Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.

1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

SISTEM PENYIRAM TANAMAN CABAI RAWIT OTOMATIS


BERBASIS INTERNET OF THINGS MENGGUNAKAN APLIKASI
BLYNK
Dennis Angelo Toisuta

Student of Computer Science Study Program, Universitas Bina Insani, Jl. Raya Siliwangi No.6, 17114, Indonesia

Email: dennsangelo@gmail.com
ARTI CLE INFO ABSTRAK

Article history: Dari waktu ke waktu manusia dihadapkan pada perkembangan


Received: 27/01/2020 teknologi yang begitu pesat, sehingga membuat pekerjaan
Revised: 31/ 01/2020 manusia semakin mudah. Oleh karena alasan itulah, perlu
Accepted: 01/02/2020
dilakukan perencanaan dan usaha untuk membuat sistem
Available online 01/03/2020
penyiram tanaman cabai rawit secara otomatis. Dimana pada alat
ini menggunakan sebuah NodeMCU sebagai mikrokontroler,
sensor kelembaban tanah, pompa mini, dan juga menggunakan
aplikasi Blynk sebagai kendali dan kontrol utama melalui
smartphone. Alat ini dirancang dan dibuat agar berfungsi untuk
menyiram tanaman cabai secara otomatis menggunakan sensor
kelambaban tanah dan mikrokontroler yang berdasarkan pH
tanah yang sudah diset sesuai kebutuhan tanaman cabai. Hasil
dari pendeteksian sensor kelembaban tanah nantinya akan
dikirim ke database MySQL dan akan ditampilkan di halaman web
sederhana agar monitoring kelembaban tanah pada tanaman
cabai rawit dapat dilakukan. Alat ini juga dilengkapi dengan fitur
Keywords: notifikasi pada smartphone melalui aplikasi Blynk yang akan
Blynk, Cayenne Pepper, Internet of mengirim informasi jika kondisi tanah pada tanaman cabai rawit
Things, NodeMCU, Prototype, Soil terdeteksi kering dan juga basah. Penelitian ini juga menggunakan
Moisture.
metode prototype yang di mana memiliki 5 tahapan
pengembangan yaitu komunikasi, perencanaan secara cepat,
pemodelan dan perencanaan secara cepat, pembuatan prototype
dan pengujian sistem. Alat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia sekarang ini, karena dengan alat ini manusia tidak perlu
lagi menyiram tanaman cabai secara manual setiap harinya,
untuk itu alat ini bisa diaplikasikan pada bidang usaha yang suka
menanam cabai di dalam ruangan atau menanam cabai di kebun
kecil di depan teras rumah dan di tempat lain nya yang besifat
tertutup.
© 2020 JTI C.I.T. All rights reserved.

1. Pendahuluan

Pandemi COVID-19 membuat kita berada dikondisi perekonomian yang tidak pasti. Belum lagi,
para ekonom memprediksi keadaan baru akan membaik di Q4 2021. Hal ini diungkap oleh Metta
Anggriani, CFP, Founder Anggriani & Partners. Namun, salah satu sayuran yang memiliki nilai
ekonomi cukup tinggi adalah cabai rawit. Selain itu budidayanya tidak merepotkan karena budidaya
cabai rawit tidak terbatas hanya dilakukan di lahan sawah atau ladang.
Dikutip dari laman resmi Cybex Kementan RI, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
tanaman cabai rawit dapat ditanam di pekarangan rumah dalam media polibag, pot atau lainnya.
Kita bisa menanam benih cabai rawit di polibag, bisa juga ditata di rak-rak atau di teras dan
halaman rumah, sehingga modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha budidaya ini pun kecil.
Budidaya cabai rawit memang memberikan keuntungan yang maksimal karena pasar sangat
membutuhkan, di samping itu bisa kita manfaatkan pula sebagai bahan memasak di rumah.
Namun pada kenyataannya perawatan pada tanaman cabai rawit tidaklah mudah terutama
dalam melakukan penyiraman yang teratur, dan juga memperhatikan tingkat kelembaban tanah
pada tanaman cabai rawit. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan tanaman cabai rawit tidak
terawat dengan baik apabila tidak ditangani dengan benar.

