OLEH
Nanam-Nama Kelompok
1. Merlin Nenosono
2. Nefri A. Ina Kii
3. Ongking Nomleni
4. Orni Emelia Missa
5. Paulus Bala Kore
6. Permata Indah Kornelia Hun
Penulis
Bab 1 DAFTAR PUSTAKA
Cover .....................................................................................................................................1
Pendahuluan..........................................................................................................................3
a. Definisi ................................................................................................................8
b. Prinsip..................................................................................................................9
c. Alat dan bahan ...................................................................................................10
d. Langkah-langkah ................................................................................................11
e. Standar operasional prosedur .............................................................................12
a. Kesimpulan ........................................................................................................14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan
untuk diagnosis DBD. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah
sistolik dan diastolik selama lima menit, maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau
lebih petechiae per inci persegi. Dalam DBD tes biasanya memberikan hasil positif yang pasti
dengan 20 petechiae atau lebih.
Tes ini tidak memiliki spesifisitas tinggi. faktor Mengganggu dengan uji ini adalah
perempuan yang pramenstruasi, postmenstrual dan mereka dengan kerusakan kulit, karena
semua akan mengalami peningkatan kerapuhan kapiler.
Sebuah tourniquet tes positif di sisi kanan pasien dengan demam berdarah. Catatan : peningkatan
jumlah petechiae .
Menurut WHO pada tes tourniquet dilakukan penghitungan jumlah petekie dalam
daerah seluas 1 inci 2 (1 inci = 2,5 cm) dimana saja yang paling banyak petekienya termasuk
di bawah fosa cubiti dan bagian dorsal lengan dan tangan. Dalam klinik untuk mempermudah
penghitungan digunakan plastik transparan dengan gambaran lingkaran beriameter 2,8
cm(10) atau bujur sangkar dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm.
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
tes ini juga dikenal sebagai tourniquet test, adalah evaluasi nonspesifik untuk
mengukur kerapuhan dinding kapiler dan kekurangan jumlah platelet dan fungsinya.
B. Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam uji torniquet adalah dimana terhadap kapiler
diciptakan suasana anoksida dengan jalan membendung aliran darah vena. Anoksia
merupakan ketiadaan penyediaan oksigen ke jaringan meskipun perfusi darah ke jaringan
adekuat. Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal akan memperlihatkan
kemampuan ketahanan kapiler. Jika ketahan kapiler turun akan timbul petekie di kulit.
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Timer
D. Langkah- langkah
Langkah-langkah dalam melakukan uji Tourniquet adalah sebagai berikut:
1. Pasang manset pada lengan atas (ukuran manset sesuaikan dengan umur anak, yaitu lebar manset =
2/3 lengan atas)
2. Pompa tensimeter untuk mendapatkan tekanan sistolik (pada saat kontraksi) dan tekanan diastolik
(pada saat relaksasi).
3. Ambil rata-rata antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik.
4. Aliran darah pada lengan atas dibendung pada tekanan antara sistolik dan diastolik (rata-rata
kedua tekanan tersebut) selama ± 5 menit.
5. Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4cm dibawah lipat siku dengan penampang 5cm,
apakah timbul petekie sebagai tanda perdarahan
PENUTUP
Kesimpulan
Hastuti, Oktri. 2008. Demam Berdarah Dengue Penyakit dan Cara Pencegahan.
Yogyakarta: Kanisius.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_DemamBerdarahDengue.pdf/05_DemamBe
rdarahDengue.htmlwww.scribd.com