KEPERAWATAN YANG PEKA BUDAYA PADA PASIEN Oleh kelompok 1 • Ipelni wirman • Rani sopia • Syafitri yulandari • Zella oktarai
Dosen pengampu: sidarta pujiharjo,S.Hum,M.Hum
APLIKASI TRANSKULTURAL NURSING SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN MANUSIA A. Perawatan kehamilan dan kelahiran Kehamilan dan kelahiran bayi dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya dalam suatu masyarakat.Dalam ukuran-ukuran tertentu, fisiologi kelahiran secara universal sama. Namun proses kelahiran sering ditanggapi dengan cara- cara yang berbeda oleh aneka kelompol masyarakat Berbagai kelompok yang memiliki penilaian terhadap aspek kultural tentang kehamiln dan kelahiran mengganggap peristiwa itu merupakan tahap yang harus dijalani dunia.contohnya salah satu kebudayaan masyarakat kerinci di provinsi jambi misalnya, wanita hamil dilarang makan rebung karena menurut masyarakat setempat jika wanita hamil mkan rebung maka bayinya akan berbulu seperti rebung.makan jantung pisan juga diyakini menurut keyakinan mereka akan membuat bayi lahir dengan ukiran yang kecil Dalam kebudayaan batak,wanita hamil yang menginjak usia kehamilan tujuh bulan diberikan kepadaibunya ulos tondi agar wanita hamil tersebut selamat dalam proses melahirkan. Pantangan dan simbol yang terbentuk dalam kebudayaan hingga kini masih dipertahankan dalam komunitas masyarakat.dalam menghadapi situasi ini pelayanan kompeten secara budaya diperlukan bagi seorang perawat untuk menghilangkan perbedaan dalam pelayanan,bekerja sama dengan budaya berbeda,serta berupaya mencapai pelayanan yang optimal bagi klien dan keluarga.perbedaan yang mencolok antara penanganan kehamilan dan kelahiran oleh dunia medis dengan adat adalah orang yang menanganinya,kesehatan modern penanganan oleh dokter dibantu dengan perawat dan bidan,sedangkan penanganan secara adat dibantu oleh dukun bayi/dukun beranak Menurut pendekatan biososiokultural daam kajian antropologi,kehamilan dan kelahiran dilihat bukan hanya aspek biologis dan fisiologis saja, meainkan sebagai proses yang mencakup pemahan dan pengaturan hal” seperti: • Pandanga budaya mengenai kehamilan dan keahiran • Persiapan kelahiran • Para pelaku dalam pertolongan persalinan • Wiayah tempat keahiran langsung • Cara pencegahan bahaya • Penggunaan ramuan atau obat”an tradisional • Cara menolong kelahiran • Pusat kekuatan dalam pengambilan keputusan mengenai pertolongan serta perawatan bayi dan ibunya Dari uraian tersebut, perawat harus mampu memahami kondisi kliennya yang memiliki budaya yang berbeda, perawat juga di tuntut untuk memiliki keterampilan dalam pengkajian budaya yang akurat dan konfrehensif sepanjang daur kehidupan berdasarkan warisan etnik dan riwayat etnik,riwayat biokultural, organisasi sosial, agama dan kepercayaan serta poa 2.Perawatan dan pengasuhan anak Disepanjang daur kehidupan,manusia akan melewati masa keahiran hingga kematian.dalam asuhan keperawatan budaya, perawat harus paham dan bisa mengaplikasikan pengetahuan pada tiap daur kehidupan manusia salah satunya yaitu aplikasi traskultural pada perawatan dan pengasuhan anak Menurut urie bronfenbrenner(1990) ada 5 sistem yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,yaitu: • 1.Sistem mikro yaitu terkait dengan setting individual dimana ank tumbuh dan berkembang yang meliputi, keluarga,teman sebaya, sekoah dan lingkungan sekitar • 2.sistem meso meruakan hubungan diantara mikro sistem misalnya hubungan pengalaman yang di dapatkan di dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah maupun teman sebaya • 3.sistem exo menggambarkan pengalaman dan pengaruh dalam setting sosial yang berada di luar kontrol aktif tetapi memiliki pengaruh langsung terhadap perkembangan anak,seperti pekerjaan ortu dan media massa • 4.sistem makro yang merupakan budaya dimana individu hidup seperti, ideologi,budaya,sub-budaya atau sastra sosial masyarakat • 5.sistem crhono merupakan gambaran kondisi kritis transisional Jadi dapat disimpulkan bahwa proses keperawatan traskultural merupakan salah satu dasr teori untuk memenuhi asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya pasien Proses traskultural di aplikasikan untuk mengurangi konflik perbedaan budaya atau lintas budaya antara perawat sebagai profesional dan pasien. • Terima kasih