Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMPLEKSITAS

TUGAS AUDIT TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL


( Studi Pada Auditor Internal Pemerintah Yang Bekerja Pada Inspektorat
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur )
Rosmeilani Angelin Lusi
e-mail: rosmeilanilusi@gmail.com
Maria E. D. Tunti, SE., M. Si
e-mail: maria.tunti@staf.undana.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control dan
kompleksitas tugas terhadap kinerja auditor. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan responden penelitian adalah Auditor Internal Pemerintah yang
bekerja pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa locus
of control memiliki signifikansi sebesar 0,008 dan kompleksitas tugas sebesar 0,039
(<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa baik itu locus of control maupun kompleksitas
tugas sama-sama berpengaruh terhadap kinerja auditor. Locus of control merupakan
persepsi individu terhadap suatu kejadian yang dapat mempengaruhi individu dalam
menghadapi kejadian tersebut. Apabila memiliki persepsi yang baik, maka Auditor
akan menjadi lebih terusaha, bekerja dengan lebih baik dan penuh tanggung jawab.
Adapun kompleksitas tugas apabila dikerjakan dengan baik, maka akan berdampak
pada kinerja dari Auditor. Hasil uji koefisien determinasi (R2) juga memperoleh hasil
bahwa sebesar 0,236 atau 23,6% kinerja auditor dalam penelitian ini dipengaruhi oleh
locus of control dan kompleksitas tugas dari Auditor-auditor dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Kinerja Auditor, Locus of Control, Kompleksitas Tugas

I. PENDAHULUAN
Setiap organisasi dalam pelaksanaannya tentu menginginkan agar dapat
menjalankan operasinya dengan baik dan efisien, serta dapat memberikan hasil
yang efektif dan berkualitas. Oleh karena itu, diperlukannya peran auditor yang
berfungsi untuk menilai atau menghitung setiap aktivitas dalam organisasi atau
perusahaan. Menurut Araminta (2011), auditor sebagai suatu entitas hukum dapat
dikelompokan menjadi tiga kriteria yaitu: (1) auditor independen, (2) auditor
pemerintah, (3) auditor intern. Selanjutnya, inspektorat sebagai auditor internal
pemerintah dalam pelaksanaan perannya seringkali menjadi sorotan. Hal ini
dikarenakan masih ditemukannya temuan audit yang tidak berhasil dideteksi oleh
aparat Inspektorat tetapi berhasil dideteksi oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). Inspektorat perlu untuk kembali menjalankan fungsinya dengan baik
sebagaimana mestinya. Inspektorat merupakan Auditor Internal Pemerintah yang
menjadi ujung tombak dalam peningkatan akuntabilitas publik dan transparansi
dalam pengelolaan keuangan di daerah. Namun terhadap semuanya itu, terdapat
tantangan untuk menjalankan fungsi dan peran Inspektorat sebagai auditor seperti
kemungkinan untuk berperilaku menyimpang dalam menjalankan perannya.
Karena itu, perlu adanya karakter atau variabel yang dapat membantu untuk
mengurangi atau menghilangkan hal tersebut, yaitu locus of control dan
kompleksitas tugas.
Pengujian terkait pengaruh locus of control dan kompleksitas tugas terhadap
kinerja telah dilakukan sebelumnya namun menunjukan hasil yang berbeda-beda
sehingga menyebabkan adanya inkonsistensi hasil penelitian. Berdasarkan pada
perbedaan penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait
kinerja dengan judul: “Analisis Pengaruh Locus of Control dan Kompleksitas
Tugas Terhadap Kinerja Auditor”

II. TINJAUAN PUSTAKA


1. Teori Atribusi
Teori Atribusi dicetuskan oleh Fritz Heider pada tahun 1958. Teori ini
memuat mengenai cara pandang seseorang dalam menilai atau mengamati
perilaku individu. Mahdy (2012) mengemukakan teori atribusi merupakan
sebuah teori yang membahas tentang upaya-upaya yang dilakukan untuk
memahami penyebab-penyebab perilaku kita dan orang lain. Apakah perilaku
itu disebabkan oleh faktor disposisional (faktor dalam / internal) ataukah
disebabkan oleh keadaan eksternal.
2. Kinerja
Kinerja adalah kependekan dari “kinetika energi kerja”, yang berasal dari
kata “performance”. Menurut Mangkunegara (2011 : 67), menjelaskan bahwa
istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Terdapat empat indikator untuk mengukur kinerja (Pratama, 2016). Indikato-
indikator yang dimaksud antara lain: kemampuan (ability), komitmen
professional, motivasi dan kepuasan kerja.
3. Locus of Control
Locus of control adalah variabel utama untuk menjelaskan perilaku manusia
dalam organisasi. Locus of control adalah tingkatan dimana individu
berkeyakinan bahwa hasil (peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya)
tergantung pada perilaku atau karakterisik pribadi mereka ( Respati, 2011).
Locus of control terdiri dari dua bagian yaitu locus of control internal dan
locus of control eksternal. Locus of control internal adalah individu yang
meyakini bahwa apa yang terjadi selalu berada dalam kontrolnya sedangkan
locus of control eksternal adalah individu yang meyakini bahwa kejadian
dalam hidupnya berada di luar kontrolnya (Spector, 1988 dalam Respati,
2011)
4. Kompleksitas Tugas
Kompleksitas tugas adalah persepsi individu terhadap tugas yang tidak
terstruktur, sulit dipahami dan ambigu (Oktavia, 2018). Pengukuran terhadap
kompleksitas tugas dapat dilihat dari tingkat kesulitan tugas dan struktur
tugas.

III. METODE PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di Kantor Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur dengan menggunakan populasi seluruh auditor internal pemerintah atau
pejabat fungsional auditor pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-
probability sampling yaitu dengan cara sampling jenuh dan jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 53 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini
ialah data primer yang diperoleh secara langsung melalui metode kuesioner.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dimana
teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda yang diuji
menggunakan uji koefisien determinasi (adjusted r2) untuk mengukur sejauh
mana variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat, kemudian diuji
menggunakan uji simultan (uji F) untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
simultan variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, lalu diuji
menggunakan uji parsial (uji t) untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas
terhadap variabel terikat. Data diperoleh melalui kuesioner kemudian diuji
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan r hitung >
rtabel dengan tingkat sig. 5% dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Deskripsi Responden
Data penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disebarkan
kepada responden berjumlah 53 (lima puluh tiga) auditor internal pemerintah
yang bekerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Karakteristik responden yang diteliti meliputi: jenis kelamin, tingkat
pendidikan, usia, lama bekerja, dan jabatan. Ringkasan mengenai
karakteristik responden disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Data Demografi Responden

Keterangan Frekuensi Persentase (%)


1. Jenis Kelamin
a) Laki-laki 32 60,4 %
b) Perempuan 21 39,6 %
Total 53 100 %
2. Tingkat Pendidikan
a) D3 8 15,1 %
b) S1 28 52,8 %
c) S2 17 32,1 %
Total 53 100 %
3. Usia
a) < 25 Tahun 1 1,9 %
b) 25 – 35 Tahun 6 11,3 %
c) 36 – 45 Tahun 25 47,2 %
d) 46 – 55 Tahun 18 34,0 %
e) > 55 Tahun 3 5,7 %
Total 53 100 %
4. Lama Bekerja
a) 1 – 5 Tahun 1 1,9 %
b) 6 – 10 Tahun 13 24,5 %
c) 11 – 20 Tahun 19 35,8 %
d) > 20 Tahun 20 37,7 %
Total 53 100 %
5. Jabatan
a) Auditor Madya 10 18,9 %
b) Auditor Muda 12 22,6 %
c) Auditor Pertama 20 37,7 %
d) Auditor Penyelia 6 11,3 %
e) Auditor Pelaksana Lanjutan 5 9,4 %
Total 53 100 %

2. Uji Validitas
Hasil Uji Validitas

Variabel Item rhitung rtabel keterangan


Kinerja Auditor KA1 0.590 0,2706 Valid
(Y) KA2 0,598 0,2706 Valid
KA3 0,589 0,2706 Valid
KA4 0,739 0,2706 Valid
KA5 0,649 0,2706 Valid
KA6 0,420 0,2706 Valid
KA7 0,653 0,2706 Valid
KA8 0,774 0,2706 Valid
KA9 0,575 0,2706 Valid
KA10 0,653 0,2706 Valid
KA11 0,565 0,2706 Valid
KA12 0,606 0,2706 Valid
Locus of Control LoC1 0,493 0,2706 Valid
(X1) LoC2 0,247 0,2706 Tidak Valid
LoC3 0,229 0,2706 Tidak Valid
LoC4 0,513 0,2706 Valid
LoC5 0,322 0,2706 Valid
LoC6 0,339 0,2706 Valid
LoC7 0,530 0,2706 Valid
LoC8 0,437 0,2706 Valid
LoC9 0,707 0,2706 Valid
LoC10 0,225 0,2706 Tidak Valid
LoC11 0,436 0,2706 Valid
LoC12 0,329 0,2706 Valid
LoC13 0,653 0,2706 Valid
LoC14 0,533 0,2706 Valid
LoC15 0,430 0,2706 Valid
LoC16 0,481 0,2706 Valid
Kompleksitas Tugas KT1 0,726 0,2706 Valid
(X2) KT2 0,486 0,2706 Valid
KT3 0,613 0,2706 Valid
KT4 0,680 0,2706 Valid
KT5 0,586 0,2706 Valid
KT6 0,697 0,2706 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari ketiga kuisioner dalam penelitian
ini terdapat 3 item yang gugur pada kuisioner locus of control, dikarenakan
memiliki rhitung yang kurang dari rtabel (rtabel = 0,2706). Adapun untuk kuisioner
kinerja auditor dan kompleksitas tugas secara keseluruhan memiliki item-
item yang valid.

3. Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
N of
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Items
Kinerja Auditor 0,845 12
Locus of Control 0,694 16
Reliabel α ≥ 0,6
Kompleksitas
0,685 6
Tugas
Berdasarkan tabel diatas setiap variabel dalam hasil pengujian menunjukkan
nilai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini adalah reliable atau konsisten.

4. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas

Unstandardized
Residual
N 53
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,50713025
Absolute ,103
Most Extreme Differences Positive ,103
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,751
Asymp. Sig. (2-tailed) ,625
Dari tabel diatas, diketahui skor signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,625
( >0,05). Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa data dalam
penelitian ini berdistribusi normal.

5. Uji Linearitas
Hasil Uji Linearitas

No Variabel F P Status
1 Loc -Kinerja Auditor 12,64 0,001 Linear
6
2 Kompleksitas Tugas-Kinerja 9,102
0,004 Linear
Auditor
Hasil uji linearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara
locus of control dengan kinerja auditor dan hubungan antara kompleksitas
tugas dengan kinerja auditor terdapat hubungan linear karena memiliki nilai
p< 0,05.
6. Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Variabel Keterangan
Tolerance VIF
Locus of Control 0,893 1,120 Tidak ada Multikolinearitas
Kompleksitas
0,893 1,120 Tidak ada Multikolinearitas
Tugas
a. Dependent Variable: Total Kinerja Auditor
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat variabel bebas yang
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan juga variabel bebas yang memiliki nilai
VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut bebas dari
gejala multikolinearitas.

7. Uji Heterokedastisitas
Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel Signifikan Keterangan


Locus of Control 0,777 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Kompleksitas Tugas 0,060 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel


memiliki nilai signifikansi > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
yang digunakan pada penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikatnya yaitu absolute residual, maka dari itu penelitian
ini bebas dari gejala heteroskedastisitas.

8. Analisis Regresi Linear Berganda


Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13,828 5,449 2,538 ,014
Total Locus of Control (Valid) ,370 ,133 ,357 2,778 ,008
Total Kompleksitas Tugas ,582 ,274 ,272 2,123 ,039
a. Dependent Variable: Total Kinerja Auditor
Tabel diats menunjukkan hasil pengujian regresi, dapat dibuat menjadi suatu
model persamaan regresi linear berganda, sebagai berikut:
Kinerja Auditor = 13,828 + 0,370X1 + 0,582X2 + 5,449

9. Uji t ( Uji Parsial)


Hasil Uji t (Uji Parsial)

Keterangan Koefisien Error t-hitung Signifikansi


Konstanta 13,828 5,449 2,538 0,014
LoC (X1) 0,370 0,133 2,778 0,008
Kompleksitas Tugas 0,274
0,582 2,123 0,039
(X2)
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diinterpretasikan hasil sebegai berikut:
a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
Hipotesis pertama menunjukkan bahwa locus of control memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,008 (<0,05), dan nilai thitung sebesar 2,778 lebih besar
dari ttabel 2,008 sehingga dapat disimpulkan bahwa locus of control
berpengaruh terhadap kinerja auditor, atau dengan kata lain Hipotesis
pertama (H1) diterima.
b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Hipotesis kedua menunjukkan bahwa kompleksitas tugas memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,039 (<0,05), dan nilai thitung sebesar 2,123 lebih besar
dari ttabel 2,008 sehingga dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tugas
berpengaruh terhadap kinerja auditor, atau dengan kata lain Hipotesis kedua
(H2) diterima.

