan dalam pelaksanaan tugas
2.2.3 Personalia
sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar, oleh
sebab itu, industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan personil yang
terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap
dengan pekerjaan.
dalam uraian tugas tertulis. Tugas mereka boleh didelegasikan kepada wakil yang
penerapan CPOB, tidak ada yang terlewatkan ataupun tumpang tindih dalam
tanggung jawab yang tercantum pada uraian tugas. Personil kunci mencakup
kepala bagian Produksi, kepala bagian Pengawasan Mutu dan kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu). Posisi utama tersebut dijabat oleh personil
(Pemastian Mutu) atau kepala bagian Pengawasan Mutu harus independen satu
17
2.2.4 Tugas dan Fungsi
18
a. Fungsi organik militer
a. Kegiatan Bagminlog
dari daerah dan laporan dari masing-masing Kesehatan Daerah Militer (Kesdam),
Satuan Kesehatan (Satkes) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
daftar kebutuhan obat dengan anggaran yang tersedia, selanjutnya dianalisis dan
19
yang isinya mengatur pengadaan barang atau material dan jasa di lingkungan
Angkatan Darat.
formula dan spesifikasi obat yang telah ditentukan oleh Lafi Puskesad. Disamping
itu, Bagminlog juga menyusun rencana dan anggaran untuk pemeliharaan sarana
barang yang bertugas memeriksa keadaan barang secara administrasi dan fisik,
sedangkan uji kimia dan uji mutu dilakukan oleh Instalwastu. Setelah barang lulus
uji mutu, maka dibuat Laporan Hasil Pengujian (LHP) dan Berita Acara (BA)
penerimaan. Bila barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang
diminta atau tidak memenuhi syarat, maka barang akan dikembalikan untuk
diganti, kemudian barang yang lolos administrasi dan uji mutu dikirim ke Gudang
bahan baku obat, bahan pembantu, bahan pengemas, produk antara, produk
ruahan, dan obat jadi yang dihasilkan sampai dengan pemantauan kualitas setelah
20
bertanggung jawab terhadap kualitas lingkungan kerja yang meliputi pengawasan
Instalwastu didukung oleh personil yang terdiri dari apoteker dan analis yang
proses produksi dan setelah proses produksi. Sistem pengawasan mutu Lafi
diantaranya:
d. Menyimpan contoh pertinggal setiap bets produk jadi dan catatan pengujian
atau pemeriksaan.
21
e. Meluluskan atau menolak bahan yang akan digunakan dalam produksi
meliputi bahan baku obat, bahan baku pembantu dan bahan pengemas.
sediaan antibiotika
(LHP).
22
2. Laboratorium mikrobiologi Laboratorium mikrobiologi terdiri dari 2
dengan ruangan steril dan Laminar Air Flow dan alat pembaca daya
inkubator untuk jamur dan bakteri, lemari pendingin, oven sterilisator dan
autoklaf.
3. Ruang fisika Peralatan yang terdapat di ruang fisika antara lain adalah alat
uji kekerasan tablet yang disertai dengan uji ketebalan dan diameter tablet,
alat uji keregasan tablet, alat uji kebocoran strip dan alat uji waktu hancur
tablet.
5. Ruang timbang
pertinggal bahan baku obat dan obat jadi dengan masa simpan satu tahun
7. Gudang reagen
8. Perpustakaan
9. Ruang staf
23
produk yang lebih baik. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pengajuan rencana
1. Membuat spesifikasi teknis bahan baku obat, bahan pembantu dan bahan
pengemas.
Lafi Puskesad.
3. Merevisi ulang suatu formula yang sudah ditetapkan bila suatu saat terjadi
Produk yang dihasilkan oleh Lafi Puskesad berupa produk Betalaktam dan produk
Non Betalaktam. Pada Instalasi Produksi terdapat empat seksi yaitu: seksi sediaan
Non Betalaktam, seksi sediaan Betalaktam, seksi sediaan Sefalosporin dan seksi
24
dengan Pedoman CPOB yang dikeluarkan oleh Badan POM. Rencana produksi
obat dibuat berdasarkan pada banyaknya jenis obat yang diminta, jenis peralatan
yang dimiliki (kapasitas dan spesifikasi mesin), jumlah sumber daya manusia dan
dalam Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets (Batch Record)
yang disusun oleh kasi-kasi produksi dan dikeluarkan oleh Kainstalprod, diperiksa
Kainstalsimpan. Hal yang diuraikan dalam Catatan Pengolahan Bets dan Catatan
Pengemasan Bets adalah kode produk, nama produk, nomor bets, besar bets,
bentuk sediaan, kemasan dan tanggal pengolahan atau pengemasan. Selain itu,
prosedur pengemasan sekunder, hasil obat jadi, kelulusan oleh pengawasan mutu,
dan catatan pengemasan bets untuk setiap produk. Barang yang telah dikeluarkan
seksi produksi, yaitu seksi sediaan Non Betalaktam, seksi sediaan Betalaktam, dan
25
1. Seksi Sediaan Non Betalaktam
b. Gudang cairan c
a. Ruang penimbangan
b. Ruang staging
obat dalam, dan sediaan cairan obat luar. Produksi sediaan Non b-
in.
26
Adapun tata ruang pada produksi Non b-laktam di Lafiad terdiri dari ruang
Kelas G (ruang ganti pakaian pria dan wanita serta gudang bahan awal dan
(Ruang pengolahan dan pengemasan primer obat non steril). Antara ruang
kelas kebersihan E dan F dibatasi dengan adanya buffer room. Sistem tata
27
2.3 UPT Materia Medika
Materia medika Batu merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT)
dari dinas kesehatan provinsi jawa timur yang berlokasi di kota batu. Tugas pokok
Balai Materia Medika (BMM) adalah penyuluhan dan pengelolaan tanaman obat
meliputi tanaman obat tradisional dan tanaman obat yang mengandung bahan
baku obat. Materia Medika Batu terletak di Jl. Lahor No. 87 Batu. Materia
dengan kelurahan Ngaglik di wilayah kota batu. Selain itu, Materi Medika Batu
juga mempunyai dua lahan lain yang digunakan untuk penanaman tanaman obat
yaitu yang terletak di belakang RS paru batu seluas sekitar satu hektar dan di
kewajiban, semua sumber daya yang diperlukan, semua prosedur yang mengatur
proses yang ada. b. Tindakan sistematis untuk melaksanakan sistem mutu, yang
2.3.3 Personalia
pada bidang pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu setiap produksi
Sediaan Farmasi Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan
28
penerapan system pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang
benar. sebab itu industri farmasi farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan
tradisional).
2. Penelitian tanaman obat dan tanaman yang mengandung bahan baku obat,
29
4. Pelayanan contoh ekstrak dan simplisia tanaman obat tradisional yang
30
2.4 PT. Victoria Care Indonesia (Herborist)
2.4.1 UraianUmum
merupakan anak perusahaandari PT. Suka Sukses Sejati yang berlokasi di Bali.
Perusahaan ini merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas dan
kesehatan. Sejak berdiri pada tahun 2007 PT. Victoria Care Indonesia telah
Setiap divisi di PT. Victoria Care Indonesia memiliki tugas dan fungsinya
2.4.3 Personalia
Setiap karyawan yang bekerja pada PT. Victoria Care Indonesia (Bali)
merupakan tenaga kerja dalam negeri dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu
yang dikembangkan oleh perusahaan menjadi tenaga ahli pada berbagai bidang.
