1841-File Utama Naskah-1004-1-10-20181205
1841-File Utama Naskah-1004-1-10-20181205
Sri Haryani
bundaninik@gmail.com
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta
ABSTRACT
The emerge and growth of entrepreneurs are expected to reduce unemployment and increase the prosperity. The
research objective is to analyze the effect of entrepreneurial environment (government policies and procedures,
socio-economic conditions, skill of entrepreneurial and business, financial assistance, and non-financial assistance)
to the growth of entrepreneurship. Entrepreneurial environment conducive expected to bring new entrepreneurs
and develop existing entrepreneurs. Data were collected by a questionnaire distributed to 66 SMEs in Sleman.
The sampling method using purposive sampling, while data analysis using SPSS 17.00. In this research, test
instruments include the validity and reliability test, the results show that the entire statement item valid and
reliable. Normality test, multicollinearity, and heteroscedasticity showed normal distribution of data, between
independent variables does not occur multicollinearity problems, and found none problem heteroscedasticity. It
can be concluded that the fators that affecting entrepreneurial growth in Sleman is socio-economic conditions,
entrepreneurship and business skills, and financial assistance.
ABSTRAK
Pertumbuhan dan perkembangan wirausaha diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran dan
meningkatkan kemakmuran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh lingkungan kewira-
usahaan (kebijakan dan prosedur pemerintah, kondisi sosial ekonomi, ketrampilan kewirausahaan dan
bisnis, bantuan keuangan, dan bantuan non keuangan) terhadap pertumbuhan wirausaha. Lingkungan
kewirausahaan yang kondusif diharapkan dapat melahirkan dan mengembangkan wirausaha. Data
dikumpulkan dengan kuesioner yang disebarkan ke 66 pelaku UMKM di Kabupaten Sleman. Metode
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sedang analisis datanya menggunakan
Program SPSS 17.00. Dalam penelitian ini dilakukan uji instrumen yang meliputi uji validitas dan uji
reliabilitas yang hasilnya menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan valid dan reliabel. Uji
normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas menunjukkan data berdistribusi normal, antar
variabel independen tidak terjadi masalah multikolinearitas, dan tidak ditemukan masalah
heteroskedastisitas. Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
wirausaha di Kabupaten Sleman adalah kondisi sosial ekonomi, ketrampilan kewirausahaan dan bisnis,
dan bantuan keuangan.
Upaya pengembangan potensi tersebut ngan pada tingkat yang sama dalam me-
antara lain dilakukan dalam bentuk program wujudkan ide dan intensi berwirausaha
pelatihan dan pendampingan bagi masya- menjadi kenyataan. Oleh karena itu perlu
rakat. Hadisoegondo (2006) menyatakan dilakukan analisis faktor-faktor lingkungan
bahwa untuk menjadikan seseorang menjadi kewirausahaan yang mendukung terhadap
wirausaha mandiri tidak cukup dilakukan pertumbuhan wirausaha, sehingga dapat
dengan pelatihan dan pendampingan saja, disusun kondisi lingkungan kewirausahaan
harus diikuti dengan program untuk yang optimal untuk mendukung per-
membangun suatu jaringan usaha, sehingga tumbuhan wirausaha.
terbentuk sekelompok usaha sejenis (sentra) Penelitian dengan judul “Pengaruh
dan dalam bentuk pengembangannya men- Lingkungan Kewirausahaan Terhadap Pe-
jadi jaringan kluster. ngembangan Wirausaha Di Kabupaten Sle-
Untuk membentuk suatu sentra, pe- man” dilakukan di Kabupaten Sleman”
merintah perlu menyediakan lingkungan dengan tujuan untuk menganalisis lingku-
kewirausahaan yang mendukung lahirnya ngan kewirausahaan seperti apa yang dapat
wirausaha baru dan sekaligus dapat me- mendukung pertumbuhan wirausaha. De-
ngembangkan wirausaha yang ada. Secara ngan diketahuinya lingkungan kewira-
umum lingkungan merupakan segala se- usahaan yang kondusif untuk pertumbuhan
suatu yang ada disekitar obyek dan dapat wirausaha diharapkan akan mempermudah
mempengaruhi maupun dipengaruhi su- pihak-pihak yang terkait dalam melahirkan
byek tersebut. Dengan demikian lingkungan wirausaha baru. Hasil penelitian ini di-
wirausaha merupakan segala sesuatu yang harapkan dapat memberikan masukan bagi
ada di sekitar wirausaha dan dapat mem- pemerintah, lembaga keuangan, lembaga
pengaruhi dan dipengaruhi oleh wirausaha. sosial, dan dunia pendidikan dalam me-
Dalam konteks upaya untuk melahirkan lahirkan wirausaha baru.
wirausaha baru dan mengembangkan wira-
usaha yang ada, yang dimaksud lingkungan TINJAUAN TEORETIS
adalah lingkungan eksternal yang terdiri Pertumbuhan Wirausaha
dari pelanggan, pemasok, pesaing, kreditor, Pertama kali gagasan tentang kewira-
usahaan dan pertumbuhan ekonomi me-
ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan
miliki hubungan yang sangat erat dan positif
ekologi, namun tidak semua lingkungan disampaikan oleh Schumpeter pada tahun
eksternal ini mempunyai signifikansi yang 1911, di mana peningkatan jumlah wira-
sama dalam mempengaruhi lahir dan usaha menyebabkan peningkatan per-
berkembangnya wirausaha. tumbuhan ekonomi suatu negara (Bygrave,
Lahirnya usaha baru dimulai dari 2004). Ada lima alasan yang melatar-
belakangi gagasan Schumpeter ini, yakni: (1)
intensi atau minat seseorang untuk memulai
wirausaha mengenalkan produk baru dan
usaha. Ketika seseorang mempunyai intensi
kualitas baru dari suatu produk, (2) wira-
untuk memulai usaha baru, perlu didukung usaha mengenalkan metode baru ber-
dengan lingkungan yang dapat mendorong produksi yang lebih komersial, baik ber-
minat tersebut menjadi kenyataan. Dari ber- dasarkan pengalaman maupun hasil kajian
bagai lingkungan kewirausahaan di atas, ilmiah dari suatu penelitian (3) wirausaha
tidak semua lingkungan memberikan duku- membuka pasar baru, baik dalam negeri
ataupun di negara yang sebelumnya belum
26 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 24 – 43
ada pasar (4) wirausaha menggali sumber keputusan yang telah diambil tidak seperti
pasokan bahan baku baru bagi industri yang diharapkan. Marini dan Hamidah
setengah jadi atau industri akhir, dan (5) (2014) yang melakukan penelitian pada
wirausaha menjalankan organisasi baru dari
siswa SMK Boga di Yogyakarta menyimpul-
industri apapun. Wirausaha mendorong
peningkatan produktivitas yang selanjutnya kan adanya pengaruh efikasi diri lingkungan
akan mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga, dan lingkungan sekolah secara
negara. parsial maupun simultan terhadap minat
Pentingnya kewirausahaan mendorong berwirausaha.
negara untuk merencanakan program ke- Seseorang dengan intensi untuk ber-
wirausahaan melalui amanat GBHN 1993 wirausaha akan memiliki kesiapan dan
Angka 8 butir f ”pembinaan usaha ekonomi kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang
rakyat diutamakan pada pengembangan dijalankan dibandingkan seseorang tanpa
kewirausahaan” yang selanjutnya diimple- intensi berwirausaha. Intensi kewirausahaan
mentasikan melalui INPRES No. 4 Tahun diyakini berkaitan dengan perilaku terbukti
1995 Tentang Gerakan Nasional memasya- dapat menjadi cerminan dari perilaku yang
rakatkan dan membudayakan Kewira- sesungguhnya. Oleh karena itu pemahaman
usahaan. Dalam perkembangan terakhir ini, tentang intensi seseorang untuk berwira-
justifikasi perhatian pemerintah antara lain usaha (entrepreneurial intention) dapat men-
didasarkan pada data Kementrian Koperasi cerminkan kecenderungan orang untuk
dan UKM pada tahun 2013 jumlah ke- mendirikan usaha secara riil.
seluruhan unit usaha baik mikro, kecil, dan Bygrave (2004) menyebutkan bahwa
menengah maupun besar sebanyak faktor internal yang dapat memicu lahirnya
57.900.787, mampu menyerap 117.681.244 wirausaha antara lain terdiri dari pen-
tenaga kerja, dan sumbangannya terhadap capaian, lokus kendali (locus of cotrol),
PDB sebesar 9.014.951,2. toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pri-
Penelitian Haryani (2013) menunjukkan badi, pendidikan dan pengalaman. Lahirnya
bahwa karakteristik personal (personality wirausaha juga dipicu oleh faktor faktor
characteristics) yang terdiri dari kebutuhan eksternal seperti peluang, adanya wirausaha
untuk berprestasi (need for achievement) dan yang sukses/sebagai panutan, sumberdaya,
efikasi diri (self efficacy) secara signifikan inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing,
berpengaruh terhadap intensi wirausaha. pelanggan, pemasok, dan investor/bank.
Kebutuhan untuk berprestasi ini tercermin Selain menambah jumlah wirausaha,
dalam perilaku yang menunjukkan tang- dalam pertumbuhan wirausaha ini peme-
gung jawab terhadap keputusan yang rintah juga bermaksud meningkatkan kelas
diambil dan mengawal keputusan tersebut wirausaha ke tingkat yang lebih tinggi.
sampai pada pencapaian tujuan yang Berdasar data Kementrian Koperasi dan
diinginkan. Pada umumnya wirausaha yang UKM, pada tahun 2013 terdapat 53.504.416
sukses mempunyai kebutuhan untuk ber- unit usaha mikro, 568.397 unit usaha kecil,
prestasi pada tingkat yang tinggi. Seseorang 42.008 unit usaha menengah, dan 5.150 unit
dengan efikasi diri tinggi mempunyai usaha besar. Pemerintah bermaksud me-
komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan ningkatkan tingkatan wirausaha, sehingga
masalah dan tidak mudah menyerah ketika terjadi pergeseran proporsi dari unit usaha
Pengaruh Lingkungan Kewirausahaan ...– Haryani 27
ekonomi global, serta menghadapi era baru (PLUT) yang merupakan lembaga yang
liberalisasi ASEAN Economic Community menyediakan jasa non finansial yang me-
(Sijabat, 2012). Untuk itu wirausaha khusus- nyeluruh dan terintegrasi bagi koperasi dan
nya UMKM memerlukan peningkatan UKM juga menyediakan konsultan teknis
kapasitas yang mencakup akses informasi, untuk membantu UMKM. Sementara itu
teknologi, pembiayaan, dan pasar. dalam beberapa kasus, bantuan teknologi
Secara umum wirausaha pada skala yang berupa peralatan yang diberikan
kecil dan menengah menghadapi kendala pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan
dalam mengakses informasi, yang antara UMKM, yang disebabkan pada proses
lain ditunjukkan dengan penggunaan jaring- pengadaannya tidak mengikutsertakan
an telepon, jaringan telepon bergerak, dan UMKM sebagai pihak yang akan meng-
penggunaan website yang masih relatif gunakan. Hipotesis ketiga yang disusun
rendah. Selain itu, bagi wirausaha yang adalah: H3: ketrampilan kewirausahan dan
sudah menggunakan jaringan telepon dan bisnis (KKB) berpengaruh terhadap per-
telepon bergerakpun proporsi pengguna- tumbuhan wirausaha (PW).
anya untuk mencari peluang usaha relatif
lebih kecil dibanding untuk keperluan Bantuan Keuangan
keluarga dan sosial. Pengembangan dalam Kebijakan pemerintah melalui Bank
bidang desain dan teknologi sebagaimana Indonesia dalam pengembangan UMKM
untuk menjembatani kesenjangan antara
dimaksud pada pasal 16 UU Nomor 20 tahun
UMKM dan perbankan dalam rangka
2008 dilakukan dengan cara (1) meningkat- meningkatkan akses keuangan dilakukan
kan kemampuan di bidang desain, teknologi, dengan memperbaiki 3 kesenjangan yaitu
dan pengendalian mutu; (2) meningkatkan kesenjangan skala, formalitas, dan informasi
kerja sama dan alih teknologi; (3) me- (Wibowo dan Artati, 2012). Kesenjangan
ningkatkan kemampuan UKM di bidang skala muncul karena adanya perbedaan
penelitian untuk pengembangan desain dan antara jumlah kebutuhan dana UMKM yang
umumnya relatif kecil sementara jumlah
teknologi baru; 4) memberikan insentif
kredit yang diberikan perbankan relatif
kepada UMKM yang mengembangkan besar. Kesenjangan formalitas disebabkan
teknologi dan melestarikan lingkungan ketidakmampuan UMKM dalam memenuhi
hidup; serta (5) mendorong sertifikasi persyarakat administrasi bank, khususnya
UMKM unutk memperoleh sertifikat hak dalam hal agunan, sedangkan kesenjangan
atas kekayaan intelektual. informasi muncul karena ketidaktahuan
UMKM terhadap prosedur dan produk
Hasil kajian Kementerian Koperasi dan
perbankan, serta ketidaktahuan perbankan
UKM tahun 1999 menunjukkan adanya
mengenai UMKM yang dapat dibiayai.
ketertinggalan UMKM di bidang teknologi Perusahaan modal ventura yang diawali
yang disebabkan oleh (1) ketidakmampuan dengan pembentukan PT Bahana Pembinaan
membeli teknologi karena profit margin Usaha Indonesia (BPUI) dengan tujuan
UMKM yang relatif rendah; (2) lemahnya self utama untuk berinvestasi pada perusahaan
learning dalam mengadaptasi teknologi baru; yang memiliki resiko tinggi sehingga tidak
dan (3) akses informasi pasar input maupun memenuhi persyaratan standar sebagai per-
output serta informasi teknologi yang masih usahaan terbuka ataupun tidak memenuhi
kurang. Pusat Layanan Usaha Terpadu standar untuk memperoleh modal pinjaman
Pengaruh Lingkungan Kewirausahaan ...– Haryani 33
dan analisis regresi linear berganda yang 94%) responden berusia antara 40 sampai 49
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan tahun, kemudian disusul usia 30 sampai 39
fungsional dan kausal antara kebijakan dan tahun. Jumlah responden perempuan sedikit
prosedur pemerintah, kondisi sosial eko- lebih banyak dibanding laki-laki yaitu
nomi, ketrampilan kewirausahan dan bisnis, sebesar 51,52%.
bantuan keuangan, bantuan non keuangan Lapangan usaha responden yang paling
terhadap pertumbuhan wirausaha. banyak adalah industri (39,40%) yang
meliputi handycraft, herbal, konveksi, tahu,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN tempe, aneka makanan ringan (snack), dan
Deskripsi Responden abon. Sementara itu untuk lama usaha, yang
Tabel 1 menunjukkan deskripsi demo- paling banyak lama usahanya kurang dari 5
grafi responden yang di survei. Temuan tahun yaitu sebanyak 25,76%.
menunjukkan bahwa sebagian besar (43,
Tabel 1
Profil Responden
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Standardized Residual
N 65
Normal Parametersa Mean 0,0000000
Std 0,96014322
Deviation 0,665
Kolmogorov-Smirnov Z 0,768
Asymp. Sig. (2-tailed)
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statictics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Kebijakan & Prosedur Pemerintah 0,593 1,686
Kondisi Sosial Ekonomi 0,552 1,810
Ketrampilan Kewirausahaan & Bisnis 0,317 3,159
Bantuan Keuangan 0,368 2,715
Bantuan Non Keuangan 0,272 3,676
Pengaruh Lingkungan Kewirausahaan ...– Haryani 37
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam prosedur pemerintah sebesar -0,317, variabel
model regresi adalah tidak adanya varian kondisi sosial ekonomi sebesar -1,144,
dari residual untuk semua pengamatan variabel ketrampilan kewirausahaan dan
dalam model regresi (tidak ada heteros- bisnis sebesar -0,272, variabel bantuan
kedastisitas). Pengujian heteroskedastisitas ekonomi sebesar 0,273, dan variabel bantuan
dengan uji park, yaitu meregresikan nilai non ekonomi sebesar -0,744, sedangkan t
residual (Lnei2) dengan masing-masing tabel dengan df = n-2 atau 66-2 = 64, adalah
variabel independen. Apabila –t tabel ≤ t sebesar 1,6690. Karena nilai t hitung berada
hitung ≤ t tabel maka tidak terjadi masalah pada –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka dapat
multikolinearitas (Wiyono, 2011). disimpulkan bahwa tidak ditemukan
Hasil uji heteroskedastisitas menunjuk- masalah heteroskedastisitas pada model
kan nilai t hitung variabel kebijakan dan regresi.
Tabel 4
Hasil Uji Heterokedastisitas
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
Β Std. Error Beta
1 (Constant) 3,383 0,880 3,843 0,000
Kebijakan & Prosedur Pemerintah -0,011 0,034 -0,050 -0,317 0,752
Kondisi Sosial Ekonomi -0,030 0,026 -0,187 -1,144 0,257
Ketrampilan Kewirausahaan & Bisnis -0,016 0,058 -0,059 -0,272 0,787
Bantuan Keuangan 0,011 0,042 0,055 0,273 0,786
Bantuan Non Keuangan -0,026 0,035 -0,173 -0,744 0,460
Tabel 5
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 298.385 5 39.277 25.122 .000a
Residual 139.215 59 2.360
Total 435.600 64
Tabel 6
Hasil Uji t dan Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
Β Std. Error Beta
1 (Constant) 5,152 1,488 3,463 0,001
Kebijakan & Prosedur Pemerintah (KPP) -0,094 0,057 -0,159 -1,663 0,102
Kondisi Sosial Ekonomi (KSE) 0,142 0,044 0,323 3,262 0,002
Ketrampilan Kewirausahaan & Bisnis (KKB) 0,218 0,099 0,288 2,205 0,031
Bantuan Keuangan (BK) 0,177 0,071 0,303 2,498 0,015
Bantuan Non Keuangan (BNK) 0,058 0,059 0,139 0,982 0,330
Hasil olah data dengan SPSS 17.00 me- ningkatkan perekonomian, mengurangi
nunjukkan nilai signifikansi variabel ke- pengangguran dan masalah sosial di
bijakan dan prosedur pemerintah sebesar masyarakat. dengan menyusun program
0,102, lebih besar dari nilai taraf signifikansi yang berhubungan dengan infrastruktur
(0,05). Dengan demikian secara parsial seperti fasilitas jalan, jembatan, listrik,
variabel kebijakan dan prosedur pemerintah pemasaran dan jaringan, serta pendidikan
tidak berpengaruh terhadap variabel per- dan pelatihan.
tumbuhan wirausaha. Temuan ini sangat Untuk kondisi di kabupaten Sleman,
mengejutkan, karena pemerintah telah me- infrastuktur jembatan dan jalan peng-
nyusun berbagai kebijakan dan prosedur hubung antar desa sudah ada dan bahkan
yang dimaksudkan untuk mendorong per- sebagian besar sudah beraspal, dan semua
tumbuhan wirausaha, karena dari berbagai wilayah sudah ada jaringan listrik, oleh
penelitian terdahulu wirausaha dapat me- karena itu pembangunan jalan, jembatan,
Pengaruh Lingkungan Kewirausahaan ...– Haryani 39
dan jaringan listrik yang diharapkan dan kelasnya, maka bantuan non keuangan ini
memunculkan berbagai usaha seperti toko tetap diperlukan. Bantuan non keuangan ini
kelontong, rumah makan, bensin eceran dan tetap harus disediakan oleh pemerintah,
SPBU, tambal ban, dan bengkel ternyata sebagai buffer stock, jika sewaktu-waktu
tidak berhasil. diperlukan oleh wirausaha.
Selain itu juga dilakukan dengan me- Temuan ini berbeda dengan hasil
nyusun program non infrastruktur seperti penelitian Obaji dan Olugu (2014) yang
peraturan perundangan dan lembaga yang menyatakan bahwa keberhasilan wirausaha
diperlukan untuk mendukung pember- di banyak negara banyak bergantung pada
dayaan UMKM. Pusat Layanan Terpadu kebijakan pemerintah di negara tersebut.
(PLUT) yang dimaksudkan untuk mem- Hasil penelitian Setyawati et al. (2013 me-
berikan bantuan pemasaran dan jaringan nyatakan bahwa pemerintah berperan dalam
serta berbagai pelatihan sesuai yang di- pertumbuhan usaha mebel dan anyaman
butuhkan wirausaha tenyata tidak ber- rotan di Kabupaten Hulu Sungai Utara,
pengaruh terhadap pertumbuhan wira- Kalimantan Selatan. Dapat dijelaskan bahwa
usaha. Adanya PLUT tidak mampu menarik kondisi lingkungan di Kabupaten Sungai
seseorang untuk menjadi wirausaha, namun Utara yang belum semaju Kabupaten
berfmanfaat bagi wirausaha yang sudah ada. Sleman, sehingga peran pemerintah baik
Jika mereka mempunyai masalah dalam dalam bidang infrastruktur maupun non
pengelolaan usahanya, mereka dapat me- infrastruktur pengaruhnya akan lebih besar.
minta bantuan ke PLUT. Dalam proses Hal lain yang dapat ditangkap pada
pengumpulan data, sebagian besar respon- proses pengumpulan data bahwa program
den menyatakan bahwa pemerintah telah kredit murah masih sulit untuk dapat
berhasil melakukan pemangkasan perizinan, dijangkau oleh wirausaha karena keter-
sehingga lebih mudah dan cepat. batasan agunan. Modal Ventura meskipun
Variabel bantuan non keuangan secara demikian bagi wirausaha yang dapat
parsial tidak berpengaruh terhadap per- mengakses kredit murah, mengakui adanya
tumbuhan wirausaha, yang ditunjukkan keringanan beban bunga yang harus mereka
dengan nilai signifikansi t 0,330> dari taraf tanggung. Sementara untuk prosedur per-
signifikansi 0,05. Berbagai program bantuan izinan wirausaha menilai sudah mengalami
non keuangan dalam bentuk konseling baik perbaikan, baik dalam hal lamanya proses
melalui PLUT maupun dengan dinas terkait, pengurusan maupun biaya yang lebih
inkubator, penelitian dan pengembangan, transparan.
jaringan informasi, serta transportasi dan Nilai signifikansi t untuk variabel
komunikasi secara parsial tidak berpe- kondisi sosial ekonomi sebesar 0,002 lebih
ngaruh terhadap pertumbuhan wirausaha. kecil dari nilai taraf signifikansi (0,05).
Dengan sampel penelitian semuanya adalah Dengan demikian, artinya secara parsial
masyarakat yang mempunyai unit usaha, terdapat pengaruh antara variabel keadaan
mereka tetap dapat menjalankan aktivitas sosial ekonomi terhadap variabel per-
usaha meskipun tanpa adanya bantuan non tumbuhan wirausaha. Variabel sosial eko-
keuangan ini. Meskipun demikian agar nomi seperti sikap positif masyarakat ter-
wirausaha yang sudah ada ini meningkat hadap wirausaha, adanya keluarga maupun
40 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 24 – 43
contoh wirausaha sukses, berbagai bidang mendapat mata kuliah kewirausahaan lebih
usaha yang dapat dilakukan oleh wirausaha, berminat untuk menjadi wirausaha di-
serta pertumbuhan ekonomi yang relatif banding mahasiswa yang tidak men-
tinggi mampu mendorong pertumbuhan dapatkan mata kuliah ini.
wirausaha. Pada umumnya wirausaha mengem-
Upaya pemerintah untuk mewujudkan bangkan sendiri teori manajemen dan
kondisi sosial ekonomi yang mendukung organisasi yang ada, disesuaikan dengan
wirausaha ini dapat dilakukan dalam bentuk kondisi dan situasi yang dihadapi. Meng-
kampanye positif wirausaha, mengekspos ingat bahwa ketrampilan kewirausahaan
dan memberikan penghargaan kepada wira- dan bisnis secara parsial berpengaruh
usaha yang sukses, serta mempertahankan terhadap pertumbuhan wirausaha, maka ke
tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. depan perlu kajian tentang praktek mana-
Lebih rinci lagi disebutkan oleh Lestari dan jemen yang diaplikasikan oleh wirausaha.
Wijaya (2012) bahwa untuk memunculkan Nilai signifikansi t untuk variabel
wirausaha muda perempuan maka masya- bantuan keuangan sebesar 0,015 lebih kecil
rakat harus dapat menghilangkan pandang- dari nilai taraf signifikansi (0,05). Dengan
an negatif terhadap wirausaha perempuan. demikian, variabel bantuan keuangan secara
Nilai signifikansi t untuk variabel parsial berpengaruh dalam meningkatkan
ketrampilan kewirausahaan dan bisnis se- pertumbuhan wirausaha. Upaya pemerintah
besar 0,031 lebih kecil dari nilai taraf untuk meningkatkan jumlah wirausaha dan
signifikansi (0,05). Dengan demikian, varia- meningkatkan kelas wirausaha yang sudah
bel kewirausahaan dan ketrampilan secara ada dilakukan dengan modal ventura, kredit
parsial berpengaruh signifikan dalam me- yang relatif murah, kesediaan lembaga
ningkatkan petumbuhan wirausaha di keuangan termasuk perbankan dalam
Kabupaten Sleman. Masyarakat yang mem- membiayai usaha kecil, dan adanya lembaga
punyai ketrampilan, jiwa, dan semangat penjamin kredit.
wirausaha lebih yakin dalam menentukan
wirausaha sebagai jalan hidupnya. Modal SIMPULAN DAN SARAN
ketrampilan wirausaha dan bisnis membuat Simpulan
mereka yakin dengan pilihannya sebagai Variabel kebijakan dan prosedur pe-
wirausaha, yakin mampu mengelola usaha- merintah, kondisi sosial ekonomi, ketrampil-
nya, dan yakin akan meraih kesuksesan an kewirausahaan dan bisnis, bantuan
dalam berwirausaha. keuangan, dan bantuan non keuangan
Keyakinan ini diperkuat dengan adanya berpengaruh terhadap pertumbuhan wira-
sikap positif masyarakat terhadap wirausaha usaha di kabupaten Sleman. Secara parsial,
dan adanya dukungan finansial maupun variabel kondisi sosial ekonomi, kewira-
non finansial dari pemerintah maupun usahaan dan ketrampilan, dan bantuan
lembaga lain. Temuan ini mendukung hasils keuangan berpengaruh terhadap pertumbu-
penelitian Lestari dan Wijaya (2012) yang han wirausaha, sedangkan variabel ke-
menyebutkan bahwa pendidikan kewira- bijakan dan prosedur pemerintah dan
usahaan berpengaruh signifikan terhadap bantuan non keuangan tidak berpengaruh
minat berwirausaha. Mahasiswa yang terhadap pertumbuhan wirausaha.
