Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TOURNIQUET TEST

OLEH
Nanam-Nama Kelompok
1. Merlin Nenosono
2. Nefri A. Ina Kii
3. Ongking Nomleni
4. Orni Emelia Missa
5. Paulus Bala Kore
6. Permata Indah Kornelia Hun

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2021
KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa


karena atas Berkat dan anugerah Kasih setinya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Tourniquet test” ini. Penulis sangat berterima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, semoga bantuan yang diberikan mendapatkan balasan dari Tuhan
Yesus Kirstus. Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Kupang, 01 Desember 2021

Penulis
Bab 1 DAFTAR PUSTAKA

Cover .....................................................................................................................................1

Kata pengantar ......................................................................................................................2

Pendahuluan..........................................................................................................................3

a. Latar belakang .....................................................................................................4


b. Tujuan .................................................................................................................5
c. Rumusan masalah ...............................................................................................6

Bab 2 pembahasan ................................................................................................................7

a. Definisi ................................................................................................................8
b. Prinsip..................................................................................................................9
c. Alat dan bahan ...................................................................................................10
d. Langkah-langkah ................................................................................................11
e. Standar operasional prosedur .............................................................................12

Bab 3 penutup ......................................................................................................................13

a. Kesimpulan ........................................................................................................14

Daftar pustaka ......................................................................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan
untuk diagnosis DBD. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah
sistolik dan diastolik selama lima menit, maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau
lebih petechiae per inci persegi. Dalam DBD tes biasanya memberikan hasil positif yang pasti
dengan 20 petechiae atau lebih.

Tes ini tidak memiliki spesifisitas tinggi. faktor Mengganggu dengan uji ini adalah
perempuan yang pramenstruasi, postmenstrual dan mereka dengan kerusakan kulit, karena
semua akan mengalami peningkatan kerapuhan kapiler.
Sebuah tourniquet tes positif di sisi kanan pasien dengan demam berdarah. Catatan : peningkatan
jumlah petechiae .

Menurut WHO pada tes tourniquet dilakukan penghitungan jumlah petekie dalam
daerah seluas 1 inci 2 (1 inci =  2,5 cm) dimana saja yang paling banyak petekienya termasuk 
di bawah fosa cubiti dan bagian dorsal lengan dan tangan.  Dalam klinik untuk mempermudah
penghitungan digunakan  plastik transparan dengan gambaran lingkaran beriameter 2,8
cm(10) atau bujur sangkar dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm. 

B. Tujuan

1. Mengetahui apa itu TOURNIQUET TEST ?


2. Menjelaskan tentang prinsi TOURNIQUET TEST
3. Menjelaskan prosedur kerja TOURNIQUET TEST

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Tourniquet test adalah pemeriksaan bidang hematologi  dengan  melakukan


pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik kerapuhan
vaskuler dan fungsi trombosit.

Sebuah tes tourniquet (juga dikenal sebagai Rumpel-Leede Kerapuhan kapiler-Test


atau hanya tes kerapuhan kapiler) menentukan kapiler kerapuhan. Ini adalah metode
diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan perdarahan pada pasien. Ia menilai
kerapuhan dinding kapiler dan digunakan untuk mengidentifikasi trombositopenia(dengan
pengurangan count platelet).

tes ini juga dikenal sebagai tourniquet test, adalah evaluasi nonspesifik untuk
mengukur kerapuhan dinding kapiler dan kekurangan jumlah platelet dan fungsinya.

B. Prinsip

Prinsip yang digunakan dalam uji torniquet adalah dimana terhadap kapiler
diciptakan suasana anoksida dengan jalan membendung aliran darah vena. Anoksia
merupakan ketiadaan penyediaan oksigen ke jaringan meskipun perfusi darah ke jaringan
adekuat.  Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal akan memperlihatkan
kemampuan ketahanan kapiler. Jika ketahan kapiler turun akan timbul petekie di kulit.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam uji Tourniquet atau Rumple Leede antara lain:

1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Timer

D. Langkah- langkah
Langkah-langkah dalam melakukan uji Tourniquet adalah sebagai berikut:

1. Pasang manset pada lengan atas (ukuran manset sesuaikan dengan umur anak, yaitu lebar manset =
2/3 lengan atas)
2.  Pompa tensimeter untuk mendapatkan tekanan sistolik (pada saat kontraksi) dan tekanan diastolik
(pada saat relaksasi).
3.  Ambil rata-rata antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik.
4.  Aliran darah pada lengan atas dibendung pada tekanan antara sistolik dan diastolik (rata-rata
kedua tekanan tersebut) selama ± 5 menit.
5. Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4cm dibawah lipat siku dengan penampang 5cm,
apakah timbul petekie sebagai tanda perdarahan

E. Standar operasional prosedur

1. Pengertian Tourniquet test adalah pemeriksaan


bidang hematologi  dengan
melakukan pembendungan pada
bagian lengan atas selama 10 menit
untuk uji diagnostik kerapuhan
vaskuler dan fungsi trombosit.

2. Tujuan Mengetahui gejala penyakit utamanya DHF atau


DBD atau penyakit lainnya

3. Indikasi DHF atau DBD

4. Kontra indikasi dan -


perhatian
5. Persiapan pasien a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien
c. Jaga privacy

6. Persiapan alat 1. Tensimeter


2. Stetoskop
3. Alat pengukur waktu
4. Alat tulis
.
7. Persiapan perawat 1. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan
dan medis
2. Rumuskan diagnose terkait
3. Buat perencanaan tindakan (intervensi)
4. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat
lain membantu jika perlu
5. Cuci tangan dan siapkan alat

8. Cara kerja 1. Cuci tangan 


2. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan 
3. Buat lingkaran pada bagian volar lengan bawah :
 Radius 3 cm
 Titik pusat terletak 2 cm dibawah garis
lipatan siku
4. Pasang manset tensimeter pada lengan atas
penderita dengan benar
5. Tentukan tekanan systole dan diastole
6. Tahan tekanan manset ditengah antara tekanan
systole dan diastole selama 5 menit
7. Lepaskan ikatan dan tunggu sampai tanda-tanda
statis darah hilang kembali. Statis darah telah
berhenti jika warna kulit pada lengan yang telah
diberi tekanan tadi kembali lagi seperti warna
kulit sebelum diikat atau menyerupai warna kulit
pada lengan yang satu lagi (yang tidak diikat).
8. Periksa kulit daerah volar lengan bawah dan
menghitung jumlah petechiae hasil (per 2,5 x2,5
cm
9. Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
10. Catat
11. Cuci tangan      

9. Evaluasi Interpretasi hasil pemeriksaan:


 < 10           :  normal (nagatif)
 10 – 20      :  dubia (ragu-ragu)
 > 20           :  abnormal (positif)

10. Dokumentasi 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan, tanggal dan


jam pelaksanaan pada catatan keperawatan
2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan
3. Dokumentasi evaluasi tindakan: SOAP
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sebuah tes tourniquet (juga dikenal sebagai Rumpel-Leede Kerapuhan kapiler-Test


atau hanya tes kerapuhan kapiler) menentukan kapiler kerapuhan. Ini adalah metode
diagnostik klinis untuk menentukan kecenderungan perdarahan pada pasien. Ia menilai
kerapuhan dinding kapiler dan digunakan untuk mengidentifikasi trombositopenia(dengan
pengurangan count platelet)
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, Oktri. 2008.  Demam Berdarah Dengue Penyakit dan Cara Pencegahan.
Yogyakarta: Kanisius.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_DemamBerdarahDengue.pdf/05_DemamBe
rdarahDengue.htmlwww.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai