Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


(Pelatihan, Pengembangan dan Manajemen Karir)

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 10

PUTRI KARISMA : 50300120004


ULFA ALFIANA : 50300120012
ANDI MUTIA MAKKAWARU : 50300120020
PMI A / III

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja merupakan sumber daya yang tidak dapat dipungkiri


merupakan salah satu aset terpenting bagi karir perusahaan. Peranan sumber daya
manusia bagi perusahaan tidak hanya dilihat dari hasil produktivitas kerjanya,
tetapi juga dapat dilihat dari kualitas kerja yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu
adanya peningkatan kualitas dan karir tenaga kerja yang dapat dilakukan melalui
proses pelatihan, pengembangan serta manajemen karir sumber daya manusia itu
sendiri.

Pelatihan, pengembangan dan manajemen karir sumber daya manusia


dirasakan semakin penting adanya pada suatu perushaan, karena tuntutan
pekerjaan atau jabatan pada perusahaan itu sendiri. Namun dalam meningkatkan
kualitas dari sumber daya manusia, terdapat banyak hal penting yang perlu
diperhatikan agar peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia dapat
berjalan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan


rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian pelatihan dan pengembangan kerja?


2. Bagiamana konsep pelatihan kerja dan manfaat bagi karyawan dan
organisasi?
3. Jenis-jenis pelatihan dan karakteristiknya?
4. Konsep pengembangan dan manfaatnya bagi karir individu?
5. Bagaimana perencanaan manajemen karir individu dan manajemen karir
organisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pelatihan dan pengembangan kerja.
2. Untuk mengetahui dan memahami konsep pelatihan kerja dan manfaatnya
bagi karyawan dan organisasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pelatihan dan karakteristiknya.
4. Untuk mengetahui dan memahami konsep pengembangan dan manfaatnya
bagi karir individu.
5. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan manajemen karir individu dan
manajemen karir organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pelatihan dan Pengembangan

Menurut pasal I ayat 9 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, pelatihan


kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meniingkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pelatihan (training) merupakan proses
pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap
untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja (Simamora: 2006). 1 Pengembangan
(development) merupakan usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan dan lain sebagainya yang mendukung suatu peningkatan diri.

Pelatihan adalah program-program untuk memperbaiki kemampuan


melaksanakan pekerjaan secara individual, kelompok, atau berdasarkan jenjang
jabatan dalam organisasi atau perusahaan. Sedangkan pengembangan karir adalah
usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada
peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja (Hadari: 2005). 2

Berikut ini pengertian pelatihan dan pengembangan menurut beberapa


para ahli, sebagai berikut:

1. Menurut Bernardin dan Russell (1998: 172), pelatihan didefinisikan


sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga
kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau sesuatu yang berkaitan dengan
pekerjaannya. Hal ini berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, dan
pengetahuan.

1
Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
STIE YKPN, h. 273.
2
Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, h. 208.
2. Menurut Gomes (2003: 197), pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedang menjadi tanggungjawabnya.
3. Menurut Malayu Hasibuan (2005), pengembangan adalah upaya
meningkatkan keahlian teoritis, konsep, dan pelatihan bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan tenaga kerja.
4. Menurut Hani Handoko (2001: 104), pengembangan mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sifat-sifat
kepribadian.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan


pemgembangan adalah kegiatan atau upaya untuk meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan, sikap, perilaku dan lain sebagainya melalui
pembelajaran untuk memperbaiki kualitas performansi pekerja pada suatu
pekerjaan yang telah menjadi tanggungjawabnya saat ini maupun yang akan
datang.

B. Konsep Pelatihan Kerja Dan Manfaat Bagi Karyawan Dan Organisasi

Tahapan Proses Pelatihan

Menurut Gomes (2003: 204) terdapat tiga tahapan utama dalam pelatihan,
yakni sebagai berikut:

1. Penentuan kebutuhan pelatihan


Yaitu mengumpulkan informasi-informasi yang relevan untuk mengetahui
dan menentukan apakah perlu atau tidak pelatihan dalam organisasi.
2. Mendesain program pelatihan
Setelah selesai menentukan kebutuhan penilaian selanjutnya ialah para
manajer harus memutuskan program pelatihan yang tepat seperti apa yang
harus dijalankan nantinya.
3. Evaluasi efektivitas program
Setelah program pelatihan terlaksana maka langkah terakhir adalah
melakukan evaluasi untuk menguji apakah pelatihan tersebut efektif dalam
mencapai ssasaran-sasaran yang telah ditetapkan organisasi/perusahaan.

Mangkunegara (2005), mengemukakan beberapa alasan terjadinya suatu


pelatihan, yakni sebagai berikut:3

1. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan dan standar yang ada.


2. Perubahan-perubahan yang terjadi telah memahami secara benar
bagaimana melakukan suatu pekerjaan.
3. Meningkatkan daya saing perusahaan dan produktivitas.