PT. Victoria Care Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT. Suka
Sukses Sejati yang berlokasi di Bali. Perusahaan ini merupakan badan usaha yang
perlengkapan mandi dan perawatan kesehatan. Tugas dari perusahaan ini adalah
31
memproduksi produk berupa : Lulur Tradisional Bali, Nuface Masker Wajah,
Therapy, Minyak Zaitun , Message Oil, Body Butter, Sun Block, After Sun Gel,
32
BAB III
PT Bio Farma (Persero) adalah badan usaha milik negara Indonesia yang
Tenggara. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, selain kantor pusat dan pabrik
seluas 91.058 meter persegi di Bandung, perusahaan ini juga memiliki fasilitas
Hospitaal (kini RSPAD Gatot Soebroto). Pada tahun 1895, nama organisasi
tersebut diubah menjadi Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur. Pada tahun 1902,
tersebut kembali diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo. Pada tahun 1945,
"Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur", serta sempat pindah ke Klaten. Pada tahun
1946, saat terjadinya Agresi Militer dan Bandung kembali diduduki oleh Belanda,
33
Instituut Pasteur. Pada tahun 1950, nama organisasi tersebut kembali diubah
menjadi "Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur" sebagai salah satu jawatan di
lingkungan Departemen Kesehatan. Pada tahun 1955, unit produksi vaksin dan
serum dari organisasi tersebut dipisah menjadi sebuah perusahaan negara dengan
nama PN Pasteur. Pada tahun 1961, nama perusahaan ini diubah menjadi PN Bio
Farma. Pada tahun 1978, status perusahaan ini diubah menjadi perusahaan umum.
kualifikasi WHO untuk 12 jenis vaksin sehingga dapat mulai mengekspor produk
(difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, HiB). Pada tahun 2020, perusahaan ini
Farma dan Indofarma. Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis per
tahun, perusahaan ini telah mengekspor produknya ke lebih dari 130 negara, yang
Perusahaan Life Science kelas dunia yang berdaya saing global” serta misi yaitu
Direktur Utama yang di bantu oleh beberapa direktur lainnya seperti Direktur
34
Keuagan dan SDM, Direktur Pemasaran, Direktur Produksi, serta Direktur
Jend. Sudirman No. 2, Jakarta. Berikut struktur Perusahaan PT. Bio Farma
Farma untuk menjamin mutu (Quality Assurance) agar setiap produk yang
imunisasinya. Oleh karena itu, produksi dan pengawasan mutu vaksin Bio Farma
selalu dipantau oleh National Control Authority (NCA) yang diakui WHO atau
35
3.2 Lembaga Farmasi Angkatan Darat (LFI AD)
3.2.1 Sejarah
(MSL), merupakan lembaga yang didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun
obatobatan yang dibutuhkan oleh tentara Belanda. Pada tanggal 1 Juni 1950,
lembaga ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan dibagi menjadi
Obat Tentara Pusat (DOTP) yang berkembang menjadi Depot Obat Angkatan
tanggal 8 Juni 1960 LKAD dan DOAD disatukan menjadi Lembaga Farmasi
3.2.2 Visi-misi
obatan bagi keperluan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD),
Visi
Menjadi salah satu lembaga produksi yang mampu memenuhi kebutuhan obat
Misi
36
2. Pusat litbang dan informasi obat TNI AD
obat national.
Organisasi dan Tugas Lembaga Farmasi Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Orgas
Eselon Pimpinan
1. Kepala Lembaga Farmasi (Ka Lafi Puskesad) dijabat oleh seorang Perwira
kepada Puskesad.
Ka Lafi Puskesad
37
bidang keahlian manajemen mutu, teknologi farmasi, dan analisa Amdal dan
a. Perwira Ahli Madya Manajemen Mutu, disingkat Paahli Madya Jemen Mutu.
c. Eselon Pelayanan
Kepala Seksi Tata Usaha dan Urusan Dalam (Kasietuud) dijabat oleh
38
Lafi Puskesad yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan di bidang
Kasietuud dibantu oleh tiga Kepala Urusan yang masing-masing dijabat oleh dua
orang Pama AD berpangkat Kapten Ckm dan satu orang PNS golongan III serta
satu Perwira Urusan yang dijabat oleh Pama AD berpangkat Letnan Ckm. Kepala
Kaurminperslog.
d. Eselon Pelaksana
tugasnya dibantu oleh dua Kepala Seksi (Kasi) yang masing-masing dijabat
(Kasilitbangsistodapers).
