ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control dan
kompleksitas tugas terhadap kinerja auditor. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan responden penelitian adalah Auditor Internal Pemerintah yang
bekerja pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa locus
of control memiliki signifikansi sebesar 0,008 dan kompleksitas tugas sebesar 0,039
(<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa baik itu locus of control maupun kompleksitas
tugas sama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor. Locus of control merupakan
persepsi individu terhadap suatu kejadian yang dapat mempengaruhi individu dalam
menghadapi kejadian tersebut. Apabila memiliki persepsi yang baik, maka Auditor
akan menjadi lebih terusaha, bekerja dengan lebih baik dan penuh tanggung jawab.
Adapun kompleksitas tugas apabila dikerjakan dengan baik, maka akan berdampak
pada kinerja dari Auditor. Hasil uji koefisien determinasi (R2) juga memperoleh hasil
bahwa sebesar 0,236 atau 23,6% kinerja auditor dalam penelitian ini dipengaruhi oleh
locus of control dan kompleksitas tugas dari Auditor-auditor dalam penelitian ini.
I. PENDAHULUAN
Setiap organisasi dalam pelaksanaannya tentu menginginkan agar dapat
menjalankan operasinya dengan baik dan efisien, serta dapat memberikan hasil
yang efektif dan berkualitas. Oleh karena itu, diperlukannya peran auditor yang
berfungsi untuk menilai atau menghitung setiap aktivitas dalam organisasi atau
perusahaan. Menurut Araminta (2011), auditor sebagai suatu entitas hukum dapat
dikelompokan menjadi tiga kriteria yaitu: (1) auditor independen, (2) auditor
pemerintah, (3) auditor intern. Selanjutnya, inspektorat sebagai auditor internal
pemerintah dalam pelaksanaan perannya seringkali menjadi sorotan. Hal ini
dikarenakan masih ditemukannya temuan audit yang tidak berhasil dideteksi oleh
aparat Inspektorat tetapi berhasil dideteksi oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). Inspektorat perlu untuk kembali menjalankan fungsinya dengan baik
sebagaimana mestinya. Inspektorat merupakan Auditor Internal Pemerintah yang
menjadi ujung tombak dalam peningkatan akuntabilitas publik dan transparansi
dalam pengelolaan keuangan di daerah. Namun terhadap semuanya itu, terdapat
tantangan untuk menjalankan fungsi dan peran Inspektorat sebagai auditor seperti
kemungkinan untuk berperilaku menyimpang dalam menjalankan perannya.
Karena itu, perlu adanya karakter atau variabel yang dapat membantu untuk
mengurangi atau menghilangkan hal tersebut, yaitu locus of control dan
kompleksitas tugas.
Pengujian terkait pengaruh locus of control dan kompleksitas tugas terhadap
kinerja telah dilakukan sebelumnya namun menunjukan hasil yang berbeda-beda
sehingga menyebabkan adanya inkonsistensi hasil penelitian. Berdasarkan pada
perbedaan penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
kinerja dengan judul: “Analisis Pengaruh Locus of Control dan Kompleksitas
Tugas Terhadap Kinerja Auditor”
2. Uji Validitas
Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari ketiga kuisioner dalam penelitian
ini terdapat 3 item yang gugur pada kuisioner locus of control, dikarenakan
memiliki rhitung yang kurang dari rtabel (rtabel = 0,2706). Adapun untuk kuisioner
kinerja auditor dan kompleksitas tugas secara keseluruhan memiliki item-
item yang valid.
3. Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
N of
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Items
Kinerja Auditor 0,845 12
Locus of Control 0,694 16
Reliabel α ≥ 0,6
Kompleksitas
0,685 6
Tugas
Berdasarkan tabel diatas setiap variabel dalam hasil pengujian menunjukkan
nilai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini adalah reliable atau konsisten.
4. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 53
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,50713025
Absolute ,103
Most Extreme Differences Positive ,103
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,751
Asymp. Sig. (2-tailed) ,625
Dari tabel diatas, diketahui skor signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,625
( >0,05). Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa data dalam
penelitian ini berdistribusi normal.
5. Uji Linearitas
Hasil Uji Linearitas
No Variabel F P Status
1 Loc -Kinerja Auditor 12,64 0,001 Linear
6
2 Kompleksitas Tugas-Kinerja 9,102
0,004 Linear
Auditor
Hasil uji linearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara
locus of control dengan kinerja auditor dan hubungan antara kompleksitas
tugas dengan kinerja auditor terdapat hubungan linear karena memiliki nilai
p< 0,05.
6. Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel Keterangan
Tolerance VIF
Locus of Control 0,893 1,120 Tidak ada Multikolinearitas
Kompleksitas
0,893 1,120 Tidak ada Multikolinearitas
Tugas
a. Dependent Variable: Total Kinerja Auditor
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat variabel bebas yang
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan juga variabel bebas yang memiliki nilai
VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut bebas dari
gejala multikolinearitas.
7. Uji Heterokedastisitas
Hasil Uji Heterokedastisitas
F-
Keterangan F-hitung Signifikansi
tabel
Locus of control, kompleksitas tugas 4,030 9,010 0,000
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk
pengaruh X1 dan X2, secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0.05
dan nilai Fhitung 9,010 > Ftabel 4,030 sehingga dapat disimpulkan bahwa H3
diterima yang berarti terdapat pengaruh locus of control (X1), dan
kompleksitas tugas (X2) secara simultan terhadap kinerja auditor (Y).
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Locus of control berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang
bekerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
b) Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang
bekerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
c) Locus of control dan kompleksitas tugas secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang bekerja pada
Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Saran
a) Responden dalam penelitian hanya dilakukan pada auditor internal
pemerintah yang bekerja pada kantor Inspektorat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya dapat
memperluas populasi penelitiannya pada auditor internal pemerintah yang
bekerja pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta
auditor eksternal pemerintah yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
b) Peneliti selanjutnya agar dalam pengumpulan data selain menggunakan
kuesioner disarankan juga menggunakan teknik wawancara sehingga data
yang diperoleh dari responden lebih terperinci.
c) Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukkan bahwa terdapat
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja auditor internal yang
belum dirumuskan dalam penelitian ini. Diharapkan agar peneliti
selanjutnya dapat meneliti variabel-variabel lain yang relevan diluar
variabel penelitian ini yang dapat berpengaruh terhadap kinerja auditor
internal seperti kompetensi dan profesionalisme.