Page | 1
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Maka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diusulkan untuk membangun prototype


sistem penyiram tanaman cabai rawait otomatis dan mengambil sebuah judul “Sistem Penyiram
Tanaman Cabai Rawit Otomatis Berbasis Internet of Things Menggunakan Aplikasi Blynk”. Alat ini
dirancang menggunakan mikrokontroler NodeMCU, sensor soil moisture, aplikasi mobile Blynk
sebagai kontrol utama sehingga penyiraman bisa dilakukan melalui smartphone dan dilengkapi
juga dengan fitur notification yang dapat memberikan informasi kondisi tanah apakah lembab atau
kering sesuai dengan pembacaan dari sensor tanah.

2. Metodologi Penelitian

2.1. Metode yang Digunakan

Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan prototype sistem penyiraman


tanaman cabai rawit otomatis ini adalah metode prototype. Sebuah prototype adalah versi awal dari
sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan
rancangan, dan menemukan lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan. Sistem dengan
model prototype memperbolehkan pengguna untuk mengetahui bagaimana sistem berjalan dengan
baik [1]. Ciri dari metode ini adalah pengembang dapat melihat dan melakukan pengerjaan dengan
bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan. Berdasarkan dari hasil tinjauan
pustaka yang sudah dibuat metode ini mempunyai beberapa tahapan di antaranya adalah sebagai
berikut [2]:

Gambar 1. Tahapan-tahapan Prototyping [2]

2.2. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dibuat untuk menjelaskan secara singkat objek penelitian yang diteliti
dari awal hingga akhir, kerangka pemikiran yang dibuat dalam penelitian ini dimulai dari latar
belakang masalah hingga tahap penyerahan sistem.

Page | 2
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah digambarkan di atas, maka dapat diuraikan
pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Latar Belakang Masalah
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah pada masyarakat di lingkungan sekitar yang
gemar menanam tanaman cabai rawit. Dengan demikian, telah ditemukan kendala-kendala dan
permasalahan yang terjadi pada proses penyiraman dan perawatan tanaman cabai rawit
sehingga dapat dicarikan solusi dari permasalahan tersebut.
2. Prototyping
Pada tahap ini dilakukan proses pengembangan perangkat lunak yaitu dengan metode
prototyping. Tahap analisa dilakukan proses perancangan melalui tahapan komunikasi,
perencanaan secara cepat, pemodelan dan perencanaan secara cepat, pembentukan prototype
Page | 3
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

dan testing serta penyerahan sistem yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Komunikasi
Setelah melakukan komunikasi secara langsung kepada masyarakat di lingkungan sekitar
maka didapatkan hasil berupa semua kebutuhan sistem yang akan dibuat dalam
perancangan prototype sistem penyiraman tanaman cabai rawit otomatis.
b. Perencanaan Secara Cepat
Setelah mengetahui segala kebutuhan, tahap yang akan dilakukan selanjutnya adalah
merencanakan dan menyiapkan segala komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan. Perangkat keras yang akat digunakan yaitu NodeMCU, Sensor Soil Moisture,
Relay, Kabel Jumper, Water Pump, Kabel USB, Power Adapter dan Selang sedangkan
perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu Arduino IDE, Fritzing, MySQL Database dan Blynk.
c. Pemodelan dan Perencanaan Secara Cepat
Ditahap ini akan dibuat rangkaian dan perancangan alat penyiram tanaman cabai rawit
otomatis dengan menggunakan software Fritzing.
d. Pembuatan Prototype
Setelah mendapatkan rangkaian sistem alat maka tahap selanjutnya akan dibentuk sebuah
prototype penyiram tanaman cabai rawit otomatis dengan menggunakan software Arduino
IDE untuk mengkodekan perangkat keras NodeMCU, MySQL Database untuk menyimpan
data sensor kelembaban tanah sehingga bisa dilakukan monitoring dan Blynk yang berperan
sebagai kendali kontrol utama yang dilengkapi dengan fitur notifikasi untuk memberikan
informasi keadaan kadar kelembaban tanah.
e. Testing dan Penyerahan Sistem
Setelah prototype sistem penyiram tanaman cabai rawit otomatis sudah dibentuk maka akan
diuji secara keseluruhan dengan menggunakan metode black box untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan kebutuhan. Jika sistem sudah selesai diuji dan sesuai, maka akan
diserahkan kepada masyarakat di lingkungan sekitar yang membutuhkan alat tersebut.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Perancangan Block Diagram

