Anda di halaman 1dari 8

MATERI PENYULUHAN

PENTINGNYA AIR KETERSEDIAAN AIR BERSIH

A. Pengertian  Air Bersih

Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 416 / Menkes / per / IX / 1990

menyebutkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari

yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan yang dapat diminum setelah

dimasak.

Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja

untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik

berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan  penyakit, maka pengolahan

air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak

diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber

penyakit dengan air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan

aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

B.   Tujuan Sarana Air Bersih

Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air,

kualitas badan air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah

ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau

harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.

Untuk mengetahui hal tersebut, perlu dilakukan pengukuran atau pengujian

kualitas (mutu) air berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu.


Dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui

pengujian parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas. Pengujian

parameter fisika meliputi pengukuran temperature air, pengukuran kadar residu

dalam air dan kadar residu tersuspensi dalam air. Pengujian parameter kimia

dilakukan melalui pengukuran kadar zat kimia anorganik dan zat kimia organic

dalam air.

C.   Jenis-jenis Sarana Air Bersih

       Menurut Dirjen PPM dan PLP (1990) jenis – jenis sarana air bersih yang

lazim dipergunakan   masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Sumur Gali

Sumur gali adalah sarana air bersih yang mengambil/memanfaatkan air tanah

dengan cara menggali lubang di tanah dengan menggunakan tangan sampai

mendapatkan air . lubang kemudian diberi dinding, bibir tutup dan lantai serta

saluran pembuangan limbah. 

2. Perpipaan

Sarana perpipaan adalah banguna beserta peralatan dan perlengkapannya

yang menghsilkan, menyediakan dan membagikan air minum untuk

masyarakat melalui jaringan perpipaan/distribusi. Air yang di manfaatkan

adalah air tanah atau air permukaan dengan atau tanpa diolah.

3. Sumur Pompa Tangan (SPT)

Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil atau

memanfaatkan air tanah dengan membuat lubang di tanah dengan


menggunakan alat bor.Berdasarkan kedalaman air tanah dan jenis pompa

yang digunakan untuk menaikan air, bentuk sumur bor dibedakan atas:

a)  Sumur Pompa Tangan Dangkal ( SPTDK )

Sumur pompa tangan dangkal adalah sumur bor yang pengambilan airnya

dengan menggunakan pompa dangkal. Pompa jenis ini mampu menaikan

airnya samapi kedalaman maksimum 7 meter.

b)  Sumur Pompa Tangan Dalam ( SPTDL )

Sumur pompa tangan dalam adalah sumur bor yang pengambilan airnya

dengan menggunakan pompa dalam. Pompa jenis ini mampu menaikan air

dari kedalaman 15 meter sampai kedalaman maksimum 30 meter.

4. Penampungan Air Hujan ( PAH )

Penampungan air hujan adalah sarana air bersih yang memanfaatkan untuk

pengadaan air rumah tangga. Air huja yang jatuh diatas atap rumah atau

bangunan penangkap air yang lain,  melalui saluran atau alang kemudian

dialirkan dan di tamping didalam penampungan air hujan.

5. Perlindungan Mata Air ( PMA )

Dirjen PPM dan PLP (1995), menjelaskan bahwa perlindungan mata air

( PMA ) merupakan suatu bangunan untuk menampung air dan melindungi

sumber air dari pencemaran. Bentuk dan volume PMA disesuaikan dengan

tata letak, situasi sumber, dekat air dan kapasitas air yang dibutuhkan:

a)  Tataletak yaitu jarak dengan sumber pencemar seperti jamban, air kotor,

kandang dan tempat pembuangan sampah.


b) Situasi sumber yaitu sumber air sarana PMA harus memiliki penutup bak

perlindungan yang dibuatkan saluran yang arah eluar dari bak, agar tidak

mencemari air yang masuk ke bak penangkap, memiliki pipa peluap,

penutup bak yang rapat air, memiliki lantai bak yang harus rapat air dan

mudah dibersihkan serta SPAL yang rapat air dan kemiringan minimal

2%.

c) Dekat air yaitu sumber air harus pada mata air, bukan pada saluran air yang

berasal dari mata air tersebut yang kemungkinan telah tercemar.

d) Kapasitas air yang dibutuhkan, yaitu mata air yang dimanfaatkan paling

sedikit mempunyai debit 0,3 liter/detik.

D.   Persyaratan Sarana Air Bersih

       Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut

baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi.

1.   Syarat fisik, antara lain:

a.    Air harus bersih dan tidak keruh

b.   Tidak berwarna apapun

c.    Tidak berasa apapun

d.   Tidak berbau apaun

e.    Suhu antara 10-25 C (sejuk)

f.    Tidak meninggalkan endapan

2.   Syarat kimiawi, antara lain:

a.    Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun

b.   Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan


c.    Cukup yodium

d.   pH air antara 6,5 – 9,2

3.   Syarat mikrobiologi, antara lain:

a.    Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera,

dan bakteri patogen penyebab penyakit.

E.   Dampak Terhadap Kesehatan

Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan

terjadinya gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa

penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular umumnya

disebabkan oleh makhluk hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya

bukan disebabkan oleh makhluk hidup.

Penyakit menular yang disebabkan oleh air secara langsung diantara

masyarakat disebut penyakit bawaan air (waterborne diseases). Hal ini dapat

terjadi karena air merupakan media yang baik tempat bersarangnya bibit

penyakit/agent. Menurut Slamet (2002) beberapa penyakit bawaan air yang sering

ditemukan di Indonesia diantaranya :

a.    Cholera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit ini

disebabkan oleh bakteri vibrio cholerae. Masa tunasnya berkisar beberapa

jam sampai beberapa hari. Gejala utamanya adalah muntaber, dehidrasi dan

kolaps. Gejala khususnya adalah tinja yang menyerupai air cucian beras.

b.     Typhus Abdominalis juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus

dan penyebabnya adalahSalmonella typi. Gejala utamanya adalah panas yang

terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu
(rata-rata 2 minggu) setelah infeksi. Salmonella typi tumbuh dalam suasana

yang cocok bagi dirinya yaitu usus manusia dan hewan berdarah panas.

Namun bila tinja seseorang yang sakit mengandung bakteri tersebut masuk ke

badan air, maka bakteri ini dapat hidup beberapa hari sebelum mati. Bila air

tersebut diminum oleh manusia maka Salmonella typi tersebut akan masuk

lagi ke usus manusia dan akan berkembang hingga menyebabkan penyakit.

Jadi air berfungsi sebagai media penyebar penyakit.

c.    Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A. gejala utama adalah demam

akut, dengan perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sclera mata

menjadi kuning oleh Karena itu orang awam menyebut Hepatitis ini sebagai

penyakit kuning.

d.     Dysentrie amoeba disebabkan oleh protozoa bernama Entamoeba hystolytica.

Gejala utamanya tinja yang tercampur lender dan darah.

Selain penyakit menular, penggunaan air dapat juga memicu terjadinya

penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular terutama terjadi karena air telah

terkontaminasi zat-zat berbahaya atau beracun. Beberapa kasus keracunan akibat

mengkonsumsi air yang terkontaminasi diantaranya:

a.     Kasus keracunan Kobalt (Co) yang terjadi di Nebraska (Amerika) merupakan

satu contoh penyakit tidak menular yang diakibatkan kontaminasi Kobalt di

dalam air. Akibat keracunan Kobalt dapat berupa gagal jantung, kerusakan

kelenjar gondok, tekanan darah tinggi dan pergelangan kaki membengkak.

b.    Penyakit Minamata, yang disebabkan pencemaran pantai Minamata oleh

Mercury (air raksa). Sumber utama keracunan air raksa itu adalah
pembuangan limbah pabrik penghasil polivinil klorida yang menggunakan

Mercury sebagai katalis. Di dalam air, Mercury diubah menjadi Methyl

Mercury oleh bakteri. Methyl Mercury akhirnya mengkontaminasi ikan di

pantai yang dikonsumsi penduduk yang tinggal di wilayah tersebut. Dengan

adanya proses biological magnification (akumulasi biologis), maka kadar air

raksa yang terdapat di dalam ikan yang terdapat di laut tersebut menjadi

berlipat ganda. Keracunan air raksa menyebabkan cacat bawaan pada bayi.

Keracunan ini menyebabkan 111 orang menjadi cacat dan 41 orang

diantaranya meninggal.

c.     Keracunan Cadnium di kota Toyoma, Jepang. Keracunan ini menyebabkan

terjadinya pelunakan tulang sehingga tulang-tulang punggung menjadi nyeri.

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bahwa beras yang dimakan penduduk

Toyoma berasal dari tanaman padi yang selama bertahun-tahun mendapatkan

air yang telah tercemar Cadmium.

Air juga dapat berperan sebagai serang insekta yang membawa/menyebarkan

penyakit pada masyarakat. Insekta demikian disebut sebagai vector penyakit.

Beberapa penyakit yang disebarkan vector penyakit antara lain :

a.    Filariasis, dikenal juga sebagai penyakit kaki gajah. Penyebabnya adalah

cacing bulat kecil, yang disebut filaria. Sebagai pembawa atau vector

penyakit ini adalah nyamuk jenis culex fatigans. Manusia yang menderita

penyakit kaki gajah akan menjadi reservoir cacing filaria.Larva cacing ini

akan menuju ke peredaran darah periferi pada malam hari sehingga jika

penderita digigit nyamuk, maka nyamuk tersebut akan membawa larva filaria.
Gigitan nyamuk berikutnya akan memindahkan microfilaria kepada korban

baru. Selanjutnya microfilaria tersebut akan mengikuti peredaran darah

manusia dan masuk ke dalam saluran limfatik dan menjadi dewasa. Filaria ini

dapat menyebabkan penyumbatan saluran limfatik sehingga mengakibatkan

cairan tubuh tidak bisa mengalir seperti biasanya sehingga kemudin terjadi

pembengkakkan yang semakin lama semakin membesar dan mengeras.

b.     Demam Berdarah disebut juga Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) karena

disertai gejala demam dan pendarahan. Penyakit ini terus menyebar diantara

masyarakat melalui vector berupa nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini suka

bersarang di air bersih.

Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air,

kualitas badan air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah

ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau

harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.

Untuk mengetahui hal tersebut, perlu dilakukan pengukuran atau pengujian

kualitas (mutu) air berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui

pengujian parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas. Pengujian

parameter fisika meliputi pengukuran temperature air, pengukuran kadar residu

dalam air dan kadar residu tersuspensi dalam air. Pengujian parameter kimia

dilakukan melalui pengukuran kadar zat kimia anorganik dan zat kimia organic

dalam air.

Anda mungkin juga menyukai