id/nafsu
Id adalah sumber segala naluri atau nafsu. Semuanya berbeda dalam alam ketidak sadaran
(bawah sadar). Tujuannya ialah pemuasan jasmaniah. Jadi yang menjadi prinsip baginya
ialah kesenangan
Seorang bayi yang sedang lapar, dia akan menangis sejadi-jadinya. Si bayi tidak tahu "apa
yang dia inginkan dalam pengertian orang dewasa; dia hanya tahu bahwa dia
menginginkannya dan itu harus dipenuhi saat itu juga. Dalam pandangan Freudian, si bayi
tadi adalah id yang murni, atau lebih tepatnya, nyaris murni. Id sebenarnya tidak lain tidak
bukan dari representasi psikis kebutuhan-kebutuhan biologis.
ego
Ego adalah satu-satunya area mental yang bisa berhubungan dengan realitas. Berkembang
dari id sejak masa bayi sampai menjadi seseorang yang berhubungan dengan dunia nyata.
Ego bekerja dengan reality principle (prinsip realitas adalah kemampuan pikiran untuk menilai
realitas dunia luar, dan bertindak sesuai dengannya)
yang mencoba mengendalikan prinsip mencari kepuasan dari id.Karena ego juga kontak dengan
dunia luar, maka ego menjadi pengambil keputusan atau eksekutif dari kepribadian. Ego
melakukan hal ini dalam tiga tingkat kesadaran (mis: seseorang berpakaian rapi karena merasa
nyaman (realita), pengalaman dipuji (preconscious) dan pengalaman latihan kerapian dlm toilet
training (unconscious).Untuk dapat berfungsi secara kognitif/intelektual, ego harus mempertimbangkan
id, superego dan tuntutan dunia luar.
Ego berkembang dari id sejak seorang bayi mulai belajar memisahkan antara dirinya sendiri
dengan dunia luar. .Pada saat anak belajar reward dan punishment dari orangtuanya, mereka belajar
bagaimana mendapatkan kepuasan sekaligus bagaimana menghindari penderitaan. Pada usia ini
kepuasan dan penderitaan adalah fungsi ego, karena anak belum memiliki hati nurani
.
Superego
Superego adalah aspek moral dan ideal bagi kepribadian, bekerja dengan prinsip
moralistik dan idealistik. Superego berkembang dari ego, superego tidak memiliki
energi sendiri. Superego tidak memiliki kontak dengan realitas, oleh karenanya bersifat
tidak realistik dalam menciptakan tuntutan2 untuk kesempurnaan.Superego memiliki
subsistem: hati nurani (conscience) dan ego ideal. Hati nurani berkembang dari
pengalaman-pengalaman dihukum karena perilaku yang tidak pantas berisikan nilai-nilai
apa yang tidak boleh dilakukan, sementara ego ideal berkembang dari
pengalaman-pengalaman mendapat penghargaan karena melakukan perilaku yang
benar sehingga isinya adalah apa yang seharusnya dilakukan.Superego yang
berkembang baik dapat mengendalikan dorongan-dorongan seks dan agresi
melalui represi. Superego tidak dapat melakukan represi sendiri, tetapi dapat 12
contoh objektif : rasa takut akan penolakan, Rasa Takut Akan Kegagalan,rasa takut akan
kesepian,