TINJAUAN PUSTAKA
peningkatan yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat
penyakit yang timbul karena kekebalan tubuh yang menurun yang disebabkan
oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka
orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai
radang pada kulit, paru, saluran penernaan, otak dan kanker. (KPAD Kab. Jember,
2015).
Kesehatan tahun 1987, yaitu pada seorang wisatawan laki-laki asing warga negara
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. HIV akan menyerang sel-sel darah
putih jika masuk ke dalam peredaran darah seseorang, sehingga sel-sel darah putih
akan mengalami kerusakan yang berdampak pada melemahnya kekebalan tubuh
glikoprotein virus (gp 120 dan gp 41). Sel target spesifik HIV adalah limfosit T
helper (CD4+), meskipun dapat pula menginfeksi sel lain seperti limfosit B,
makrofag, sel glia dan sel epitel intestinal. Mekanise HIV merusak limfosit T
pada permukaan sel. Suatu penggabungan mandiri, bila terjadi merata akan
sistem imunitas, seluruh elemen sistem imun tidak berfungsi, termasuk sel T, sel
Gambar 2.1 Langkah cara virus dapat menginfeksi sel inang (Robbins Basic
9
2.1.3 Transmisi dan Cara Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV hanya dapat ditemukan di darah, cairan mani, cairan vagina dan Air
Susu Ibu (ASI). Penularan hanya terjadi jika ada salah satu cairan tersebut yang
telah tercemar HIV masuk ke dalam aliran darah seseorang. HIV dapat ditularkan
b. Menggunakan alat yang dapat menimbulkan luka yang telah tercemar HIV
d. Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV,
terjadi dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang
Resiko tama penularan dari ibu ke anak terjadi saat proses melahirkan.
Pada proses melahirkan terjadi kontak darah ibu dan ke mukosa anak
sehingga HIV dapat masuk ke tubuh anak. Data dari USAID menunjukkan
bahwa ibu dengan HIV positif tanpa pengobatan akan melahirkan 5-10%
anak dengan HIV positif dan penularan 10-20% terjadi ketika hamil dan
melahirkan (Mukandavire & Garira, 2007). Ibu yang terinfeksi HIV juga
10
HIV tidak ditularkan melalui cairan tubuh lain seperti air mata, liur,
keringat, air seni, tinja, kontak pribadi seperti ciuman di bibir, pelukan, berjabat
restoran dan sauna. Air atau udara juga tidak dapat menularkan HIV misalnya
telepon, dudukan toilet, handuk, selimut, sabun dan serangga misalnya gigitan
apapun, dapat terlihat sehat dari luar dan biasanya tidak mengetahui bahwa
dirinya sudah terinfeksi HIV. Orang tersebut akan menjadi pembawa dan penular
HIV kepada orang lain. Wartono dkk tahun 1999, membagi kelompok orang-
a. Kelompok yang sudah terinfeksi HIV tetapi tanpa gejala dan tes darahnya
negatif. Pada tahap dini ini, antibodi terhadap HIV belum terbentuk. Waktu
terhadap HIV windowed period. Periode ini memerlukan waktu antara 15 hari
b. Kelompok yang sudah terinfeksi HIV tanpa gejala tetapi tes darah positif.
Keadaan tanpa gejala seperti ini dapat berjalan lama sampai 5 tahun atau lebih.
Gejala awal infeksi HIV sama dengan gejala serangan penyakit yang
disebabkan oleh virus, seperti: demam tinggi, malaise, flu, radang tenggorokan,
sakit kepala, nyeri perut, pegal-pegal, sangat lelah dan terasa meriang. Setelah
beberapa hari sampai dengan sekitar 2 minggu kemudian gejalanya hilang dan
11
masuk ke fase laten (fase tenang disebut juga fase inkubasi). Beberapa tahun
sampai dengan sekitar 10 tahun kemudian baru muncul tanda dan gejala sebagai
penderita AIDS.
Tanda dan gejala AIDS yang utama diantaranya, diare kronis yang tidak
drastis dan demam tinggi lebih dari 1 bulan. AIDS juga memiliki gejala tambahan
berupa infeksi yang tidak kunjung sembuh pada mulut dan kerongkongan,
kelainan kulit dan iritasi (gatal), pembesaran kelenjar getah bening di seluruh
tubuh seperti dibawah telinga, leher, ketiak dan lipatan paha, batuk
berkepanjangan lebih dari 1 bulan, pucat dan lemah, gusi sering berdarah dan
seksual.
12
Selain itu, hindari pemakaian jarum Bersama seperti jarum suntik,
tindik, tato atau alat lain yang dapat melukai kulit. Penggunaan alat
pengawasan ketat agar setiap alat suntik dan alat lainnya yang
2.2 Pengetahuan
penginderaan manusia atau hasil “tahu” seseorang terhadap objek melalui indera
13
dengan cara tradisional, bertanya pada orang yang ahli, dari pengalaman, setelah
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
14
2.2.3 Pengukuran Pengetahuan
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden.
antara lain:
1. Pendidikan
2. Informasi
4. Budaya
5. Pengalaman
6. Sosial Ekonomi
15
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup baik
2.3 Remaja
Remaja dalam istilah adalah adolescence atau remaja yang berasal dari
kata latin adolescence (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang
berarti ”tumbuh” atau ”tumbuh menjadi dewasa”. Masa remaja adalah usia saat
individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak lagi merasa
dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan
yang sama. Dalam masa remaja terjadi perubahan intelektual yang mencolok yaitu
transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja memungkinkan untuk
merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Istilah
remaja yang lebih tua sebenarnya masih tergolong anak belasan tahun
sampai ia mencapai usia dua puluh satu tahun, namun istilah belasan tahun
yang secara populer dihubungkan dengan pola perilaku khas remaja muda,
16
jarang dikenakan pada remaja yang lebih tua. Biasanya istilah remaja awal
disebut pemuda, pemudi atau kawula muda. Dalam masa remaja awal ini
dirasakan. Remaja akhir adalah masa dimana remaja masih merasa berada
dalam remaja awal karena rentang waktunya cukup singkat. Dalam masa
1. Perkembangan Fisik
Pada akhir masa anak, jelas terlihat pertumbuhan fisik yang sangat
17
penumbuhan kumis, jakun, bulu–bulu di ketiak dan sekitar genetalia, dan
tercapai, remaja-remaja ini sudah bisa menjadi hamil dan melahirkan bayi,
2. Perkembangan Sosial
yang tidak selalu mudah dijalani. Pada masa ini, remaja yang sebelumnya
bergaul dengan jenisnya yang sama, mulai menaruh perhatian pada lawan
jenisnya, ingin bergaul dengan kawan pria atau kawan wanita, tetapi
misalnya jerawat, bentuk tubuh yang mulai berkembang, kulit yang tidak
3. Perkembangan Kepribadian
mengajar anak belajar bersabar dan tidak selalu memenuhi kinginan anak
18
dengan segera, harus dilanjutkan dengan latihan pengendalian emosi dan
kesenangan dan tercapainya dan tujuan yang lebih berarti dalam jangka
panjang.
Pengetahuan HIV/AIDS
19