Anda di halaman 1dari 8

Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik

(Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit)

Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain


Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik
(Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit)

Sri hartuti Wahyuningrum, Hermin Werdiningsih, Titien Woro Murtini


Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131
Abstrak
Perancangan arsitektur pada bangunan publik khususnya pada bangunan dengan fungsi spesifik seperti Rumah
Sakit harus mempertimbangkan faktor perencanaan fungsional yang terpadu dalam penyelesaian desainnya .
Mengingat Bangunan Rumah Sakit mempunyai persyaratan bangunan yang relatif kompleks karena spesifikasi
masing-masing ruang pelayanan kesehatan yang disediakan.
Persyaratan teknis khusus pada ruang spesifik menyebabkan pertimbangan penggunaan material yang tepat
menjadi utama karena konsekuensi yang akan dihadapi adalah berkurangnya fungsi pelayanan atau kinerja
ruang yang akan berakibat fatal pada penyelenggaraan prosedur tindakan pelayanan kesehatan yang
menyangkut keselamatan nyawa manusia .
Ruang Bedah/ Ruang Operasi (Operating Kamar) pada Bangunan Rumah Sakit mempunyai tingkat kinerja yang
sangat tinggi, dan termasuk dalam Kategori Zona dengan Resiko Sangat Tinggi dalam persyaratan ruangnya.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai panduan dalam proses perancangan arsitektur untuk perancangan
finishing ruang spesifik terutama untuk bangunan Rumah Sakit melalui kajian terhadap penyelesaian detail
arsitektur yang terpadu sehingga akan membantu menemukenali perancangan yang bersifat komprehensif.
Kata Kunci : Bangunan Fungsi Spesifik , Persyaratan Fungsional, Detail Finishing Arsitektur

PENDAHULUAN Kajian terhadap penyelesaian detail arsitektur


1. Latar Belakang khususnya pada penyelesaian finishing
Perancangan Bangunan Rumah Sakit bangunan (penggunaan material) diperlukan
mengandung proses yang relatif kompleks untuk menemukenali unsur pemenuhan
karena didalamnya memuat persoalan persyaratan teknis yang aplikatif pada
khususnya persyaratan fungsional dan kinerja penyelesaian detail arsitektur khususnya pada
operasional ruang-ruang didalamnya yang bangunan Rumah Sakit untuk memenuhi
beragam . kinerja fungsionalnya.

Persoalan tersebut diatas secara teknis akan 2. Masalah Penelitian


dapat diselesaikan bilamana pada saat proses Perancangan bangunan gedung merupakan
perancangan berlangsung sudah proses kegiatan yang bersifat komprehensif
dipertimbangkan adanya penyelesaian yang karena secara prinsip kegiatan ini tidak hanya
terpadu antara berbagai aspek kajian dalam melibatkan satu disiplin ilmu saja selain untuk
desain sehingga integrasinya dapat atau persoalan bangunan publik maka kompleksitas
mampu menyelesaikan persoalan teknis yang dari disiplin asrsitektur juga menjadi lebih
dimaksud, yaitu terintegrasinya penyelesaian berkembang. Sebagai contoh dalam satu
finishing bangunan dengan fungsi ruang. kegiatan perancangan bangunan gedung
sedikitnya melibatkan bidang ilmu arsitektur,
Mengacu pada SK Menkes terdapat sipil (struktur dan konstruksi), mekanikal
persyaratan bangunan rumah sakit yaitu elektrikal, dan bahkan dapat berkembang
meliputi lingkungan bangunan rumah sakit, lebih jauh berkaitan dengan kompleksitas
konstruksi bangunan dan ruang bangunan bangunan yang didesain atau relevansinya.
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
proses perancangan maupun pembangunan Pada kasus perancangan bangunan Rumah
Rumah Sakit. Sakit kompleksitas persoalan perancangan
menjadi lebih berkembang karena terdapat
kriteria yang harus dipenuhi terkait kinerja
21
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.14 No.1 Januari - Juni 2014

pelayanan kesehatan yang spesifik dengan dengan rambu parkir.


