Anda di halaman 1dari 18

Promosi Kesehatan & K3LH

PENERAPAN POLA HIDUP SEHAT


DALAM MENCEGAH PENYAKIT
DEGENERATIF
Kelompok 4

Hening Ika Bianwati A1202032


Karin Nuraisya A1202037
Latifatus Syarifah A1202038
Marisa Yuniar A1202043
Pendahuluan
Latar Belakang
Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama yaitu dari penyakit menular
ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini dipengaruhi oleh adanya berubahnya gaya hidup,
urbanisasi dan globalisasi (Utomo, 2012; Budiono, 2009; Jose, 2007). Di Indonesia transisi epidemiologi
menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit, dimana penyakit kronis degeneratif sudah terjadi
peningkatan. Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti
penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kegemukan dan lainnya. Kontributor utama terjadinya penyakit kronis
adalah pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan dan obesitas,
aktivitas fisik yang kurang, stres, dan pencemaran lingkungan. Sehingga Indonesia menanggung beban ganda
penyakit di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi masih merajalela dan ditambah lagi dengan penyakit-
penyakit kronik degenerative. Penyakit kronik ini bukannya saja dialami oleh lanjut usia tetapi juga banyak
dialami oleh remaja. Penyuluhan kesehatan ini dilakukan pada remaja karena pola hidup remaja yang tidak
sehat, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan merokok para remaja dan 2 kebiasaan makan makanan yang tidak
sehat atau jajan sembarangan, kurangnya mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, serta minimnya aktivitas
fisik seperti olahraga dalam upaya pencegahan penyakit degenerative pada remaja.
Masalah Masyarakat

Pasien dengan penyakit degeneratif di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari


tahun ke tahun yaitu pada tahun 2007 sebanyak 9,4 % menjadi 13,3% pada tahun 2013
(Kementrian Kesehatan, 2018) Di Indonesia angka kejadian penyakit degenerative yaitu
stroke sebanyak 1.236.825 orang, penyakit hipertensi sebanyak 84.345 orang, Diabetes
Mellitus sebanyak 10 juta orang, penyakit jantung sebanyak 883.447 orang dan penyakit
kanker sebanyak 330.000 (Kementrian Kesehatan, 2018). Data Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013, bahwa prevalensi stroke berdasarkan terdiagnosis tenaga kesehatan di
Sumatera Utara didapatkan sebesar 6.6 %. Prevalensi stroke cenderung lebih tinggi pada
masyarakat dengan pendidikan rendah baik yang didiagnosis nakes (16,5%) maupun
diagnosis nakes atau gejala (32,8%) (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit degeneratif dan perilaku hidup sehat ?
2. Apa faktor resiko penyakit degeneratif ?
3. Apa upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit degeneratif ?
4. Bagaimana caranya agar kita lebih mudah untuk menerapkan pola hidup sehat dalam mencegah
penyakit degeneratif ?

Tujuan
1. Untuk mengetahui apa penyakit degeneratif dan pola hidup sehat.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor resiko penyakit degeneratif.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit degeneratif.
4. Untuk mengetahui cara mudah untuk menerapkan pola hidup sehat dalam mencegah penyakit
degeneratif.
Metode dan sasaran
 Metode
Pendekatan masal  Petugas promosi kesehatan menyampaikan
pesannnya secara sekaligus kepada sasaran
yang jumlahnya banyak

 Sasaran
Sasaran  usia produktif terutama remaja
Pembahasan
Penyakit Degeneratif dan Pola Hidup Sehat

Definisi Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif yaitu suatu penyakit kronis yang merupakan salah satu kategori penyakit
tidak menular. Penyakit ini mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang secara
lambat. Ada empat jenis penyakit degeneratif utama menurut WHO yaitu penyakit kardiovaskular
(penyakit jantung koroner dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (asma dan penyakit
paru obstruksi kronis), dan diabetes. Penyebab utama penyakit degeneratif adalah pola hidup yang
tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan dan obesitas, aktivitas fisik
yang kurang, stres, dan pencemaran lingkungan (Erwianto. 2013).
Definisi Perilaku Hidup Sehat
Sehat adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa sehat baik secara fisik, mental, sosial, dan
dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, bekerja, dan istirahat serta
terhindar dari kecacatan. Pemeliharaan kesehatan merupakan salah satu 4 upaya yang dapat
dilakukan untuk penanggulangan dan pencegahan masalah kesehatan (Santoso, 2012).
Perilaku hidup sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran
sehingga dapat menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri dibidang
kesehatan termasuk pencegahan terhadap penyakit, pemeliharaan kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2007).
Faktor Resiko Penyakit Degeneratif

1. Pola Makan Yang Tidak Sehat

Perubahan sosial ekonomi dan selera makan akan mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat yang
cenderung menjauhkan konsep makanan seimbang, sehinga berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi.
Pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, rendah serat dan rendah zat gizi mikro akan menyebabkan masalah
kegemukan, gizi lebih, serta meningkatkan radikal bebas yang akhirnya mengakibatkan perubahan pola
penyakit, dari infeksi ke penyakit kronis non infeksi atau memicu munculnya penyakit degeneratif (Suiraoka,
I. 2016).
2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting
bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Kemajuan teknologi saat ini juga mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap kurangnya aktivitas fisik. Tidak hanya tersedianya alat-alat yang mengurangi aktivitas fisik tetapi juga
beragam bentuk jasa yang ditawarkan untuk memberi kemudahan bagi
orang yang membutuhkan (Suiraoka, I. 2016).
3. Konsumsi Rokok
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat akrab dengan tembakau dan hasil
olahannya seperti misalnya rokok. Seringkali rokok diibaratkan sebagai pabrik bahan kimia.
Hal ini dikarenakan banyaknya bahan kimia yang berbahaya yang dikeluarkan dari satu
batang rokok yang dihisap diantaranya adalah bahan kimia nikotin, tar dan karbondioksida
(Suiraoka, I. 2016).

4. Meningkatnya Stressor dan Paparan Penyebab Penyakit Degeneratif

Stress merupakan tekanan yang menimbulkan reaksi fisik dan emosional. Banyak hal yang
berpotensi dapat menyebabkan stress atau yang dikenal dengan istilah stressor. Dampak
stress terhadap kesehatan lebih berpengaruh secara nyata, karena kecenderungan yang
dialami oleh orang yang mengalami stress untuk berprilaku tidak sehat seperti minum
minuman beralkohol secara berlebihan, merokok, mengkonsumsi narkoba dan sebagainya
(Suiraoka, I. 2016).
Upaya Preventif Penyakit Degeneratif

1. Merubah Gaya Hidup


Perubahan gaya hidup merupakan kunci utama keberhasilan pencegahan
penyakitdegeneratif. Istilah perubahan gaya hidup atau perubahan kebiasaan
(behavior) mencakup tiga hal penting yaitu : diet, aktivitas fisik, dan perubahan
kebiasaan (Suiraoka, I. 2016).
2. Atasi Obesitas
Untuk mengatasi obesitas secara tepat, diperlukan usaha-usaha yang dapat
membantu diri sendiri sehingga dapat memberikan hasil yang baik. Beberapa upaya
yang mendukung keberhasilan penurunan berat badan dalam mengatasi obesitas
yaitu membuat komitmen, berpikiran positif, tentukan skala prioritas, membuat
target realistis dan mengendalikan berat badan (Suiraoka, I. 2016).
3. Kendalikan Stress
Beberapa hal dapat dilakukan untuk mengusir stress diantaranya adalah membaca buku,
mempelajari hal baru, menggerakkan jari kaki, menetapkan kegiatan rutin, membayangkan
tempat yang indah, diskusi, curhat dan menulis, berekreasi, memakan buah setiap hari (Suiraoka,
I. 2016).
4. Melakukan Aktivitas Fisik dan Berolahraga
Olahraga meliputi segala macam pelatihan sedangkan aktivitas fisik mencakup semua olah raga, semua
gerakan tubuh, semua pekerjaan, rekreasi, kegiatan sehari-hari, sampai pada kegiatan waktu berlibur
atau waktu senggang. Aktivitas fisik perlu dilakukan secara terartur paling sedikit 30 menit dalam sehari
sehingga menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya (Suiraoka, I. 2016).

5. Menerapkan Pola Gizi Seimbang


Membiasakan makan makanan beranekaragam atau bervariasi merupakan prinsip gizi seimbang
yang universal. Artinya setiap orang termasuk orang dewasa dimana saja membutuhkan
makanan beraneka ragam. Karena, tidak ada makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang
dibutuhkan dalam tubuh. Tubuh memerlukan enam jenis zat gizi yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral dan air (Suiraoka, I. 2016).
Cara Mudah Menerapkan Pola Hidup Sehat Dalam
Mencegah Penyakit Degeneratif

Untuk menerapkan pola hidup sehat dalam mencegah penyakit


degeneratif dapat dilakukan pengendalian faktor risiko dengan
menerapkan perilaku CERDIK :

C : Cek kondisi kesehatan secara berkala


E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik
D : Diet sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kendalikan stress
 Cek kondisi berskala
 Direkomendasikan untuk mau memeriksakan diri dengan melakukan deteksi dini,
khususnya bagi yang berisiko tinggi Penyakit Tidak Menular.
 Manfaatkan pelayanan kesehatan terdekat, dengan keluhan, keluhan kecil atau tanpa
keluhan.

 Enyahkan asap rokok


 Merekomendasikan semua bukan perokok, untuk tidak mulai merokok.
 Manganjurkan semua perokok, untuk berhenti merokok dan membantu upaya mereka
untuk berhenti merokok
 Masyarakat yang menggunakan bentuk lain dari tembakau harus disarankan untuk
berhenti.

 Rajin aktivitas fisik


 Tingkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat (seperti jalan
cepat), sedikitnya 30 menit perhari (lima hari dalam seminggu).
 Kontrol berat badan dan hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan
berkalori tinggi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup.
 Diet sehat
 Dengan Kalori Seimbang Konsumsi gula dengan cara tidak melebihi empat sendok teh perhari
Konsumsi garam (natrium klorida) dengan cara membatasi sampai < 5 gram (1 sendok teh) perhari,
kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
 Total konsumsi lemak 5 sendok makan perhari. Batasi daging berlemak, lemak susu, dan minyak
goreng, ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun, kedelai, jagung, minyak bunga
matahari. Konsumsi buah dan sayuran yaitu 5 prosi (400-500 gram) perhari (satu porsi setara
dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 1 mangkok sayuran dimasak) Konsumsi ikan
sedikitnya 3 kali perminggu, utamakan ikan berminyak seperti tuna, makarel,salmon.
 Tidak konsumsi minuman beralkohol.

 Istirahat yang cukup


 Istirahat cukup adalah kunci untuk mewujudkan tubuh dan pikiran yang sehat. Usahakan untuk tidur
setidaknya 7-8 jam setiap malamnya dan bangun di jam yang sama.
 Mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan music bisa menjadi aktivitas menjelang tidur
yang membantu tubuh untuk istirahat.
 Kendalikan stress
Berpikir positif, tidur yang
cukup, tertawa, berolahraga,
meditasi, dengarkan musik,
libatkan indera tubuh, lakukan
pemijatan, milliki sikap mental
pemenang, bangun hubungan
positif, seleksi yang kita baca,
dengar dan lihat, mendekatkan
diri pada Tuhan Yang Maha Esa.
Penutup
Kesimpulan
Penyakit tidak menular sebagian besar merupakan penyakit degeneratif yang berkaitan
dengan proses penuaan. Penyakit degeneratif ini tanpa disadari sudah dapat dimulai sejak
usia produktif dan masyarakat baru memeriksakan diri setelah timbul gejala. Degeneratif
merupakan proses berkurang nya fungsi sel saraf secara bertahap tanpa sebab yang diketahui.
Penyakit ini mempunyai durasi yang panjang dan umumnya berkembang secara
lambat.Faktor –faktor risiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan yang
tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi rokok, serta meningkatnya stressor dan
paparan penyebab penyakit degeneratif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
menekan resiko timbulnya penyakit degenerative yaitu merubah gaya hidup, atasi obesitas,
kendalikan stress, melakukan aktivitas fisik dan berolahraga serta menerapkan pola gizi yang
seimbang.
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai