Anda di halaman 1dari 26

EKOLOGI MANUSIA,

PERILAKU DAN SOCIAL


AWARENESS
Siti Mahmudah
Ekologi
• Ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya,
dan antara organisme tersebut dengan lingkungannya.
• Secara etimologi kata ekologi berasal dari oikos (rumah tangga) dan logos (ilmu)
yang diperkenankan pertama kali dalam biologi oleh seorang biolog Jerman Ernst
Hackel. Definisi ekologi menurut Otto Soemarwoto adalah ilmu tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
• Hubungan manusia dengan alam saling keterkaitan, dari alamlah manusia
mendapat penghidupan dan tanpa dukungan dari alam manusia dan makhluk
lainnya akan terancam.
• Ilmu pengetahuan dan teknologi pada awalnya dipergunakan untuk
mempermudah hidup manusia.
• Teknologi menjadi kepanjangan tangan manusia dalam menaklukan alam,
mengubah lingkungan menjadi nyaman untuk ditinggali, bepergian tidak lagi sulit,
komunikasi yang berlangsung dengan cepat. Namun di lain pihak manusia juga
semakin bergantung pada teknologi.
• Faktor yang terpenting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi
manusia.
• Dengan tingkat pertambahan penduduk yang tinggi, kebutuhan akan bahan
pangan, bahan bakar, pemukiman dan kebutuhan dasar yang lainnya juga
meningkat. Permasalahan ini diperparah dengan ketergantungan manusia
terhadap penggunaan energi dan bahan baku yang tidak dapat diperbaharui.
• Hampir semua komponen biosfir sudah terkena pengaruh teknologi manusia.
Akibat kenyataan ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan mata rantai
hubungan timbal-balik antara komponen biosfir.
• Dalam pengelolaan lingkungan dibutuhkan ekologi manusia yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
• Ekologi manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan
lingkungan. Sebagai bagian dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup
yang ekologik dominan.
• Hal ini karena manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (Hadi, 2000).
• Lingkup ekologi manusia dalam dua system yaitu system alam dan system sosial.
Kedua system tersebut saling berhubungan timbal balik terus menerus dan teratur
melalui aliran energy, materi dan informasi sehingga terjadi proses seleksi dan
adaptasi.
• Lingkungan manusia didefiniskan sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri
• Timbulnya perubahan hubungan interaksi manusia dan lingkungan sekitar
disebabkan oleh factor internal (pertambahan penduduk) dan eksternal
(perkembangan ekonomi pasar, pembangunan, kebijakan pemerintah).
• Studi ekologi terkait dengan masalah perilaku manusia dengan lingkungan
sosialnya, maka teori perilaku mempengaruhi perkembangan studi ekologi
manusia.
• Menurut Chaplin dalam Wawolumaya (2001), perilaku (tingkah laku/behavior)
merupakan suatu cara atau perbuatan yang layak bagi manusia.
• Perilaku pada hakikatnya merupakan tanggapan atau repons terhadap ransangan
(stimulus), karena itu rangsangan mempengaruhi tingkah laku. Intervensi
organisme terhadap stimulus respon dapat berupa kognisi sosial, persepsi, nilai
atau konsep.
• Perilaku merupakan salah satu hasil dari peristiwa atau proses belajar. Proses
tersebut adalah proses alami. Sebab timbulnya perilaku harus dicari pada
lingkungan eksternal manusia dan bukan dari dalam diri manusia itu sendiri.
• Perilaku merupakan perbuatan manusia, baik terbuka (open behavior) maupun
yang tidak terbuka (covert behavior).
• Perilaku terbuka adalah perilaku yang langsung dapat ditangkap oleh indra misalnya
menyapu merokok, mengemudi dan lain-lain. Perilaku yang tidak terbuka adalah
tingkah laku yang tidak dapat ditangkap langsung oleh indra, misalnya motivasi, sikap,
minat dan emosi. Perilaku menyangkut hubungan antara tanggapan (respons) dengan
ransangan (stimulus).
• Untuk meningkatkan tanggapan atau balasan dari rangsangan dapat dilakukan dengan
memberikan suatu efek yang menyenangkan bagi subjek yang memberikan tanggapan
tersebut, sehingga apa yang dilakukan akan diulang lagi.
Tahapan perubahan berperilaku yang
baik.
• Pertama tahap pengenalan. Pada tahap ini individu menerima informasi yang
berkaitan dengan gagasan baru.
• Kedua, tahap pendekatan. Pada tahap ini dapat dipergunakan oleh pemberi
gagasan untuk meningkatkan motivasi agar bersedia menerima gagasan yang
dimaksud.
• Ketiga, pengambilan keputusan, dimana individu memerlukan dukungan dari
lingkungan atas keputusan yang diambilnya.
• Bila lingkungan memberikan dukungan, maka gagasan baru yang telah diadopsi
tersebut tetap dipertahankan. Sebaliknya bila tidak terdapat dukungan dari
lingkungan, maka biasanya gagasan yang diadopsi tersebut tidak jadi
dipertahankan dan individu yang bersangkutan akan kembali lagi keperilaku
semula.
Perilaku
• Aktifitas manusia yang berupa penalaran, penghayatan dan pengalaman dalam
merespon lingkungannya.
• Apabila gagasan baru yang diperkenalkan kepada individu atau kelompok
masyarakat bersifat menguntungkan, cocok dengan nilai dan norma yang ada,
mudah untuk dipelajari maupun dipergunakan, serta mudah dikomunikasikan
maka dapat diprediksi bahwa gagasan tersebut akan diterima.
Prinsip Ekologi (Ife, 2002)
• Holistik
• Keberlanjutan
• Keanekaragaman
• Keseimbangan
Social Awareness
• Social awareness (kesadaran sosial ) adalah sebuah kesadaran yang muncul dari
individu terhadap diri dan lingkungan sosialnya sehingga mampu merespon apa
yang terjadi pada lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan sosial.
• Adanya kesadaran sosial membuat individu mengetahui bagaimana ia harus
berperan dalam sebuah situasi sosial. Kesadaran tersebut sangatlah penting
dimiliki oleh seorang pemimpin karena ia sehari-hari akan dihadapkan pada
lingkungan sosial di tempat kerja.
• Adanya kesadaran sosial dari pemimpin, akan membentuknya menjadi
pemimpin yang humanis karena ia mengetahui informasi sosial yang berkembang
dalam lingkungannya. Ia juga mampu menjaga hubungan baik dengan rekan
sekerja dan para bawahannya, mampu menempatkan diri dalam situasi tertentu
dan akan bertindak dengan mempertimbangkan persepsi sosial dari
lingkungannya.
• Pemimpin dengan kesadaran sosial yang tinggi akan memperhitungkan efek sosial
dalam setiap pengambilan keputusannya.
• Akibatnya pertimbangan sisi kemanusiaan dari setiap keputusan akan sering diambil.
• Dampak positif dari pemimpin dengan kesadaran sosial yang tinggi adalah timbulnya
kenyamanan sosial dari pegawai yang ada di dalmnya. Namun terdapat juga dampak
negatif, yaitu ketika pertimbangan sisi kemanusiaan lebih menonjol maka pemimpin
terkadang menabrak aturan yang ada.
PROGRAM YANG TERKAIT
DENGAN KESEHATAN IBU
DAN ANAK
SDGs
• SDGs merupakan seperangkat tujuan, sasaran, dan indikator pembangunan yang
berkelanjutan yang bersifat universal. SDGs merupakan kelanjutan dan perluasan
dari Millennium Development Goals (MDGs)
• Dalam mencapai SDGs, seorang bidan dapat berperan dalam pencapaian target
ketiga dari SDGs, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, khususnya terkait kesehatan
ibu dan bayi.
• Masalah kesehatan ibu dan bayi menjadi salah satu isu penting yang dihadapi
Indonesia.
• Angka kematian pada bayi memang mengalami penurunan, yaitu dari 68/1000
kelahiran pada tahun 1991 menjadi 32/1000 pada tahun 2012.
• Meski demikian, dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2007, angka kematian
ibu pada tahun 2012 justru menunjukkan peningkatan, yaitu dari 228 menjadi 359
per 100.000 kelahiran.
SDGs
1. Mengakhiri segala bentuknya kemiskinan
2. Mengakhiri kelaparan , mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi ,
serta mempromosikan pertanian berkelanjutan
3. Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk
seluruh masyarakat di segala umur.
4. Memastikan kualitas inklusif dan pendidikan yang adil serta mempromosikan
kesempatan pembelajaran seumur hidup bagi semua
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
6. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang.
7. Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya,
berkelanjutan dan modern untuk semua orang
8. Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan
kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang
9.Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang
inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi
10.Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara
negara-negara di dunia
11.Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman,
berketahanan dan bekelanjutan
12.Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi. Pastikan konsumsi dan
pola produksi berkelanjutan
13.Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
14.Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut
untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan
15.Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus
serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16.Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk 5
lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi
yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17.Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
Program pokok puskesmas
• Promosi Kesehatan
• Kesehatan Lingkungan
• Pencegahan Pemberantasan Penyakit
• Kesehatan keluarga dan Reproduksi
• Perbaikan Gizi Masyarakat
• Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
Contoh Program KIA
• Kunjungan rumah bumil, bulin, bufas dan neonatus resti
• Kelompok Ibu Hamil Risti
• KIE Kesehatan Reproduksi Caten
• Gamet Berlin
• DTKB Bayi dan Balita
• Kebugaran Kelas Ibu Hamil
• Kemitraan Dukun Bayi
• Safari KB

Anda mungkin juga menyukai