Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BUDAYA POLITIK INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Ir Suwarno Widodo, M.Si

Kelompok 5:

1. Yenny Febri Rachmawati (20120306)


2. Ratna Sari Utami (20120312)
3. Elvina Khoirunnisa (20120313)
4. Rizki Alvianto (20120320)
5. Siti Muamanah (20120340)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik
suatu negara.Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan
berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya.Setiap
warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek
politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak.Dalam proses pelaksanaannya dapat
terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara
tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa
politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam
peristiwa politik tertentu. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan
kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik,
perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah.
Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial,
kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung
mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut
pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sosialisasi dan pengembangan budaya politik?
2. Apa pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik ?
3. Bagaimana peran serta budaya politik partisipan ?
3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sosialisasi dan pengembangan budaya politik
2. Mengetahui pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik
3. Mengetahui peran serta budaya politik partisipan
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sosialisasi dan Pengembangan Budaya Politik


A. Pengertian Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik adalah cara belajar seseorang terhadap pola sosial yang berkaitan
dengan posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam
badan masyarakat. Proses sosialisasi politik juga dapat terjadi melalui kelompok-
kelompok senggang dan media massa. Proses yang terjadi melalui media massa dapat
sangat mempengaruhi individu-individu dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan,
media massa banyak memberitakan situasi politik suatu negara secara
berkesinambungan, sehingga dapat berpengaruh secara luas.
B. Pengertian Pengembangan Budaya Politik
Perkembangan budaya politik merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan
ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi,
pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan Pemerintah, kegiatan partai-
partai politik, perilaku aparat negara, serta proses gejolak masyarakat terhadap
kekuasaan yang memerintah. Dengan demikian, budaya politik langsung
mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang
menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber daya masyarakat.
2. Pentingnya Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik
Pengembangan budaya politik terutama di negara berkembang merupakan
kebutuhan dan tuntutan. Hal ini karena pada negara berkembang sebagai negara baru
cenderung merubah wajahnya dari tradisional konsepsi universal/dunia, yaitu demokrasi.
Sehingga, dalam interaksinya dengan dunia internasional dibutuhkan adanya proses
pengembangan budaya politik yang demokratis. Budaya politik demokratis merupakan
budaya politik parsipan karena melibatkan komponen rakyat baik secara individu maupun
kelompok kepentingan. Pengembangan budaya politik sebagai konsep baru mendasarkan
kepada konsepsi budaya politik yang ada, yaitu budaya lokal. Ada pun,
pengembangannya adalah dengan penerapan nilai-nilai atau pengertian baru yang bersifat
lebih maju yang disesuaikan/diselaraskan. Dalam hal ini adalah budaya demokrasi.
Dengan demikian pengembangan budaya politik di negara berkembang akan memiliki
ciri khas sendiri tiap negara. Seperti halnya Indonesia akan memiliki ciri khas sendiri
budaya politik demokrasi. Demikian juga, di negara maju seperti Amerika Serikat dan
Inggris.
Proses sosialisasi politik dapat dilakukan melalui berbagai macam sarana atau
agen sosialisasi politik. Beberapa sarana atau agen sosialisasi politik adalah keluarga,
kelompok bermain, sekolah, pemerintah, media massa, dan partai politik atau lembaga
politik lainnya. Dengan adanya proses sosialisasi, individu dapat memperoleh ilmu
pengetahuan atau keterampilan-keterampilan yang dapat dijadikan bekal dalam
melaksanakan peran politiknya. Melalui proses sosialisasi, seorang individu juga dapat
mendalami tentang nilai-nilai dan norma-norma yang hidup dan berlaku dalam suatu
masyarakat yang sering disebut sebagai ilmu pengetahuan. Selain itu, melalui proses
sosialisasi seorang individu juga dapat belajar tentang segala hal yang menyangkut
kepentingan pribadinya maupun kepentingan orang lain. Dengan demikian, ia akan
memperoleh pengertian yang luas tentang gejala-gejala politik dan masalah-masalah
politik yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan.
3. Peran Serta Budaya Politik Partisipan

Menurut pendapat Almond dan Verba (1966), budaya politik partisipan adalah
suatu bentuk budaya yang berprinsip bahwa anggota masyarakat diorientasikan secara
eksplisit terhadap sistem sebagai keseluruhan dari terhadap struktur dan proses politik
secara administratif.Budaya politik partisipan merupakan tipe budaya politik dimana
anggota masyarakat menyadari hak dan kewajiban sebagai warga negara.Dalam budaya
politik partisipan, orientasi politik warga terhadap keseluruhan objek politik, baik umum,
input dan output, maupun pribadinya dapat dikatakan tinggi. Budaya politik tipe
partisipan merupakan tempat ideal bagi tumbuh suburnya demokrasi.Hal ini dikarenakan
adanya harmonisasi hubungan warga negara dengan pemerintah.Masyarakat berperan
aktif dalam proses politik serta dapat memengaruhi sebuah kebijakan politik yang dibuat
oleh pemegang kekuasaan.
Beberapa ciri – ciri warga negara yang mempunyai peran serta budaya politik
partisipan.Ciri – ciri tersebut antara lain :

a. Warga negara tersebut sudah memiliki kesadaran penuh atas peraturan yang berlaku dan
dapat mematuhi peraturan tersebut tanpa terpaksa karena pada dasarnya setiap peraturan
dibuat demi kepentingan seluruh anggota masyarakat.
b. Warga negara menyadari akan kekuasaan pemerintah, tugas dan wewenangnya.
c. Warga negara memahami akan hak dan kewajiban warga negara yang telah diatur dalam
undang – undang dasar.
d. Warga negara sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terkait masalah
yang mewarnai kehidupan politik.
e. Warga negara secara pengetahuan dapat memberi masukan dan kritik tehadap kebijakan
negara yang sudah diambil.

Berdasarkan ciri – cirinya peran serta budaya politik partisipan dapat dilakukan dengan
melakukan kegiatan seperti :

a. Aktivitas Partai Politik


Aktivitas partai politik merupakan kegiatan politik dalam menyampaikan gagasan,
menentukan kebijakan – kebijakan umum, penentuan wakil – wakil partai untuk legislatif
atau berupaya agar cita – cita partai terwujud.Partai politik merupakan wadah untuk
menyalurkan aspirasi melalui sistem politik yang telah disepakati bersama.Aktivitas ini
dapat berupa kegiatan membentuk partai, bergabung dengan partai, serta kampanye partai
politik.
b. Perekrutan Anggota Partai Politik
Dalam merekrut anggota, pengurus partai melakukan kontak pribadi, pendekatan kader,
penyamaan visi misi partai dan lain sebagainya.
c. Pemberian Suara dalam Pemilihan Umum
Pemberian suara dalam pemilu merupakan pelaksanaan hak politik warga negara
Indonesia dan wujud pelaksanaan demokrasi pancasila dalam kehidupan bernegara.Peran
serta masyarakat dalam pemilu berasaskan LUBERJURDIL (langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil).
d. Diskusi Politik
Diskusi politik merupakan proses pendewasaan politik melalui kegiatan tukar
pikiran.Diskusi politik harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang sadar akan
hak dan kewajibannya, memiliki tanggung jawab dan moral, tertib sosial, dan dapat
membentuk perilaku politik yang santun.
e. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan salah satu peran budaya politik partisipan dan gerakan protes
yang dilakukan sekelompok orang dihadapan umum.Demonstrasi dilakukan untuk
menyatakan pendapat sebuah kelompok atau menentang kebijakan sebagai upaya
penekanan secara politik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh
masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya, seperti
antara masyarakat dengan para elitnya. Perlu dibangun karakter budaya politik, sehingga
kegiatan “politik” bukanlah panggung bermain bagi para elite-penguasa, tetapi sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan dasar warga negara dalam menciptakan kemaslahatan
bersama (publik good). Masyarakat dalam struktur negara modern adalah raja yang harus
dilayani oleh para pejabat atau penguasa, bukan sebaliknya, pelayan yang harus melayani
segala kebutuhan penguasa seperti dalam hierarki sistem politik kuno. Amanah yang
diberikan masyarakat kepada pemerintah dan DPR harus diimbangi dalam pelayanan
prima atas segala kebutuhan masyarakat, bukan malah dijadikan ladang menumpuk
kekayaan, kekuasaan dan kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir elite yang
bertengger di puncak piramida kekuasaan.
Sebagai bangsa yang berdaulat, kemampuan menjaga dan melindungi seluruh wilayah
negara dari berbagai ancaman dan gangguan baik berasal dari dalam negeri maupun dari
luar negeri, tidak dapat dihindari lagi. Pertahanan dan keamanan negara Republik
Indonesia dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan serta seluruh
potensial nasional, termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional
termasuk pentingnya sosialisasi budaya politik yang baik dan sehat yang bisa
menyatukan semua komponen bangsa. Budaya politik partisipan perlu disosialisasikan
kepada segenap rakyat agar dapat berperan secara aktif. Maka dapat disimpulkan bahwa
budaya politik merupakan perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara,
penyelenggaraan administrasi negara.

B. Saran
Dalam berpolitik sebaiknya dilakukan menurut kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang
sesuai agar tercipta integrasi nasional. Karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku, ras, agama dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/1680/4/Ba
b%25201.pdf&ved=2ahUKEwiH0biYp_PzAhV28XMBHU4MCIoQFnoECC4QAQ&usg=AOv
Vaw1_4gQWnPcyJ8Vy2AG247io

https://www.gurupendidikan.co.id/sosialisasi-budaya-politik/

http://ojs.serambimekkah.ac.id/serambi-ilmu/article/view/218

https://zanas.wordpress.com/pentingnya-sosialisasi-politik-dalam-pengembangan-budaya-politik/

https://studenta.id/pentingnya-sosialisasi-pengembangan-budaya-politik/

http://pkn-ips.blogspot.com/2015/07/pengertian-dan-pentingnya-sosialisasi-Budaya-
Politik.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai