Anda di halaman 1dari 6

PERTANYAAN DAN JAWABAN PENDAFTARAN KEPESERTAAN ANGGOTA

KELUARGA LAIN:

1. Jika suami istri ASN, apakah istri bisa menanggung BPJS orang tuanya?
Jawab:
Mengacu pada Perpres No. 82/2018 pasal 4 ayat (5) disebutkan Anggota
keluarga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi anak ke-
4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua.

2. Apakah anggota Keluarga Lain itu harus satu KK? Jika orangtua sudah
menjadi peserta mandiri dan ingin diubah menjadi tertanggung PPU
bagaimana teknisnya/bagaimana cara mengurus perpindahan BPJS
Mandiri ke PPU?
Jawab:
1. Untuk anak ke 4 dstnya sebaiknya/wajib satu KK dengan orangtuanya,
mengingat pendaftaran JKN dan proses eligibiltas, verifikasi/validasi
anak ke 4 dstnya mengacu kepada data dukcapil pusat dengan
membaca kepada nomor KK.
2. Untuk orangtua/mertua tidak harus satu KK, proses eligibilitas,
verifikasi/validasinya dengan membaca nama orangtua (ibu/ayah) pada
data Peserta PNS
3. Perpindahaan dari BPJS Mandiri ke anggota keluarga lain ke PPU
dilakukan mengikuti prosedur sebagaimana diatur di dalam Peraturan
Dirjen Perbendaharaan No. Per-7/PB/2021, dengan melampirkan foto
copy KK peserta PPU PN dan KK orangtua/mertua.

3. Apakah anak yg sudah dewasa, belum bekerja dan belum menikah atau
anak yang sudah berumur 21-25 th bisa didaftarkan menjadi peserta
tambahan?
Jawab:
1. Mengacu pada perpres No. 82/2018 pasal 4 ayat (5) disebutkan Anggota
keluarga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi anak
ke-4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua. Berdasarkan pada
regulasi tersebut maka anak yg sudah dewasa, belum bekerja dan belum
menikah atau anak yg sudah berumur 21-25 th tidak bisa di daftarkan
sebagai angota keluarga yang lain.
2. Anak yg sudah dewasa, belum bekerja dan belum menikah atau anak yg
sudah berumur 21-25 th dapat di daftarkan sebagai peserta PBPU/BP
dengan kelas rawatan lebih rendah atau maximal sama dengan kelas
rawat peserta. Atas anak tersebut mengikut ketentuan mekanisme
peserta PBPU/BP.
4. Melihat pertanyaan sebelumnya jika tidak bisa, apakah anak pertama yang
sudah dewasa bisa digantikan oleh anak ke 4 yang menjadi peserta
tanggungan normal bukan segmen kelg yang lain?
Jawab:
Anak pertama yg sudah dewasa atau tidak lagi memenuhi ketentuan
kepesertaan sebagai anak PPU bisa digantikan oleh anak ke-4.

5. Ijin bertanya, kalau orang tua dan mertua berbeda KK apakah tetap bisa kita
ikutsertakan atau harus gabung KK terlebih dahulu baru bisa diikutkan?
Jawab:
1. Bisa diikutsertakan sebagai anggota keluarga lain tidak harus bergabung
KK dengan peserta. Pada saat pendaftaran melalui satker dapat diajukan
dengan melampirkan foto copy KK peserta PPU PN dan KK
orangtua/mertua.
2. Proses eligibilitas, verifikasi/validasinya dengan membaca nama
orangtua (ibu/ayah) pada data Peserta PNS yg tercantum dalam KK atau
data dukcapil pusat.

6. Untuk orang tua atau mertua yang tidak serumah dan bahkan beda
kabupaten/kota apakah bisa didaftarkan sebagai peserta tambahan?
Jawab:
1. Bisa didaftarkan sebagai peserta tambahan/anggota keluarga lain
walaupun tidak serumah dan bahkan beda Kabupaten/Kota. Pada saat
pendaftaran melalui satker dapat diajukan dengan melampirkan foto
copy KK peserta PPU PN dan KK orangtua/mertua.
2. Proses eligibilitas, verifikasi/validasinya dengan membaca nama
orangtua (ibu/ayah) pada data Peserta PNS yg tercantum dalam KK atau
data dukcapil pusat.

7. Apabila Suami Istri PNS dan istri tertanggung suami, apakah bpjs nya juga
tertanggung suami? atau ditanggung sendiri? Kasus di Denpasar, Suami
Isteri PNS, tetapi JKN isteri tidak terdapat pada JKN suami sehingga akan
merugikan isteri jika lebih rendah golongannya
Jawab:
1. Masing-masing dari suami/istri terdaftar sebagai Peserta PPU PN. Untuk
suami istri sebagai PPU PN dengan kelas rawat suami misalnya lebih
tinggi (Kls 1) sementara hak kelas rawat istri kelas 2, maka pada saat
rawat inap istri dapat mendapatkan hak kelas rawat sesuai hak kelas
rawat suaminya yaitu kelas 1 selama suami-istri tsb telah terdaftar dalam
satu KK (tidak pisah KK) sehingga proses melink kan data suami-istri
dapat dilakukan setelah proses eligibilitas data peserta di Masterfile
kepesertaan BPJS Kesehatan dengan data kependudukan dan catatan
sipil (dukcapil) kemendagri.

8. Terkait BPJS PPNPN ada masa pada bulan Januari status BPJS non aktif.
Apakah bisa dibuatkan aturan dengan BPJS agar bulan januari BPJS
PPNPN aktif
Jawab:
1. Kepesertaan PPNPN saat ini di sistem informasi BPJS Kesehatan
kepesertaannya akan aktif sd akhir tahun (mengikuti tahun anggaran)
2. Tidak semua satker memiliki komitment untuk melakukan up date data
peserta/rekonsiliasi setiap terjadi perubahan data PPNPN
3. Untuk PPNPN bisa aktif di januari maka Satker selambat2nya di bulan
November telah memberikan data ter up date atas PPNPN nya yg akan
perpanjang kontrak di tahun berikutnya

9. Untuk pembayaran orang tua yang berbeda lokasi dengan tempat kerja,
melakukan konfirmasi BPJS di wilayah kerja atau BPJS pada lokasi domisili
orang tua?
Jawab:
1. Untuk pendaftaran dan pembayaran anggota kel tambahan lain dengan
iuran 1% mengacu pada Perdirjen No. 7/2021 dilakukan oleh satker
dimana pekerja PPU terdaftar
2. Konfirmasi atas iuran orangtua yg berbeda lokasi dengan tempat kerja
apakah sudah dibayarkan/belum dapat dilakukan kepada satker terkait
(untuk iuran) atau bisa melalui 165, mobile JKN, Chika, pandawa
orangtua untuk mengecek keaktifan.

10. Hasil konfirmasi dari bpjs harus berupa surat atau bagaimana?
Jawab:
1. Tidak ada proses surat menyurat terkait konfirmasi atas pembayaran
iuran atau keaktifan peserta, mengingat keaktifan anggota kel lain sangat
dipengaruh atas iuran 1% yg dibayarkan melalui sistem Sistem Aplikasi
Satker (SAS) kemenkeu untuk satker Pusat.
11. Jika Suami/istri adalah PPU Non PNS (PPNPN), apakah boleh memilih
tidak dipotong dr penghasilannya, krn dia sdh masuk dlm potongan 1 % yg
suami/ istri yg PNS.
Jawab:
1. Mengacu pada Perpres No. 82/2018 pasal 14 ayat (1) dinyataka Dalam
hal pasangan suami istri yang masing-masing merupakan Pekerja maka
keduanya wajib didaftarkan sebagai Peserta PPU oleh masing-masing
Pemberi Kerja dan membayar Iuran.
2. Mengacu pada Perpres No. 82/2018 maka suami/istri tidak termasuk
dalam kategori anggota keluarga yg lain dengan mekanisme iuran 1%,
tetapi sebagai anggota keluarga inti dari PPU
3. Atas kondisi diatas maka suami/istri sebagau PPNPN tetap di daftarkan
sebagai peserta PPU

12. Setelah tambah keluarga lain, gimana jika nanti setelah menikah status
saya sebagai istri apakah tetap bisa menanggung, dan status saya
tertanggung di suami yang PNS
Jawab:
1. Selama status nya sebagai PNS single (belum menikah) maka bisa
mengikut sertakan orangtua sebagai anggota keluarga lain
2. Apabila sudah menikah dan satusnya tetap sebagai PNS maka orangtua
yg telah di daftarkan sebagai anggota keluarga lain tetap bisa terdaftar
sebagai anggota kelaurga lain dari si PNS (PPU PN)
3. Jika status pekerjaan adalah PNS, maka tidak terdaftar sebagai istri dari
suami yang PNS, tetap terdaftar sebagai peserta PPU PN.
4. Namun apabila status sebagai istri dari PPU PN (bukan PNS) maka tidak
bisa mengikut sertakan anggota keluarga lain.

13. Ijin bertanya, kalau bapak/ibu sudah punya bpjs (bantuan dan bayar
sebesar 0 rupiah/PBI) apakah harus ditambahkan ke jamkes tanggungan
lain ini/ kita bisa memilih?
Jawab:
Tidak harus, sifanya memilih

14. Update data dan pemotongan iuran bagi anggota keluarga lainnya berlaku
mulai kapan?
Jawab:
1. Mengacu pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Perb-7/PB/2021
up date data dan pmotongan iuran berlaku mulai tanggal di tetapkan 8
September 2021
2. Proses pengajuan dokumen form surat permintaan konfirmasi elibilitas
peserta selambat2nya tgl 20 setiap bulan berjalan secara kolektif oleh
satker dengan melamprirkan foot KK/KTP/Akte Kelaian anak.
3. Hasil dari Proses eligibiltas disampaikan kembali kepada satker
selambat-lambatnya tanggal 25 bulan berjalan
4. Setelah pemotongan iuran dilakukan oleh satker melaui SAS (sistem
aplikasi satker) maka dokumen proses eligibilitas dan bukti pemotongan
iuran dikembalikan oleh Satker kepada BPJS Kesehatan, sebagai dasar
BPJS Keseahtan melakukan penginputan dan pendaftaran anggota
keluarga lain.

15. apabila suami/istri non pns dan bpjs ditanggung kantor masing2,
keikutsertaan anak bagaimana?
Jawab:
1. Di daftarkan sebagai anak pada ibu/ayahnya (melihat manfaat kelas
tertinggi dari salah satu orangtuanya).
2. Untuk anak ke4 dstnya selama BU tempat orangtua nya bersedia
melakukan mekanims pemotongan iuran 1% dan mendaftarkan anak ke
4 dstnya maka dapat di daftarkan sebagai anggota keluarga lain (dengan
tetap adanya kesediaan gai/upah di potong 1%)
3. Apabila BU tidak berkenan mengimplementasikan pemotongan iuran 1%
dan mendaftarkan anak ke 4 dstnya maka atas anak ke 4 dstnya di
daftarkan sebagai PPBU/BP mandiri

16. JIka saat ini anggota keluarga lain sudah terdaftar sebagai peserta BPJS
mandiri dan tidak menggunakan skema tambahan kelurga lain apakah
diperbolehkan?
Jawab:
Diperbolehkan

17. Apabila anak pertama sudah dewasa (umur 21) tetapi belum berkeluarga
dan belum bekerja, apakah masuk sebagai tanggungan BPJS keluarga
lainnya?Kodenya apa?
Jawab:
Jawabannya sama seperti nomor 3 diatas
1. Mengacu pada perpres No. 82/2018 pasal 4 ayat (5) disebutkan Anggota
keluarga yang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi anak
ke-4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua. Berdasarkan pada
regulasi tersebut maka anak yg sudah dewasa, belum bekerja dan belum
menikah atau anak yg sudah berumur 21-25 th tidak bisa di daftarkan
sebagai angota keluarga yang lain.
2. Anak yg sudah dewasa, belum bekerja dan belum menikah atau anak yg
sudah berumur 21-25 th dapat di daftarkan sebagai peserta PBPU/BP
dengan kelas rawatan lebih rendah atau maximal sama dengan kelas
rawat peserta. Atas anak tersebut mengikut ketentuan mekanisme
peserta PBPU/BP.

18. Apabila ada PPNPN yang menerima kartu miskin tidak bersedia dipotong
BPJS bagaimana?
Jawab:
Tetap di edukasi untuk di alihkan sebagai Peserta PPNPN

19. Status iuran bpjs masih ditanggung keluarga, padahal secara perhitungan
gaji sudah otomatis dipotong, namun status masih belum diupdate,
bagimana solusinya?
Jawab:
1. Melaporkan ke KC BPJS terdekat dengan membawa bukti potong iuran
dan SK Pengangkatan
2. Lakukan rekonsiliasi atas jumlah bulan pemotongan iuran JKN TMT
CPNS
3. Atas iuran tertunggak saat sebagai PBPU tetap dibayarkan setelah
proses rekon dilakukan.
4. CPNS yg sudah menerima gaji/upah 80% maka atas iuran JKN nya
langsug dipotong, dan apabila ada rapel TMT 80% maka akan diptong
juga sesuai bulan rapel sesuai TMT nya.

Anda mungkin juga menyukai