Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

TN. M DENGAN PENYAKIT DIARE

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Keluarga

Pembimbing:

Wildan Akasyah, S.Kep.Ns,M.Kep

Disusun Oleh :

Fariza Abadi
40221020

PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI
WIYATA KEDIRI
2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA TN. M DENGAN PENYAKIT DIARE

Untuk Memenuhi
Tugas Profesi Keperawatan Keluarga

Oleh :
FARIZA ABADI, S. Kep
NIM. 40221020

Telah Disetujui Pada Tanggal :

Oleh Dosen Pembimbing :

Wildan Akasyah, S.Kep.Ns,M.Kep

Mengetahui :
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Sri Wahyuni, S. Kep, Ns, M. Kep


1. KONSEP KELUARGA
A. Definisi

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,


adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari
individu-individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998, dikutip dalam
Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga, 2010).
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
B. Bentuk Keluarga
Menurut Allender 2001 dalam (Achjar 2010 ) tipe keluarga terdiri dari:
1. Keluarga Tradisional

a. Keluarga Inti (Nuclear Family)


Adalah Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh
dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
b. Keluarga Besar (Extended Family)
Adalah Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, bibi, paman)
c. Keluarga Dyad
Adalah rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
d. Single Parent
Adalah rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung
atau anak angkat, yang disebabkan karena perceraian atau kematian.
e. Single Adult
Adalah rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang dewasa saja.
f. Kelurga usia lanjut
Adalah rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut

2. Keluarga Non Tradisional


a. Commune Family adalah lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
b. Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
bersama dalam satu rumah tangga.
c. Homoseksual adalah dua individu yang sejenis kelamin hidup bersama
dalam satu rumah tangga
C. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi: (Suprajitno, 2004)

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena


tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah
kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota
keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian orang tua/ keluarga.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di
antara anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan
teratasi. Dalam hal ini termasuk mengambil keputusan untuk mengobati
sendiri.
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar. Tetapi
keluarga mempunyai keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.
Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau
di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan
untuk pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

D. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
1. Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang


merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi \afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh
keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
a. Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan
iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru.
2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu
untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah,
ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini keluarga dapat
Membina hubungan 7 sosial pada anak, Membentuk norma-norma tingkah laku
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya
keluarga.
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah
meneruskan keturunan.
4. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan,
yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang
sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup
menyelesaikan masalah kesehatan.
E. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap-tahap perkembangan dan tugas keluarga menurut Jhonson R-Leny R,
(2010) adalah sebagai berikut :
1. Keluarga baru menikah

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah membina hubungan intim
yang memuaskan, membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan
kelompok sosial, dan mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Keluarga dengan anak baru lahir.Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
adalah mempersiapkan menjadi orang tua, adaftasi dengan perubahan adanya
anggota keluarga, interaksi keluarga,hubungan seksual dan kegiatan,
mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya.Tahap III
(keluarga dengan anak prasekolah/ families with prescholl)
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah memenuhi kebutuhan
anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman,
membantu anak untuk bersosialisasi, beradaftasi dengan anak baru lahir,
sementara kebutuhan anak yang lai (tua) juga harus terpenuhi;
mempertahankan hubungan yang sehat baik dalam waktu untuk individu,
pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang
tinggi); pembagian tanggung jawab anggota keluraga ; merencanakan kegiatan
dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah membantu sosialisasi anak
terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas (yang
tidak kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat) mempertahankan
keintiman pasangan; memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
5. Keluarga dengan anak remaja.
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah memberikan kebebasan yang
seimbang dan bertanggung jawabmengingat remaja adalah seorang dewasa
muda dan mulai memiliki otonomi; mempertahankan hubungan intim dalam
keluarga; mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua;
hindarkan terjadinya perbedaan, kecurigaan, dan permusuhan mempersiapkan
perubahan sistem peran dan peraturan(anggota) keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah memperluas jaringan
keluarga dari keluarga inti menjadii keluarga besar, memepertahankan
keintiman pasangan, membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dii
masyarakat;penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.

7. Keluarga usia pertengahan


Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah mempertahankan
kesehatan indvidu dan pasangan usia pertengahan, mempertahankan hubungan
yang serasai dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya; meningkatkan
keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah mempertahankan suasana


kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya; adaptasi
dengan perubahan yang akan terjadi kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan
penghasilan keluarga, mempertahankan keakraban pasangan dan saling
merawat; melakukan live review masa lalu.

2. KONSEP DIARE

A. Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan
normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 2011). Menurut WHO (2012)
diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau
atau dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 2013).
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya
tiga kali atau lebih ) dalam satu hari.Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokan
dalam 6 golongan besar yaitu infeksi disebabkan oleh bakteri, virus atau invasi parasit,
malabsorbsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab lainya (DEPKES RI,
2011).
B. Anatomi dan Fisiologi
1) Anatomi sistem pencernaan
a. Mulut
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian :
1) Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi.
2) Rongga mulut/bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maksilaris, palatum dan mandi bilaris disebelah belakang bersambung
dengan faring.
b. Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan, merupakan persimpangan jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan didepan ruas tulang belakang.
c. Esofagus (kerongkongan)
Panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah
lambung. Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah
melalui thorak menembus diafragma masuk kedalam abdomen ke lambung.
d. Gaster (lambung)
Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang paling
banyak terutama didaerah epigaster. Bagian-bagian lambung, yaitu :
1) Fundus ventrikularis, bagian yang menonjol keatas terletak disebelah kiri
osteum kardium biasanya berisi gas.
2) Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian
bawah notura minor.
3) Antrum pilorus, berbentuk tebing mempunyai otot tebal membentuk
spinkter pilorus.
4) Kurtura minor, terletak disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordi
samapi pilorus.
5) Kurtura mayor, lebih panjang dari kurtura minor terbentang dari sisi kiri
osteum kardium melalui fundus kontrikuli menuju kekanan sampai ke
pilorus anterior (Ngastiyah,2013).
e. Usus halus
Usus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal
pada pilorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6cm, merupakan saluran paling
panjang tempat proses pencernaan dan obstruksi hasil pencernaan makanan.
Usus halus terdiri dari :
1) Duodenum
Disebut juga usus 12 jari, panjangnya ± 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung
kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodenum
terdapat selaput lendir yang nambulir disebut papila vateri.
2) Yeyunum
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa
panjangnya ± 2-3 meter.
3) Ileum
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia panjangnya sekitar ± 4-5 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Memiliki pH antara 7 dan 8
(netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-
garam empedu.
f. Usus besar/interdinum mayor
Panjangnya ± 1 meter, lebar 5-6 cm, fungsinya menyerap air dari makanan, tempat
tinggal bakteri koli, tempat feces. Usus besar terdiri atas 8 bagian:
1) Sekum.
2) Kolon asenden.
Terletak diabdomen sebelah kanan, membujur keatas dari ileum
sampai kehati, panjangnya ± 13 cm.
3) Appendiks (usus buntu)
Sering disebut umbai cacing dengan panjang ± 6 cm.

4) Kolon transversum.
Membujur dari kolon asenden sampai ke kolon desenden dengan panjang
±28 cm.
5) Kolon desenden.
Terletak dirongga abdomen disebelah kiri membujur dari anus ke
bawah dengan panjangnya ± 25 cm.
6) Kolon sigmoid.
Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri yang membentuk huruf "S"
ujung bawah berhubungan dengan rektum.
7) Rektum.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum
mayor dengan anus.
8) Anus.
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan
rektum dengan dunia luar (Price, 2012)

2) Fisiologi sistem pencernaan


Usus halus mempunyai dua fungsi utama, yaitu : pencernaan dan absorpsi
bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh
kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan
di dalam duodenum terutama oleh kerja enzim-enzim pankreas yang menghidrolisis
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Adanya
bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan
pH optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu dari hati membantu proses
pencernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga memberikan permukaan lebih
luas bagi kerja lipase pankreas (Wilson,2011).

Isi usus digerakkan oleh peristaltik yang terdiri atas dua jenis gerakan, yaitu
segmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom dan hormon
(Sjamsuhidajat Jong, 2005). Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-
zat yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan
pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan
kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai kontinu isi lambung
(Wilson, 2011).
Absorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pencernaan karbohidrat,
lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam amino) melalui
dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. Selain
itu air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. Absoprpsi berbagai zat berlangsung
dengan mekanisme transpor aktif dan pasif yang sebagian kurang dimengerti
(Price 2012).
Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan
proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah
mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada kolon bagian
kanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses
yang sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung (Wilson, 2013). Kolon
mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta
mengeluarkan kalium dan bikarbonat. Hal tersebut membantu menjaga
keseimbangan air dan elektrolit dan mencegah terjadinya dehidrasi. (Schwartz
2012)

Gerakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan
dan meningkatkan absorpsi. Kontraksi segmental merupakan pola yang paling
umum, mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksai ini menurun oleh
antikolinergik, meningkat oleh makanan dan kolinergik. Gerakan massa merupakan
pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,5-1,0
cm/detik, tekanan 100-200 mmHg, tiga sampai empat kali sehari, terjadi
dengan defekasi. (Schwartz, 2012)

Gas kolon berasal dari udara yang ditelan, difusi dari darah, dan produksi
intralumen. Nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. Bakteri
membentuk hidrogen dan metan dari protein dan karbohidrat yang tidak
tercerna. Normalnya 600 ml/hari. (Schwartz, 2012)

C. Etiologi
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia,
T. hominis) dan jamur (C. albicans).
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di
samping itu bisa terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
3. Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi
tetapi dapat ditemukan pada anak yang lebih besar (Thomas,2013)

D. manifestasi klinis
Menurut Lia dewi (2014), berikut ini adalah tanda dan gejala anak yang
mengalami diare:
a. Cengeng, rewel.
b. Suhu meningkat.
c. Gelisah.
d. Nafsu makan menurun.
e. Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan darahnya. Kelamaan,
feses ini akan berwarna hijau dan asam.
f. Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi penurunan volume dan
tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan denyut jantung, penurunan
kesadaran, dan diakhiri dengan syok.
g. Anus lecet.
h. Berat badan menurun. i.
Turgon kulit menurun

E. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan terjadinya diare ialah yang pertama
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadinya pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misal toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan mortalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan sehingga timbul
diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul
berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Sedangkan akibat
dari diare akan terjadi beberapa hal menurut Wijayaningsih (2013) sebagi
berikut:
a. Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan
(output), merupakan penyebab terjadi kematian pada diare.

b. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)


Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja/feses. Metabolisme
lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun didalam tubuh, terjadinya
penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. Produk metoabolisme
yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi
oliguria atau anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler ke
dalam cairan intraseluler.
c. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi dalam 2 sampai 3% anak yang menderita diare, lebih sering
pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya
gangguan penyimpanan atau penyediaan glikogen dalam hati dan adanya
gangguan absorbsi glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa
darah menurun hingga 40mg% pada bayi dan 50 persen pada anak-anak.

d. Gangguan gizi
Terjadi penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan
oleh:
1) Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau
muntah yang bertambah hebat
2) Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan
susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
3) Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi
dengan baik karena adanya hiperperistaltik.

e. Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, sehingga perfusi
jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat
mengakibatkan perdarahan pada otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera
diatasi pasien bisa meninggal.

F. Pathway/WOC
G. Penatalaksanaan Diare

Penalaksanaan pasien diare akut dimulai dengan terapi simptomatik, seperti rehidrasi
dan penyesuaian diet. Terapi simptomatik dapat diteruskan selama beberapahari sebelum
dilakukan evaluasi lanjutan pada pasien tanpa penyakit yang berat, terutama bila tidak
dijumpai adanya darah samar dan leukosit pada fesesnya (Medicinus, 2013).
 Anti–Diare diberikan untuk mengurangi peristaltik, spasme usus, menahan iritasi,
absorbsi racun dan sering dikombinasi dengan antimikroba. Diare yang menyerupai
kolera mengakibatkan dehidrasi ringan dan sering memerlukan infus, karena pasien
dapat meninggal karena kekurangan cairan dan elektrolit. Bila tidak disertai muntah,
maka cairan garam rehidrasi (oral rehyration salt = ORALIT) banyak menolong
sebagai pertolongan pertama
 Terapi Non Farmakologi Diare
Pencegahan Diare dapat diupayakan melalui berbagai cara umum dan
khusus/imunisasi. Termaksut cara umum antara lain adalah peningkatan higiene dan
sanitasi karena peningkatan higiene dan sanitasi dapat menurunkan insiden diare,
jangan makan sembarangan terlebih makanan mentah, mengonsumsi air yang bersih
dan sudah direbus terlebih dahulu, mencuci tangan setelah BAB dan atau setelah
bekerja. Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun
 Menurut Lia dewi (2014) prinsip perawatan diare adalah sebagai berikut:
a. Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumatan). b.
Dietetik (pemberian makanan).
c. Obat-obatan.
1) Jumlah cairan yang diberikan adalah 100ml/kgBB/hari sebanyak 1 kali setiap
2 jam, jika diare tanpa dehidrasi. Sebanyak 50% cairan ini diberikan dalam 4 jam
pertama dan sisanya adlibitum.
2) Sesuaikan dengan umur anak: a) < 2
tahun diberikan ½ gelas, b) 2-6 tahun
diberikan 1 gelas,
c) > 6 tahun diberikan 400 cc (2 gelas).
3) Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4 kali sehari, maka diberikan cairan 25-
100ml/kg/BB dalam sehari atau setiap 2 jam sekali.
4) Oralit diberikan sebanyak ±100ml/kgBB setiap 4-6 jam pada kasus dehidrasi ringan
sampai berat.
Beberapa cara untuk membuat cairan rumah tangga (cairan RT): 1) Larutan gula garam

15
(LGG): 1 sendok the gula pasir + ½ sendok teh garam dapur halus + 1 gelas air hangat
atau air the hangat, 2) Air tajin (2 liter + 5g garam).
a) Cara tradisional.
3 liter air + 100 g atau 6 sendok makan beras dimasak selama 45-60 menit.
b) Cara biasa.
2 liter air + 100 g tepung beras + 5 g garam dimasak hingga mendidih.
c). Teruskan pemberian ASI karena bisa membantu meningkatkan daya tahan
tubuh an

H. Asuhan Keperawatan Teori


1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dari prioritas keperawatan
dengan pengumpulan data-data yang akurat dari klien sehingga akan
diketahui berbagai permasalahan yang ada. (Hidayat, 2013)
Adapun hal-hal yang dikaji meliputi :
a. Identitas Klien
1) Data umum meliputi : ruang rawat, kamar, tanggal masuk,
tanggal pengkajian, nomor medical record.
2) Identitas pasien : Biodata klien meliputi nama, umur, jenis kelamin ,
agama, suku
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Bab cair lebih dari 3x.
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan BAB cair berkali-
kali baik desertai atau tanpa dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir
dan atau darah. Keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah napsu makan
menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis menurun dan gejala
penurunan kesadaran.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit
menjadi parasit), alergi makanan, dll.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan
16
komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan
hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-
lain.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum : klien lemah, lesu, gelisah, kesadaran turun
2) Pengukuran tanda vital meliputi : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi dan
suhu tubuh.
` 3) Keadaan sistem tubuh
a. Mata : cekung, kering, sangat cekung
b. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic
meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum
normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit
atau kelihatan tidak bisa minum
c. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena
asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan)
d. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi
menurun pada diare sedang
e. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 detik, suhu
meningkat > 375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary
refill time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
f. Sistem perkemihan : oliguria sampai anuria (200-400 ml/24 jam)

I. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b . d kehilangan cairan skunder
terhadap diare.
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d diare /
output berlebih dan intake yang kurang.
3) Resiko peningkatan suhu tubuh b. d proses infeksi skunder terhadap diare
4) Resiko gangguan integritas kulit b.dpeningkatan frekwensi diare.
5) Resiko kekurangan volume cairan b.dketikdaktahuan mengenai penyakit diare.

J. Intervensi keperawatan ,Tujuan dan Kriteria hasil


1. DX 1 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b . d kehilangan
cairan skunder terhadap diare.
17
Tujuan:setelah tindakan 2x24 jam di harapkan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit segera teratasi.
Kriteria Hasil :
-Asupan cairan
-Keluaran urine
-Kelembaban membran
-Mukosa
-Asupan makanan
-Edema
-Dehidrasi
-Ansietas
-Konfusi
-Tekanan darah
Intervensi : Pemantauan cairam
Observasi :
-Pantau frekuensi dan kekuatan nadi
-Pantau tekanan darah
-Pantau berat badan
-Pantau Intake dan output cairan
Terapiutik :
-Atur interval wantu pemantauan dengan kondisi pasien
-Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
-Informasikan hasil pemantauan jika perlu

2. DX 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d diare output berlebih
dan intake yang kurang.
Tujuan: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh diare output berlebih dan
intake yang kurang.Segera teratasi
Kriteria Hasil :
-Perasaan cepat kenyang
-Nyeri abdomen
-Sariawan
-Diare
18
-Frekuensi makan
-Nafsu makan
-Bising usus
-Membran mukosa
Intervensi : Keseimbangan nutrisi
Observasi
-Pantau mual muntah
-Pantau asupan oral
-Pantau warna konjungtiva
-Identifikasi faktor yang mempengaruhi asupan gizi
Terapiutik
-Timbang berat badan
-Ukur atropometrik komposisi tubuh
-Hitung perubahan berat badan
-Dokumentasikan hasil pemantuan
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
-Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

3. DX 3 : Resiko gangguan integritas kulit b.d peningkatan frekwensi diare.


Tujuan: Resiko gangguan integritas kulit peningkatan frekwensi diare segera teratasi
Kriteria Hasil :
-Elastisitas
-Hidrasi
-perfusi jaringan
-Nyeri
-Suhu kulit
-Tekstur
-Kemerahan
-Hematoma
Intervensi : Integrasi kulit dan jaringan
Observasi :
-Identifikasi penyebab gangguan integrasi kulit (mis,perubahan sirkulasi,perubahan
status nutrisi,penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
Terapiutik :
19
-Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
-Bersihkan parineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
-Gunakan produk berbahan petrollum atai minyak pada kulit kering
-Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi
-Anjurkan menggunakan pelembab
-Anjurkan minum air yang cukup
-Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
-Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur.

20
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahid Iqbal. (2012). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Setiadi. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sundaru, H., & Sukamto. (2014). Asma Bronkial. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
(September), 483–488.

Suprajitno, 2013 ,Asuhan keperawatan keluarga :aplikasi dalam praktik ,Jakarta :EGC

Padilla. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Depkes, R. I., 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Ditjen
PPM dan PL

Departemen Kesehatan RI, 2011. Situasi Diare di Indonesia. Triwulan II, Jakarta, hal 1-
3 .Kemenkes RI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi
dan indicator diagnostic. Edisi 3. Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi
dan tindakan keperawatan. Edisi 3. Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi
dan kriteria hasil keperawatan. Edisi 3. Jakarta: DPP PPNI

21
PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI
WIYATA KEDIRI

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn. M Pendidikan : SMA
Umur : 36 tahun Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Desa Pelas, Kras, Kab. Kediri
Suku : Jawa No.Telp : 0852xxx

b. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidikan
1. Tn. T L 36 th Kepala keluarga Wiraswasta SMA
2. Ny. L P 34 th istri Ibu rumah SMA
3 An. F P 12 th anak tangga SD
Pelajar

c. Genogram

22
Keterangan
: Laki-laki : tinggal satu rumah

: perempuan : klien

: meninggal

d. Type Keluarga :
a) Jenis type keluarga :
Nuclear family (keluarga inti)
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut :
Tidak ada
Suku Bangsa : Indonesia
a) Asal suku bangsa : jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan : budaya pola hidup sehat
e. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : anjuran untuk menjaga kesehatan
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. M
b) Penghasilan : 3Jt – 5 Jt / bulan
c) Upaya lain : -
d) Harta benda yang dimiliki (rumah, transportasi, dll)
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan 3 – 4jt/bulan
g. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
rekreasi dilakukan bersama secukupnya

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Anak usia 12 tahun berpendidikan hingga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Tidak ada
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Dari hasil pengkajian, An. F mengalami diare, BAB lebih dari 5x sehari intensitas cair dengan
suhu 36°C, tidak mau makan dan minum, turgor kulit tidak elastis dan mukosa bibir kering. Ny.
L mengatakan bahwa belum tahu tentang pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab,
dan cara merawat klien.
23
b. Riwayat penyakit keturunan :
keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan

c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :


Imunisasi Tindakan
Keadaan Masalah
No Nama Umur Bbkg (BCG/Polio/DPT yang telah
Kesehatan kesehatan
/HB/Campak) dilakukan
1 Tn. M 36 th 70kg Normal Lengkap Tidak ada Tidak ada
2 Ny. L 34 th 58kg Normal Lengkap Tidak ada Tidak ada
3 An. F 12 th 21kg BAB > 5x1 hari lengkap Diare Tidak ada