Manfaat Pelatihan

Berikut manfaat pelatihan bagi perusahaan atau organisasi dan manfaat


bagi karyawan, diantaranya sebagai berikut:

 Bagi perusahaan/organisasi
1. Mengurangi pergantian karyawan yang bisa jadi menghabiskan
biaya rekrutmen yang lumayan
2. Membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya.
3. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan
agar lebih semangat dalam pekerjaannya guna untuk mencapai
tujuan organisasi.
4. Menjaga kualitas kerja karyawan dalam kegiatan operasional
perusahaan.
5. Meningkatnya inovasi dan kreativitas karyawan saat bekerja dan
akan berdampak baik bagi perusahaan.
 Bagi karyawan
1. Mempersingkat waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk
mencapi standar

3
Mangkunegara, A. A. Anwarprabu. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:
PT. Refika Aditama, h. 169.
2. Membentuk sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih
menguntungkan
3. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia
4. Mengurangi dampak negative dari kecelakaan kerja
5. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan
pribadi mereka

C. Jenis-Jenis Pelatihan Dan Karakteristiknya

Menurut Simamora (2006: 278), ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat
diselenggarakan, diantaranya sebagai berikut:

1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skill training) adalah pelatihan yang sering di jumpai
dalam organisasi. Karena program pelatihannya relative sangat sederhana.
Kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi melalui penilaian yang teliti.
Kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang
diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang
Pelatihan ulang (retraining) adalah bagian dari pelatihan keahlian.
Pelatihan ulang bertujuan untuk memberikan kepada para karyawan
keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja
yang berubah-ubah. Seperti misalnya karyawan yang menggunakan mesin
ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer.
3. Pelatihan Lintas Fungsional
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) adalah pelatihan yang
melibatkan karyawan untuk melakukan aktifitas kerja dalam bidang
lainnya selain pekerjaan yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim
Pelatihan tim (teamwork training) adalah pelatihan yang bekerjasama
terdiri atas sekelompok individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi
tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas
Pelatihan kreatifitas (creativity training) adalah pelatihan berlandaskan
pada asumsi bahwa kreatifitas dapat dipelajari. Artinya tenaga kerja
diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang
berdasar pada penilaian rasional.

D. Konsep Pengembangan Dan Manfaatnya Bagi Karir Individu

Tahapan Proses Pengembangan

Berikut merupakan proses yang dilakukan dalam pengembangan sumber


daya manusia, yakni sebagai berikut:

1. Membuat perencanaan
Tahap ini melakukan analisis kebutuhan sumber daya manusia dan
kebutuhan organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta
melakukan perencanaan mengenai program yang akan dibuat.
2. Kemampuan melaksanakan program
Selanjutnya melihat dan menyesuaikan sumber daya manusia dengan
kemampuan dan kapasitas yang dapat dicapai untuk melaksanakan
program pengembangan.
3. Menilai kebutuhan
Tahap ini kebutuhan akan dinilai, kebutuhan apa yang diperlukan oleh
pegawai maupun organisasi baik secara individual dan kelompok.
4. Merencakan pengembangan
Tahap ini membuat rancangan atas program pengembangan yang akan
dilakukan.
5. Memilih metode yang digunakan dalam pengembangan sumber daya
manusia.
6. Evaluasi pengembangan
Tahap ini adalah melakukan penilaian terhadap program pengembangan
sumber daya manusia yang sudah dilaksanakan. Disini dicari kekurangan
dan kelebihan program agar nantinya dapat membuat program yang lebih
bagus untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia
didalam sebuah organisasi.

Metode Pengembangan

Pengembangan sumber daya manusia perlu melalui metode yang tepat,


agar organisasi atau perusahaan dapat memiliki karyawan-karyawan yang
berkualitas dan handal untuk membantu organisasi atau perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Adapun metode-metode pengembangan sebagai berikut:

1. Pelatihan (training)
2. Magang
3. Pendidikan
4. Rotasi Kerja
5. Studi Banding
6. Uji Kompetensi
7. Coaching
8. Outbond

Manfaat Pengembangan

Berikut manfaat pengembangan bagi karyawan, diantaranya sebagai


berikut:

1. Meningkatkan loyalitas dan kerjasama antar pegawai dalam mencapai


tujuan bersama.
2. Meningkatkan sikap moralitas antar pegawai dan antara atasan dengan
pegawai sehiingga organisasi berjalan dengan efektif.
3. Meningkatkan kualitas produk, kerja dan mengurangi resiko kerusakan
dan kecelakaan kerja.
4. Membantu pegawai dalam mencari jati diri dan kemampuan pribadinya.
E. Perencanaan Manajemen Karir Individu Dan Manajemen Karir
Organisasi

Manajemen Karir Individu

Menurut Daniel B, Turbon, suksenya karir diukur dengan promosi.


Kesuksesan karir meliputi persepsi orang tersebut tentang kesuksesan karir.
Promosi dan perubahan jabatan dapat menentukan siapa yang akan maju dan siapa
yang tetap. Bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa kecakapan manajemen
dapat meningkatkan kesuksesan karir individu. Perencanaan karir individu
merupakan suatu proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir
dan jalur karir untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, sebagai suatu proses yang
bertujuan untuk menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan untuk mengisinya.

Manajemen Karir Organisasi

Manajemen karir organisasi mencakup berbagai kebijakan dan tindakan


organisasi untuk meningkatkan efektivitas karir (Orpen, 1994). Manajemen karir
dalam organisasi adalah proses dimana perusahaan atau organisasi mencoba untuk
menyesuaikan minat, karir individual dan kemampuan perusahaan dalam merekrut
karyawan. Manajemen karir melibatkan semua pihak yang terkait termasuk
karyawan yang bersangkutan dengan unit tempat kerja karyawan, serta
perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dari hal tersebut agar jabatan atau posisi
tertentu dapat dicapai apabila karyawan yang bersangkutan memenuhi semua
persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah perencanaan karir yang baik, yaitu:

1. Menilai diri sendiri


2. Menetapkan tujuan karir
3. Menyiapkan rencana-rencana kegiatan untuk mencapai tujuan karir
4. Melaksanakan rencan-rencana tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelatihan dan pengembangan adalah kegiatan atau upaya untuk


meningkatkan dan mengembangkan keterampilan, sikap, perilaku dan lain
sebagainya melalui pembelajaran untuk memperbaiki kualitas performansi
pekerja pada suatu pekerjaan yang telah menjadi tanggungjawabnya saat
ini maupun yang akan datang.
2. Menurut Gomes (2003: 204) terdapat tiga tahapan utama dalam pelatihan,
yakni sebagai berikut: Penentuan kebutuhan pelatihan, mendesain program
pelatihan dan evaluasi efektivitas program.
Manfaat pelatihan:
Bagi perusahaan/organisasi
a. Mengurangi pergantian karyawan yang bisa jadi menghabiskan
biaya rekrutmen yang lumayan
b. Membantu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya.
c. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan
agar lebih semangat dalam pekerjaannya guna untuk mencapai
tujuan organisasi.
d. Menjaga kualitas kerja karyawan dalam kegiatan operasional
perusahaan.
e. Meningkatnya inovasi dan kreativitas karyawan saat bekerja dan
akan berdampak baik bagi perusahaan.
Bagi karyawan:
a. Mempersingkat waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk
mencapi standar
b. Membentuk sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih
menguntungkan
c. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia
d. Mengurangi dampak negative dari kecelakaan kerja
e. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan
pribadi mereka

3. Jenis-jenis pelatihan:
a. Pelatihan Keahlian
b. Pelatihan Ulang
c. Pelatihan Lintas Fungsional
d. Pelatihan Tim
e. Pelatihan Kreatifitas

4. Tahapan Proses Pengembangan


a. Membuat perencanaan
b. Kemampuan melaksanakan program
c. Menilai kebutuhan
d. Merencakan pengembangan
e. Memilih metode yang digunakan dalam pengembangan sumber daya
manusia.
f. Evaluasi pengembangan

Metode-metode pengembangan sumber daya manusia:


a. Pelatihan (training)
b. Magang
c. Pendidikan
d. Rotasi Kerja
e. Studi Banding
f. Uji Kompetensi
g. Coaching
h. Outbond

Manfaat pengembangan:

a. Meningkatkan loyalitas dan kerjasama antar pegawai dalam mencapai


tujuan bersama.
b. Meningkatkan sikap moralitas antar pegawai dan antara atasan dengan
pegawai sehiingga organisasi berjalan dengan efektif.
c. Meningkatkan kualitas produk, kerja dan mengurangi resiko
kerusakan dan kecelakaan kerja.
d. Membantu pegawai dalam mencari jati diri dan kemampuan
pribadinya.

5. Perencanaan karir individu merupakan suatu proses yang digunakan


seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, sebagai suatu proses yang bertujuan untuk
menyesuaikan tujuan karir dan kemampuan untuk mengisinya. Manajemen
karir dalam organisasi adalah proses dimana perusahaan atau organisasi
mencoba untuk menyesuaikan minat, karir individual dan kemampuan
perusahaan dalam merekrut karyawan.
DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, A. A. Anwarprabu. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika


Aditama.

Nawawi, Hadari. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Simamora, Henry. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE


YKPN.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 pasal I ayat 9 tentang ketenagakerjaan.

Referensi Online:

https://transforma.id/pelatihan-karyawan-tujuan-jenis-manfaat-bagi-perusahaan/

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengembangan-
sdm/amp/

https://markey.id/blog/bisnis/pengembangan-sdm

https://www.pelatihan-sdm.net/perencanaan-manajemen-karir-yang-baik/

Anda mungkin juga menyukai