39
AD berpangkat Letnan Kolonel Ckm berkualifikasi apoteker. Dalam pelaksanaan
tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Kalafi dan dibantu oleh empat
dan Mikro).
40
a. Kepala Urusan Pemeliharaan (Kaurhar).
melaksanakan tugasnya dibantu oleh satu Kepala Urusan yang dijabat oleh Pama
AD berpangkat Kapten Ckm dan satu Perwira Urusan yang dijabat oleh Pama AD
berpangkat
bahan baku obat, bahan pembantu, bahan pengemas, produk antara, produk
ruahan, dan obat jadi yang dihasilkan sampai dengan pemantauan kualitas setelah
41
3.2.5 Pengelolaan
Limbah cair selain B-3 diolah sendiri dalam Instalasi Pembuangan Air
Limbah (IPAL) Proses yang diperlukan dalam pengelolahan limbah cair meliputi
a.Proses Fisika
Pada proses ini air limbah hanya dikenakan pada proses penyaringan saja,
yakni menyaring kotoran-kotoran kasar antara lain plastik, karet, dan sebagainya.
b.Proses Kimia
sebelum air limbah tersebut dialirkan menuju pengolahan limbah induk untuk
adalah proses netralisasi dengan penambahan air kapur sampai mencapain pH 7-8.
Penambahan larutan kapur ini dengan cara memasukkan dalam bak penampungan
dan dilakukan sirkulasi terus menerus. Pada waktu sirkulasi kran air limbah
menuju bak anerob ditutup, setelah diperkirakan air limbah di bak penampungan
homogeny maka kran menuju ke bak anerob dibuka dan diatur debitnya.
c.Proses Biologi
42
biologis. Pengolahan secara biologis dimaksud untuk menghilangkan zat-zat
dari biologi ini adalah penguraian zat organik oleh mikroorganisme baik oleh
bakteri anaerobik maupun bakteri aerobik. Sebagai nutrien dipakai pupuk NPK.
Dalam proses biologi dibagi menjadi 2 yaitu : proses aerob dan anaerob.
a.Proses Aerob
Overflow air limbah yang berasal dari proses anaerob akan mengalir ke
dalam bak aerob, sehingga zat organik yang masih ada diuraikan kembali oleh
bakteri aerobik. Sebagai nutrisi ditambahkan pupuk NPK secara kontinu sesuai
dengan kebutuhan. Proses aerobic dilakukan pada bak terbuka dengan kedalaman
kurang dari 3 m yang dilengkapi dengan aerator tipe injection, dengan lumpur
aktif sebanyak kurang dari 20 % dari volume limbah dan proses berlangsung
secara kontinu.
b.Proses anaerob
dalam proses ini melibatkan bakteri anaerob untuk menguraikan zat-zat organik
yang tekandung dalam air limbah tersebut menjadi zat0zat yang sederhana. Proses
anaerobik dilakukan pada bak tertutup dengan kedalam >3m dan berjalan secara
kebutuhan.
43
3.3 UPT Materia Medica
Materia Medika Batu berdiri pada tahun 1960 yang didirikan oleh R.M
Santoso. Materia Medica Batu (MMB) merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota
Batu. Balai Materia Medica Batu terletak di lingkungan Desa Pesanggrahan yang
Balai Materia Medica Batu yang terletak di Jl. Lahor No. 87 Batu
memiliki luas tanah dan bangunan seluas 2.1 Ha. Pada tahun 2002, Balai Materia
Tanaman Obat meliputi Tanaman Obat Tradisional dan Tanaman Obat yang
mengandung bahan baku obat, ada sekitar 600 jenis tanaman obat.