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Puskesmas
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. M dan Ny.T belum pernah opname dan belum pernah operasi

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah : 30m X 55m
b) Type rumah : Permanen
c) Kepemilikan : hak milik sendiri
d) Jumlah kamar/ruangan : terdiri dari 10 ruangan dan 4 kamar tidur
e) Ventilasi/jendela : jendela ada di bagian setiap kamar dan ruang tamu
f) Pemanfaatan ruangan : masih ada ruang kosong
g) Septic tank : ada
Letak : kurang lebih 10 meter dari sumur
h) Sumber air minum : sumur
i) Kamar mandi/WC : kamar mandi dan wc terpisah, tidak satu ruangan
j) Pengolahan Sampah : sampah dikumpulkan dalam wadah jika sudah penuh maka dibakar
k) Kebersihan lingkungan: masih ada sebagian yang kurang bersih
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : mengikuti kegiatan yang diadakan oleh lingkungan rw setempat
b) Aturan/kesepakatan : 1 minggu sekali jaga Pos siskamling
c) Budaya : gotong royong
c. Mobilitas Geografis Keluarga :
rumah merupakan daerah perumahan tidak jauh dari jalan raya, mudah dijangkau, dan daapat diakses
oleh kendaaraan

24
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Interaksi antar sesama sangat diutamakan terutama antar keluarga dan interaksi dengan tetangga
sekitar juga sangat baik juga ada kegiatan yasinan rutin setiap satu minggu sekali
e. Sistem Pendukung Keluarga
Solidaritas serta kebersamaan dengan saudara serta tetangga

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga :
Bahasa sehari – hari menggunakan bahasa jawa, selalu berbicara baik-baik untuk menemukan solusi
dari setiap masalah
b. Struktur Kekuatan Keluarga :
Kekuatan keluarga sangat dipengaruhi oleh kebersamaan.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. M (kepala keluarga)
Ny. L (Istri)
An. F (Anak)
d. Nilai dan Norma Keluarga
Kebiasaan beribadah harus selalu diterapkan, selalu berbuat baik kepada siapapun

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
hubungan antara keluarga baik, saling mendukung satu sama lain bila ada yang sakit dibawa ke
empat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : hubungan baik, selalu menjaga kerukunan
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : saling menghargai
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Tn.M
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : rekreasi, bermain bersama, menonton televisi
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : baik
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya : keluarga
Tn. M belum mampu mengenal masalah tentang diare
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat : melakukan upaya
tindakan medis ke puskesmas
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : dilakukan penanganan sebisanya
selanjutnya meminta bantuan tenaga kesehatan

25
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : dibersihkan setiap hari.
Menyapu 2x sehari pagi dan sore untuk area dalam rumah dan untuk halaman rumah 1x sehari
setiap pagi
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masysrakat : apabila sakit tidak segera
sembuh dan keadaan semakin buruk maka keluarga segera meminta bantuan tenaga kesehatan
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : 2
b) Akseptor : ( tidak) .yang digunakan - lamanya -
c) Akseptor : Belum - Alasannya : karena masih ingin mempunyai keturunan lagi
d) Keterangan lain : tidak ada
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : untuk kebutuhan makan setiap hari dan kebutuhan pokok
adalah hasil dari Tn. M
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat : belum ada

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : merasa tidak nyaman dengan keadaan sakit atau salah satu keluarga ada
yang sakit
b. Stressor jangka panjang : kehilangan anggota keluarga
c. Respon keluarga terhadap stressor : Saling mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, serta
memberi dukungan agar tetap menjalankan tuntutan hidup
d. Strategi koping : angota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
e. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga Tn. M menganggap sebagai ujian dan mengambil
pelajaran dari setiap masalah

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : pemberian pemenuhan gizi baik, makan seimbang
Upaya lain : tidak ada

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Tn. M Ny. L An. F


TD 120/80 mmHg 110/80 mmHg 100/70 mmHg
BB 70 kg 56 kg 21 kg
TB 168 cm 160 cm 129 cm
Nadi 80 x/menit 75 x/menit 76 x/menit
RR 22 x/menit 22 x/menit 20 x/menit
Kepala Bentuk mesochepal Bentuk mesochepal Bentuk mesochepal
Rambut Warna hitam ada Warna hitam, pendek, Warna hitam lurus,
ubannya, cukup lurus, bersih besih

26
bersih lurus
Mata Ada gangguan pada Tidak ada gangguan Tidak anemis, tidak
penglihatan, tidak penglihatan, anemis, ikterik
ada ikterik tidak ada ikterik
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada sekret,
sekret, tidak ada sekret, tidak ada polip tidak ada polip
polip
Telinga Tampak kotor, ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada luka
luka luka
Mulut dan Bibir cukup lembab, Bibir lembab, tidak Bibir lembab , tidak ada
tenggorokan tidak ada stomatitis ada stomatitis, tidak nyeri telan
ada yeri telan
Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar kelenjar tyroid kelenjar tyroid
tyroid
Dada Simetris, vesikuler Semetris, tidak Vesikuler, simetris,
terdengar bunyi gallop tidak terdengar bunyi
gallop
Abdomen Datar, tidak ada luka Datar, ada luka saat Datar, tidak ada luka
operasi
Ekstermitas Tidak berfungsi Berfungsi dengan baik, Berfungsi dengan baik,
dengan baik, tidak tidak ada kelainan tidak ada kelainan
ada kelainan
Kulit Sawo matang, Sawo matang, tidak Sawo matang, tidak ada
kering, tidak ada ada alergi, bersih alergi, bersih
alergi, bersih
Genital - - -

IX. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya : semoga keluarga tetap dalam keadaan sehat dan ditingkatkan
kesadarannya untuk menjaga kesehatan dan lebih bisa melaksanakan gaya hidup sehat, serta An. F
segera sembuh
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : semoga diberikan kelancaran dan sehat selalu, Keluarga
Tn.M berharap supaya tenaga kesehatan rutin melakukan kegiatan pengobatan dilingkungan desa
sekitar

27
Kediri, 09 November 2021

(Fariza Abadi)

ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1 Ds : Defisit pengetahuan Ketidakmampuan keluarga
- Ny.L mengatakan bahwa tentang diare dalam mengenal masalah
belum tahu tentang khususnya yang kesehatan
pengertian, tanda dan gejala, dialami An. F
faktor penyebab, dan cara
28
merawat An. F yang
menderita diare
Do :
- Ny. L menunjukkan persepsi
yang keliru terhadap masalah
yang dihadapi
- Keluarga Tn.M nampak
kebingungan ketika ditanya
tentang penyakit diare
2 DS : Manajemen
- Keluarga Tn. M kesehatan keluarga Kebingungan memutuskan
mengungkapkan tidak tidak efektif tentang tindakan kesehatan yang tepat
memahami masalah kesehatan tindakan kesehatan
yang di derita yang tepat bagi
DO : keluarga khususnya
- Aktivitas keluarga untuk tindakan kesehatan
mengatasi masalah kesehatan yang tepat untuk
tidak tepat An.F