persyaratan teknis masing-masing ruang yang • Lingkungan bangunan rumah sakit harus
terdapat didalamnya. bebas dari banjir, jika berlokasi di daerah
banjir harus menyediakan
Keberagaman persyaratan teknis yang fasilitas/teknologi untuk mengatasinya.
dituntut untuk dipenuhi pada proses • Lingkungan bangunan rumah sakit harus
perancangan ruang-ruang pada bangunan dilengkapi penerangandengan intensitas
Rumah Sakit, menyebabkan perancangan cahaya yang cukup
pada tahap penyelesaian finishing arsitektur • Lingkungan rumah sakit harus tidak
menjadi mempunyai peran yang penting berdebu, tidak becek atau tidak terdapat
dalam proses desain . Karena pada tahap genangan air, dan dibuat landai menuju
detail design tersebut akan dapat dilihat ke saluran terbuka atau tertutup, tersedia
apakah hasil rancangan dapat memenuhi lubang penerima air masuk dan
persyaratan tersebut. disesuaikan dengan luas halaman.
Pemilihan bahan bangunan finishing arsitektur • Saluran air limbah domestik dan limbah
berkaitan langsung dengan kategori jenis medis harus tertutup dan terpisah,
ruang yang mempunyai zona resiko sesuai masing-masing dihubungkan langsung
fungsinya. Standarisasi luasan ruang dan dengan instalasi pengolahan air limbah
persyaratan teknis sudah termuat dalam • Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu,
Standar Teknis Bangunan Gedung Rumah dan tempat-tempat tertentu yang
Sakit, namun yang terkait dengan panduan menghasilkan sampah harus disediakan
desain untuk penggunaan material yang sesuai tempat sampah
dan tepat untuk memnuhi persyaratan belum • Lingkungan , ruang dan bangunan rumah
termuat dengan jelas untuk itu konsep sakit harus selalu dalam keadaan bersih
penelitian ini ditujukan dalam rangka upaya dan tersedia fasilitas sanitasi secara
dihasilkannya panduan desain penggunaan kualitas dan kuantitas yang memenuhi
material finishing arsitektur pada ruang persyaratan kesehatan sehingga tidak
spesifik untuk bangunan Ruamah Sakit, memungkinkan sebagai tempat berenang
adapun pemilihan studi kasus untuk ruang dan berkembang biaknya serangga,
operasi karena ruang operasi termasuk binatang pengerat dan binatang
dengan kategori ruang dengan resiko tinggi. pengganggu lainnya.

Kajian Teori 2.Arsitektur Rumah Sakit


1.Persyaratan Konstruksi Bangunan Rumah
Sakit Beberapa aspek penting yang merupakan
salah satu ciri rumah sakit adalah sebagai
Mengacu pada SK Menkes terdapat berikut:
persyaratan bangunan rumah sakit yaitu 1. Area Bedah
meliputi lingkungan bangunan rumah sakit, 2. Unit Perawatan (jenis ruang rawat)
konstruksi bangunan dan ruang bangunan. 3. Critical Care Unit (ICU/ICCU/NICU)
a.Lingkungan Bangunan Rumah Sakit 4. Lobby Masuk
• Lingkungan bangunan rumah sakit harus 5. Rawat Jalan
mempunyai batas yang jelas, dilengkapi 6. Gawat Darurat
dengan pagar yang kuat dan tidak 7. Unit Diagnostik (radiologi, patologi)
memungkinkan orang atau binatang 8. Cardiac Catherization Laboratory
peliharaan keluar masuk dengan bebas 9. Rehabilitasi Medik
• Luas lahan bangunan dan halaman harus 10. Sterilisasi sentral
disesuaikan dengan luas lahan 11. Gudang
keseluruhan, sehingga tersedia tempat 12. Laundry
parkir yang memadai dan dilengkapi

22
Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik
(Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit)