Balai Materia Medica merupakan salah satu pusat penelitian tanaman obat
yang ada di Jawa Timur. Tujuan dari didirikannya fasilitas ini adalah sebagai
44
ditanggapi dengan rencana perancangan ulang Balai Materia Medica yang
hijau. Berdasarkan data dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Batu tahun 2010
disebutkan bahwa dari 11.227 ha luas hutan di Kota Batu, hampir 5.900 ha telah
daerah utama resapan air, secara perlahan mengakibatkan jumlah sumber air yang
semakin menurun. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, data menunjukkan
dari 111 sumber air yang ada kini hanya tersisa 58.
berkurangnya sumber air bersih maka diperlukan adanya sumber air cadangan
yang mengurangi ketergantungan terhadap air tanah yang selama ini menjadi
45
air cadangan yaitu melalui pemanfaatan potensi air hujan dengan cara merancang
struktur tapi kaya fungsi. MMB merupakan UPT Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
46
2.Materia Medica Batu dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan
obat.
mempunyai fungsi :
Dinas.
47
3.3.4 Kegiatan kegiatan instansi UPT Materia Medica Batu
tradisional).
obat.
pendidikan
Tanaman Obat.
48
3.4 PT Victoria Care (Herborist)
bergerak di bidang kosmetik, toiletris dan perawatan kesehatan yang telah berdiri
sejak tahun 2006, dengan memiliki cabang di Pulau Jawa dan Pulau Bali serta
Hair Color dan Herborist Minyak Zaitun adalah salah satu produk andalannya
beroperasi sejak 1988 yang didirikan oleh Billy Hartono Salim. Perusahaan ini
PT Victoria Care. Perusahaan ini mempunyai visi dan misi yaitu untuk
menciptakan produk kosmetik dan toiletries yang berkualitas dan bermanfaat bagi
Jawa Tengah. Pada tahun 2008, pabrik tersebut telah memperoleh sertifikat Good
Tradisional Bali dengan brand Herborist, dan pada 2013 diresmikan juga Omah
melihat dan belajar bagaimana cara produk – produk PT Victoria Care Indonesia
dibuat. Pada tahun 2015 Herborist Sabun Sirih mendapatkan penghargaan Super
49
brand award dan Herborist Minyak Zaitun mendapatkan sertifikat Halal, dan pada
2017 Herborist Minyak Zaitun mendapatkan penghargaan Top Brand. Pada awal
2018, Billy Hartono Salim merasa bahwa jika ingin terus bertumbuh dan
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2017, jumlah para milenial
tantangan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia baik di masa sekarang maupun
di masa depan. Menanggapi kondisi itu, pada awal 2019 PT Victoria Care
beroperasi sejak 1988 nama PT Kosmetika Alam Pesona Mandiri sebelum diganti
menjadi PT Victoria Care. Perusahaan ini mempunyai visi dan misi yaitu untuk
menciptakan produk kosmetik dan toiletries yang berkualitas dan bermanfaat bagi
masyarakat serta mudah didapatkan. Maka pada tahun 2007, PT Victoria Care
Practices (GMP).
Pada tahun 2009, PT Victoria Care merilis produk Lulur Tradisional Bali
dari brand Herborist. Perusahaan ini terus berkembang dan meresmikan Omah
50
dan belajar bagaimana cara produk-produk PT Victoria Care Indonesia dibuat.
Care yaitu Herborist Sabun Sirih memenangkan Super Brand Award. Perusahan
ini kian berkembang setelah salah satu produk lainnya yaitu Herborist Minyak
PT Victoria Care Indonesia menempati kantor baru di Puri Indah Financial Tower.
Menempati 2 lantai, yakni di lantai 10 dan 11, kantor baru ini mengusung konsep
yang artinya perusahaan ini selalu membuat inovasi-inovasi produk baru dan
PT. Victoria Care Indonesia dalam penerapan CSR sudah sangat baik.
membayar seberapa besar komposisi limbah yang telah dibuang dan dibayarkan
51
b. Kegiatan kerja (Proses)
dan mesin-mesin yang berada di area produksi. Tidak terlalu dekat maupun jauh
dari tubuh karyawan. Kondisi ini sudah memenuhi prinsip ergonomi dan membuat
c. Kesehatan kerja
pakaian steril, masker, penutup kepala dan sepatu plastik yang bertujuan
untuk menjaga lingkungan dan area produksi tetap higienis. Area produksi
harus tetap higienis karena banyak bahan baku yang akan digunakan untuk
kebersihan lingkungan harus dijaga dengan ketat. Tidak hanya karyawan yang
menggunakan, namun para pengunjung pabrik yang akan memasuki area produksi
yang ditetapkan. Hal itu diterapkan karena agar terhindar dari bakteri maupun
d. Pelayanan
52
2) Misi Perusahaan Memperluas dan meningkatkan kehidupan manusia
Executive Officer (CEO) dan Sumardi Widjaja selaku Chief Operating Officer
(COO). Manajer tingkat atas ini membuat keputusan dan menentukan target,
strategi, kebijakan dan rencana bisnis perusahaan. Manajer tingkat atas juga
bertugas untuk menyiapkan rencana jangka panjang bagi visi perusahaan dan
untuk mencapai target bisnis atau memberikan saran dan rekomendasi yang sesuai
53
COO. Penulis mendapatkan penugasan langsung dari bagian Human Resources
(HR) yang dipimpin oleh Alfonsa Sheila karena HR masih membawahi tiga divisi
54
BAB IV
PEMBAHASAN
Dengan perjalan waktu yang panjang, lembaga ini telah banyak mengalamani
diawali dengan sambutan dari pihak Bio Farma. Dalam sambutan ini, pihak Bio
Farmasi Universitas Negeri Gorontalo begitu pula dengan pihak dari Akademi
Farmasi Universitas Negeri Gorontalo yang sangat antusias menerima materi dari
pihak Bio Farma. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari pihak Bio
Farma tentang sejarah, visi dan misi, serta cara pembuatan Vaksin di Bio Farmai
memproduksi bulk (bahan baku) vaksin yang berasal dari Sinovac. Sementara
vaksin dengan nama Sinovac atau CoronaVac yang disuntikkan dalam program
vaksinasi COVID-19 adalah bahan jadi yang dikirim dari perusahaan Sinovac di
China. Pada Februari lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga
telah memberi izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Sinovac yang diproduksi
55
oleh PT Bio Farma. Dengan begitu, vaksin Sinovac buatan Bio Farma sudah bisa
Perlu diketahui pada Bio Farma ada 3 kemasan berbeda yang sama-sama
bersama Tim Uji Klinis Universitas Padjajaran. Dalam uji klinis itu, vaksin
dalam prefilledsyrenge (pfs) isi 1 dosis, kemudian 1 pfs dikemas dalam 1 dus
sekunder.
2. Vaksin yang digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi adalah vaksin jadi yang
Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan POM dan dikemas dengan nama
3. Pada Januari lalu, Sinovac juga mengirimkan 15 juta dosis vaksin dalam
bentuk bulk (bahan baku) untuk diolah menjadi vaksin jadi dan
didistribusikan oleh PT Bio Farma. Vaksin ini dikemas dengan nama Vaksin
sekunder berisi 10 vial ukuran 5 ml, di mana setiap vial berisi vaksin 10 dosis
Produk Bio Farma terdiri dari; vaksin BCG, vaksin DTP-HB, vaksin DT,
vaksin Td, vaksin Hepatitis B, vaksin Polio, vaksin Campak, vaksin Influenza,
serum anti bisa ular, serum anti difteri, serum anti tetanus. Sebagai perusahaan
56
milik Negara, Bio Farma mendedikasikan diri untuk pemenuhan kebutuhan vaksin
Dalam Negeri. sisa kapasitas yang tidak terserap oleh kebutuhan dalam Negeri,
menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00
diterima oleh staf yang langsung dibawa menuju keruangan auditorium. Adapun
terhadap ruangan proses produksi Indusitri tersebut, dalam kelompok kecil tersebut
Dari beberapa materi yang disampaikan oleh staf yang ada di Lembaga
Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (LAFI AD), yaitu tentang sejarah dari
LAFIAD dan fasilitas-fasilitas apa saja yang terdapat di LAFIAD, sehingga hal ini
sesuai dengan tujuan umum serta khusus dari PKL industri farmasi yang diantaranya
57
bangunan serta fasilitas , peralatan, dan sanitasi hygine dan penjaminan kualitas
(quality assurance) obat dan distribusi obat. Tujuan umum serta khusus dibuat agar
menjadi lulusan yang siap memasuki dunia kerja, khususnya di bidang industri
mahasiswa yang meliputi apa yang di observasi oleh mahasiswa itu sendiri seperti
Fasilitas Instal produksi, Fasilitas Injeksi, Fasilitas Instal Wastu, Fasilitas LITBANG,
Dan Utility.
sampel, lalu ke tempat produksi pembuatan obat antara lain tablet, kapsul, sirup,
salep dan injeksi yang di produksi oleh lembaga farmasi direktorat kesehatan
A. RuangInSwasTu
58
1. R. instrument, digunakan untuk menyimpan peralatan yang tidak tahan
3. R. Uji coba
5. R. Uji rotasi
6. R. antara
9. Keregasan
10. R. reagen, digunakan untuk menyimpan semua bahan yang masih baru
12. R. kimia
Di ruang Non β-Lactam ini terdapat beberapa ruang dan alat-alat yang
digunakan, diantaranya :
1. Ruang antara
59
Alat yang digunakan adalah Kwang Dan (KDF-6) th. 2006. Alat ini dapat
Alat yang digunakan adalah CADMACH CMB 4-35 th. 2001. Alat ini
Alat yang digunakan adalah CADMACH CMB4-D-27 th. 2002. Alat ini
6. Ruang Uji
Yaitu : uji kekerasan, uji keseragaman bobot, uji ketebalan untuk tablet.
Terdapat 2, yaitu lemari pengering granul kapasitas 500 kg th. 2006 dan
60
14. Mesin isi sirup
3000/jam
20.000/jam 6-7 m
25.000/jam
30.000/am
laktam.
Materia medika Batu merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) dari
dinas kesehatan provinsi jawa timur yang berlokasi di kota batu. Tugas pokok Balai
Materia Medika (BMM) adalah penyuluhan dan pengelolaan tanaman obat meliputi
tanaman obat tradisional dan tanaman obat yang mengandung bahan baku obat.
rangkaian kegiatan yang dilakukan diawali dengan sambutan dari pihak Materia
61
Medika. Dalam sambutan ini, pihak Materia Medika memberikan perhatian yang
besar terhadap kunjungan dari Akademi Farmasi Universitas Negeri Gorontalo begitu
pula dengan pihak dari Akademi Farmasi Universitas Negeri Gorontalo yang sangat
materi dari pihak Materia Medika tentang sejarah, visi dan misi, serta cara pembuatan
jamu instan temulawak yang diakhiri dengan diskusi dan sesi tanya jawab.
Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan dan pengenalan tanaman obat yang
ada di materia medika beserta khasiatnya. Adapun beberapa Tanaman obat yang ada di
Kumis Kucing
kucing dapat digunakan untuk mengobati kencing batu, infeksi kandung kemih
62
encok, masuk angin, diabetes syphilis dan hipertensi. Karena berkhasiat dan bunganya
yang cantik, maka sekarang banyak orang menanam kumis kucing sebagai obat
sekaligus sebagai tanaman hias. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ini berupa
daun dan bagian batang mudanya. Kandungan ortosifonin dan garam kalium
merupakan komponen utama yang membantu larutnya asam urat, fosfat dan oksalat
dalam tubuh manusia, terutama dalam kandung kemih, empedu maupun ginjal
sehingga dapat mencegah terjadinya endapan pada kandung kemih, empedu dan
Andong Merah
yang berkhasiat untuk Hemostatik Antibengkak. Bagian yang diman faatkan untuk
obat berupa daunnya. Tanaman itu digunakan sebagai obat herbal untuk TBC paru
dengan batuk darah, wasir berdarah, nyeri lambung, ulu hati, air kemih berdarah.
Andong merah juga dapat meredakan nyeri haid yang berlebih. Andong merah
merupakan produk komoditas yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan banyak
dicari pasar, selain karena berkhasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit,
tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang diminati oleh masyarakat
(Anissa, 2015).
63
Jahe Merah
lainnya terutama jika ditinjau dari segi kandungan senyawa kimia dalam rimpangnya.
Di dalam rimpang jahe merah terkandung zat gingerol, fenol, oleoresin, dan minyak
atsiri yang tinggi, sehingga lebih banyak digunakan sebagai bahan baku obat. Jahe
banyak digunakan dalam ramuan obat tradisional yang berfungsi sebagai obat
pencernaan dan perut kembung, sakit kepala, kerongkongan, mulas dan batuk kering
(Rukmana, 2001).
PT. Victoria Care Indonesia merupakan anak perusahaan dari PT. Suka
Sukses Sejati yang berlokasi di Jakarta. Perusahaan ini merupakan badan usaha
perlengkapan mandi dan perawatan kesehatan.Sejak berdiri pada tahun 2007 PT.
(GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM.
detail dalam mata kuliah Teknologi Kosmetika, baik kosmetika rambut maupun
64
kosmetika kulit. Kunjungan industri di “Omah Herborist” adalah sebagai salah
tanaman herbal asli Indonesia dalam bentuk industri herbal di sebuah pabrik
sampai olahan produk jadi. Sebelumnya akan dibekali dengan pakaian khusus
yang steril mulai dari baju, masker, tutup kepala, dan pelindung alas kaki karena
di dalam pabrik harus bersih dan tidak boleh memegang piranti dan produk di
demo produk. Kenudian masuk area sebuah mini theatre. disini akan disuguhkan
film pendek tentang tanaman herbal asli serta video mengenai beberapa bagian
dari pabrik Oemah Herborist yang memiliki keindahan alam. Sesi diakhir
perjalanan akan kembali diajak mengenali produk olahan Omah Herborist seperti
sabun sirih, minyak zaitun, sun block, scrub, parfum, lulur, dan lain-lain. Karena
65
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pembuatan obat yang baik untuk seluruh aspek dan rangkaian proses
pengendalian mutu.
cara menambahkan dua atom ekstra karbon dam lima atom ekstra
hidrokarbon kedalam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya ini
66
bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai diseluruh
dunia.
farmasi untuk proses pencampuran dan granulasi basah atau kering. Ultra
turrax mixer: alat atau mesin yang digunaka untuk mengaduk atau
memadai, serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat agar mutu obat
67
perbekalan kesehatan. Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi,
dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan jenis sediaan
menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO), First In First Out
(FIFO) atau Last In First Out (LIFO) disertai sistem informasi manajemen.
(Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) tidak ditempatkan berdekatan dan harus
pengambilan Obat.
5.2 Saran
memiliki saran – saran bagi semua pihak yang berguna agar kegiatan praktik kerja
1. Bagi Mahasiswa
68
d. Melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan
disiplin tinggi.
69
70