Perancangan block diagram bertujuan untuk menjelaskan perancangan sistem pada alat
penyiram tanaman cabai rawit otomatis menggunakan NodeMCU sebagai mikrokontroler dengan
keluaran berupa sistem yang bisa digunakan sebagai kendali kontrol utama melalui aplikasi Blynk
pada smartphone, dan dilengkapi dengan sensor soil moisture untuk mengetahui kadar
kelembaban tanah pada tanaman cabai rawit yang akan ditampilkan melalui aplikasi Blynk dan
juga water pump sehingga penyiraman dapat dilakukan secara efisien dan sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Secara keseluruhan sistem ini terbagi atas beberapa bagian yang dapat
digambarkan menjadi blok diagram pada gambar dibawah ini:

Page | 4
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Gambar 3. Perancangan Block Diagram Sistem

3.2. Perancangan Perangkat Keras


Perancangan perangkat keras yaitu suatu rangkaian perangkat yang didesain dengan
menggunakan fritzing sebelum melakukan implementasi pada perangkat yang sesungguhnya.
Berikut merupakan perancangan perangkat keras:

Gambar 4. Perancangan Perangkat Keras

Berikut penjelasan mengenai komponen-komponen yang digunakan dalam rancangan perangkat


sistem penyiram tanaman cabai rawit otomatis sesuai dengan urutan gambar:

Page | 5
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Tabel 1.
Komponen Perangkat Keras

No Gambar Komponen Keterangan

NodeMCU sebagai mikrokontroller atau


pengendali alat yang diprogram menjadi
1
sistem penyiram tanaman cabai rawit
otomatis

Sensor Soil Moisture berfungsi untuk


2
mengetahui kadar kelembaban tanah

Relay berfungsi sebagai penyambung dan


3 pemutus arus tegangan seperti saklar
otomatis

Mini submersible water pump berfungsi


4
untuk menyiram tanaman cabai rawit

Breadboard berfungsi untuk membuat


5 rangkaian elektronik
sementara/prototipe tanpa disolder

Page | 6
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

3.3. Perancangan Perangkat Lunak

1) Software
Dalam pembuatan alat ini menggunakan beberapa perangkat lunak diantaranya:
a) Arduino IDE
Arduino IDE adalah software yang disediakan di situs arduino.cc yang ditujukan sebagai
perangkat pengembangan sketch yang digunakan sebagai program di papan Arduino. IDE
(Integrated Development Environment) berarti bentuk alat pengembangan program yang
terintegrasi sehingga berbagai keperluan disediakan dan dinyatakan dalam bentuk
antarmuka berbasis menu [3].
b) Fritzing
Fritzing adalah suatu software atau perangkat lunak gratis yang digunakan oleh desainer,
seniman, dan para penghobi elektronika untuk perancangan berbagai peralatan
elektronika. Antarmuka fritzing dibuat se-interaktif dan semudah mungkin agar bisa
digunakan oleh orang yang minim pengetahuannya tentang simbol dari perangkat
elektronika [4].
c) Blynk
Blynk adalah IoT Cloud platform untuk aplikasi iOS dan Android yang berguna untuk
mengontrol Arduino, Raspberry Pi, dan board-board sejenisnya melalui Internet. Blynk
adalah dashboard digital di mana Anda dapat membangun sebuah antarmuka grafis
untuk alat yang telah dibuat hanya dengan menarik dan menjatuhkan sebuah widget [5].

2) Use Case Diagram


Use Case Diagram dibawah ini berfungsi untuk menjelaskan tentang gambaran skenario dari
interaksi yang berkesinambungan antara pengguna dan sistem.

Gambar 5. Use Case Diagram Prototype Sistem Penyiram Tanaman Cabai Rawit Otomatis
Page | 7
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

3. Pembuatan Aplikasi Blynk


Pembuatan aplikasi Blynk dijelaskan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 2.
Pembuatan Aplikasi Blynk

Gambar Keterangan

Pilih menu New Project untuk membuat


project baru diaplikasi Blynk

Form pembuatan New Project untuk


membuat nama project, memilih device dan
memilih tipe jaringan

Blynk akan langsung otomatis mengirim


kode token ke email yang digunakan pada
saat login

Page | 8
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Kode token akan langsung otomatis masuk


ke email yang digunakan pada saat masuk ke
aplikasi Blynk

3.4. Pengujian Sistem Prototype


Pada tahapan pengujian sistem yaitu proses pengujian prototype yang dimana pengujian in i
menggunakan metode black box. Pengujian prototype alat penyiram tanaman cabai rawit
otomatis menggunakan aplikasi Blynk sebagai kendali kontrol utama dan sistem monitoring
menggunakan database MySQL untuk memberikan informasi nilai sensor yang akan
ditampilkan melalui halaman web. Berikut ini merupakan pengujian terhadap sistem
Protoype Penyiram Tanaman Cabai Rawit Otomatis.

1) Pengujian Sistem Sensor Soil Moisture


Pengujian terhadap sensor soil moisture pada sistem ini dilakukan dengan cara memasukan
sensor soil moisture ke dalam tanah tanaman cabai rawit, lalu sensor akan mendeteksi kadar
kelembaban tanah seperti gambar dibawah ini:

Gambar 6. Pengujian Sensor Soil Moisture

Page | 9
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Tabel 3.
Table Pengujian Sensor Soil Moisture
Kasus Hasil Uji (Data Normal)
Hasil yang
Kasus / Diuji Skenario Uji Hasil Pengujian
Diharapkan
Memasukan sensor
ke tanah saat Dapat mendeteksi [✓] Berhasil
kondisi tanah kondisi tanah kering [ ] Gagal
Sensor Soil kering
Moisture Memasukan sensor
ke tanah saat Dapat mendeteksi [✓] Berhasil
kondisi tanah kondisi tanah lembab [ ] Gagal
lembab

2) Pengujian Fitur Notifikasi Aplikasi Blynk


Setelah sensor dimasukan ke dalam tanah maka sensor akan mendeteksi kadar kelembaban
tanah dan aplikasi Blynk akan memberikan notifikasi bila tanah terdeteksi kering ataupun
lembab seperti gambar dibawah ini:

Gambar 7. Pengujian Fitur Notifikasi Aplikasi Blynk

Tabel 4.
Tabel Pengujian Fitur Notifikasi Aplikasi Blynk

Kasus Hasil Uji (Data Normal)


Hasil yang
Kasus / Diuji Skenario Uji Hasil Pengujian
Diharapkan
Membuka aplikasi
Dapat memberikan
Blynk pada saat [✓] Berhasil
Aplikasi Blynk notifikasi kondisi
kondisi tanah [ ] Gagal
tanah kering
kering
Page | 10
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Kasus Hasil Uji (Data Normal)


Hasil yang
Kasus / Diuji Skenario Uji Hasil Pengujian
Diharapkan
Membuka aplikasi
Dapat memberikan
Blynk pada saat [✓] Berhasil
notifikasi kondisi
kondisi tanah [ ] Gagal
tanah lembab
lembab

3) Pengujian Penyiraman Tanaman Cabai Rawit


Setelah mendapatkan notifikasi kondisi tanah kering, penyiraman dapat dilakukan dengan
cara menekan tombol on di aplikasi Blynk lalu relay akan menyala dan otomatis
menghidupkan water pump yang sudah dicolokan ke terminal dengan menggunakan power
adapter.

Gambar 8. Pengujian Penyiraman Tanaman Cabai Rawit

Tabel 5.
Tabel Pengujian Penyiraman Tanaman Cabai Rawit

Kasus Hasil Uji (Data Normal)


Hasil yang
Kasus / Diuji Skenario Uji Hasil Pengujian
Diharapkan
Menekan tombol Dapat melakukan
[✓] Berhasil
Prototype Sistem on pada aplikasi penyiraman tanaman
[ ] Gagal
Penyiram Blynk cabai rawit
Tanaman Cabai Menekan tombol Dapat menghentikan
[✓] Berhasil
Rawit off pada aplikasi penyiraman tanaman
[ ] Gagal
Blynk cabai rawit

Page | 11
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

4) Pengujian Pengiriman Nilai Sensor ke Database MySQL


Setelah pengujian prototype sistem penyiram tanaman cabai rawit behasil dilakukan, tahap
selanjutnya adalah memastikan apakah data sensor berhasil masuk ke database MySQL atau
tidak. Pengujian dilakukan dengan cara meletakan sensor soil moisture dari kondisi tanah
kering hingga penyiraman dilakukan dan tanah menjadi basah. Hasil yang didapatkan ke
dalam database MySQL seperti gambar dibawah ini:

Gambar 9. Pengiriman Nilai Sensor ke Database MySQL

Tabel 6.
Tabel Pengujian Pengiriman Nilai Sensor ke Database MySQL

Kasus da Hasil Uji (Data Normal)


Hasil yang
Kasus / Diuji Skenario Uji Hasil Pengujian
Diharapkan
Melakukan
penyiraman
tanaman cabai Dapat mengirim data
[✓] Berhasil
Database MySQL rawit nilai pada sensor soil
[ ] Gagal
menggunakan moisture
prototype alat
penyiram tanaman

5) Pengujian Menampilkan Data Sensor di Halaman Web


Setelah data sensor berhasil masuk ke dalam database MySQL, selanjutnya adalah
memastikan bahwa data nilai sensor juga berhasil ditampilkan pada halaman web sederhana
yang telah dibuat dengan cara membuka http://localhost/websensor/ pada browser agar
monitoring pada tanaman cabai rawit dapat dilakukan. Didapatkan hasil seperti gambar
dibawah ini:

Page | 12
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

Gambar 10. Pengujian Menampilkan Data Sensor di Halaman Web

Tabel 7.
Tabel Pengujian Menampilkan Data Sensor di Halaman Web

Kasus Hasil Uji (Data Normal)


Hasil yang
Kasus / Diuji Skenario Uji Hasil Pengujian
Diharapkan
Melakukan
pengecekan Dapat menampilkan
penyimpanan data data nilai sensor soil [✓] Berhasil
Halaman Web
nilai sensor soil moisture di halaman [ ] Gagal
moisture di web
database MySQL

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian sistem Penyiram Tanaman Cabai Rawit Otomatis
menggunakan metode prototype dapat disimpulkan beberapa poin pencapaian yang didapat
berdasarkan tujuan awal yaitu sebagai berikut:
1) Prototype Sistem Penyiram Tanaman Cabai Rawit Otomatis berhasil dibuat.
2) Smartphone dapat digunakan sebagai kendali kontrol utama prototype yang sudah berhasil
dibuat melalui aplikasi Blynk dan juga dilengkapi dengan fitur notifikasi yang dapat
memberikan informasi jika tanah pada tanaman cabai rawit terdeteksi kering ataupun basah.
3) Prototype yang sudah berhasil dibuat dengan menggunakan sensor soil moisture dan
diujicoba mampu menjalankan penyiraman tanaman cabai rawit berdasarkan kadar
kelembaban tanah sehingga kesehatan pada tanaman cabai rawit dapat terjaga dengan baik.

Page | 13
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)
Jurnal Teknik Informatika C.I.T, Volume 8, No.1 (2020) ISSN 2337-8646

Jurnal Teknik Informatika C.I.T


journal homepage: www.medikom.iocspublisher.org/index.php/JTI

5. Referensi

[1] Nugraha, W., and Syarif, M. “Penerapan Metode Prototype Dalam Perancangan
Sistem Informasi Penghitungan Volume Dan Cost Penjualan Minuman Berbasis
Website.” JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas), Vol. 3, No. 2, 2018, pp. 94–
101. doi:10.32767/jusim.v3i2.331.
[2] Pressman, R. S. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. 2010.
[3] Destiarini, and Kumara, P. W. “Robot Line Follower Berbasis Mikrokontroller
Arduino Uno Atmega328.” Jurnal Informanika, Vol. 5, No. 1, 2019, pp. 18–25.
[4] Nega, M., Susanti, E., and Hamzah, A. “Internet Of Things (Iot) Kontrol Lampu
Rumah Menggunakan Nodemcu Dan Esp-12e Berbasis Telegram Chatbot.” Jurnal
SCRIPT, Vol. 7, No. 1, 2019, pp. 88–99.
[5] Yuliza, Y., and Pangaribuan, H. “Rancang Bangun Kompor Listrik Digital Iot.” Jurnal
Teknologi Elektro, Vol. 7, No. 3, 2016, pp. 187–192. doi:10.22441/jte.v7i3.897.

Page | 14
Jurnal Teknik Informatika C.I.T is Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY-NC 4.0)

Anda mungkin juga menyukai