Hal di atas akan menjadi layanan pokok pada


rumah sakit, yang sangat tergantung dari
jumlah dan jenis pelayanan yang dilaksanakan.
Segi arsitektural yang baik terkait rumah sakit
dapat terdiri dari atas hal-hal penting seperti
berikut :
• Penentuan besar rumah sakit : disesuaikan Gambar 2.Jenis layanan, karakteristik ruang dan
dengan kompleksitas pelayanan, fasilitas, tampilan bangunan, merupakan integrasi
yang terpadu dalam konsep
administrasi, pelayanan pasien dan
pembangunan rumah sakit
tindakan medis yang dilakukan Sumber : analisis peneliti dari berbagai sumber
• Kejelasan alur pasien, alur pergerakan
petugas, pergerakan pengunjung dan
transportasi (makanan, obat, kain) 3.Aspek Perancangan
• Rancangan yang jelas yang dalam hal ini Tiap tahapan dilakukan pendekatan yang
bertujuan mmenghindari duplikasi, tetap menekankan pada aspek masukan (input ),
dapat digunakan fleksibel, memungkinkan proses (process ) dan keluaran ( output )
pergantian jenis ruangan pada saat pasien
penuh. Terutama berkaitan dengan aspek-aspek
• Perhatian khusus, pada layanan berikut : sebagai berikut :
rawat jalan,pelayanan intensif, kebidanan,
• Aspek Fungsional = yaitu aspek fungsi
ruang operasi, kondisi bedah dan non
bangunan yang harus diakomodasikan
bedah, konsep pengendalian infeksi,
dalam hasil desain yang dibuat , dalam hal
pencegahan bencana.
ini adalah untuk menampung kegiatan
pelayanan masyarakat/umum di bidang
3. Konstruksi Rumah Sakit
kesehatan seperti ruang rawat jalan,
Adapun pelayanan yang terkait konstruksi
rawat inap, ICU, Ruang Operasi, dll .
terutama pada hal-hal berikut ini :
• Aspek Kinerja = menyediakan bangunan
yang telah mempertimbangkan aspek
kondisi klimatologi setempat (berkaitan
dengan penghawaan, penerangan dan
lainnya sehingga mendukung kinerja
bangunan secara menyeluruh).
• Aspek Arsitektur = mengakomodasikan
bentuk tampilan arsitektur yang langsung
menimbulkan image terhadap bangunan
Gambar 1. Jenis Pelayanan Terkait Konstruksi rumah sakit yang representatif sehingga
Sumber : Analisis Peneliti bangunan mempunyai citra yang sesuai
baik secara fungsional maupun berkaitan
Komponen konstruksi yang terkait langsung dengan kondisi arsitektur setempat (
dengan rumah sakit yaitu meliputi : keserasian). Termasuk
• Struktur mempertimbangkan batasan yang ada
• Mekanikal yaitu berada dalam lingkungan komplek
• Elektrikal pelayanan kesehatan lainnya.
• Manajemen Rumah Sakit • Aspek Teknis / Teknologi = yaitu
mengakomodasikan hal-hal teknis
Keempatnya secara bersama-sama akan pendukung pembangunan secara
membangun rumah sakit dimana secara keseluruhan yaitu meliputi konstruksi dan
konstruksi merupakan bangunan kasat mata, bahan bangunan yang sesuai dan
dapat dilihat dan diraba, keempatnya memenuhi standar teknis yang berlaku
berfungsi masing-masing.
23
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.14 No.1 Januari - Juni 2014

METODE PENELITIAN ditemukenali dan dikaji secara arsitektural


integrasinya secara komprehensif pada
Pada dasarnya penelitian menggunakan ruang operasi pada bangunan rumah sakit
metoda deskriptif, yang dijalankan dalam tersebut.
empat tahap kegiatan, sebagai berikut: Dengan demikian rekomendasi dapat
diberikan sebagai panduan desain untuk
1. Tahap1 - Observasi pemilihan jenis material finishing arsitektur
Merupakan kegiatan survai, yang yang aplikatif pada desain ruang operasi
mencakup survai lapangan (primer dan pada bangunan rumah sakit.
sekunder), lingkungan, tapak dan
bangunan dan survai data sekunder serta Hasil penelitian
kajian referensi Ruang Operasi adalah suatu unit khusus di
Observasi dilakukan pada awal kegiatan rumah sakit yang berfungsi sebagai daerah
untuk mengidentifikasi jenis kegiatan pelayanan kritis yang mengutamakan aspek
utama dalam ruang operasi dan juga hirarki zonasi sterilitas. Oleh karena itu
persyaratan teknis yang harus dipenuhi kegagalan dalam pembedahan jangan sampai
oleh ruang operasi dalam konteks disebabkan oleh faktor perencanaan dan
fungsinya. perancangan fisik bangunan dan utilitasnya
Output proses ini adalah teridentifikasinya yang tidak memenuhi persyaratan teknis.
fungsi ruang operasi, kalsifikasi dan
persyaratan teknis yang dijadikan acuan 1. Jenis Ruang Pada Ruang Operasi
untuk prancangan detail pada ruang Untuk area ruang Operasi yang biasa dikenal
operasi. sebagai Ruang bedah Sentral (Central
Operating Theatre) , terdapat beberapa jenis
2. Tahap 2 - Dokumentasi ruang yang harus tersedia dan merupakan
Sebagai bentuk pendeskripsian terhadap unsur ruang yang berperasn dalam menunjang
studi kasus yang dipilih dan penyelesaian ruang operasi ( ruang bedah ) itu sendiri, yaitu
teknis yang dilakukan terkait fungsi meliputi :
bangunan dan persoalan pemenuhan 1. Ruang Operasi Rumah Sakit.
kriteria serta persyaratan teknis yang 2. Ruang Pendaftaran.
diminta terkait dengan macam atau 3. Ruang tunggu Pengantar.
alternatif jenis finishing arsitekturnya 4. Ruang Transfer (Transfer Room).
5. Ruang Tunggu Pasien (Holding Room).
3. Tahap 3 – Identifikasi Finishing Arsitektur 6. Ruang Persiapan Pasien.
Terpilih untuk Pemenuhan Persyaratan 7. Ruang Induksi
Teknis Ruang Spesifik (Ruang Operasi) 8. Ruang Penyiapan Peralatan/Instrumen
Analisis, menggunakan metoda saintifik, Bedah.
berkenaan dengan keteknikan, fisik objek, 9. Ruang Operasi
material dan arsitektural terhadap obyek 10. Ruang Pemulihan
studi kasus. 11. Ruang Resusitasi Bayi/ Neonatus.
Pada tahap ini eksplorasi desain terhadap 12. Ruang ganti pakaian (Loker).
pemilihan jenis material finishing arsitektur 13. Ruang Dokter.
pada ruang operasi dapat dikenali dan 14. Scrub Station.
dapat disusun sebagai contoh penyelesaian 15. Ruang Utilitas Kotor (Spoel Hoek,
integrasi untuk pemenuhan persyaratan Disposal).
teknis terhadap fungsi kinerja ruang.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
4. Tahap 4 – Kesimpulan dan Rekomendasi terhadap tata lay out Area Ruang Operasi
Kesimpulan disusun setelah hasil analisis dapat dilihat contoh lay out sebagai berikut :
yang berupa identifikasi pemilihan jenis
material finishing arsitektur dapat
24
Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik
(Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit)

Gambar 3. Tata Lay Out Ruang Operasi dan


Kategori Zonasinya
Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Gambar 6.Contoh Suasana Ruang Operasi
Sakit Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah
Sakit

2.Pemenuhan Tujuan Perancangan

Dalam proses desain perancangan bangunan


rumah sakit terdapat beberapa yang menjadi
pertimbangan untuk perencanaan maupun
pengembangannya yaitu :
Tabel 1. Kriteria/Parameter Perancangan Rumah Sakit

Gambar 4. Alur Sirkulasi Ruang Operasi


Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit

Gambar 5.Contoh Denah Ruang Operasi


Sumber : Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit Analisis rangkuman pemenuhan tujuan
perancangan terkait aspek bahasan
25
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.14 No.1 Januari - Juni 2014

bidang arsitektural khususnya untuk


pemilihan jenis material finishing yang
memenuhi kriteria rancangan :