Pengaruh Lingkungan Kewirausahaan ...– Haryani 41
Berdasar analisis regresi linear berganda modal ventura, kredit yang relatif murah,
menunjukkan bahwa variabel kondisi sosial kesediaan lembaga keuangan termasuk
ekonomi, ketrampilan kewirausahaan dan perbankan dalam membiayai usaha kecil,
bisnis, bantuan keuangan, dan bantuan non dan adanya lembaga penjamin kredit.
keuangan berpengaruh positif terhadap Variabel kebijakan dan prosedur pe-
pertumbuhan wirausaha, sedang kebijakan merintah yang diharapkan berpengaruh
dan prosedur pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuh-
negatif terhadap pertumbuhan wirausaha. an wirausaha, ternyata justru sebaliknya,
Implikasinya, apabila pemerintah bermak- oleh karena itu perlu dilakukan kajian
sud meningkatkan jumlah wirausaha, maka khusus tentang kebijakan dan prosedur
dari kelima variabel tersebut variabel ke- pemerintah, sehingga kebijakan dan pro-
trampilan dan kewirausahaan yang paling sedur yang dibuat pemerintah benar-benar
ditekankan. sesuai dengan kebutuhan wirausaha. Ke-
Variabel kebijakan dan prosedur peme- bijakan kredit murah tanpa mengubah
rintah, kondisi sosial ekonomi, ketrampilan persyaratan dalam akses dana tidak akan
kewirausahaan dan bisnis, bantuan keua- berdampak signifikan pada pertumbuhan
ngan, dan bantuan non keuangan mampu wirausaha, karena adanya keterbatasan
menjelaskan variasi pertumbuhan wira- agunan. Kebijakan pemberian peralatan
usaha di kabupaten Sleman. menjadi tidak berdampak signifikan, karena
tidak sesuai dengan kebutuhan wirausaha.
Saran Sementara kebijakan pemangkasan prosedur
Berdasar hasil penelitian ini, per- perizinan sudah dirasakan manfaatnya oleh
tumbuhan wirausaha di kabupaten Sleman wirausaha.
dapat ditingkatkan dengan menjaga kondisi Variabel bantuan non keuangan secara
sosial ekonomi yang kondusif, meningkat- parsial tidak berpengaruh terhadap per-
kan ketrampilan kewirausahaan dan bisnis, tumbuhan kewirausahaan, namun sebaik
dan memberikan bantuan ekonomi kepada nya pemerintah dan lembaga pendidikan
wirausaha. Variabel sosial ekonomi seperti tetap menyelenggarakan bantuan non ke-
sikap positif masyarakat terhadap wira- uangan. Apabila dalam perjalannya ada-
usaha, adanya keluarga maupun contoh wirausaha yang membutuhkan bantuan
wirausaha sukses, berbagai bidang usaha misalnya dalam bentuk pemasaran online,
yang dapat dilakukan oleh wirausaha, serta informasi pasar, dan jaringan kewira-
pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi usahaan bantuan tersebut siap diberikan.
mampu mendorong pertumbuhan wira-
usaha. Modal ketrampilan wirausaha dan DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Undang-undang Republik
bisnis membuat mereka yakin dengan Indonesia Nomor 20 tahun 2008 Tentang
pilihannya sebagai wirausaha, yakin mampu Usaha Mikro Kecil dan Menengah
mengelola usahanya, dan yakin akan meraih (UMKM). Kementrain Koperasi dan
kesuksesan dalam berwirausaha. Upaya UKM. Jakarta.
pemerintah untuk meningkatkan jumlah Ayuningtias, H. A. dan S. Ekawati. 2015.
wirausaha dan meningkatkan kelas wira- Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
usaha yang sudah ada dilakukan dengan
42 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 1, Maret 2017 : 24 – 43