Anda di halaman 1dari 8

MAPEL IPL – XI

MATERI KD 6 : PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI PENERANGAN PADA


BANGUNAN SEDERHANA (RUMAH TINGGAL, SEKOLAH, RUMAH IBADAH)

Pemasangan instalasi harus ketat mengikuti ketentuan yang berlaku (dalam PUIL atau
peraturan-peraturan terkait lain). Pada saat ini berkembang bahwa konstruksi instalasi dan
kelengkapannya juga dilihat dari segi / aspek estetika sebagai bahan hiasan serta kemudahan
dalam operasionalnya [PUIL:2000]

Tahanan Jenis. Arus listrik yang mengalir pada penghantar selalu mengalami hambatan dari
penghantar itu sendiri. Besarnya hambatan tergantung dari beberapa faktor, yang antara lain
ditentukan oleh jenis bahan. Ada bahan yang menghantarkan listrik dengan bagus ada yang
kurang bagus. Besarnya tahanan dapat dihitung dengan rumus [Michael Neidle, 1991]

Pada satuan sistem internasional, tahanan jenis spesific resistance atau resistivity adalah
besarnya tahanan suatu bahan tiap meter pada penampang 1 m pada suhu 200 C

Konduktans (G) adalah kebalikan dari tahanan G=1/R. dengan satuan 1/ohm atau mho.

Pengaruh kenaikan suhu terhadap tahanan adalah antara lain pertama memperbesar tahanan
untuk logam-logam murni. Logam murni mempunyai koefisien suhu positif sebab dengan
bertambahnya suhu, tahanan juga makin besar positive temperature coeficient of resistance.
Kedua memperbesar tahanan untuk logam-logam paduan. Ketiga memperkecil tahanan untuk
elektrolit dan isolator, (kertas, karet, gelas dll) dan beberapa penghantar, misal carbon. Jadi
bahan tersebut memiliki 5 negative temperature coefficient of resistance. Hubungan suhu
terhadap nilai tahanan dinyatakan:
Tahanan (resistansi) isolasi dari kabel instalasi listrik merupakan salah satu unsur yang
menentukan kualitas instalasi listrik, mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana
pengamanan instalasi listrik.
Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi
satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground).
Ketentuan-ketentuan tentang tahanan isolasi ini sudah diatur dalam PUIL sebagai berikut:
a. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruangan yang kering harus mempunyai
nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm tiap 1 Volt tegangan nominalnya, dengan pengertian
bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi listrik pada tegangan nominalnya tidak boleh
melebihi 1 mA tiap 100 m panjang instalasi listrik.
b. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruang yang lembab atau basah harus
mempunyai nilai sekurang-kurangnya 100 ohm tiap 1 volt tegangan nominalnya.
c. Alat ukur tahanan isolasi suatu instalasi harus mampu:
1) Membangkitkan tegangan searah sekurang-kurangnya sama dengan tegangan nominal
instalasi tersebut, tetapi tidak boleh kurang dari 500 Volt.
2) Menghasilkan arus sekurang-kurangnya 1 mA pada tegangan tersebut.
3) Bagian instalasi listrik yang diukur tahanan isolasinya adalah :
a) Yang terletak di antara dua pengaman arus lebih.
b) Yang terletak sesudah alat pengaman arus lebih yang terakhir.

Alat Ukur Tahanan Isolasi

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel adalah
Megger (MegaOhm). Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V dan C yang
ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2 Tester Tahanan Isolasi


Kumparan V merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan C
merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rx, Rx adalah tahanan yang akan diukur.
Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan dari kedua arus, yaitu sebanding dengan
Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap tahananyang akan diukur.

Jenis megger adalah:

a. Megger dengan engkol sebagai pembangkit tegangan. Sumber tenaga pada megger jenis ini
berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada dalam alat ukur ini dan untuk
membangkitkannya poros megger harus diputar; dengan alat penunjukannya jarum.

b. Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya juga berupa jarum. Salah
satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan
lain adalah terjadinya hubung 7 singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi
dan antar belitan pada phasa yang sama.

Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Megger dengan batas ukur Mega sampai Giga
Ohm dan tegangan alat ukur antara 5.000 sampai dengan 10.000 Volt arus searah. Untuk
instalasi tegangan rendah digunakan Megger dengan batas ukur sampai Mega Ohm dan
tegangan alat ukur antara 500 sampai 1.000 Volt arus searah.

Ketelitian hasil ukur dari Megger ditentukan oleh cukup tidaknya tegangan generator / baterai
yang dipasang pada alat ukur tersebut. Dewasa ini telah banyak pula Megger yang
mengeluarkan tegangan tinggi, yang didapatkan dari baterai sebesar 8 – 12 volt (megger
dengan sistem elektronis). Megger dengan bateri umumnya membangkit kan tegangan tinggi
yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan.

Gambar 3 Bentuk fisik Megger


Prinsip pengukuran Megger sama dengan ohm meter, yaitu memberikan tegangan dari alat
ukur ke isolasi peralatan, dan karena nilai resistance isolasi ini cukup tinggi maka diperlukan
tegangan yang cukup tinggi 8 pula agar arus dapat mengalir. Tegangan pengukuran yang
digunakan tergantung pada tegangan kerja dari alat yang akan diukur.