10. Uji F (Uji Simultan)


Hasil Uji F

F-
Keterangan F-hitung Signifikansi
tabel
Locus of control, kompleksitas tugas 4,030 9,010 0,000
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk
pengaruh X1 dan X2, secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000 < 0.05
dan nilai Fhitung 9,010 > Ftabel 4,030 sehingga dapat disimpulkan bahwa H3
diterima yang berarti terdapat pengaruh locus of control (X1), dan
kompleksitas tugas (X2) secara simultan terhadap kinerja auditor (Y).

11. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)


Hasil Uji Koefisien Determinasi
Mode
Keterangan R square Adjusted R square
l
1 Locus of control, kompleksitas tugas 0,265 0,236
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi
yang terdapat pada nilai Adjusted R-Square sebesar 0.236. Hal ini berarti
0.236 atau 23,6% kinerja auditor dipengaruhi oleh locus of control dan
kompleksitas tugas, sisanya sebesar 0.764 atau 76,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini.

Pembahasan Hasil Penelitian


1. Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja Auditor Internal
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa H1
diterima dan disimpulkan bahwa locus of control berpengaruh signifikan
terhadap kinerja auditor internal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
locus of control sebesar 0,008 berarti tingkat signifikansinya dibawah 0,05
(0,008 < 0,05 ). Nilai thitung 2,778 > ttabel 2,008. Jika nilai probabilitas lebih
kecil dari 0,05 dan thitung > ttabel maka H1 yang dirumuskan pada penelitian ini
yaitu locus of control berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang
bekerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur diterima.
2. Pengaruh Kompleksita Tugas Terhadap Kinerja Auditor Internal
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa H2
diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel kompleksitas tugas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansi kompleksitas tugas terhadap kinerja auditor internal sebesar
0,039 sehingga menunjukkan signifikansi dibawah 0,05 sedangkan nilai t hitung
2,123 > ttabel 2,008. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan thitung > ttabel,
maka H2 yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu kompleksitas tugas audit
berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang bekerja pada Inspektorat
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur diterima.
3. Pengaruh Locus of Control dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja
Auditor Internal
Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa H3
diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel locus of control dan
kompleksitas tugas secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor
internal. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung 9,010 > Ftabel 4,030 sedangkan
untuk tingkat signifikansinya ditunjukkan melalui nilai signifikansi sebesar
0,000 (sig. <0,05). Locus of control dan kompleksitas tugas berpengaruh
terhadap kinerja auditor internal yang bekerja pada Inspektorat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Besarnya pengaruh dapat diketahui dengan
melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,236 atau sebesar 23,6% yang
berarti kinerja auditor dipengaruhi oleh variabel locus of control dan
kompleksitas tugas sebesar 23,6%.

V. PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Locus of control berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang
bekerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
b) Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang
bekerja pada Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
c) Locus of control dan kompleksitas tugas secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap kinerja auditor internal yang bekerja pada
Inspektorat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Saran
a) Responden dalam penelitian hanya dilakukan pada auditor internal
pemerintah yang bekerja pada kantor Inspektorat Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Oleh karena itu, untuk peneliti selanjutnya dapat
memperluas populasi penelitiannya pada auditor internal pemerintah yang
bekerja pada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta
auditor eksternal pemerintah yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
b) Peneliti selanjutnya agar dalam pengumpulan data selain menggunakan
kuesioner disarankan juga menggunakan teknik wawancara sehingga data
yang diperoleh dari responden lebih terperinci.
c) Hasil penelitian secara bersama-sama menunjukkan bahwa terdapat
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja auditor internal yang
belum dirumuskan dalam penelitian ini. Diharapkan agar peneliti
selanjutnya dapat meneliti variabel-variabel lain yang relevan diluar
variabel penelitian ini yang dapat berpengaruh terhadap kinerja auditor
internal seperti kompetensi dan profesionalisme.

Anda mungkin juga menyukai