Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ratu Agisna S

NIM : 32722001D19085

Diagno Tujuan dan kritea Hasil Intervensi Rasional


sa
Resiko Setelah dilakukan asuhan NIC : Shock Management 1. Memastikan TTV
syok keperawatan selama 1. Monitor TTV, klien masih dalam
1x24 jam diharapkan tekanan darah batas normal
tidak terjadi syok atau ortostostatik, 2. Memantau
dapat dikontrol, dengan status mental dan perkembangan
criteria hasil: urine output pengobatan
NOC label: 2. Monitor nilai terhadap suatu jenis
Cardiopulmonary status laboraturium penyakit tertentu
1. Tekanan darah sebgai bukti melalui pemeriksaan
sistolik dalam terjadinya perfusi yang diperlukan.
batas normal/90- jaringan yang 3. Mempertahankan
120 mmHg inadekuat atau mengganti
(skla5) (misalnya cairan tubuh yang
2. Tekanan darah peningkatan mengandung; air,
diastolic dalam kadar asam laktat, elektrolit, protein,
batas normal/< penurunan pH karbohidrat, dan
80 mmHg arteri) lemak; memperbaiki
(skala5) 3. Berikan cairan IV keseimbangan asam
3. Nadi perifer kristaloid sesuai basa; dan
teraba dan dalam dengan memperbaiki voume
batas normal/60- kebutuhan (NaCl kompenen darah.
100 kali permenit 0,9%;RL; D5%W) 4. Untuk memulihkan
(skala5) 4. Beikan medikasi tonus vasomotor
4. Irama jantung vasoaktif dan memperbaiki
normal (skala5) 5. Berikan terapi fungsi jantung, serta
5. Frekuensi napas oksigen dan dukungan nutrisi
normal/14-20 kali ventilasi mekanik untuk memenuhi
permenit (skla5) 6. Monitor trend kebutuhan
6. Irama hemadinamik metabolic yang
pernapasan 7. Monitor frekuensi sering meningkat
normal (skala5) jantung fetal dalam kondisi syok
7. Output urine (bradikardia bila 5. Secara umum untuk
dalam batas HR <110x /menit) mencegah dan
normal (skala4) atau (takikardia memperbaiki
8. Saturasi oksigen bila HR >160 hipoksia jaringan,
dalam batas kali /menit) sedangkan tujuan
normal/>90% berlangsung lebih khusunsya adalah
(skala5) lama dari 10 untuk mendapatkan
9. Tidak terjadi menit PaO2 lebih dari
pucat (skala 4) 8. Ambil sampel 90mmHg atau SaO2
10. Tidak terjadi darah untuk lebih dari 90%
distensi vena pemeriksaan AGD 6. Monitoring
leher (skala5) dan monitor hemadinamik secara
11. Tidak ada edema oksigenasi invasive adalah
perifer (skala5) jaringan untuk deteksi dini
12. Tidak ada edema 9. Monitor status (mengidentifikasi
paru (skala 5) cairan meliputi dan intervensi
intake dan output terhadap gejala
10. Lakukan klinis, seperti gagal
pemasangan jantung dan
kateter urinaria tamponade);
11. Lakukan evaluasi segera dari
pemasangan NGT respons pasien
dan monitor terhadap suatu obat-
residu lambung obatan dan
dukungan mekanik;
evaluasi efektifitas
fungsi kardiovaskuler
seperti cardine
output dan index
7. Memastikan
frekuensi jantung
dalam btas nrmal.
8. Untuk mengukur
keasaman (Ph),
jumlah oksigen, dan
karbondioksida
dalam darah.
Pemeriksaan ini
digunakan untuk
menilai fungsi kerja
paru-paru dalam
menghantarkan
oksigen ke dalam
sirkulasi darah dan
mengambil
karbondioksida
dalam darah, analisa
gas darah meliputi
PO2, PCO3, Ph,
HCO3, dan saturasi
O2.
9. Memastikan pasien
tidak mengalami
kekurangan atau
kelebihan cairan.
10. Kateterisasi
perkemihan
dilakukan untuk
menghilangkan
ketidaknyamanan
karena distensi
kandung kemih;
mendapatkan urine
untuk specimen;
untuk pengkajian
residu urine; serta
penatalaksaan
pasien yang dirawat
karena trauma
medula spinalis,
gangguan neuro
muscular, atau
inkompeten kandung
kemih, serta
pascaoperasi besar.
11. Pemasangan NGT
dilakukan untuk
memasukan
makanan cair atau
obat-obatan cair.

Anda mungkin juga menyukai