Tegangan untuk mengetes isolasi dapat diubah-ubah tergantung pada kelas isolasi yang
digunakan seperti:

a. Tegangan DC 500 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan rendah.

b. Tegangan DC 1000 Volt s/d DC 5000 Volt untuk mengukur rangkaian tegangan sampai
dengan 6000 Volt.

Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000 volt

Gambar 4 Megger 1

Batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 ohm dan 5 sampai 5000 ohm dll,
sesuai dengan sumber tegangan dari megger tersebut. Dengan demikian, maka sumber
tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga
terhadap tegangan kerja (system tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji
isolasinya.

Besar tahanan isolasi yang memenuhi persyaratan secara umum, ditentukan oleh tegangan
kerja dari peralatan tersebut. Harga tahanan isolasi bervariasi tergantung dari kelembaban
udara, kotoran dan kwalitas material isolasi. Untuk mengetahui standart harga minimal hasil
pengukuran tahanan isolasi suatu peralatan dari rumus yang telah ditampilkan diatas, dapat
diturunkan dengan rumus pendekatan sebagai berikut:
Dimana:
R = Tahanan Isolasi Minimal
U = Tegangan Kerja
Q = Tegangan Megger
1000 = Bilangan Tetap
2,5 = Faktor Keamanan Berikut bagian-bagian fisik dari megger Metriso 5000

Gambar 5 Kenampakan Fisik Megger Metriso 5000

Keterangan gambar :
1. Socket out put + (positip).
3. Socket out put – (negatip).
4. Lampu indicator skala pengukuran 3.
5. Lampu indicator skala pengukuran 2.
6. Lampu indicator skala pengukuran 1.
7. Selektor skala pengukuran.
8. Selektor tegangan pengukuran.
9. Switch / tombol “On” dan “Off”.
10. Pengatur posisi awal jarum penunjuk.
11. Pengatur posisi jarum “Zero Calibrasi” pada test hubung singkat.

Bagian-bagian insulation Tester Elektronik ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:


Keterangan:

1. Function Selector Switch Sebagai pemilih fungsi pengukuran tegangan AC atau DC Mega
Ohm.
2. Line Test Lead with Probe Kabel test Yang pada probenya dilengkapi tombol untuk
mengaktifkan alat 11
3. Earth Lead Kabel test ke ground / earth
4. Tombol lampu pada Skala Sebagai tombol untuk menghidupkan lampu pada papan skala
5. Skala Ukur Sebagai papan skala pembacaan pengukuran
Sedangkan untuk Insulation Tester Engkol, berikut bentuk fisik dan bagianbagiannya.

Keterangan:
1. Skala Ukur Papan pembaca skala pengukuran
2. Skala Selector Switch Skala ukur pemilih skala petunjuk / jangkauan
3. Engkol Untuk mengaktifkan generator atau sebagai pembangkit sumber tegangan alat ukur.
4. Range Selector Switch Sakelar pemilih tegangan keluaran
5. Leod Terminal Terminal untuk kabel-kabel pengujian / pengukuran.
Berikut adalah gambar rangkaian dalam dari megger
Cara Kerjanya:

a. Penahan isolasi dipasang pada apitan A dan E

b. Tangkai generator D diputar dengan cepat

c. Saklar P dipijat hingga jarum petunjuk menyimpang kekanan ke angka Nol

d. Bila kondisi ini sudah tercapai saklar P dilepas, sambil memutar terus tangkai generator dg
kecepatan yang sama, maka jarum akan bergerak kembali dan berhenti pada suatu harga
penahan isolasi dengan satuan M.Ohm

Prosedur Pengukuran Tahanan Isolasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah alat yang diukur
harus bebas tegangan AC / DC atau R Ώ D - P + A E X 13 tegangan induksi, karena tegangan
tersebut akan mempengaruhi hasil pengukuran.

Prosedur pengukuran tahanan isolasi untuk jenis megger metriso 5000 adalah sebagai berikut :
a. Check batere apakah dalam kondisi baik.

b. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan
garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.

c. Lakukan elektrikal zero check:

1) Pasang kabel test pada megger terminal (1) dan (3), serta hubung singkatkan ujung yang
lain. 2) Letakkan saklar pemilih (8) di posisi 500.

3) Letakkan saklar pemilih skala (7) pada posisi skala 1

4) On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak
tepat atur pointer (11). Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak
mencapai nol) periksa / ganti batere.

5) Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero

d. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur

e. Pilih tegangan ukur melalui saklar (8) sesuai tegangan kerja alat yang diukur

f. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya


Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan
ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum
penunjuk tidak bergerak lagi.

Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan
standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV.

Bagian yang diukur tahanan isolasinya adalah sebagai berikut :

a. Antara penghantar fase dengan penghantar nol, yaitu antara fase R dengan N, fase S dengan
N, dan fase T dengan N.

b. Antara penghantar fase dengan fase, yaitu antara fase R dengan fase S, fase R dengan fase T,
dan fase T dengan fase S

c. Antara penghantar fase dengan penghantar pengaman (pembumi) yaitu antara fase R dengan
ground, fase S dengan ground, fase T dengan ground.

d. Antara penghantar nol (N) dengan penghantar pengaman (ground / G).

Anda mungkin juga menyukai