Gambar 7.Bagan Analisis Perancangan Arsitektural


Sumber : Analisis Peneliti

3. Identifikasi Pemilihan Jenis Material


Finishing Arsitektur Pada Ruang Operasi

Untuk menunjang ketepatan pemilihan jenis


material finishing arsitektur khususnya pada
ruang operasi , setidaknya pertimbangan yang
dilakukan harus setidaknya menetapkan
pertimbangan sebagai berikut sebagai dasar
pemilihan :
• Persyaratan Teknis
Sumber : Analisis Peneliti
• Patient Safety Orientation Design
• Macam dan Jenis Material yang
Tersedia
Ketepatan pemasangan oleh pihak yang
Mengacu hal tersebut diatas maka dapat
berkompeten akan menunjang kinerja
diidentifikasi jenis material finishing yang
material yang dipilih untuk itu pada dasarnya
dimaksdu untuk perancangan arsitektur ruang
aplikasi material spesifik memerlukan
operasi, sebagai berikut :
persyaratan dukungan terhadap ketersedian
ahli yang memasang atau
Tabel 2.
menginstalasikannya.
Identifikasi Pemilihan Jenis Material Finishing
Contoh aplikasi untuk material finishing yang
dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

26
Panduan Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Spesifik
(Studi Kasus Ruang Operasi pada Bangunan Rumah Sakit)

berpengaruh terhadap optimalisasi


fungsi yang diakomodasi serta
pemenuhan persyaratan medik.

DAFTAR PUSTAKA

A. Snyder , James & Anthony J. Catanese,


1979, Introduction to Architecture , Mc-
graw Hill Inc
D.K. Ching,Francis, 1979, Architecture : Form
Space and Order, Van Nostrand Reinhold
Hatmoko, Adi Utomo, Wahju Wulandari,
Muhammad Ridha Alhamdani, 2010,
Arsitektur Rumah Sakit, PT. Global
Rancang Selaras
Gambar 8.
K. Shleifer, Simone (Editor), 2010, 1000 Details
Contoh Aplikasi Material Finishing pada Ruang
in Architecture, booOs publishers
Operasi
bvba
Sumber: analisis peneliti
Laseau, Paul & James Tice, 1992, Frank Lloyd
Wright – Between Principle and Form,
Van Nostrand Reinhold NY
Nick-Weller, Christine & Hans Nickl, 2009,
Hospital Architecture + Design, Braun
Publishing AG
Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit,
2012, Kementerian Kesehatan – RI,
Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan – Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik dan
Gambar 9. Sarana Kesehatan
Contoh Aplikasi Pintu pada Ruang Operasi Sabaruddin , Arief, 2013, A-Z Persyaratan
Sumber: analisis peneliti Teknis Bangunan, Griya Kreasi (Penebar
Swadaya Group).
Kesimpulan Sabarguna, Boy Subirosa, 2011, Bangunan
Rumah Sakit – Pelayanan, Arsitektur dan
Dari hasil kajian aktual terhadap Panduan Konstruksi, Salemba Medika
Desain Penggunaan Jenis Material Finishing Schirmer, Christoph, Philipp Meuser, 2006,
Pada Desain Bangunan Arsitektur Ruang Hospital Architecture – Volume 2 : Spesialist
Spesifik (Studi Kasus Ruang Operasi pada Clinics and Medical Departments ,
Bangunan Rumah Sakit) yang menjadi obyek DOM Publisher
penelitian, sesuai lingkup penelitian, analisis Standar Akreditasi Rumah Sakit, 2011,
dan beberapa catatan hasil identifikasi serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
keterkaitannya, dapat dikemukakan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. Pemilihan jenis material finishing yang
tepat sangat diperlukan dan menjadi
penyelesaian wajib terhadap
perancangan desain ruang operasi
b. Pemilihan material dan
penempatannya pada detail
arsitektural tersebut akan
27
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.14 No.1 Januari - Juni 2014

28

Anda mungkin juga menyukai