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan tentang diare khususnya pada An. F b.d ketidak mampuan mengenal
1 masalah kesehatan keluarga d.d persepsi yang keliru terhadap masalah yang dihadapi dan
nampak kebingungan ketika ditanya tentang penyakit diare
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang tindakan kesehatan yang tepat bagi
2 keluarga khususnya tindakan kesehatan yang tepat untuk An.F b.d kebingungan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat d.d belum bisa memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat

PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran


Kep
1 Sifat masalah : Hipertensi pada Tn.T
Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1 2 2 akan menimbulkan
x1= masalah apabila tidak
Ancaman kesehatan 2 3 3
Keadaan sejahtera 1 diatasi
Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 Tempat dokter praktik
x2=2 klink dapat dijangkau
Skala : Mudah 2 2 2
29
Sebagian 1 dengan mudah
Tidak dapat 0 sehingga keluarga Tn.
T dapat
memanfaatkannya
Potensial masalah untuk dicegah : Dengan pemberian
Skala : Tinggi 3 1 informasi mengenai
Cukup 2 3 hipertensi yang jelas,
x1=1
Rendah 1 3 masalah yang muncul
dapat dicegah dengan
mudah
Menonjolnya masalah : Keluarga merasa
Skala : masalah tersebut harus
Masalah berat, harus segera 2 1 segera ditangani agar
2 tidak menimbulkan
ditangani 1 x1=1
2 masalah yang lebih
Ada masalah, tetapi tidak perlu 0
ditangani serius
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 2
4
3

PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran


Kep
2 Sifat masalah : Menetapkan gaya hidup
Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1 sehat adalah pilihan
2 2
Ancaman kesehatan 2 x1= yang tepat untuk
3 3 mengatasi maslaah
Keadaan sejahtera 1
hipertensi
Kemungkinan masalah dapat diubah : Puskesmas dapat
Skala : Mudah 2 2 dijangkau dengan
2 2
Sebagian 1 x1= mudah sehingga
3 3 keluarga Tn. T dapat
Tidak dapat 0
memanfaatkannya
Potensial masalah untuk dicegah : Dengan pemberian
Skala : Tinggi 3 1 informasi mengenai
Cukup 2 3 hipertensi yang jelas,
x1=1
Rendah 1 3 masalah yang muncul
dapat dicegah dengan
mudah
Menonjolnya masalah : Keluarga merasa
Skala : masalah tersebut tidak
Masalah berat, harus segera 2 1 dirasakan
0
ditangani 1 x1=0
2
Ada masalah, tetapi tidak perlu 0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 1
2
3

30
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


1 Defisit pengetahuan tentang diare khususnya pada
An. F b.d ketidak mampuan mengenal masalah 2
4
3
kesehatan keluarga d.d persepsi yang keliru
terhadap masalah yang dihadapi dan nampak
kebingungan ketika ditanya tentang penyakit diare
2 Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif 1
2
3
tentang tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga khususnya tindakan kesehatan yang tepat
untuk An.F b.d kebingungan memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat d.d belum bisa memutuskan
tindakan kesehatan yang tepat

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx Kep Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi kesehatan :
tentang diare khususnya intervensi selama 3x Observasi
pada An. F b.d ketidak kunjungan, maka tingkat - Identifikasi kesiapan dan
mampuan mengenal pengetahuan meningkat, kemampuan menerima
masalah kesehatan dengan kriteria hasil : informasi
keluarga d.d persepsi yang - Perilaku sesuai anjuran Terapeutik
keliru terhadap masalah meningkat - Sediakan materi dan media
yang dihadapi dan nampak - Kemampuan menjelaskan pendidikan kesehatan
kebingungan ketika ditanya pengetahuan tentang - Jadwalkan Pendidikan

31
tentang penyakit diare suatu topik meningkat kesehatan sesusai
- Perilaku sesuai dengan kesepakatan
pengetahuan meningkat - Berikan kesempatan untuk
- Pertanyaan tentang bertanya
masalah yang dihadapi Edukasi
menurun - Jelaskan faktor resiko yang
- Persepsi yang keliru dapat mempengaruhi
terhadap masalah kesehatan
menurun - Ajarkan perilaku hidup
Perilaku mambaik sehat dan bersih
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

Manajemen kesehatan Setelah dilakukan Bimbingan antisipatif :


keluarga tidak efektif intervensi selama 3x Observasi
tentang tindakan kesehatan kunjungan, maka - Identifikasi metode
yang tepat bagi keluarga manajemen kesehatan penyelesaian masalah yang
khususnya tindakan keluarga meningkat, biasa digunakan
kesehatan yang tepat dengan kriteria hasil : Terapeutik
untuk An.F b.d - Kemampuan - Fasilitasi memutuskan
kebingungan memutuskan menjelaskan masalah bagaimana masalah akan di
tindakan kesehatan yang kesehatan yang dialami selesaikan
tepat d.d belum bisa meningkat - Fasilitasi mengidentifikasi
memutuskan tindakan - Aktifitas keluarga sumber daya yang tersedia
kesehatan yang tepat mengatasi masalah - Berikan referensi baik cetak
kesehatan tepat ataupun elektronik (misal:
meningkat materi pendidikan, pamflet)
Gejala penyakit anggota Edukasi
keluarga menurun - Jelaskan perkembangan dan
perilaku normal
- Informasikan harapan yang
realistis terkait perilaku
pasien
- Latih teknik koping yang
dibutuhkan untuk mengatasi
perkembangan atau krisis
situasional
Kolaborasi
- Rujuk ke lembaga
pelayanan masyarakat, jika
perlu

32
33
A. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/ No.
Tanggal/ Diangnos IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP) Paraf
waktu a Kep
Kamis, 11 1. Observasi Kamis, 11 November 2021
November - Mengidentifikasi kesiapan Pukul 08.00
2021 dan kemampuan menerima
Pukul 08.00 informasi S : Ny.L mengatakan sudah
WIB Terapeutik paham tentang pengertian,
Kunjungan - Menyediakan materi dan tanda dan gejala, faktor
ke-3 media pendidikan kesehatan penyebab, dan cara
- Menadwalkan Pendidikan merawat An. F yang
kesehatan sesusai menderita diare
kesepakatan O : - Perilaku sesuai anjuran
- Memerikan kesempatan meningkat
untuk bertanya - Kemampuan
Edukasi menjelaskan
- Menelaskan faktor resiko pengetahuan tentang
yang dapat mempengaruhi suatu topik meningkat
kesehatan - Perilaku sesuai dengan
- Mengajarkan perilaku hidup pengetahuan meningkat
sehat dan bersih - Pertanyaan tentang
- Mengajarkan strategi yang masalah yang dihadapi
dapat digunakan untuk menurun
meningkatkan perilaku - Persepsi yang keliru
hidup bersih dan sehat terhadap masalah
menurun
- Perilaku mambaik
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Kamis, 11 2. - Mengidentifikasi metode Kamis, 11 November 2021


November penyelesaian masalah yang Pukul 09.00
2021 biasa digunakan
Pukul 08.30 Terapeutik S : Keluarga Tn. M
WIB - Memfasilitasi memutuskan mengungkapkan sudah
Kunjungan bagaimana masalah akan di memahami masalah
ke-3 selesaikan kesehatan yang di derita
- Memfasilitasi O : - Kemampuan
mengidentifikasi sumber menjelaskan masalah
daya yang tersedia kesehatan yang dialami
- Memberikan referensi baik meningkat
cetak ataupun elektronik - Aktifitas keluarga
(misal: materi pendidikan, mengatasi masalah
pamflet) kesehatan tepat
Edukasi meningkat
- Menjelaskan perkembangan - Gejala penyakit
dan perilaku normal anggota keluarga
34
- Menginformasikan harapan menurun
yang realistis terkait perilaku A : masalah teratasi
pasien P : intervensi dihentikan
- Melatih teknik koping yang
dibutuhkan untuk mengatasi
perkembangan atau krisis
situasional

35
B. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/ No.
Tanggal/ Diangnos IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP) Paraf
waktu a Kep
Sabtu, 13 1. Observasi Sabtu, 13 November 2021
November - Mengidentifikasi kesiapan Pukul 08.00 WIB
2021 dan kemampuan menerima
Pukul 08.00 informasi S : Ny.L mengatakan sudah
WIB Terapeutik paham tentang pengertian,
Kunjungan - Menyediakan materi dan tanda dan gejala, faktor
ke-4 media pendidikan kesehatan penyebab, dan cara
- Menadwalkan Pendidikan merawat An. F yang
kesehatan sesusai menderita diare
kesepakatan O : - Perilaku sesuai anjuran
- Memerikan kesempatan meningkat
untuk bertanya - Kemampuan
Edukasi menjelaskan
- Menelaskan faktor resiko pengetahuan tentang
yang dapat mempengaruhi suatu topik meningkat
kesehatan - Perilaku sesuai dengan
- Mengajarkan perilaku hidup pengetahuan meningkat
sehat dan bersih - Pertanyaan tentang
- Mengajarkan strategi yang masalah yang dihadapi
dapat digunakan untuk menurun
meningkatkan perilaku - Persepsi yang keliru
hidup bersih dan sehat terhadap masalah
menurun
- Perilaku mambaik
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Sabtu, 13 2. Observasi Sabtu, 13 November 2021


November - Mengidentifikasi metode Pukul 08.30 WIB
2021 penyelesaian masalah yang
Pukul 08.30 biasa digunakan
WIB Terapeutik
Kunjungan - Memfasilitasi memutuskan S : Keluarga Tn. M
ke-4 bagaimana masalah akan di mengungkapkan sudah
selesaikan memahami masalah
- Memfasilitasi kesehatan yang di derita
mengidentifikasi sumber O : - Kemampuan
daya yang tersedia menjelaskan masalah
- Memberikan referensi baik kesehatan yang dialami
cetak ataupun elektronik meningkat
(misal: materi pendidikan, - Aktifitas keluarga
pamflet) mengatasi masalah
Edukasi kesehatan tepat
- Menjelaskan perkembangan meningkat
36
dan perilaku normal - Gejala penyakit
- Menginformasikan harapan anggota keluarga
yang realistis terkait perilaku menurun
pasien A : masalah teratasi
- Melatih teknik koping yang P : intervensi dihentikan
dibutuhkan untuk mengatasi
perkembangan atau krisis
situasional

37
C. Pre Planning Kunjungan Keluarga

PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA


Kunjungan Ke : 1

Hari / tanggal  : Selasa, 09 November 2021


Tempat            : Desa Pelas, Kras
Waktu             : Kunjungan ke-1
Topik              : Pengkajian kepada anggota keluarga Tn. M

1. Latar Belakang
Proses pengkajian merupakan pengumpulan informasi yang berkesinambungan,
dianalisa dan diinterprestasi serta diidentifikasi secara mendalam. Sumber data pengkajian
diperoleh dari anamnesa (wawancara), mengamatan (observasi), pemeriksaan fisik anggota
keluarga dan data dokumentasi.
Dasar pemikiran dari pengkajian adalah suatu perbandingan, ukuran atau penilain
mengenai keadaan keluarga dengan menggunakan norma, nilai, prinsip, aturan, harapan,
teori dengan konsep yang berkaitan dengan permasalahan
Hasil pengkajian tersebut dianalisis untuk menyimpulkan masalah keperawatan
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping
keluarga, harapan keluarga, dan pemeriksaan fisik yang dikaji secara komprehensif sehingga
dapat menyimpulkan masalah keluarga.

2. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan pada hari selasa, tanggal 09 November 2021, Pukul 08.00
WIB dirumah keluarga Tn. M. yang beralamat di Desa Pelas, Kecamatan Kras, Kabupaten
Kediri.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian maka akan didapatkan hasil penilain mengenai keadaan
keluarga yang berkaitan dengan permasalahan
b. Tujuan Khusus
Hasil pengkajian tersebut dianalisis untuk menyimpulkan masalah keperawatan
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping
keluarga, harapan keluarga, dan pemeriksaan fisik yang dikaji secara komprehensif
sehingga dapat menyimpulkan masalah keluarga.
38
4. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi, wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
b. Media : Alat tulis, lembar pengkajian
c. Sasaran : Keluarga Tn.M khususnya An. F
d. Pelaksana : Mahasiswa (Fariza Abadi)
e.  Waktu : 30 menit
f. Tempat : Rumah Keluarga Tn. M
g. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan Penyaji Pasien/ Keluarga


5 menit Orientasi :
- Menjawab salam
- Mengucapkan salam
- Menerima
- Memperkenalkan diri
- Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
kunjungan
- Memvalidasi keadaan keluarga - Memberikan informasi

Tujuan :
- Untuk membina hubungan saling
percaya dengan klien
20 menit Kerja :
- Malakukan pengkajian
- Memperhatikan
- Wawancara untuk mendapatkan
informasi yang di perlukan dari
- Klarifikasi  
keluarga
- Pengamatan (Observasi ) ventilasi,
- Menerima
penerangan, kebersihan lingkungan
rumah dan sekitarnya - Menyetujui
- pemeriksaan fisik kepada anggota
keluarga khususnya An. F
5 menit Terminasi :
- Membuat kontrak untuk pertemuan - Membuat kesepakatan

selanjutnya - Menjawab salam


- Mengucapkan salam

39
h. Setting Tempat

MS
L

F FP

5. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Pre planning disiapkan
2) Alat bantu / media disiapkan
3) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu
2) Keluarga antusias dalam kegiatan
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga menyepakati hasil pengkajian
2) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya

40
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
Kunjungan Ke : 2

Hari / tanggal  : Rabu, 10 November 2021


Tempat            : Desa Pelas, Kras
Waktu             : Kunjungan ke-2
Topik              : Menyepakati prioritas masalah dan kebutuhan intervensi

1. Latar Belakang
Menentukan masalah keperawatan merupakan masalah penting dalam proses
keperawatan setelah melakukan pengkajian karena dengan menentukan masalah yang
dihadapi klien secara tepat dan benar akan menentukan keberhasilan dalam membuat
intervensi yang akan diterapkan pada pasien / keluarga sehingga masalah dapat teratasi.
Setelah dilakukan kunjungan pertama pada tanggal 09 November 2021 pukul
08.00 WIB dirumah keluarga Tn. M. telah didapatkan data bahwa komposisi keluarga Tn.
M terdiri dari tiga anggota keluarga yaitu Tn. M berusia 36 tahun sebagai kepala keluarga
pendidikan terakhir SMA pekerjaan wiraswasta, Ny. L sebagai istri berusia 34 tahun
pendidikan terakhir SMA pekerjaan ibu rumah tangga dan satu anak laki-laki An. F
berumur 12 tahun. Keluarga Tn. M beralamat di Desa Pelas, Kecamatan Kras, Kabupaten
Kediri. Tipe keluarga Tn. M adalah keluarga inti (nuclear family), dimana didalam
keluarga Tn. M terdiri dari Ayah, lbu dan satu anak laki-laki yang tinggal dalam satu
rumah. Hubungan dalam keluarga harmonis dan tampak akrab, adanya interaksi sesama
anggota keluarga. Tn. M dan Ny. L berasal dari suku Jawa, Bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah Bahasa Jawa.
Riwayat kesehatan keluarga Tn. M mengalami masalah keseshatan, Ny. L
mengatakan anak nya An. F mengalami demam sejak 1 hari yang lalu dan mecret lebih
dari 5x sehari dengan konsistensi cair, serta anaknya tidak mau makan dan minum.
Karakteristik rumah Tn.M berstatus rumah milik pribadi, ventilasi rumah baik,
luas lantai dengan pencahayaan cukup, yaitu cahaya dapat masuk ke rumah pada pagi-
sore hari. Penerangan di rumah menggunakan listrik. Lantai di rumah menggunakan
keramik. Kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan cukup bersih. Bagian-bagian
rumah terdapat ruang tamu, ruang tidur, dapur, kamar mandi, dan WC.
Pengkajian fungsi keperawatan keluarga didapatkan Ny. L mengatakan bahwa
belum tahu tentang pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, dan cara merawat
klien. Hasil pemeriksaan fisik An. F Suhu 39 0c, pernapasan 28x/menit, nadi 90x/menit,

41
berat badan 21 kilogram, tinggi badan 129 sentimeter, mukosa bibir kering, turgor kulit
tidak elastis, pemeriksaan abdomen dilakukan dengan cara melakukan inspeksi kepada
An. F dengan hasil bentuk simetris, tidak ada luka, dan hasil auskultasi terdapat
peningkatan peristaltik, dari hasil perkusi kembung.
Hasil pengkajian tersebut dianalisis untuk menyimpulkan masalah keperawatan
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping
keluarga, harapan keluarga, dan pemeriksaan fisik yang dikaji secara komprehensif sehingga
dapat menyimpulkan masalah keluarga.
Masalah keperawatan yang ditemukan harus disepakati bersama keluarga.
Keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan diperlukan partisipasi keluarga terutama
Tn.M. Membantu keluarga untuk menyatakan masalah kesehatan secara benar sehingga
dapat memotivasi keluarga untuk malakukan perawatan secara mandiri, pencegahan dan
tindakan promotif secara aktif.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit pengetahuan tentang diare khususnya pada An. F b.d ketidak mampuan
mengenal masalah kesehatan keluarga d.d persepsi yang keliru terhadap masalah yang
dihadapi dan nampak kebingungan ketika ditanya tentang penyakit diare
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga khususnya tindakan kesehatan yang tepat untuk An.F b.d kebingungan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat d.d belum bisa memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah menyepakati prioritas masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
diharapkan keluarga Tn. M dapat menyepakati masalah dan intervensi keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1) Menyepakati intervensi yang akan dilakukan
2) Mengetahui tujuan dari masing-masing intervensi

1. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi
b. Media : Alat tulis, lembar pengkajian
c. Sasaran : Keluarga Tn.M khususnya An. F
d. Pelaksana : Mahasiswa (Fariza Abadi)
42
e. Waktu : 30 menit
f. Tempat : Rumah Keluarga Tn.M
g. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan Penyaji Pasien/ Keluarga


5 menit Orientasi :
- Menjawab salam
- Mengucapkan salam
- Menerima
- Memperkenalkan diri
- Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
kunjungan
- Memvalidasi keadaan keluarga - Memberikan informasi

Tujuan :
- Untuk membina hubungan saling
percaya dengan klien
20 menit Kerja :
- Menjelaskan pada keluarga prioritas
- Memperhatikan
masalah yang didapatkan saat
pengakjian.
- Klarifikasi  
- Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk klarifikasi masalah
- Menerima
- Menawarkan intervensi yang akan
dilakukan pada keluarga untuk - Menyetujui
menyelasaikan 2 masalah yang
didapat data pengkajian
- Menyepakati prioritas masalah dan
intervensi yang yang akan
dilakukan

5 menit Terminasi :
- Membuat kontrak untuk pertemuan - Membuat kesepakatan

selanjutnya - Menjawab salam


- Mengucapkan salam

43
h. Setting Tempat

MS
L

F FP
2. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Pre planning disiapkan
2) Alat bantu / media disiapkan
3) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu
2) Keluarga antusias dalam kegiatan
c. Kriteria Hasil

44
1) Keluarga menyepakati masalah kesehatan yang ada dikeluarga dan tindakan
keperawatan yang akan diberikan mahasiswa
2) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya

45
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
Kunjungan Ke : 3

Hari / tanggal  : kamis, 11 November 2021


Tempat            : Desa Pelas, Kras
Waktu             : Kunjungan ke-3
Topik              : Melakukan implementasi dan evaluasi

1. Latar Belakang
Setelah dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 10 November 2021 telah disepakati
diagnosa keperawatan dan intervensi yang akan dilakukan sesuai dengan masalah dalam
keluarga tersebut. Pada pertemuan yang akan dilaksanakan hari kamis, 10 November 2021.
Mahasiswa akan melaksanakan intervensi pada keluarga Tn.M khususnya pada An. F yang
menderita diare dan Ny. L yang mengatakan bahwa belum mengetahui pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, dan cara merawat anaknya yang sedang menderita diare . Setelah
dilakukan implementasi mahasiswa akan melakukan evaluasi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit pengetahuan tentang diare khususnya pada An. F b.d ketidak mampuan
mengenal masalah kesehatan keluarga d.d persepsi yang keliru terhadap masalah yang
dihadapi dan nampak kebingungan ketika ditanya tentang penyakit diare
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga khususnya tindakan kesehatan yang tepat untuk An.F b.d kebingungan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat d.d belum bisa memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah menyepakati prioritas masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
diharapkan keluarga Tn. M mampu memahami konsep penyakit diare dan mampu
melaksanakan intervensi keperawatan pada An. F
d. Tujuan Khusus
1) Keluarga Tn.M mampu memahami pengertian, penyebab, tanda dan gejala diare
2) Keluarga Tn. M mampu melaksanakan perawatan kepada anaknya An. F

1. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi

46
b. Media : Alat tulis, lembar pengkajian
c. Sasaran : Keluarga Tn.M khususnya An. F
d. Pelaksana : Mahasiswa (Fariza Abadi)
e. Waktu : 60 menit
f. Tempat : Rumah Keluarga Tn.M
g. Strategi Pelaksanaan
Waktu Kegiatan Penyaji Pasien/ Keluarga
5 menit Orientasi :
- Menjawab salam
- Mengucapkan salam
- Menerima
- Memperkenalkan diri
- Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
kunjungan
- Memvalidasi keadaan keluarga - Memberikan informasi

Tujuan :
- Untuk membina hubungan saling
percaya dengan klien
50 menit Kerja :
- Menjelaskan pada keluarga
- Memperhatikan
implementasi dan evaluasi yang
akan dilakukan . untuk
- Klarifikasi  
menyelesaikan 2 masalah yaitu :
1) Defisit pengetahuan tentang
- Menerima
diare khususnya yang dialami
An. F - Menyetujui
2) Manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif tentang tindakan
kesehatan yang tepat bagi
keluarga khususnya tindakan
kesehatan yang tepat untuk
An.F
- Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya
- Melakukan implementasi
- Melakukan evaluasi

5 menit Terminasi :
47
- Menyampaikan hasil evaluasi - Membuat kesepakatan

- Memberikan reinforcement positif - Menjawab salam


- Mengucapkan salam
a. Setting Tempat

MS
L

F FP

2. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1) Pre planning disiapkan
2) Alat bantu / media disiapkan
3) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu
2) Keluarga antusias dalam kegiatan
b. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu memahami tentang penyakit diare dan cara merawat anaknya
2) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya

48
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
Kunjungan Ke : 4
Hari / tanggal  : Sabtu, 13 November 2021
Tempat            : Desa Pelas, Kras
Waktu             : Kunjungan ke-4
Topik              : Fokus pada evaluasi

1. Latar Belakang
Setelah dilakukan kunjungan ketiga pada tanggal Kamis, 11 November 2021 telah dilakukan
implementasi dan evaluasi sesuai dengan masalah dalam keluarga tersebut. Pada pertemuan yang
akan dilaksanakan hari sabtu, 13 November 2021. Mahasiswa akan melaksanakan fokus evaluasi
pada keluarga Tn.M.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit pengetahuan tentang diare khususnya pada An. F b.d ketidak mampuan
mengenal masalah kesehatan keluarga d.d persepsi yang keliru terhadap masalah yang
dihadapi dan nampak kebingungan ketika ditanya tentang penyakit diare
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif tentang tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga khususnya tindakan kesehatan yang tepat untuk An.F b.d kebingungan
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat d.d belum bisa memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah setelah dilakukan implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan
diharapkan keluarga Tn. M mampu memahami konsep penyakit diare dan mampu
melaksanakan intervensi keperawatan pada An. F
2) Tujuan Khusus
1. Keluarga Tn.M mampu memahami konsep penyakit diare
2. Keluarga Tn. M mampu melakukan intervensi keperawatan

1. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi
b. Media : Alat tulis, lembar pengkajian
c. Sasaran : Keluarga Tn.M khususnya An. F
d. Pelaksana : Mahasiswa (Fariza Abadi)
e. Waktu : 120 menit
49
f. Tempat : Rumah Keluarga Tn.M
g. Strategi Pelaksanaan

Waktu Kegiatan Penyaji Pasien/ Keluarga


5 menit Orientasi :
- Menjawab salam
- Mengucapkan salam
- Menerima
- Memperkenalkan diri
- Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
kunjungan
- Memvalidasi keadaan keluarga - Memberikan informasi

Tujuan :
- Untuk membina hubungan saling
percaya dengan klien
50 menit Kerja :
- Menjelaskan pada keluarga evaluasi
- Memperhatikan
yang akan dilakukan
- Memberikan kesempatan kepada
- Klarifikasi  
keluarga untuk bertanya
- Melakukan implementasi
- Menerima
- Melakukan evaluasi

- Menyetujui
5 menit Terminasi :
- Menyampaikan hasil evaluasi - Membuat kesepakatan

- Memberikan reinforcement positif - Menjawab salam


- Mengucapkan salam

50
h. Setting Tempat

MS
L

F FP

2. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
4) Pre planning disiapkan
5) Alat bantu / media disiapkan
6) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b. Kriteria Proses
3) Pelaksanaan sesuai waktu
4) Keluarga antusias dalam kegiatan
b. Kriteria Hasil
3) Keluarga mampu memahami tentang penyakit diare dan cara merawat anaknya
4) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya

51
D. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

POKOK BAHASAN : Diare


SUB POKOK BAHASAN : Pengertian dan Pencegahan Diare
WAKTU : 13 November 2021, pukul 15.00 WIB - 16.00 WIB
SASARAN : Seluruh anggota keluarga Tn.M
TEMPAT : Rumah Tn.M

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan selama 1 jam diharapkan seluruh anggota keluarga dapat
memahami tentang Diare dan cara pencegahannya

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 jam diharapkan seluruh anggota keluarga
dapat :
3) Mengetahui apa pengertian Diare
4) Mengetahui faktor penyebab Diare
5) Mengetahui klasifikasi Diare
6) Mengetahui cara mecegah Diare
7) Mengetahui cara penanganan Diare

3. Kegiatan Belajar Mengajar


N TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
O
1 Pembukaan 10 menit Orientasi : Ceramah
- Mengucapkan salam
- Orientasi/
memperkenalkan diri
- Menyampaikan maksud
dan tujuan
- Kontrak waktu
pengkajian
Tujuan :

52
Untuk membina hubungan
saling percaya antara
mahasiswa dengan anggota
keluarga Tn.M agar mahasiswa
mendapat informasi yang jelas
dari Tn.M
2 Pelaksanaan 40 menit Kerja : Ceramah,
Menjelaskan materi tentang tanya jawab
diare dan pencegahannya dan leaflet
 Pengertian diare
 Faktor penyebab diare
 Klasifikasi diare
 Cara mencegah diare
 Cara penanganan diare
1. Seluruh anggota keluarga
memperhatikan penjelasan
tentang pengertian
hipertensi, faktor penyebab
hipertensi, klasifikasi
hipertensi, makanan yang
dapat memicu diare, dan
bagaimana cara
pencegahannya
2. Anggota keluarga
menanyakan tentang hal-
hal yang belum jelas
3 Penutup 10 menit Terminasi : Ceramah
1. Menyimpulkan materi
2. Mengevaluasi anggota
keluarga tentang materi yang
diberikan
3. Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan salam

53
4. Metode :
- Ceramah
- Tanya Jawab

5. Evaluasi :
a. Standar persiapan :
1. Persiapan materi penyuluhan
2. Persiapan tempat
3. Persiapan Booklet & Flipchart
b. Standar proses :
1. Penyampaian materi
2. Sesi tanya dan jawab
c. Standar hasil :
1. Anggota keluarga mampu mengetahui tentang pengertian diare
2. Anggota keluarga mampu mengetahui faktor penyebab diare
3. Anggota keluarga mampu mengetahui klasifikasi diare
4. Anggota keluarga mampu mengetahui cara pencegahan diare
5. Anggota keluarga mampu mengetahui cara penanganan diare

54
DOKUMENTASI

FLIPCHART

55
56
57
58
59
60
61
62

Anda mungkin juga menyukai